Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSEDUR KEPERAWATAN DALAM MENERIMA PASIEN BARU

Dosen Koordinator Mata Kuliah:

Ii Solihah, S.Kp., MKM.

Ns. Tri Agustin Chaemar, S.Kep.

Dosen Pembimbing:

Ns. Diky Julianto, S.Kep.

Penyusun:

Tarissa Fikah Lorenzia (P17120019035)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1

2020
LAPORAN PENDAHULUAN MENERIMA PASIEN BARU

A. Pengertian Menerima Pasien


Menerima pasien baru adalah suatu prosedur kegiatan atau suatu strategi yang
dilakukan oleh seorang perawat dalam menerima kedatangan pasien pada suatu ruangan
sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan komprehensif yang melibatkan pasien
dan wali atau keluarganya, yang akan sangat memengaruhi terhadap mutu kualitas
pelayanan yang diberikan seorang perawat.
Menurut Nursalam (2011), penerimaan klien atau klien baru adalah suatu cara
dalam menerima kedatangan klien baru pada suatu ruangan.

B. Tujuan
1. Menyambut pasien dan membina hubungan yang positif dengan pasien dan kerabat
dekat.
2. Memberikan penanganan dan perawatan pada kondisi akut.
3. Orientasi pasien terhadap lingkungan dan pelayanan rumah sakit.
4. Mendapatkan data awal pasien melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Bekerjasama dengan pasien dalam perencanaan dan pemberian perawatan yang
komprehensif.
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Indikasi
Pasien yang datang ke rumah sakit dan mendapat instruksi rawat inap dengan
kondisi:
a. Pasien dengan masalah keperawatan yang belum teratasi meski sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kondisi tertentu.
c. Pasien dengan kasus langka.
2. Kontraindikasi
a. Pasien yang tidak diharuskan dirawat inap di RS.
b. Pasien sehat yang kebutuhan dan fungsi fisiologis tubuhnya tidak terganggu.
c. Pasien yang telah diberikan tindakan keperawatan sebelumnya.

D. Pengkajian
1. Mengkaji rekam medis pasien (jika ada).
2. Mengkaji tanda-tanda vital pasien.
3. Mengkaji riwayat obat dan kesehatan pasien.
4. Mengkaji masalah dan gangguan kesehatan pasien.

E. Faktor-faktor yang Memengaruhi


Faktor yang memengaruhi menerima pasien baru adalah adanya pasien yang
dating ke rumah sakit dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga
membutuhkan bantuan berupa asuhan perawat dalam pemenuhan kebutuhan pasien.

F. Persiapan Alat dan Pasien


Perawat yang bertanggung jawab menyiapkan:
1. Ranjang pasien yang sudah dirapihkan.
2. Nampan thermometer.
3. Peralatan pengukur tekanan darah.
4. Timbangan.
5. Formulir penerimaan pasien (dari bagian penerimaan pasien).
6. Dokumen yang meliputi:
a) Lembar instruksi dokter.
b) Lembar tanda vital.
c) Formulir asuhan keperawatan.
d) Catatan perawat.
e) Rekam medis.
f) Lembar latoratorium.
g) Lembar tambahan sesuai kebutuhan, seperti bagan urine diabetes, bagan
masukan dan keluaran cairan tubuh,lembaran-lembaran khusus, dan formulir
permohonan izin rawat inap.
7. Piala ginjal (kidney tray) atau bengkok atau baskom penampung muntah.
8. Tisu.
9. Pispot atau urinoir.
10. Handuk mandi atau waslap.
G. Tahap Kerja / Prosedur
Tahap kerja dan prosedur tindakan keperawatan dalam penerimaan pasien baru:
1. Turunakan ranjang dan buka selimut pada bagian kepala ranjang.
2. Atur perabotan di kamar agar mudah dijangkau oleh pasien dari tempat tidur.
3. Kumpulkan peralatan khusus seperti peralatan pengisap, oksigen, tiang infus, dan
sebagainya, serta pastikan semua alat dapat berfungsi dengan baik.
4. Sambut pasien dan keluarganya dengan ramah. Identifikasi pasien dengan
menggunakan lembar rawat inap. Periksa kelengkapan seperti uang muka serta unit
dan kamar yang ditentukan.
5. Perkenalkan diri dan tuntun pasien serta keluarganya ke kamar yang telah
ditentukan.
6. Persiapkan rekam medis pasien disertai dengan semua informasi yang diperlukan
seperti nama, nomor rumah sakit, unit, kamar, atau nomor ranjang pada setiap
rekam medis.
7. Periksa surat permohonan izin rawat inap, apakah sudah ditandatangani oleh pasien
atau keluarga. Ambil rekam medis pasien yang lama bila diperlukan dari
departemen rekam medis.
8. Periksa berat badan dan tanda-tanda vital pasien kemudian catat hasilnya.
9. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisisk sederhana serta amati kondisi umum
pasien.
10. Orientasi pasien terhadap susunan bangsal seperti pos perawat, kamar perawat,
toilet serta fasilitas kamar mandi, tempat mengambil air minum, lemari pasien, bel,
dan sebagainya serta orientasikan kepada pasien dan keluarga mengenai rutinitas
bangsal.
11. Jelaskan tentang fasilitas yang tersedia seperti kantin, makanan, telepon, apotik,
peraturan keselamatan terkait kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya.
12. Jelaskan peraturan rumah sakit terkait jam besuk, kartu pengunjung, penunggu
pasien di bangsal, dan larangan-larangan yang dilakukan di bangsal.
13. Mintalah keluarga pasien untuk meninggalkan kamar pasien kecuali mereka mau
membantu pasien untuk melepas pakaian. Tutup pintu dan tirai.
14. Mandikan pasien saat masuk rumah sakit bila diperlukan dan berikan pakaian
rumah sakit.
15. Mulai berikan perawatan yang tidak memerlukan perintah dokter bila diperlukan
seperti kompres dingin, kompres hangat, dan sebagainya.
16. Lakukan anamnesis keperawatan yang lengkap tentang pemeriksaan fisik sesuai
peraturan setiap rumah sakit.
17. Ambil bahan-bahan pemeriksaan seperti urine, darah, atau lalinnya bila belum
diambil sebelumnya.
18. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur atau terapi yang dijadwalkan untuk jam
jaga atau hari berikutnya dan jawab pertanyaan pasien terkait prosedur tersebut.
19. Sarankan pasien untuk meletakkan barang-barang berharga di rumah. Bila pasien
lebih memilih untuk menyimpan sendiri, catat apa saja barang-barang tersebut pada
sebuah kertas dan mintakan tanda tangan pasien atau keluarga pasien. Letakkan
barang-barang tersebut pada tempat yang aman.
20. Pastikan bel berada dalam jangkauan pasien, ranjang direndahkan, dan pinggiran
tempat tidur dinaikkan.
21. Cuci tangan.
22. Catat anamnesis dan hasil pemeriksaan pada formulir yang sesuai.
23. Beritahu dokter terkait kedatangan pasien dan jenis makanan yang dipesan.
24. Catat pada catatan rawat inap hal-hal berikut: tanggal, waktu, kedatangan pasien di
bangsal, usia, cara pasien tiba, keluhan utama penyakit pasien, variasi tanda vital,
dan kelainan lainnya seperti ulkus, decubitus, ruam, dan lain-lain. Orientasi yang
telah diberikan dan tanda tangan perawat.
H. Evaluasi
Evaluasi objek:
1. Pasien baru disambut dengan baik.
2. Perawat primer atau ketua tim melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan
dibantu oleh PA.
3. Orientasi pasien baru dilakukan dengan sempurna.
4. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga.
5. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan tepat.
6. Persetujuan sentralisasi obat ditandatangani oleh pasien.

Evaluasi subjek:
1. Pasien baru mengenal ruangan atau lingkungan dan peraturan tempat dia dirawat.
2. Pasien dan keluarga beradaptasi dengan baik.
3. Pasien puas dengan hasil sentralisasi obat.
4. Pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan perawat.
I. Implikasi Keperawatan
1. Tercipta model asuhan keperawatan yang professional dalam menerimaan pasien
baru.
2. Terlaksana standar penerimaan pasien baru untuk meningkatkan kepuasan pasien
dan keluarga oleh perawat.
3. Tercapai kepuasan pasien/keluarga yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
yang diterimanya.
4. Terciptanya peningkatan kerja sama pasien/keluarga dengan perawat.
5. Meningkatnya kepercayaan pasien/keluarga kepada perawat.
6. Terciptanya model asuhan keperawatan profesional melalui standar penerimaan
pasien baru.
7. Tercapai kepuasan kerja yang optimal bagi perawat.
8. Perawat dapat dengan mudah melakukan pengkajian.
DAFTAR PUSTAKA

 Suni, Arsad. 2018. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. Jakarta: Sinar Grafika
Offset.
 Bakri, H. Maria. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
 Heriana, Palapina (Ed.). 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang
Selatan: Binarupa Aksara Publisher.
Lampiran I

LEMBARAN PENERIMAAN KLIEN BARU

Nama/Umur : ………………………………………………………………

Alamat/No. Tlp. : ………………………………………………………………

No. RM : ………………………………………………………………

Tgl. MRS/jam : ………………………………………………………………

Dx. Medis : ………………………………………………………………

Penjelasan tentang:

1. ☐ Perkenalkan diri.
2. ☐ Perkenalkan PPJP:
a. KARU.
b. PP.
c. PA.
3. ☐ Penjelasan tentang penyakit yang diderita, terapi yang akan diberikan dan persiapannya,
serta hal-hal yang diperbolehkan dan tidak bagi klien.
4. ☐Perkenalkan dokter dan tenaga non keperawatan yang bertanggung jawab (administrasi,
ahli gizi, dan sebagainya).
5. ☐ Penjelasan tentang aturan RS:
a. Fasilitas.
b. Jam berkunjung.
c. Penunggu klien
1) Penunggu adalah keluarga dekat klien.
2) Tiap klien hanya boleh ditunggu oleh satu penunggu.
3) Setiap penunggu akan mendapatkan kartu penunggu klien.
d. Waktu makan.
e. Tata cara pembayaran jasa rumah sakti.
f. Penjelasan tentang sistematis sentralisasi obat.
6. ☐ Perkenalkan ruangan/lingkungan
a. Dapur.
b. Kamar mandi.
c. Ruang dokter.
d. Ruang perawat.
e. Depo farmasi/
7. ☐ Anjuran untuk tidak membawa barang berharga.
8. ☐ Perkenalkan klien baru dengan klien lain yang sekamar (bila ada).
9. ☐ Menanyakan kembali tentanh kejelasan informasi yang telah disampaikan.

Keterangan isi dengan checklist jika sudaha dilakukan.

Jakarta, ………………………..

Perawat, Klien/Keluarga,

(………………………………….) (………………………………)
Lampiran II

LEMBAR SERAH TERIMA KLIEN BARU

A. Serah terima pasien/klien


Telah diterima klien baru:
Nama : ………………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………………
No. RM : ………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………
Dx, Medis : ………………………………………………………………
Waktu : ………………………………………………………………
Asal Ruangan : ………………………………………………………………

B. Serah terima obat dan alat


1. Daftar obat yang diterima
No. Nama Obat Jumlah
2. Daftar alat yang diterima
No. Nama Alat Jumlah

C. Jenis pemeriksaan penunjang


No. Jenis Pemeriksaan Penunjang Jumlah
D. Catatan khusus
Dari perawat …………………………… oleh perawat ………………………………
sebagai perawat primer di ruangan ……………………………………… rumah sakit
………………………..

Jakarta, ………………………

Perawat asal ruangan, PP Ruangan,

(…………………………..) (…………………………..)
LAMPIRAN III

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………………………………………………………
Umur : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………

Menyatakan *setuju/tidak setuju untuk dilakukan sentralisasi obat terhadap diri saya
*sendiri/istri/suami/anak/ayah/ibu saya dengan:
Nama : …………………………………………………………………
Umur : … tahun Jenis Kelamin: *laki-laki/perempuan
Alamat : …………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………
No. RM : …………………………………………………………………

Dengan ketentuan sebagai berikut.


1. Klien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan sentralisasi
obat.
2. Setiap ada resep dari dokter, diserahkan dahulu kepada perawat yang beertugas saat itu.
3. Obat dari apotek diserahkan kepada perawat.
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam lembar serah terima obat dan
ditandatangani oleh keluarga/klien dan perawat yang menerima.
5. Obat akan disimpan di depo farmasi.
6. Setiap hari perawat memberikan obat yang dikirim dari depo farmasi sesuai aturan atau
dosis minum pada pasien.
7. Bila obat habis, akan diminta resep kepada dokter.
8. Bila ada pergantian obat, akan diinformasikan oleh perawat sesuai hasil koordinasi dengan
dokter dan depo farmasi.
9. Bila klien pulang dan obat masih ada atau belum habis, sisa obat akan diberikan kepada
klien/keluarga.
Ketentuan sentralisasi obat di atas telah dijelaskan oleh perawat dan saya telah mengerti
dengan sepenuhnya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, …………………….

Perawat Primer, Yang membuat pernyataan,

(………..………………) (………………………..)

Saksi-saksi

1. (……………………..) 2. (……………………….)
Nama terang & tanda tangan Nama terang & tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai