Lilienfeld (1957)
• Epidemiologi adalah studi distribusi suatu penyakit atau kondisi
dalam populasi dan faktor yang mempengaruhi distribusi.
Taylor (1963)
• Epidemiologi adalah studi kesehatan atau penyakit dalam
populasi.
DEFENISI EPIDEMIOLOGI
McMahon, Pugh & Ipsen (1970)
• Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan
frekuensi penyakit pada manusia.
Last, 1988
• Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
penyebaran dan penentu dari keadaan dan peristiwa
yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi
tertentu dan penerapan dari hasil studi tersebut untuk
penanggulangan masalah kesehatan.
DEFENISI EPIDEMIOLOGI
Azrul Azwar, 1988
• Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang frekuensi
dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta
faktor faktor yang mempengaruhinya.
• Epidemiologi adalah suatu ilmu dasar dari kedokteran pencegahan
dan kesehatan masyarakat yang mempelajari :
a) Penyakit (status kesehatan)
b) Frekuensi (enumerasi jumlah yang ada atau tingkat perkembangan
dalam periode waktu spesifik)
c) Determinan (faktor yang mempengaruhi distribusi)
d) Metode (proses yang dilakukan untuk mendeskripsikan frekuensi &
distribusi, rasional ilmiah yang digunakan untuk menentukan kausal
distribusi penyakit dalam populasi)
e) Populasi (populasi manusia tertentu)
SEJARAH PERKEMBANGAN
1) Hippocrates 460 – 377 SM (Ahli epidemiologi pertama)
• Ahli Epidemiologi yang pertama yang menjelaskan
terjadinya penyakit dari dasar yang rasional.
• Menyatakan bahwa “Proses penularan penyakit
berkaitan dengan factor lingkungan”.
• Masalah penyakit di masyarakat dan berbagai teori
tentang hubungan sebab akibat terjadinya penyakit di
masyarakat
SEJARAH PERKEMBANGAN
2) Galen 129 – 199 M
• Ahli bedah tentara romawi dan Bapak “Fisiologi Eksperimental” dan
pencetus teori miasma yang menjelaskan faktor prokatartik (cara hidup
orang) dan temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
• Teori miasma menjelaskan bahwa penyakit timbul akibat sisa dari mahluk
hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran / polusi udara dan
lingkungan.
• Menyatakan bahwa pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) disebut
miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara). Contoh : Malaria : udara
buruk.
SEJARAH PERKEMBANGAN
3) Thomas Sydenham (1624 – 1689)
• Dikenal sebagai “Hippocrates Inggris” dan Bapak Epidemiologi.
• Menjelaskan bahwa atmosfer mengakibatkan perubahan
konstitusi epidemik
Epidemiologi Klinik
Epidemiologi Kependudukan
Epidemiologi Gizi
3. Faktor lingkungan
(environment)
• segala sesuatu yang
berada disekitar 1. Lingkungan fisik
manusia serta beragam 2. Lingkungan biologis
pengaruh luar yang 3. Lingkungan sosio-
mempengaruhi ekonomi
kehidupan dan
perkembangan manusia
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
PENGERTIAN
• Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah
deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan
penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan
dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti
kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu
intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010c).
• Riwayat alamiah penyakit merupakan salah satu elemen utama
epidemiologi deskriptif (Bhopal, 2002, dikutip Wikipedia, 2010).
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
1. Masa Prepatogenesis
• Disebut juga: fase susceptibel atau stage of susceptibility
atau tahap awal proses etiologis.
• Masa ini dimulai saat terjadinya stimulus penyakit sampai
terjadi respon pada tubuh.
• Pada tahap ini mulai terjadinya interaksi antara Agen-
Host-Environment
• Pada kejadian penyakit menular/infeksi, mulai terjadi
paparan atau exposure dengan agen penyakit namun
agen belum masuk tubuh host
2. Masa Patogenesis
• Tahap ini dimulai sejak terjadinya perubahan patologis
akibat paparan agen penyakit hingga penyakit menjadi
sembuh, cacat, atau mati.
• Last (2001) membagi tahap ini menjadi tiga yaitu tahap
pathologic onset, presymptomatic stage, dan clinical
stage
• CDC (2012) membagi masa prepatogenesis sebagai
berikut: stage of subclincal disease, stage of clinical
disease, dan stage of recovery, disability or death
• Terdiri dari empat tahap yaitu masa inkubasi, penyakit
dini, penyakit lanjut, dan akhir penyakit.
a. Stage of Subclinical Disease (Fase subklinis/Asimtom)
• Disebut juga asymptomatic stage; atau presymptomatic stage;
atau fase preklinis; atau masa inkubasi/latensi; atau proses induksi
dan promosi (empirical induction period).
• dimulai sejak timbulnya gejala-gejala/tanda-tanda pertama
penyakit.
• Pada penyakit infeksi, fase ini disebut juga masa inkubasi
(incubation period), sedangkan pada penyakit kronis/tidak
menular disebut masa latensi (latency period).
• Boslaugh (2008) menyebut tahap ini sebagai fase preklinis, yaitu
fase dimana penyakit belum menunjukkan gejala, tetapi secara
biologis sudah ada.
b. Stage of Clinical Disease (Fase Klinis)
• Disebut juga masa durasi; atau proses ekspresi penyakit;
atau tahap penyakit dini.
• Perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh
telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala dan
tanda-tanda penyakit.
• Host sudah merasa sakit ringan, namun masih dapat
melakukan aktivitas ringan.
• Fase ini dapat berlangsung secara akut (umumnya pada
keracunan dan penyakit menular) atau kronis (umumnya
pada penyakit tidak menular).
c. Stage of Recovery, Disability, or Death (Fase Sembuh, Sakit,
atau Mati)
• Disebut juga fase konvalesens atau convalescent stage.
• Pada fase ini penderita penyakit dapat berkembang
menjadi sembuh total, sembuh dengan cacat atau ada
gejala sisa (sequele), menjadi carrier, menjadi penyakit
kronis, atau mati.
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
1. Pencegahan Primer
• Pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang
belum mengidap penyakit yaitu pada tingkat netral dan
rentan.
• Tujuan : agar orang yang sehat tetap sehat ,
mencegah orang yang sehat menjadi sakit.
• Pada tingkat netral → promkes : berbagai upaya yang
dilakukan terhadap orang yang sehat & belum punya
risiko.
• Pada tingkat rentan →perlindungan khusus
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Cara pencegahan primer
• Mengeliminasi faktor risiko dari lingkungan
• Menempatkan penyangga antara faktor risiko dan
penjamu
• Mengubah perilaku
• Mengurangi keterpaparan penjamu terhadap faktor risiko
• Mengurangi pengaruh faktor risiko
• Membuat penjamu lebih kuat dan resisten terhadap
penyakit
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
2. Pencegahan Sekunder
• Merupakan tahap pencegahan yang dilakukan untuk menemukan
penderita yang sakit sedini mungkin.
• Tujuan : Memperpendek masa durasi/ progresifitas penyakit
Mengubah tingkat keganasan penyakit
Mengurangi komplikasi