1. Pengertian :
Pembelajaran Index Card Match adalah bentuk pembelajaran yang digunakan untuk
mengatasi masalah belajar dengan mencocokan atau mencari pasangan kartu yang berisikan
pertanyaan dengan jawaban. Menurut Silberman Index Card Match merupakan salah satu
model pembelajaran yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi
pembelajaran sebelumnya atau sesudahnya yang pernah diajarkan yang ditandai dengan
cara permainan kartu dengan cara mencari pasangan menggunakan potongan kertas yang
berisikan pertanyaan serta jawaban. Kurniawati juga mengatakan bahwa model pembelajaran
Index Card Match merupakan strategi pembelajaran yang cukup menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang pernah diajarkan sebelumnya.
2. Tujuan :
Tujuan dari model Index Card Match ini adalah untuk melatih siswa agar lebih cermat dan
lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok. Selain tujuan diatas Index Card
Match juga digunakan untuk mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya
dan cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi meteri pembelajaran yang telah
diberikan sebelumnya.
3. Karakteristik :
Model pembelajaran Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat
kembali tentang apa yang mereka pelajari sebelumnya atau sesudahnya dengan menguji
pengetahuan serta kemampuan mereka dengan mencari pasangan berdasarkan pada
permainan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban.kemudian siswa mencari jawaban
atau soal berdasarkan tulisan yang mereka peroleh lalu mencocokan kedua kartu tersebut.
2. Tujuan :
Tujuan model pembelajaran konstektual adalah sebagai berikut :
a) Meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk senantiasa belajar, sehingga mereka bisa
mendapatkan pengetahuan yang bersifat fleksibel dan aplikatif dalam kehidupan sehari-
hari.
b) Memperbaiki hasil belajar peserta didik melalui peningkatan pemahaman makna materi
yang sedang dipelajari.
3. Karakteristik :
Berikut adalah karakteristik dari model pembelajaran kontekstual :
a) Melaksanakan komonikasi yang komonikatif (making meaningfull conection) Siswa
memposisikan diri sebagai orang belajar aktifdalam mengembangkan minat secara
individual, orang yang dapat bekerja mandiri atau kerja kelompok, dan orang yang dapat
belajar sambil berbuat (Laerning by doing).
b) Melakukan aktivitas-aktivitas yang signifikan (doing significan work). Siswa
melakukan kegiatan yang signifikan : ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain,
ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya atau hasil yang sifatnya
nyata.
c) Berkerjasama (colaborating). Guru dan siswa berkolaborasi secara efektif dalam
kelompok, guru membantu siswa memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi
dan saling berkomonikasi.
d) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapat berpikir ke tingkat
yang lebih tinggi, kritis dan kreatif dengan menganalisis, membuat sintesis,
memecahkanmasalah,membuatkeputusan dan menggunakan logika dan bukti-bukti.
Daftar Pustaka :
Supriyadi. (2015). Strategi Belajar & Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Asminar & Baskara, A. (2013). Penerapan metode pembelajaran aktif Index Card Match
(ICM) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 6 Pekanbaru
tahun ajaran 2012/2013. Jurnal PeKA: Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR, 2(1).
Hasibuan, ‘Hasibuan, M. I. (2015). Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning). Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 2(01).’, Logaritma: Jurnal
Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 2.01 (2015)
Ramdani, Emi. "Model pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal sebagai penguatan
pendidikan karakter." JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 10.1 (2018): 1-10.