ABSTRACT
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap negara. Istilah pengangguran
di Indonesia sudah akrab terdengar dimana-mana,tidak terkecuali di dusun-dusun. Masyarakat Dusun Rejosari
memiliki inisiatif untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan menciptakan home industri yang dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kondisi
masyarakat yang bersangkutan dengan ketenagakerjaan terutama di Dusun Rejosari. Dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara pengambilan data melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Metode penelitian kebijakan merupakan suatu proses penelitian yang dilakukan terhadap masalah-
masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat kebijakan untuk
bertindak praktis dalam menyelesaikan masalah. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa masyarakat
dewasa ini telah cukup menyadari bahwa dengan adanya home industri dapat mengentaskan kemiskinan,
megurangi pengangguran, dan meningkatkanperekonomian masyarakat.
Salah satunya berada di Dusun negara atau daerah. Contoh, hasil Susenas
Rejosari. Dusun tersebut merupakan dusun 1976 diperoleh data empiris tingkat
yang memiliki banyak jumlah penduduk. Di pengangguran terbuka di Indonesia 2,3%.
Dusun tersebut terdapat beberapa home Akan tetapi setelah dilihat lebih jauh yang
industry yang dapat mengurangi angka tergolong bekerja penuh hanya 54,7%.
pengangguran dan adanya industri tersebut Setelah dilihat lebih jauh yang bekerja penuh
membuat masyarakat setempat mampu hanya 4,3%.
memperbaiki kehidupan yang lebih baik.
Adanya kesenjangan antara laju
Tujuannya adanya home industry ialah untuk
pertumbuhan angkatan kerja dengan
menciptakan lapangan kerja sementara yang
kesempatan kerja harus segera diatasi, karena
dijadikan masyarakat setempat untuk
sesuai amanat pasal 27 ayat (2) Undang-
mencari tambahan penghasilan, utamanya
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
adalah ibu rumah tangga dan keluarga-
tahun 1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara
keluarga yang kurang mampu yang ingin
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
meningkatkan perekonomian keluarganya.
layak bagi kemanusiaan”. Hal ini hal ini
Konsep menganggur dan bekerja itu
berimplikasi pada kewajiban negara untuk
tidak memberikan pengertian mengenai
memfasilitasi warga negaranya agar dapat
pendapat dan produktifitas seseorang.
memperoleh pekerjaan yang layak. Hal
Padahal ini merupakan indikator ekonomi
tersebut ditindaklanjuti dengan menetapkan
yang sangat penting. Sebagaimana dikatakan
kewenangan yang besar di bidang
Bakir Chris Manning dalam Sumardingsih
ketenagakerjaan pemerintah pusat, provinsi,
(2004) bahwa untuk menggambarkan masalah
dan kabupaten/kota yang meliputi
tenaga kerja yang sebenarnya di negara
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
berkembang angkatan kerja tidak cukup
(pasal 13 Undang-Undang No. 32 tahun 2004
dikelompokkan bekerja, menganggur dan
tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
setengah menganggur. Kemudian kelompok
Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Undang-
yang termasuk setengah menganggur
Undang No. 13 tahun 2003 tentang
selanjutnya dapat diklasifikasikan lagi
ketenagakerjaan salah satunya mengatur
menjadi setengah menganggur yang kentara
tentang perluasan tenaga kerja. Pasal 39
(visible unemployment) dan setengah
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
menganggur tak kentara (disguised
mengatur tentang Perluasan Kesempatan
unemployment). Angka pengangguran
Kerja yang berbunyi :
terbuka lebih kecil belum tentu menunjukkan
kecilnya masalah ketenagakerjaan di suatu
Setan. Dengan jumlah penduduk yang adalah petani. Beberapa dari mereka
banyak yaitu 419 jiwa. memiliki tanah sendri, tetapi banyak yang
b. Keadaan Ketenagakerjaan hanya sebagai pengarap.
Dengan jumlah penduduk yang sangat c. Karakteristik angkatan kerja
banyak, kurangnya lapangan pekerjaan 1. Jenis Kelamin Angkatan Kerja
merupakan permasalahan yang utama di Jenis
Frekuensi Persen
Rejosari. Tetapi di Dusun Rejosari Kelamin
Laki-laki 180 53,4
masyarakatnya mempunyai solusi untuk Perempuan 157 46,6
mengurangi pengangguran tersrsebut, yaitu Total 337 100
dengan adanya industri rumahan. Jenis kelamin angkatan kerja di Dusun
Terdapat beberapa industri rumahan di Rejosari yaitu laki-laki dan perempuan. Di
Dusun Rejosari yaitu: Dusun Rejosari laki-laki mempunyai
a. Kerajinan Kayu pekerjaan utama sebagai petani sedangkan
Kerajinan yang biasanya terbuat dari kayu kebanyakan perempuan sebagai pengrajin.
sawo, alasan memilih kayu sawo karena Hal ini dikarenakan perempuan bertugas
lebih awet dan mudah dibentuk, banyak sebagai ibu rumah tangga, sehingga mereka
kerajinan yang dihasilkan dengan kayu memanfaatkan waktu luang sebagai
sawo seperti centong, solet, serit, dan pengrajin.
gantungan kunci.
b. Kerajinan Tanduk
Kerajinan yang berasal dari tanduk-tanduk
hewan yang dibuat oleh masyarakat
Rejosari yang diolah menjadi kerajinan
yang menarik. Tanduk yang digunakan
ialah tanduk sapi dan tanduk kerbau.
Tanduk tersebut diambil dari beberapa 2. Kelompok Umur Angkatan Kerja
wilayah Indonesia seperti: Bali dan Jawa.
Hasil dari kerajinan tanduk berupa:
dijadikan gelang, pipa rokok, suri, dan alat
pemijat. Harganya pun juga sangat mahal
dikarenakan sulitnya mencari tanduk-
tanduk hewan.
Hampir seluruh dusun bekerja menjadi
buruh kerajinan, tetapi profesi utama mereka