Anda di halaman 1dari 13

KLIPING TUGAS AKHIR UTS OLAHRAGA/SENI

SEJARAH OLIMPIADE KUNO


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TYME, yang telah memberikan saya kelancaran
dalam menyelesaikan makalah pada mata kuliah Olahraga dan Seni yang berjudul “ Sejarah
Olimpiade Kuno ” sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah
direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dan peran serta dari :

1. Bpk. Drs. R. Iwan Siswadijaya, M.Si. Selaku Dosen Mata Kuliah Olahraga dan Seni
2. Teman- Teman Seperjuangan kami Angkatan 2017 terkhususnya kelas A1 yang telah
memberikan dukungan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan juga masukan dalam penyelesaian makalah ini.

Oleh karena itu saya mengucapkan Terimakasih. Semoga kita semua akan selalu di
berkati oleh TYME.

Akhir kata, saya sebagai penyusun meminta maaf jika makalah ini memiliki banyak
kekurangan. Kritik dan saran saya harapkan dari teman-teman semua dan juga para pembaca
lainnya agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Penyusun

Sisilia Pardjer

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………….


………………………………………………...i

DAFTAR ISI ………………………...………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….


….1

1.1 Latar Belakang


………………………………………………………………………...1
2.1 Rumusan Masalah
…………………………………………………………………… .1
3.1 Tujuan ………………………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………..


….3

2.1 Pengertian Olimpiade ………………………………………………………………....3


2.2 Sejarah olimpiade ……………………………………………………………………..4
2.3 Kota dan Negara Tuan Rumah ……………………………………………………...…
5
2.4 Gambar Olimpiade Kuno
……………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..….9

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………9


3.2 В. Saran …………………………………………………………………………..……
9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..…


10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling
sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasu -kan perang atau kemiliteran.
Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur,
Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani purba pada 776
Sebelum Ma schi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk
menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olympia atau
Olympus yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang.

Awalnya olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhir nya pada tahun 393
M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi Theodosius. Olimpide kemudian
dihidupkan kembali oleh seorang bang sawan Perancis, Pierre Fredy. Baron de Courbertin
pada tahun 1896. Baron Pierre de Coubertin adalah seorang pemikir dari Prancis. la m enga-
ngkat kembali semangat Olimpiade kuno di zaman modern untuk menggaungkan
persaudaraan dan perdamaian di antara bangsa-bangsa di dunia seperti yang pernah
dikatakannya. "The most important thing in the Olympic Games is not winning hut taking
part, just as the most important thing in life is not the triumph but the struggle, The essential
thing in life is not to have conquered but to have fought well

Sebagai pemrakarsa Olimpiade modern Baron Pierre de Coubertin diang kat menjadi
Bapak Olimpiade modern. Ia juga yang merancang lambang olimpiade yang digunakan
hingga kini. Lambang tersebut sangat sederhana yaitu berupa lima cincin berukuran sama
yang saling bertautan satu sama lain,

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian olimpiade ?
2. Siapa yang mengembangkan olimpiade kembali?
3. Bagaimana sejarah olimpiade ?

1
3.1 Tujuan
1. Mengetahui olimpiade?
2. Mengetahui perkembangan olimpiade ?
3. Mengetahui sejarah olimpiade?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian olimpiade

Pertandingan Olimpiade (bahasa Perancis: les Jeux olympiques. JO) adalah ajang
olahraga internasional empat tahunan yang mempertan dingkan cabang-cabang olahraga
musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam
berbagai pertandingan olahraga, Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan
terkemu ka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi,

Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393
M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi. Theodosius. Olimpiade kemudian
dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis bernama Pierre Frèdy Baron de
Coubertin pada tahun 1896. Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris,
didirikanlah Komite Olimpiade Internasional International Olympic Commide (100) dan ibu
kota Yunani. Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama tahun 1896.
Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim
Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II. Edisi khusus
untuk olahraga musim dingin. Olimpiade Musim Dingin, mulai diadakan pada tahun 1924.
Awalnya Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade
Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap empat
tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.

Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah menyebabkan beberapa
perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade. Beberapa penyesuaian dilakukan, termasuk
penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk olahraga es dan salja, Paralimpiade untuk atlet
dengan kekurangan fisik dan Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja. Dalam
perkembangannya, Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan,
penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan kesempatan
besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia

Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpiade
Musim Panas Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki 1952 di
Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada
tahun 1964 dan 1980.

3
2.2 Sejarah olimpiade
1. Olimpiade kuno

Sejak ribuan-tahun lalu hangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling
sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran.
Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur.
Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun
776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk
menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang
kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga
diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani
berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan,
bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama
sepuluh bulan di daerah masing masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara,
namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata.
Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan
membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus.
Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban

Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang


dilestarikan pemerintah Yunani. Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian
atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang
dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah, Olimpiade kuno
mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan
kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena
lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta

Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan
batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke
kanan, Pada saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu.
Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai
penonton karena dianggap lucu. Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan
empat kuda Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang
ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di
tanah. Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada

4
sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya.
Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk
mengikuti perlombaan.

Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari
berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki Para penunggang kuda berlomba habis-
habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan
untuk menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration: yakni perpaduan
antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang
tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-
benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua
atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah
harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.

Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus
bertanding dengan tubuli telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus seperti lomba kereta
kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta
dan kuda Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga.
Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan
mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar

2.3 Kota dan Negara tuan rumah

Kota tuan rumah untuk Olimpiade biasanya dipilih tujuh tahun menjelang perayaan
Olimpiade. Proses seleksi dilakukan dalam dua tahap yang memakan waktu dua tahun, Calon
kota tuan rumah mengajukan proposal ke NOC di negaranya. Jika terdapat lebih dari satu
kota dari negara yang sama mengajukan proposal ke NOC nya, maka NOC di negara tersebut
biasanya menggunakan seleksi internal, karena hanya satu kota per NOC yang dapat diajukan
ke IOC sebagai nominasi kota tuan rumah. Setelah batas waktu pengajuan proposal kepada
NOC tercapai. tahap pertama (aplikasi) dimulai dengan kota-kota pemohon diminta untuk
mengisi kuesioner tentang kriteria utama yang terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade.
Dalam Tahap ini, kota pemohon harus memberikan jaminan bahwa mereka akan mematuhi
Piagam Olimpiade dan peraturan lainnya yang ditetapkan oleh IOC Kuesioner yang telah
diisi oleh kota pemohon, di evaluasi oleh kelompok khusus yang ditugas kan oleh IOC. Dari

5
hasil evaluasi ini, Dewan Eksekutif IOC memilih kota kandidat yang akan dilanjutkan ke
tahap pencalonan.

Setelah kota-kota kandidat tuan rumah Olimpiade terpilih, mereka akan di analisis oleh
Komisi Evaluasi. Komisi ini akan mengunjungi kota kota kandidat, mewawancarai pejabat
setempat dan memeriksa tempat tempat yang prospektif. Selama proses wawancara, kota
kandidat juga harus menjamin bahwa mereka sanggup untuk mendanai Olimpiade.
Berikutnya, Komisi Evaluasi melaporkan hasil analisanya pada 100 sebulan sebelum
keputusan akhir diputuskan. Setelah tugas Komisi Evaluasi selesai, daftar calon
dipresentasikan dalam sidang umum IOC. Sidang umum ini diselenggarakan di suatu negara
yang tidak memiliki kota kandidat dalam pencalonan. Para anggota IOC memberikan masing
masing satu suara untuk memilih kota tuan rumah Olimpiade. Setelah terpilih, kota tuan
rumah beserta NOC nya akan menandatangani kontrak dengan IOC dan secara resmi
dinobatkan sebagai kota tuan rumah penyelenggara Olimpiade

Hingga tahun 2016, Olimpiade telah diselenggarakan oleh 44 kota di 23 negara, namun
sebagian besarnya adalah kota-kota di Eropa dan Amerika Utara. Kota-kota di luar itu yang
pernah menjadi tuan rumah Olimpiade terhitung hanya delapan kota. Sejak Olimpiade Seoul
1988 di Korea Selatan, Olimpiade telah diselenggarakan di Asia dan Oseania sebanyak empat
kali, meningkat tajam dibandingkan dengan 92 tahim sebelumnya (cuma dua kota). Rio de
Janeiro menjadi kota pertama di Amerika Selatan yang menjadi kota penyelenggara
Olimpiade (2016). Sedangkan kota-kota di Afrika tidak ada yang berhasil lolos ke tahap
pencalonan

Mengenai Olimpiade Musim Dingin, Perancis telah menjadi tuan rumah untuk tiga
Olimpiade, sementara Swiss, Austria, Norwegia, Jepang dan Italia telah menyelenggarakan
dua kali Olimpiade. Olimpiade Musim Dingin terakhir diadakan di Vancouver, Kanada,
menjadi Olimpiade Musim Dingin kedua dan ketiga secara keseluruhan yang diselenggarakan
di Kanada. Olimpiade Musim Dingin berikutnya akan diselenggarakan untuk pertama kalinya
di Rusia pada tahun 2014.

6
2. Gambar Olimpiade Kuno

Gambar I : Stadion Olimpiade kuno di Olympia, Yunani.

Gambar II : Olahraga yang diperlombakan pada awalnya adalah : lari (192 M 384 M dan
1344 M), gulat, penthation (lompat jauh, lempar lembing lari 192 M, lempar cakram dan
lempar martil), tinju, balap kreta kuda pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda,
dan lomba lar dengan membawa senjata.

7
Gambar III ;

 Selama masa perlombaan berlangsung semua aktifitas peperangan dan sikap sikap
permusuhan di hentikan dan dilarang.
 Pemenang lomba diberikan penghargaan tertinggi berupa mahkota daun Zaitun dan
diberikan gelar pahlawan.
 Para pemenang sangat dihormatinya oleh masyarakat yunani, sehingga sebuah
peperangan akan berhenti bila sang pemenang" sedang melintas medan pertempuran

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani purba pada 776
Sebelum Masehi, Awalnya olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirya
pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi Theodosius. Olimpide
kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis, Pierre Fredy, Baron de
Courberlin pada tahun 1896.

3.2 Saran

Dilarapkan kepada mahasiswa atau pembaca dapat memahami dan memberikan


pengetahuan terutama tentang kejuaraan olahraga.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://aleachmad.blogspot.com/2015/03/pengertian-dan-sejarah-olimpiade.html

10

Anda mungkin juga menyukai