Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TYME, yang telah memberikan kami kelancaran
dalam menyelesaikan makalah pada mata kuliah Psikosial Budaya Dalam Keperawatan yang
berjudul “Teori Asuhan Keperawatan Berdasarkan Leininger” sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan.

Oleh karena itu saya mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah Membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga kita semua akan selalu di berkati oleh TYME.

Akhir kata, kami meminta maaf jika makalah ini memiliki banyak kekurangan. Kritik dan
saran saya harapkan dari teman-teman semua dan juga para pembaca lainnya agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Jakarta, 11 DESEMBER 2020

Penyusun

Kelompok II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………...


……….i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………....ii

BAB I TEORI ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN LEINIGER ……………..1

1.1

BAB II CASE STUDY/ KASUS YANG DIAPLIKASIKAN KE DALAM FORMAT


ASKEP TEORI LEINIGER
……………………………………………………………………….…..3

2.1

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………..………

DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………………...…….


BAB I

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN LEINIGER


BAB II

CASE STUDY/ KASUS

2.1 Kasus Transkultural pada pasien dengan Gangguan Pernafasan

Klien Tn. D berusia 35 tahun, tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya di Tegal
Jawa Tengah. Pendidikan terakhir klien adalah SMA. Klien bekerja di pabrik. Istri klien
bernama Ny. E berusia 28 tahun, pendidikan terakhir SMP. Istri klien seorang buruh cuci.
Setiap bulan penghasilan klien sekitar 800.000. dan penghasilan istrinya 15.000 per hari.
Klien dan keluarganya beragama Islam. Setiap harinya klien selalu melaksanakan shalat
berjamah bersama keluarga kecilnya.

Sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Sehari-hari klien tidak dapat
lepas dari kebiasaannya untuk merokok. Baginya merokok merupakan suatu identitas bahwa
dirinya seorang laki-laki sejati. Klien telah merokok selama 10 tahun. Kebiasaan tersebut
tidak dapat di hentikan oleh klien karena jika tidak merokok klien merasa mulutnya pahit.
Bahkan klien lebih memilih untuk menahan lapar dari pada harus menahan untuk tidak
merokok. Dan karena sibuk bekerja klien jarang untuk berolahraga.

Dalam seminggu terakhir ini klien mengalami batuk dan sering kambuh ketika cuaca
dingin. Merasakan sakit pada bagian dada, pundak, punggung, dan lengan disertai
dengan penurunan berat badan. Klien dan istrinya menganggap bahwa itu adalah hal yang
biasa danefek dari kelelahan karena bekerja. Untuk memperbaiki kondisinya, klien
mendapatkan wejangan dari mertuanya untuk banyak memberikan buah dan sayur seperti
kembang kol, brokoli, kubis, kentang, jus apel dan manggis. Karena menurut kepercayaan
buah dan sayur yang berwana hijau dapat menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah
dan sayur berwarnamerah dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud
kesungguhan adalah kesungguhan untuk sembuh). Namun dalam pengolahan buah dan sayur
tersebut istri klien memotongnya terlebih dahulu baru kemudian dicuci dan saat merebusnya
tidak di tutup.
Karena dirasa kondisi klien tidak membaik maka istrinya, membawa klien ke RS Cepat
Sembuh untuk periksa. Oleh dokter yang memeriksa klien dicurigai mengidap kanker
paru,untuk memastikan hal tersebut klien harus melakukan pemeriksaan MRI. Setelah
hasilnya keluar ternyata dugaan dokter tersebut benar. Klien menderita kanker paru-paru.
Dan saat ini di diagnose kanker paru stadium IIB. Dimana kanker tersebut telah menyebar ke
kelenjar getah bening,dinding dada, diafragma, lapisan yang mengelilingi jantung.

Setelah dianamnesa oleh perawat ternyata klien mempunyai kebiasaan merokok dan
jarang berolahraga. Akhirnya klien disarankan untuk melakukan kemoterapi. Namun klien
menolak untuk melakukan kemoterapi. Karena klien dan istrinya merupakan orang Jawa asli
sehingga mereka masih kental menganut tradisi dan budaya Jawa. Klien percaya bahwa
dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari nenek moyangnya akan dapat
menyembuhkan segala macam Penyakit termasuk kanker paru yang dideritanya. Dan
menurut klien dengan pernafasan segitiga ini klien tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.

2.2 Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing Pada Gangguan Pernafasan


A. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Pendidikan : Lulusan SMA
Pekerjaan : Bekerja di Pabrik
Penghasilan : Rp. 800.000
Diagnosa Medis : Kanker Paru-Paru

b. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny. E

Umur : 28 tahun.

Agama : Islam

Pendidikan : SMP.
Pekerjaan : Buruh cuci.

Penghasilan : 15.000

Hub dengan klien : Suami

1. Faktor agama dan falsafah hidupa.


 Agama yang di yakini oleh klien adalah agama Islam
 Klien selalu taat dalam beribadah Setiap harinya klien selalu melaksanakan shalat
berjamah bersama keluarga kecilnya.
 Klien sangat yakin dengan dengan kepercayaan yang dianutnya.
 Ritual yang selalu di lakukan adalah berdoa

2. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan


a. Faktor sosial
 Interaksi klien dengan istri dan anak-anak serta anggota keluarga baik.
Dilingkungan sekitar tempat tinggalpun klien menjalin interaksi dengan baik
maupun di tempat kerja klien. Keterikatan dengan keluarga sangat baik klien
Mempunyai tanggungan 2 orang anak

3. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup


a. Sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia.
b. Bagi klien merokok merupakan suatu identitas bahwa dirinya seorang laki-laki
sejati.
c. Menurut kepercayaan di keluarga klien buah dan sayur yang berwana hijau dapat
menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah dan sayur berwarna merah
dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud kesungguhan
adalah kesungguhan untuk sembuh)
d. Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari
nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk
kanker paru yang dideritanya.

4. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku.


a. Kebijakan dan peraturan pelayanan ksehatan yaiitu :
 Alasan datang ke RS Cepat Sembuh
 Klien mengalami batuk dan sering kambuh ketika cuaca dingin. Merasakan
sakit pada bagian dada, pundak, punggung, dan lengan disertai dengan penurunan
berat badan.
b. Kebijakan yang didapat di RS Cepat Sembuh
 Klien mengikuti SOP di RS yaitu Klien melakukan pemeriksaan MRI dan
disarankan untuk melakukan kemoterapi.

5. Faktor ekonomi.
a. Sumber biaya pengobatan
Biaya dari penghasilan klien dan istrinya. Karena klien tidak mengikuti asuransi
kesehatan 
b. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien
Biaya hidup sehari-hari dari penghasilan klien (800.000) dan istrinya (15.000
perhari).

6. Faktor pendidikan.
Klien merupakan lulusan SMA

7. Faktor Teknologi
a. Klien dibawa ke palayanan kesehatan yaitu ke RS Cepat Sembuh, klien di periksa
oleh dokter.
b. Klien melakukan pemeriksaan MRI, dan diketahui bahwa klien menderita kanker
paru-paru stadium IIB.

B. Diagnosa.

Data :

 Klien mendapatkan wejangan dari mertuanya untuk banyak memberikan buah dan
sayur seperti kembang kol, brokoli, kubis, kentang, jus apel dan sirsak.
 Menurut kepercayaan di keluarga klien buah dan sayur yang berwana hijau dapat
menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah dan sayur berwarna merah
dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud kesungguhan
adalah kesungguhan untuk sembuh)
 Dalam pengolahan buah dan sayur tersebut istri klien memotongnya terlebih
dahulu baru kemudian dicuci dan saat merebusnya tidak di tutup.

Masalah/diagnosa keperawatan 1 : Potensial Peningkatan pengetahuan berhubungan dengan


pengolahan buah dan sayur.

Data :

 Klien dan istrinya merupakan orang Jawa asli sehingga mereka masih kental
menganut tradisi dan budaya Jawa.
 Klien menolak kemoterapi
 Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari
nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk
kanker paru yang dideritanya

Masalah/diagnosa keperawatan 2 : Ketidakpatuhan Dalam pengobatan berhubungan dengan


nilai yang di anutnya.

Data :

 Klien tidak dapat lepas dari kebiasaannya untuk merokok. Baginya merokok
merupakan suatu identitas bahwa dirinya seorang laki-laki sejati.
 Klien telah merokok selama 10 tahun.
 Kebiasaan tersebut tidak dapat di hentikan oleh klien karena jika tidak merokok
klien merasa mulutnya pahit.
 Klien lebih memilih untuk menahan lapar dari pada harus menahan untuk tidak
merokok
 Karena sibuk bekerja klien jarang untuk berolahraga.

Masalah/diagnosa keperawatan 3 : Ketidakmampuan klien untuk berhenti merokok


berhubungan dengan sistem/persepsi yang yang di yakini
C. Intervensi

Diagnosa Keperawatan 1 : Potensial Peningkatan Pengetahuan berhubungan dengan


pengolahan buah dan sayur

Intervensi :

Mempertahankan budaya (Maintenance)

1. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bahwa kembang kol, brokoli, kubis, apel
dan manggis baik untuk membantu menyembuhkan penyakit kanker paru-paru.
 Kembang kol mengandung glokosinolat yang mengandung sulfur, antioksidan
sepertikamferol, asam sinamat yang telah dikenal dapat membantu mencegah
terjadinya kanker dengan cara menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
 Brokoli mempunyai kandungan Sulforaphan dan antioksidan yang membantu untuk
menetralkan karsinogenik. Kandungan bekarotin yang ada di dalam brokoli mampu
mencegah kanker kanker paru-paru.
 Kubis penuh fitonutrien, yang menghasilkan enzim yang terlibat dalam
detoksifikasi tubuh. Enzim ini membantu untuk melawan radikal bebas yang dapat
menyebabkan beberapa jenis kanker yang berbeda, termasuk paru-paru
 Apel mengandung flavonoid, quercetin, dan aringin yang berperan dalam
mencegahkanker paru-paru
 Manggis mengandung antioksidan yang membuang racun dari dalam tubuh yang
bisamenyebabkan timbulnya kanker. Alfamangostin berperan mengendalikan sel
kanker.

2. Motivasi klien untuk tetap memperbanyak konsumsi buah dan sayur


3. Restrukturisasi budaya.
 Jelaskan kepada klien dan keluarganya bahwa pengolahan buah dan sayur yang
salahdapat mengurangi atau menghilangkan manfaat yang di terkandung dalam
buah dan sayur tersebut
 Jelaskan mengenai cara pengolahan yang baik dan benar.Sebelum diolah sebaiknya
buah dan sayur dicuci terlebih dahulu baru kemudian di potong, kemudian saat
merebus atau mengolahnya harus ditutup agar vitamin dan mineral yang terkandung
tidak ikut menguap
Diagnosa Keperawatan 2 : Ketidakpatuhan Dalam pengobatan berhubungan dengan nilai
yang di anutnya. (pernafasan segitiga)

Intervensi : 

1. Negosiasi budaya.
 Beri penjelasan pada klien bahwa “pernafasan segitiga” saja tidak cukup untuk
menyembuhkan penyakit kanker.
 Berikan dukungan kepada klien dan keluarga untuk tetap melakukan
pernafasansegitiga selama tidak mengganggu pelaksanaan kemoterapi.
 Beri fasilitas dan waktu kepada klien untuk melaksanakan budayanya yaitu
“pernafasan segitiga”.
2. Merestrukturisasi budaya.
 Diskusikan kesenjangan budaya yang dianut klien dengan terapi kesehatan yang
harus di jalani klien.
 Jelaskan kepada klien dan keluarganya bahwa penyakit kanker merupakan
Penyakit yang ganas dan perkembangannya sangat cepat sehingga harus segera
mendapatkan pertolongan dengan segera
 Jelaskan kepada klien dan keluarga apabila klien tidak segera mengikuti
kemoterapiakan membahayakan keselamatan klien.
 Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa kemoterapi bertujuan untuk
menghambatdan membunuh sel-sel kanker, sehingga tidak semakin menyebar ke
organ lain
 Berikan gambaran kepada klien tentang keberhasilan kemoterapi terhadap orang-
orangyang sebelumnya menderita penyakit kanker paru-paru dan melakukan
kemoterapi.

Diagnosa Keprawatan 3: Ketidakmampuan klien untuk berhenti merokok berhubungan


dengan sistem/persepsi yang yang di yakini

Intervensi 

1. Negosiasi budaya.
 Beri motivasi kepada klien untuk berhenti merokok, karena merokok dapat
memperparah penyakitnya.
 Berikan masukan kepada klien jika klien merasa mulutnya pahit ketika tidak
merokok maka hal itu dapat digantikan dengan makan permen.

2. Restrukturisasi budaya
a. Kaji persepsi klien mengenai sehat sakit.
b. Jelaskan kepada klien mengenai zat-zat adiktif yang terkandung dalam rokok
dan bahayanya bagi kesehatan.
 nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan, meningkatkan tekanan
darahserta mempercepat denyut jantung.
 Karbon monoksida jaringan pembuluh darah menyempit dan mengeras
sehinggaterjadi penyumbatan.
 Tar mengandung senyawa Benzopiren dan Zenyfenol yang bekerja untuk
mempercepat aktivitas sel-sel kanker.

D. Evaluasi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Leininger sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan serta
mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan
kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang
budaya

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat perlu memahami norma-norma, dan


cara hidup budaya dari klien sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraannya.
memperbaiki cara hidupnya atau kondisinya.

Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk


menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien Pemberian
informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatan kepada klien/ keluarga klien akan
membantu kelancaran pengobatan.

Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan


yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, membentuk
budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya yang tidak sesuai
dengan kesehatan dengan budaya baru.

Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien sehingga
tindakan yang dilakukun dapat sesuai dengan budaya klien.

Evaluasi asuhun keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan


pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai