PENDAHULUAN
menerus dan tidak dapat dihindari oleh siapapun juga, karena tubuh
mencakup fisik dan mental yang merupakan bagian dari kesehatan itu
sendiri, yang tak lepas dari segala aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas
fisik yang digunakan untuk bergerak dan bersosial maupun mental yang
orang.
adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang
tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Definisi kesehatan juga
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Tidak terkecuali kesehatan gigi dan mulut yang
pintu masuk segala jenis patogen yaitu kuman, bakteri, jamur, virus, dan
Indonesia cukup tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
dengan menyikat gigi secara rutin dan penggunaan bahan antibakteri yang
penyembuhan luka atau lesi mulut. Kitosan selain dapat digunakan sebagai
yang sering dijadikan kitosan yakni kulit udang. Dimana udang merupakan
udang pun cukup banyak. Selain produksi udang yang melimpah, didapat
dilakukan antara lain sisik ikan kakap merah (Ifa, dkk., 2018), sisik ikan
(Yogaswari, 2009). Salah satu limbah sisik ikan yang belum banyak
Perikanan dan Budidaya (2013), ikan nila menempati urutan pertama pada
hasil ikan-ikan yang ada di Indonesia dengan total produksi limbah dari
sisik ikan terutama sisik ikan nila yang belum banyak diteliti ini guna
ikan nila, peneliti juga ingin membandingkan pengaruh dari kitosan sisik
ikan nila dengan kitosan kulit udang putih. Maka berdasarkan uraian
pengaruh kitosan sisik ikan nila (Oreochromis niloticus) dan kitosan kulit
Streptococcus sanguinis.
masalah, yaitu :
Streptococcus sanguinis?
Streptococcus sanguinis?
Streptococcus sanguinis.
TINJAUAN PUSTAKA
Streptococcus sanguis ditemukan oleh White dan Niven pada tahun 1946
penelitian sekitar tahun 1960 dan 1970 telah diidentifikasi habitat utama
bakteri ini digolongkan pada bakteri gram positif (Jawetz dkk., 1996).
Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
2.388.435 base pair. Organisme ini mempunyai kode 2.274 protein yang
salah satu mikroba yang diduga sebagai agen patogenesis yang berperan
Mikroorganisme Lain
merupakan biofilm yang terbentuk di dalam rongga mulut. Plak gigi ialah
suatu deposit lunak yang terdiri atas lapisan tipis yang melekat erat pada
mulut. Plak gigi yang menumpuk atau tidak tereliminasi ini akan terbentuk
menjadi deposit yang keras atau yang biasa disebut dengan karies. Dimana
mempunyai nilai ekonomis dan 110 spesies diantaranya berasal dari family
Penaeidae, saat ini baru delapan jenis udang yang bisa dikembangkan untuk
yaitu giant tiger prawn dan di Indonesia disebut dengan udang windu.
Sedangkan P. vannamei atau whiteleg shrimp ini sering disebut dengan udang
putih atau vaname. Penaeus vannamei sering pula disebut dengan Litopenaeus
vaname terdiri dari enam ruas dan pada bagian abdomen terdapat lima
(Akbaidar, 2013)
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapodas
Subordo : Dendrobrachiata
Familia : Penaeidae
danau-danau sekitarnya di Afrika. Saat ini ikan nila telah tersebar ke wilayah-
dingin, ikan nila tidak dapat hidup dengan baik (Angienda et al.,2010).
Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal ikan nila. Ikan ini memiliki
beberapa keunggulan yang menjadi salah satu komoditas ikan air tawar yang
paling diminati di Indonesia. Ikan nila dikenal sebagai ikan yang mempunyai
resistensi yang relatif tinggi terhadap kualitas air dan sangat mudah
nila memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi (Sonatha dan Puspita, 2016).
dan rawa-rawa, tetapi karena toleransi ikan nila tersebut sangat luas
terhadap salinitas, sehingga ikan ini dapat hidup dengan baik juga di air
yang hidup di air tawar tubuhnya akan berwarna abu cerah dan ada yang
merah sesuai dengan jenis dari ikan nila tersebut. Sedangkan ikan nila
yang hidup di air payau memiliki sisik yang berwarna kehitaman dan lebih
pucat. Bentuk tubuh ikan ini bulat pipih dan terlihat lebih lebar, memiliki
sirip atas yang tajam dan tulang siripnya memanjang. Terdapat beberapa
macam jenisnya seperti ikan nila merah, ikan nila hitam, dan masih banyak
tubuh yang pipih ke arah vertikal dengan profil empat persegi panjang ke
arah posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat
khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor,
punggung dan dubur. Pada bagian sirip ekor (caudal) terdapat warna
rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila mempunyai bentuk agak
persegi (ctenoid). Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang
keras, begitu pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang
sirip dada.
Gambar 2.3 Morfologi Ikan Nila (Pratama, 2009).
Philum : Chordata
Subphilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Achantopterigii
Ordo : Perciformes
SubOrdo : Percoidei
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
2.4 Kitosan
Kitosan adalah suatu biopolimer dari D-glukosamin yang dihasilkan dari
gugus asetil (CH3CHO-) dari molekul kitin. Gugus amida pada kitin akan
berikatan dengan gugus hidrogen yang bermuatan positif sehingga
kulit hewan Crustacea, tidak hanya dari jenis invertebrata, dewasa ini terdapat
berbagai penelitian yang mencoba membuat kitosan dari jenis lain yakni
reaktif dari kitin dan mudah diproduksi dalam bentuk serbuk, pasta, film,
kondisi, seperti jenis pelarut, konsentrasi, waktu dan suhu. Kitosan umumnya
atau semikristalin. Selain itu dapat juga berbentuk padatan amorf berwarna
putih dengan struktur kristal tetap dari bentuk awal kitin murni (Elin, 2012).
proses “cold storage” dimana bagian kepala, ekor, dan kulit dibuang
daur ulang dari limbah tersebut perlu dimanfaatkan. Selama ini kulit udang
kalsium karbonat 40-50%, dan kitin 20-36,61%, tetapi ada beberapa faktor
untuk memperoleh kitin dari kulit udang, melibatkan berbagai proses yaitu
rumah tangga hanya menghasilkan limbah ikan. Pasalnya pada sisik ikan
pembuatan kitosan. Dimana sisik ikan laut yang sudah dikeringkan secara
Nagai et.al (2004), komponen yang terdapat pada sisik ikan antara lain
70% air, 27% protein, 1% lemak dan 2% abu. Senyawa organik terdiri dari
kitosan sisik ikan masih minim diteliti. Sementara itu, limbah sisik ikan
pun tak kalah jauh banyaknya dari limbah-limbah rumah tangga lain
2010).
baik jika bahan tersebut efektif dalam membunuh kuman tetapi tidak
mengiritasi jaringan sekitarnya. Faktor penting dari efektivitas antibakteri
Teori yang pertama, didasari oleh adanya gugus fungsional amina pada
kitosan yang dapat membentuk ikatan dengan dinding sel bakteri dan
penyakit dalam tubuh. Hilangnya dinding sel ini menyebabkan sel bekteri
yang bermuatan positif sangat kuat yang mampu menarik molekul asam
2010).