Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ODONTOMA

Oleh:

Kadek Sri Yuliantari 21061290121334


Nengah Subakti Sapta 2106129012135
I. B. Subhiksa Krisnanda Ardana 2106129012136
Thio Tigana 2106129012139

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa Tuhan Yang Maha Esa ,

karena atas segala bimbingan dan petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan

karunia-Nya sehingga kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah

yang berjudul ”ODONTOMA”. Makalah yang kami buat ini sebagai salah satu

sarana untuk lebih mendalami materi pada cabang ilmu Bedah Mulut.

Kami menyadari bahwa makalah ini mengandung banyak kekurangan,

baik dari segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada

kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap

laporan yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman

yang lain.

Denpasar, Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2

1.4 Manfaat...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1 Definisi Odontoma..............................................................................3

2.2 Etiologi Odontoma..............................................................................3

2.3 Epidemiologi Odontoma.....................................................................4

2.4 Klasifikasi Odontoma.........................................................................4

2.5 Manifestasi Klinis Odontoma.............................................................5

2.6 Patogenesis Odontoma........................................................................6

2.7 Diagnosa Odontoma...........................................................................6

2.8 Gambaran Radiografis........................................................................7

2.9 Penatalaksanaan Odontoma................................................................8

iii
2.10 Diagnosa Banding Odontoma.................................................8

2.11 Prognosis Odontoma.............................................................10

2.12 Komplikasi Odontoma..........................................................10

BAB III PENUTUP............................................................................................11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................11

3.2 Saran.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen

epitel dan mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk

enamel dan dentin. Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.

Odontoma adalah malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif

yang berasal dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan

pulpa (oleh karena itu disebut juga campuran yang terdiri dari multiple atau lebih

dari satu tipe). Odontoma dibedakan dengan ameloblastik odontoma dengan tidak

adanya jaringan ameloblastik.

Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel

odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya

diikuti pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum. Ada

beberapa teori yang sudah diajukan,seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga

dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan bahwa odontoma diwariskan

kemungkinan dari gen mutant post natal dengan kontrol genetik perkembangan

gigi.

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor

odontogenik. Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa

muda, terutama dalam dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender

yang signifikan. Odontoma kompleks lebih jarang terjadi daripada odontoma

compound dan biasanya terjadi pada penderita usia yang lebih tua. 5

1
2

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi

2 jenis yaitu Compound Odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil

dan banyak dan Complex Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak teratur

dari jaringan keras dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara

buruk sebagai email, dentin atau sementum sehingga tidak memiliki kemiripan

dengan gigi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan apakah

definisi, etiologi, epidemiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patogenesis,

diagnosa, gambaran radiografis, penatalaksanaan, diagnosa banding, prognosis, dan

komplikasi pada odontoma?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi, etiologi,epidemiologi, klasifikasi, manifestasi klinis,

patogenesis,diagnosa banding, prognosis dan komplikasi dari odontoma.

2. Mengetahui cara diagnosa dan penatalaksanaan dari odontoma.

1.4 Manfaat

Untuk menambah pengetahuan dasar mengenai odontoma, sehingga

diharapkan mahasiswa kedokteran gigi mampu menegakkan diagnosis serta

mampu melaksanakan rencana perawatannya dengan baik.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Odontoma

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen

epitel dan mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk

enamel dan dentin. Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.

Odontoma adalah malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-

agresif yang berasal dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan

jaringan pulpa (olehkarena itu disebut juga campuran yang terdiri dari multiple

atau lebih dari satu tipe). Odontoma dibedakan dengan ameloblastik odontoma

dengan tidak adanya jaringan ameloblastik. Bukan lesi yang statis tetapi

merupakan produk akhir dari suatu kelainan, yaitu tumor odontogenik campur

dimana sel-sel berdiferensiasi lebih tinggi dan membentuk struktur kalsifikasi

yang banyak.

Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel

odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya

diikuti pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3

2.2 Etiologi Odontoma

Etiologi odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah

diajukan,seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada

pula yang menambahkan bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen

mutant post natal dengan kontrol genetik perkembangan gigi.4

3
4

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan

odontoma. Faktor ini antara lain tidak berhasilnya atau perubahan interaksi

ectomesenchymal pada fase awal pertumbuhan benih gigi dan/atau membuat

berbeda pada fase subsekuen pada perkembangan jaringan ini. Diasumsikan pula

bahwa yang membuat berbeda pada mekanisme mineralisasi dengan modifikasi

komponen mineral pada email dapat menyebabkan maturasi inkomplet.

2.3 Epidemiologi Odontoma

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor

odontogenik. Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa

muda, terutama dalam dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender

yang signifikan. Odontoma kompleks lebih jarang terjadi daripada odontoma

compound dan biasanya terjadi pada penderita usia yang lebih tua. Beberapa studi

telah menunjukkan bahwa lokasi yang sering terjadi dari odontoma compound

pada rahang atas anterior, sedangkan odontoma kompleks sering berkembang

pada mandibula di berbagai lokasi. Gigi permanen dipengaruhi jauh lebih sering

daripada gigi desidui.

2.4 Klasifikasi Odontoma

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi

menjadi 2 jenis yaitu :

1. Compound Odontoma

Compound Odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan

banyak. Mempunyai struktur yang mirip dengan gigi kecil atau denticle, diskrit,

terbungkus di dalam fibrous connective tissue stroma (stroma jaringan ikat

berserabut).
5

2. Complex Odontoma

Odontoma complex terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari

jaringan keras dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara

buruk sebagai email, dentin atau sementum sehingga tidak memiliki kemiripan

dengan gigi

2.5 Manifestasi Klinis Odontoma

Tanda klinisnya adalah absennya satu atau beberapa gigi, seringkali

mencegah erupsi normal dan terjadi perubahan pada lengkung gigi normal.

Kebanyakan odontoma asimtomatik. Namun, terkadang terdapat pembengkakan,

nyeri, bernanah, ekspansi tulang,erupsi tertunda dan perpindahan gigi.6

Pada umumnya mereka tidak menunjukkan gejala, memiliki tingkat

pertumbuhanyang lambat dan jarang melebihi ukuran gigi. Tetapi ketika mereka

yang besar dalam ukuran,mereka dapat menyebabkan perluasan tulang kortikal.

Kelainan ini sering ditemukan secara kebetulan dengan pemeriksaan

radiografi rutin dimana odontoma biasanya tampak sebagai massa radiopaque

yang padat. Tetapi kadang- kadang lesi ini dapat ditemukan secara tidak kebetulan

apabila ciri-ciri klinisnya sudahterlihat ekspansi tulang, nyeri dan pergeseran gigi

atau gigi normal yang tidak erupsi.

Odontoma complex jarang terjadi dibandingkan odontoma compound.

Sering ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada

region molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Lesi kecil, jarang menjadi

besar, namun bisa menjadi besar sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi

rahang. Tampak lunak, berlobus, atau berbentuk tidak teratur. Kadang-kadang

terbentuk sekitar mahkota gigi yang berkembang normal tetapi tidak bererupsi,
6

terutama jika terbentuk dari bagian mahkota folikel gigi. Odontoma compound

paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas (region

incisive caninus), tumor ini biasanya kecil dan tidak agresif.

2.6 Patogenesis Odontoma

Karena proliferasi neoplastik sel-sel odontogenik benih gigi dimana sel-

sel epitel dan mesenkim berdiferensiasi ke tingkat ameloblastik dan odontogenik

tetapi tidak berhasil mencapai keadaan normal, jadi substansi gigi terbentuk secara

abnormal.2

Sel-sel epitel dan mesenkim berdiferensiasi membentuk email, dentin,

dan sementum yang tersusun dalam susunan jaringan yang abnormal yaitu dalam

bentuk dentikel, Kemudian jaringan stroma berhenti aktivitasnya membentuk

kapsul, Kadang-kadang membagi tumor dalam septa-septa.2

Pada pertumbuhan gigi yang normal setelah pembentukan jaringan keras

biasanya akan terjadi degenerasi lamina dental, dan odontoma kompleks

berhubungan dengan hal itu. Odontoma kompleks sedikit sekali mengalami

morfodiferensiasi sehingga tidak mirip bentuk gigi normal. Sedangkan odontoma

compound derajat morfodiferensiasi dan histodiferensiasinya tinggi, sehingga

akan dijumpai kalsifikasi yang memberikan gambaran yang mirip anatomi gigi

normal.2

2.7 Diagnosa Odontoma

Radiografi seringkali merupakan langkah pertama dalam diagnosis tumor

odontogenik, screening secara radiografi dilakukan dan dievaluasi. Radiografi

juga dapat merupakan langkah terakhir sebelum membuat diagnosis kerja, setelah

anamnesis lengkap diambil serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan.


7

2.8 Gambaran Radiografis

Complex Odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi

yang dikelilingi garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material

dan tak ada kemiripan anatomi gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram

dikelilingi oleh tepi sempit lucent.8

Gambar 2.1 Odontoma Complex

Odontoma compound terlihat sebagai gigi yang mengalami malformasi

atau menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis.

Compound Odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan

ukuran dan bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen yang tipis. Memiliki

massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta

berhubungan dengan gigi yang erupsi.


8

Gambar 2.2 Odontoma Compound

2.9 Penatalaksanaan Odontoma Kompleks Besar

Odontoma complex yang besar harus diambil untuk mengembalikan tulang

yang normal dan untuk mencegah fraktur rahang.

Berdasarkan temuan klinis dan radiologis pada beberapa journal case,

perawatan bedah diindikasikan dengan diagnosis awal odontoma majemuk.

Operasi pengangkatan di bawah sedasi intravena direncanakan. Metode serupa

seperti fiksasi maxillo-mandibular Fixation (MMF) tidak dianggap perlu,

sementara korteks bukal dan lingual sebagian besar dapat diandalkan untuk

mencegah patah tulang. Insisi full-thickness serupa yang digunakan dalam sagital

split osteotomy dilakukan antara ramus asendens dan molar pertama untuk

pengangkatan tumor (Gambar 1).


Untuk merawat korteks tulang residual di kedua sisi, teknik yang

digunakan dalam menghilangkan molar ketiga dipertimbangkan untuk

menghilangkan lesi yang terdiri dari pemotongan dan pembuangan fragmen

(Gambar 2).

Teknik ini berguna untuk menghilangkan semua jaringan tumor yang

bersentuhan dengan tulang yang merupakan tujuan kami untuk melindungi dan

mencegah fraktur intraoperatif atau pascaoperasi dengan tidak melemahkan

korteks tulang. Setelah tumor diangkat, gigi impaksi dicabut dengan metode yang

telah diketahui (Gambar 3).

Dinding tulang yang tersisa diperiksa untuk setiap lesi yang tersisa. Luka
ditutup tanpa ketegangan. Pasien diberi resep antibiotik, analgesik dan obat kumur

dan disarankan untuk diet lunak dan membuka mulutnya secara minimal.

2.10 Diagnosa Banding Odontoma

Odontoma compound dapat dideteksi dengan mudah karena membentuk

struktur mirip dengan anatomi gigi normal.

Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas usia okurensi, zona lusen

di sekitar lesi dapat membedakan Complex Odontoma dari lesi opak lain pada

rahang, seperti focal sclerotingosteomyelitis, idiopathic osteosclerosis, periapical

cemental dysplasia, cementoossifying fibroma, cementoblastoma, osteoma,

osteoblastoma dan osteoidosteoma.

Focal sclerosing osteomyelitis biasanya terlihat pada apex gigi dengan

long standing pulpitis. Saat gigi dicabut, lesi ini dapat tersisa pada gigi secara

tidak terbatas. Diagnosis dapat dibuat dengan dari riwayat penyakit dan gambaran

radiografis. Complex odontoma dan idiopathic sclerotic dapat dibedakan dari garis
radiolusen yang mengelilingi odontoma dan ketebalan dan ketajaman radiopak

yang disebabkan email pada odontoma.

Complex Odontoma juga muncul lebih jarang disbanding idiopathic

osteosclerosis dan biasanya terlihat pada mahkota gigi yang unerupsi. Periapical

cementoosseous dysplasia biasanya muncul di dalam tulang alveolar, dimana

complex odontoma sering meluas kedalam alveolus kearah crest ridge. Biasanya,

lesiini terbentuk pada individu lebih dari 30 tahun, sedangkan odontoma

berkembang pada pasien yang lebih muda.

Cementoblastoma dapat muncul dengan gambaran klinis dan radiografis

yang mirip dengan Complex Odontoma namun Complex Odontoma tidak

memperlihatkan opasitas homogen seperti pada sementoblasoma yang matur,

selain itu sementoblastoma sering bergabung dengan akar gigi yang terlibat.

Complex odontoma dibedakan pula dengan cemento-ossifying fibroma

darikecenderungannya untuk berhubungan dengan gigi molar yang unerupsi dan

biasanya lebih radioopak dibandingkan cemento-ossifying fibroma. Periapikal

cemental dysplasia dapat menyerupai complex odontoma namun dysplasia

biasanya multiple dan terpusat pada regio periapikal gigi. Meskipun gambaran

klinis dan radiografis osteoid osteoma dan osteoblastoma dapat mirip dengan

complex odontoma, namun osteoid osteoma dan osteoblastoma ditandai

olehadanya nyeri. Odontoma dapat disalah diartikan secara radiografi dengan

osteoma, namunodontoma biasanya penampilannya tidak sehomogen osteoma.

2.11 Prognosis Odontoma

Odontoma merupakan tumor jinak dan berkapsul sehingga eksisi dapat

dilakukan dengan sempurna sehinggaa mempunyai prognosis yang baik karena

tidak menunjukkan adanya kekambuhan.

2.12 Komplikasi Odontoma

Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi normal, cenderung bererupsi

tetapi tidak aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat terjadi karies. Jika tidak cepat
ditangani, karies ini akan berkembang dengan cepat dan dapat menginfeksi

jaringan lunak dan menimbulkan neuralgia.


BAB III

PENUTU

3.1 Kesimpulan

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen

epitel dan mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk

enamel dan dentin.Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati. Pada

perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan

jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya diikuti

pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum. Etiologi

odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah diajukan,seperti trauma

lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan

bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan

kontrol genetik perkembangan gigi.

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor

odontogenik. Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa

muda, terutama dalam dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender

yang signifikan. Odontoma kompleks lebih jarang terjadi daripada odontoma

compound dan biasanya terjadi pada penderita usia yang lebih tua.

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi

menjadi 2 jenis yaituCompound Odontoma mengandung struktur seperti gigi yang

kecil dan banyak dan Complex Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak

teratur dari jaringan keras dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi

secara buruk sebagai email, dentin atau sementum sehingga tidak memiliki

11
12

kemiripan dengan gigi.

Odontoma complex jarang terjadi dibandingkan odontoma compound.

Sering ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada

region molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Lesi kecil, jarang menjadi

besar, namun bisa menjadi besar sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi

rahang. Tampak lunak, berlobus, atau berbentuk tidak teratur. Kadang-kadang

terbentuk sekitar mahkota gigi yang berkembang normal tetapi tidak bererupsi,

terutama jika terbentuk dari bagian mahkota folikel gigi. Odontoma compound

paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas (region

incisive caninus), tumor ini biasanya kecil dan tidak agresif. Radiografi seringkali

merupakanlangkah pertama dalam diagnosis tumor odontogenik, screening secara

radiografi dilakukan dan dievaluasi. Radiografi juga dapat merupakan langkah

terakhir sebelum membuatdiagnosis kerja, setelah anamnesis lengkap diambil

serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan.

Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi

yang dikelilingi garis radiolusen tipis. Odontoma compound terlihat sebagai gigi

yang mengalami malformasi atau menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona

radiolusen yang tipis memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan

struktur cacat serta berhubungan dengan gigi yang erupsi.

Perawatannya adalah dengan enukleasi atau kuretase jika odontoma

merupakan sumber potensial obstruksi pada gigi yang erupsi sebagai fokal infeksi.

Odontoma compound dapat dideteksi dengan mudah karena membentuk struktur

mirip dengan anatomi gigi normal.Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas usia

okurensi, zona lusen di sekitar lesi dapat membedakan Complex Odontoma dari
13

lesi opak lain pada rahang, seperti focal scleroting osteomyelitis, idiopathic

osteosclerosis, periapical cemental dysplasia, cementoossifying fibroma,

cementoblastoma,osteoma,osteoblastoma dan osteoidosteoma.

Odontoma merupakan tumor jinak dan berkapsul sehingga eksisi dapat

dilakukan dengan sempurna sehingga mempunyai prognosis yang baik karena

tidak menunjukkan adanya kekambuhan. Bentuk gigi dari odontoma ini seperti

gigi normal, cenderung bererupsi tetapi tidak aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat

terjadi karies. Jika tidak cepat ditangani, karies ini akan berkembang dengan cepat

dan dapat menginfeksi jaringan lunak dan menimbulkan neuralgia.

3.2 Saran

Diharapkan mahasiswa Kedokteran Gigi dapat memahami makalah yang

kami buat mengenai odontoma, baik itu odontoma compound maupun odontoma

complex. Agar mahasiswa dapat menguasai dengan baik diagnosis dari penyakit

tersebut, cara penanganan serta mengetahui prognosis dan komplikasi dari

odontoma.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prabhakar C, Sheetal H, Satish H. Compound-Complex Odontoma-An


important clinicalentity. Journal of International Oral Health. Vol
4;issue 1: April 2012.
2. Sudiono J, et al. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC, 2003.

3. Syafriadi mei. Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik


Rongga Mulut. Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2008.
4. Reichart PA, Philipsen HP. Odontogenic Tumors and Allied Lesions.
Quontessence Publishing Co Ltd. United Kingdom. 2004: 140-6.
5. Krichen ghassen, et al. Odontoma associated with supernumerary and
impacted teeth. International Dental Journal of Student’s Research. Vol
1: issue 4. 2013
6. Vyasarayani P, Krishna M, Pratheeth G. Treatment of Compound
Odontoma causing delayed eruption of maxillary central incisor
assisted by diode laser. RUJODS, Ranchi University, vol1, no 2. 2012.
7. Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A, Ganapathy KS. Complex
odontoma. Gen Dent. 2010 May-Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID:
20478785.
8. Pranata Ocky M, Borman S, Kiki A. Penanganan Complex Odontoma
pada rahang bawah. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.
Bandung. 2010.
9. Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A, Ganapathy KS. Complex
odontoma. Gen Dent. 2010 May-Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID:
20478785.2.
10. Pi a t t e l l i A, P e r f e t t i G, C a r r a r o A. Complex odontoma as a
periapicalandinterradicular radiopacity ina primary molar . J Endod.
1996 Oct;22(10):561-3.PubMed PMID: 9198447.3.
11. N e l s o n B L , T h o m p s o n L D . Compound odontoma. Head Neck
Pathol. 2010 Dec;4(4):290-1. doi:10.1007/s12105-010-0186-2. Epub
2010 Jun 9. PubMed PMID:20533004; PubMed Central
PMCID:PMC2996496.
12. Ö z eç I , K i l i ç E, Ye l e r H, Göz e F, Y e l e r D . La r ge
Complex odontoma
Associated With a Primary Tooth . Quintessence Int 2007;38:521–524.

Anda mungkin juga menyukai