Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

“PENYAKIT GONORHOE”

Disusun Oleh:
Kelompok 2

BHISMA MOERTI GHILANG P. (2102378)


DIAH AYU LESTARI (2102380)
LUCKY ANANDA SELVIA (2102389)

Dosen Pengampu:

YULI TRISNAWATI,SSiT.M.Kes

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES BINA CIPTA HUSADA
PURWOKERTO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gonore merupakan suatu infeksi pada mukosa yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang dapat ditularkan melalui hubungana seksual atau perinatal. Gonore
merupakan infeksi menular seksual tersering kedua di seluruh dunia yang berpengaruh
besar terhadap morbiditas dan pengeluaran biaya ekonomi. Menurut Irianto (2014) bahwa
setiap tahunnya penyakit gonore lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki. Kencing
nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh N. gonorrhoaea
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan dan bagian putih
mata (konjungtiva).
Data prevalensi gonore di Indonesia yang diambil dari beberapa Rumah Sakit
bervariasi, di Rumah Sakit Umum Mataram dilaporkan 52,8%, di Rumah Sakit Dr.
Pringadi Medan 16%, di Rumah Sakit Dr. Soetomo 25,22%, di Rumah Sakit Kariadi
Semarang sebesar 17,56%. Hasil Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) 2015
diketahui bahwa prevalensi gonore pada populasi kunci berturut-turut adalah sebesar
21,12% pada Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL), pada Laki seks sesama Laki (LSL)
12,71%, pada waria 12,12% dan pada Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL)
9.67%.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi penyakit gonore?
2. Bagaimana epidemiologi penyakit gonore?
3. Bagaimana mekanisme penularan penyakit gonore?
4. Bagaimana upaya pencegahan penyakit gonore?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi penyakit gonore
2. Mengetahui epidemiologi penyakit gonore
3. Menjelaskan mekanisme penularan penyakit gonore
4. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit gonore
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Penyakit Gonore


Gonore adalah suatu peradangan pada mukosa yang diakibatkan oleh Neisseria
gonorrhoeae. Penularan paling sering terjadi adalah hubungan seksual. Masa inkubasi
gonokokus cukup singkat yaitu 2-8 hari dan menjadi simptomatik dalam 2 minggu.
Diagnosis gonore dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit seksual dengan banyak penyebab dan
dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penularan ibu kepada janin dalam kandungan
atau saat proses melahirkan, transfusi darah yang tercemar, atau bisa juga ditularkan
melalui alat kesehatan yang dipakai berulang.
B. Epidemiologi
Lebih dari 150 juta kasus gonore di dunia ditemukan setiap tahunnya. Insiden gonore
lebih tinggi di negara berkembang daripada negara maju. Peningkatan kasus gonore setiap
tahunnya berkisar 3,9% yaitu dari 421,9 per 100.000 penduduk menjadi 438,2 per 100.000
penduduk. Prevalensi gonore di negara berkembang dilaporkan tinggi pada Wanita Pekerja
Seksual (WPS) dengan sosial ekonomi rendah. Di Asia, prevalensi gonore pada Wanita
Pekerja Seksual (WPS) bervariasi tiap negara, berkisar antara 11-38% dan prevalensi
tertinggi terjadi di China dan yang kedua adalah di Indonesia.
Data prevalensi gonore di Indonesia yang diambil dari beberapa Rumah Sakit
bervariasi, di Rumah Sakit Umum Mataram dilaporkan 52,8%, di Rumah Sakit Dr.
Pringadi Medan 16%, di Rumah Sakit Dr. Soetomo 25,22%, di Rumah Sakit Kariadi
Semarang sebesar 17,56%. Hasil Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) 2015
diketahui bahwa prevalensi gonore pada populasi kunci berturut-turut adalah sebesar
21,12% pada Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL), pada Laki seks sesama Laki (LSL)
12,71%, pada waria 12,12% dan pada Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL)
9,67%.
Tahun 2014 di Jawa Tengah tercatat 28.472 kasus positif, 14.295 kasus ditemukan
pada kelompok Wanita Pekerja Seks (WPS). Tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi
30.650 kasus positif, 13.053 kasus ditemukan pada kelompok Wanita Pekerja Seks (WPS).
C. Mekanisme Penularan
Penularan bakteri Neisseria gonorhoeae pada orang dewasa yang paling utama adalah
melalui kontak seksual. Resiko tertular penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini
meningkat pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual, misalnya PSK wanita
atau lelaki konsumennya. Sedangkan penularan melalui kontak langsung dengan mukosa
jalan lahir biasa terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi. Penyakit gonore ini
dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat kuman patogen
tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, tranfuksi darah, dan alat
suntik.

D. Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan penyakit Neisseria gonorrhoeae dapat dilakukan sebagai upaya
untuk mencegah terjadinya penyakit ataupun terjangkitnya penyakit bagi individu yang
masih steril. Berdasarkan pembagian level pencegah oleh Leavel and Clark, N.
gonorrhoeae dapat dicegah dengan :
1. Promosi Kesehatan (Health promotion)
Promosi kesehatan merupakan upaya pencegahan penyakit tingkat pertama. Sasaran
dari tahapan ini yaitu orang yang sehat dengan usaha peningkatan derajat kesehatan.
Disebut juga sebagai pencegahan umum yaitu meningkatkan peranan kesehatan
perorangan dan masyarakat secara optimal, mengurangi peranan penyebab serta derajat
risiko serta meningkatkan secara optimal lingkungan yang sehat. Berkaitan dengan hal
ini, upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan penyakit tingkat pertama pada
penyakit gonore yaitu dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat untuk
menghindari hubungan seksual berisiko (berganti-ganti pasangan).
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (General and
specific protection)
Tahap ini dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit
penyakit dengan penjamu dan juga lingkungan. Dilakukan juga sebagai rangkaian dari
promosi kesehatan. Tindakan ini dilakukan terhadap orang yang sehat tetapi memiliki
resiko terkena penyakit. Dalam hal ini upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit
gonore yaitu dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early diagnosis
dan prompt treatment)
Pada tahap ini dilakukan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
pengobatan segera dengan terapi yang tepat. Pada penyakit gonore, ketika seseorang
dicurigai telah terkena penyakit gonore karena telah timbulnya tanda-tanda gejala
seperti
keluarnya nanah dari penis dan sakit pada saat buang air kecil, maka dilakukan
pemeriksaan fisik sebagai upaya untuk mendeteksi secara dini agar diberikan
pengobatan yang optimal. Pengobatan penyakit gonore dapat dilakukan dengan
pemberian antibiotik karena penyakit ini disebabkan infeksi bakteri. Pada tahap
pencegahan ini juga dilakukan upaya agar penyakit tidak menular dengan
cara tidak berhubungan seksual dengan penderita gonore.
4. Pembatasan kecacatan (Disability limitation)
Pembatasan kecacatan dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat yang
pada akhirnya akan dapat menimbulkan kecacatan. Pada penyakit gonore dilakukan
upaya pembatasan agar tidak terjadi komplikasi penyakit serius lain seperti pankreatitis
saluran kemih (pada laki-laki) dan infeksi panggul dan servisitis (pada perempuan)
serta mencegah terjadinya kematian dengan memberikan pengobatan dan perawatan
khusus secara berkesinambungan atau teratur.
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi dimaksudkan untuk mengembalikan penderita ke masyarakat agar mereka
dapat hidup dan bekerja secara wajar dan tidak menjadi beban orang lain. Pada
penyakit gonore, tahap rehabilitasi dapat dilakukan dengan rehabilitasi mental bagi
penderita agar tidak merasa minder dengan orang yang ada disekitarnya dan rehabilitasi
sosial bagi penderita agar tetap dapat melakukan kegiatan dilingkungan sekitar dengan
masyarakat lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gonore adalah suatu peradangan pada mukosa yang diakibatkan oleh Neisseria
gonorrhoeae. Lebih dari 150 juta kasus gonore di dunia ditemukan setiap tahunnya.
Insiden gonore lebih tinggi di negara berkembang daripada negara maju. Peningkatan
kasus gonore setiap tahunnya berkisar 3,9% yaitu dari 421,9 per 100.000 penduduk
menjadi 438,2 per
100.000 penduduk. Penularan bakteri Neisseria gonorhoeae pada orang dewasa yang
paling utama adalah melalui kontak seksual. Resiko tertular penyakit yang disebabkan
oleh bakteri ini meningkat pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual,
misalnya PSK wanita atau lelaki konsumennya. Upaya pencegahan penyakit gonore dapat
dilakukan dengan promosi kesehatan, perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-
penyakit tertentu, penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat,
pembatasan kecacatan, dan rehabilitasi.
B. Saran
Penyakit ini menular melalui hubungan intim, termasuk seks oral atau anal. Oleh
karena itu, cara pencegahan penyakit ini adalah melakukan hubungan intim yang aman,
yaitu dengan menggunakan kondom, baik kondom pria maupun wanita, atau tidak
bergonta- ganti pasangan
DAFTAR PUSTAKA

Daili SF. Tinjauan Infeksi Menular Seksual (I.M.S). Dalam : Djuanda A. Hamzah M. Aisah S.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Keenam. Badan Penerbit FKUI, Jakarta, 2010
: 363 – 5.
Pitasari, D., A., Martodiharjo, S., (2019). Studi Retrospektif: Profil Infeksi Gonore. Berkala
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 31 (1), 41-45.

Anda mungkin juga menyukai