Anda di halaman 1dari 2

A.

Hubungan Dengan Klien Etika


Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan
klien/masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga
kesehatan masyarakat dalam merubah perilaku masyarakat menuju hidup
bersih dan sehat. Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa
dikenal dengan PHBS/ promosi higiene merupakan pendekatan terencana
untuk mencegah  penyakit menular yang lain melalui pengapdosian perubahan
perilaku oleh masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui
, diinginkan dan dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan
program berdasarkan informasi tersebut (Curtis V dkk,1997;UNICEF,WHO.
Bersih, sehat dan sejahtera).
Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh
individu dan kelompok yang mempunyai kemampuan dan komitmen terhadap
kesehatan masyarakat serta memahami tentang lingkunagn dan mampu
melaksanakan komunikasi, edukasi dan menyampaikan informasi secara tepat
dan benar yang sekarang disebut dengan promosi kesehatan. Tenaga kesehatan
masyarakat diharapkan mampu mengambil bagian dalam promosi PHBS
sehingga dapat melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup
berdasarkan PHBS. Tenaga kesehatan masyarakat telah mempunyai bekal
yang cukup untuk dikembangkan dan pada waktunya disumbangkan kepada
masyarakat dimana mereka bekerja.
Hubungan dengan klien merupakan pendekatan yang bertujuan untuk
bekerja sama dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa
yang ingin mereka ketahui dan lakukan, memilih dan membuat keputusan
sesuai dengan kepentingan serta keinginanya. Klien dianggap sejajar yakni
mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkontribusi serta
mempunyai hak mutlak untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.
Sebagai contoh: isu anti-merokok, dengan adanya isu tersebut masyarakat
diharapkan dapat mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan
kerjakan berkaitan dengan isu tersebut dan sebagainya.
Peran promotor kesehatan sebagai fasilitator untuk membantu
masyarakat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan mereka, agar memperoleh
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan masalah kesehatan yang mereka
temui. Ewles dan simnett (1994 : 71-75 dalam Heri 2009) menyatakan
beberapa pertimbangan dalam hubungan dengan klien antara lain :

1. Lebih baik berkonsultasi dengan klien ketika merencanakan dan


mengevaluasi kegiatan promosi kesehatan
2. Promosi harga diri dan otonomi di antara kelompok-kelompok klien
merupakan prinsip mendasar dari semua praktik promosi kesehatan.
3. Semua praktik promosi kesehatan harus mendorong sikap saling
menghargai tanpa memandang umur, kemampuan, kecacatan, suku agama,
gender, dan melawan diskriminasi jika ada. Promotor kesehatan akan
mendukung prinsip pemberian kesempatan yang sama dan mengambil
langkah positif untuk mengurangi ketidakmerataan dalam kesehatan atau
pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai