Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ZAKAT

DISUSUN OLEH:
KELAS X MIPA 4
KELOMPOK 2
Nama: NIS: No. Urut:
1. Zulistiawati . S 10408 35
2. Fibri Sriwulan Rahman 10386 13
3. Ilham Jaya Saputra 10390 17
4. Alya Insyirah Najri 10377 4
5. M. Feriansyah Prawira 10392 19
6. Al Ikram Nur 10376 3
7. Harun Al Rasyid 10387 14
8. Ayu Dian Pratiwi 10381 8
9. Fahira 10384 11
10. Muh. Fitrah Ramadhan 10399 26
11. Andi Muhammad Fajrin - 36
SMAN 3 MAROS
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada


Allah Yang Maha Esa atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Makalah ini membahas mengenai “Zakat”.
Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada Ibu Irmawati, S.Pd., selaku
guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah memberika tugas makalah
yang berjudul Zakat ini, serta semua pihak yang telah ikut mendukung dan membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran “Pendidikan Agama Islam”. Kami juga berharap semoga pembuatan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap pemberian maaf yang sebesar-besarnya. Atas kekurangan
dan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kritik dan saran kami
harapkan agar kami dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Zakat adalah ibadah maliyah ijtimai’yyah yang memiliki posisi sangat
penting, strategis, dan menentukan baik dilihat dari ajaran islam, maupun dari
sisi pembangunan kesejahteraan umat. Hal ini telah dibuktikan bahwa dalam
sejarah perkembangan Islam, zakat menjadi sumber penerimaan Negara dan
berperan sangat penting sebagai sarana syiar agama Islam, perkembangan dunia
pendidikan dan kebudayaan, pernbangunan ilmu pengetahuan, pembangunan
infrastruktur, penyedian layanan kesesosial seperti santunan fakir miskin dan
layanan sosial lainnya.
Dalam bangunan islam, zakat ditempatkan sebagai satu pilar penting
yang tak terpisahkan dari pilar- pilar lainnya. Zakat terdiri dari dua yaitu zakat
fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah merupakan ‘pajak’ pada pribadi- pribadi
muslim, sedangkan zakat lain merupakan zakat ‘pajak’ pada harta.
Zakat fitrah adalah zakat pribadi yang bertujuan membersihkan diri,
sebagaimana zakat harta untuk membersihkan harta. Para ulama dan umat
islam di Indonesia telah bersepakat bahwa besarnya zakat fitrah apabila
berwujud beras 2,5 kg disamakan dengan satu sha’ tamar atau sha’ sya’ir.
Zakat fitrah diwajibkan pada tahun ke dua setelah Nabi hijrah ke Yasrib, yaitu
tahun diwajibkan puasa Ramadhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan zakat fitrah?
2. Apa hikmah zakat fitrah?
3. Kapan pelaksanaan zakat fitrah?
4. Berapa ukuran/kadar zakat fitrah?
5. Siapa yang wajib membayar zakat?
1
6. Siapa yang berhak menerima zakat fitrah?
7. Apa perbedaan zakat fitrah dengan zakat mal?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui arti zakat fitrah.
2. Dapat mengetahui hikmah zakat fitrah.
3. Dapat mengetahui kapan pelaksanaan zakat fitrah.
4. Dapat mengetahui ukuran zakat fitrah.
5. Dapat mengetahui siapa yang wajib membayar zakat fitrah.
6. Dapat mengetahui siapa yang berhak menerima zakat fitrah.
7. Dapat mengetahui perbedaan dan persamaan zakat fitrah dan zakat
mal.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat Fitrah


Zakat fitri adalah zakat/ sedekah yang diwajibkan untuk dikeluarkan
dengan selesainya puasa bulan Ramadhan. Hal ini sebagai pembersih bagi
seorang yang puasa atas puasanya dari perbuatan sia-sia dan perkataan buruk.
Di samping itu, juga sebagai bentuk belas kasih kepada orang-orang miskin
agar mereka memiliki kecukupan saat hari bahagia (hari raya) sehingga tidak
meminta-minta.
Zakat fitri adalah kata yang tak asing lagi. Salah satu kewajiban umat
Islam ini harus dilaksanakan karena termasuk rukun Islam ke 3. Selain wajib,
zakat fitrah sangat penting bagi manusia. Zakat fitrah dalam bahasa arab
dikenal dengan istilah (‫) زكاة الفطرة‬ atau bisa disebut juga Zakat fitri (
‫ )زكاة الفطر‬adalah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki
dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang
ditetapkan.
Ada pula yang menyebutkan bahwa Zakat fitri adalah mengeluarkan
bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya matahari
pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang
sudah ditentukan. Fitrah sendiri berarti penciptaan yang merujuk pada
kembalinya manusia seperti awal penciptaannya. Sementara fitri berarti waktu
pengeluaran yang merujuk pada sebelum salat idul fitri.
Sebutan yang populer di kalangan masyarakat adalah zakat fitrah.
Karena maksud dari zakat ini adalah zakat jiwa diambil dari kata fitrah yaitu
asal-usul penciptaan jiwa sehingga wajib atas tiap jiwa. Dengan demikian
zakat fitri mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah bulan Sya’ban. Sejak
saat itu zakat fitri menjadi pengeluaran wajib yang dilakukan setiap muslim
yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada malam
hari
3
raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah menyelesaikan
ibadah puasa. Selain untuk membahagiakan hati fakir miskin pada hari raya
Idul Fitri, juga dimaksudkan untuk membersihkan dosa-dosa kecil yang
mungkin ada ketika seseorang melaksanakan puasa Ramadan, supaya orang
tersebut benar-benar kembali pada keadaan fitrah dan suci seperti ketika
dilahirkan dari rahim ibunya.
Dalil hukum zakat fitri sesuai Hadis dari Ibnu Abbas r.a. beliau
mengatakan:

Artinya: Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri, sebagai penyuci orang yang
berpuasa dari perbuatan yang menggugurkan pahala puasa.” (HR Ibnu
Abbas).
Selain itu dalam hadis lain juga disebutkan yang sama bunyi tetapi
terdapat beberapa penambahan istilah yang berbunyi:

Arinya: "Dari Ibnu Abbas r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mewajibkan zakat
fitrah sebagai penyuci bagi orang yg berpuasa dari perbuatan yg sia-sia dan
kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan untuk orang-orang miskin.”
(HR Abu Daud dan Ibnu Majah) .

B. Hikmah Zakat Fitrah


Hikmah zakat fitrah diantaranya adalah disyari’atkannya zakat fitrah
yaitu mengasihi orang – orang fakir dengan memberikan kecukupan kepada
mereka, memberikan secercah kebahagiaan kepada mereka dihari bahagia
karena pada hari itu umat islam bersuka ria dengan kedatangan hari raya, dan
mensucikan orang yang menunaikan zakat setelah bulan puasa (Ramadhan)
dari
4
segala perbuatan yang sia – sia dan perkataan keji.
Ibnu Abbas r.a. berkata, “ Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk
menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan yang tidak ada faedahnya
dan perkataan jorok serta untuk memberi makan orang – orang miskin.
Barang siapa yang membayarnya sebelum shalat, apa yang dilakukannya itu
diterima, dan barangsiapa yang membayarnya setelah shalat, apa yang
dilakukannya itu adalah sedekah biasa.”
Sesuai hadits diatas zakat fitrah mempunyai beberapa hikmah yaitu:
1) Untuk membersihkan jiwa orang yang berpuasa dari segala sesuatu
yang mengotorinya seperti perbuatan sia-sia, perbuatan keji, dan
segala
amalan yang mengurangi nilai puasa Ramadhan.
2) Untuk membantu meringankan beban orang-orang fakir dan miskin,
sehingga hal itu bisa mencegah mereka melakukan perbuatan
meminta-minta pada hari raya.
3) Untuk memberikan rasa suka cita kepada orang-orang fakir dan miskin
supaya mereka turut merasakan kegembiraan di hari raya.

C. Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah


Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, dia berkata, ‚Rasulullah SAW
memerintahkan agar zakat fitri dikeluarkan sebelum orang-orang keluar
menunaikan shalat ‘Idul Fitri.‛ Boleh menyerahkannya kepada amil zakat
lebih cepat sehari atau dua hari dari hari ‘Idul Fitri atau diberikan langsung
kepada fakir miskin. Diriwayatkan dari Nafi’ ia berkata, “Ibnu ‘Umar
menyerahkan zakat fitri kepada panitia zakat, kemudian mereka
membagikannya sehari atau dua hari sebelum hari Idul Fitri.” Dan
diharamkan mengakhirkan pengeluarannya dari waktunya dengan tanpa ada
alasan yang jelas.
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata, “Rasulullah SAW
mewajibkan zakat fitri sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari
perkataan yang tak berguna dan kotor serta sebagai makanan bagi orang-orang
5
miskin. Sehingga barang siapa yang mengeluarkannya sebelum salat ‘Id,
maka zakat diterima. Dan barangsiapa yang mengeluarkannya setelah salat, ia
menjadi sedekah biasa.” Orang yang berhak menerima zakat fitri tidak boleh
diberikan kecuali kepada orang miskin, berdasarkan sabda Rasulullah SAW
pada hadits Ibnu ‘Abbas r.a., “Dan zakat fitri sebagai makanan bagi orang-
orang miskin.”
Dibawah ini akan diterangkan beberapa waktu dan hukum membayar
zakat fitrah pada waktu itu :
a. Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal Ramadhan sampai hari
penghabisan Ramadhan.
b. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Ramadhan.
c. Waktu yang lebih baik(sunat), yaitu dibayar sesudah sholat subuh
sebelum pergi sholat hari raya.
d. Waktu Makruh, yaitu membayar fitrah sesudah sholat hari raya, tetapi
sebelum terbenam matahari pada hari raya.
e. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari
pada hari raya.

D. Ukuran Zakat Fitrah


Ukuran zakat fitrah setiap individu adalah setengah sha’ gandum. Atau
satu sha’ kurma, atau satu sha’ kismis, atau satu sha’ sya’ir (gandum kualitas
biasa) atau makanan pokok yang menggantikannya, seperti beras, jagung, atau
yang lainnya.
Satu sha’ = empat mud. Sedangkan satu mud = dua liter. Dan satu sah’
mencapai 2 kg 40 gr dandum yang bagus. (Karena makanan pokok di negara
kita umumnya adalah beras, maka kita mengeluarkan zakat fitrah dengan
beras sebanyak 2 ½ kg.

6
E. Yang Wajib Zakat Fitrah
Dalam hadits yang lalu riwayat jamaah dari ibnu Umar dikemukakan,
yang artinya
“Rasulullah s.a.w telah mewajibkan zakat fitrah, satu sha’ kurma atau
satu sha’ gandum, pada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki,
perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum Muslimin”
Dari Abu Hurairah tentang zakat fitrah.”wajib pada orang- orang yang
merdeka, hamba sahaya, laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, fakir atau
kaya”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa zakat fitrah adalah kewajiban yang
umum, pada setiap kepala dan pribadi, dengan kaum muslimin dengan tidak
membedakan antara orang yang merdeka dengan hamba sahaya, antara anak-
anak dengan orang dewasa, laki-laki maupun perempuan, bahkan antara orang
kaya dengan orang kafirantara penduduk kota dengan penduduk kampung.
Zakat fitri wajib bagi setiap orang Islam yang mampu dan hidup di
sebagian bulan Ramadhan serta sebagian bulan Syawwal Artinya, orang yang
meninggal setelah masuk waktu maghrib malam lebaran (malam 1 Syawwal)
wajib baginya zakat fitri (dikeluarkan dari harta peninggalannya). Begitu juga
bayi yang dilahirkan sesaat sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir
bulan Ramadhan dan terus hidup sampai setelah terbenamnya matahari malam
1 Syawwal. Tapi sebaliknya, orang yang meninggal sebelum terbenamnya
matahari di akhir bulan Ramadhan atau bayi yang lahir setelah terbenamnya
matahari di malam 1 Syawwal tidak diwajibkan baginya zakat fitri.
Ucapan Ibnu Umar dalam hadisnya (bagi setiap orang yang merdeka
dan hamba sahaya) adalah mencakup orang kaya dan fakir yang tidak
memiliki nisab, sebagaimana dijelaskan pada Abu Hurairah dalam hadisnya
(orang kaya atau fakir). Pendapat ini dipegang oleh Imam yang tiga dan
Jumhur ulama.

7
Mereka tidak mensyaratkan kewajiban zakat fitrah, kecuali:
1. Islam
2. Wujudnya kelebihan.
3. Sebab terbenamnya matahari di hari terkhir bulan Ramadhan.

F. Yang Berhak Menerima Zakat


Zakat fitrah diberikan kepada orang – orang yang fakir dan miskin,
bukan untuk setiap dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Hal
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dai Ibnu Abbas yang telah
disebutkan sebelumnya, bahwa zakat fitrah itu diwajibkan untuk memberikan
makan kepada orang miski. Dan Ini adalah pendapat madzhab Maliki dan
pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Tamimiyah.

G. Perbedaan dan Persamaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal


8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat fitri adalah kata yang tak asing lagi. Salah satu kewajiban umat
Islam ini harus dilaksanakan karena termasuk rukun Islam ke 4. Selain wajib,
zakat fitrah sangat penting bagi manusia. Zakat fitri wajib bagi setiap orang
Islam yang mampu dan hidup di sebagian bulan Ramadhan serta sebagian
bulan Syawwal
Beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu :
a. Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal Ramadhan sampai hari
penghabisan Ramadhan.
b. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Ramadhan.
c. Waktu yang lebih baik(sunat), yaitu dibayar sesudah sholat subuh
sebelum pergi sholat hari raya.
d. Waktu Makruh, yaitu membayar fitrah sesudah sholat hari raya, tetapi
sebelum terbenam matahari pada hari raya.
e. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari
pada hari raya.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari
bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan
hanya milik Allah. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Dan
akhirnya pemakalah mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Ibadah. 2010. Jakarta: Amzah.


Hasan, Ahmad .2005. Mata Uang Islami. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Kementerian Agama RI, 2013. Panduan Zakat Praktis. Jakarta.
Shahiih al-Bukhari, Fat-hul Baari juz III/371. 1976. Maktabah Syamelan: Darul Fiqr.
Sulaiman Rasjid. 2014. Fiqh Islam. Bandung:Sinar Bru Algensindo.
Syekh Al-‘Allamah. 2017. Fath al - Qarib al – Mujib. Kediri: Santri Salaf Press.
Veithzal Rivai dan Arvian Arifin. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.
http://eprints.walisongo.ac.id/6814/3/BAB%20II.pdf diakses pada 6 desember 2018
11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
A. Peengertian Zakat Fitrah............................................................................... 3
B. Hikmah Zakat Fitrah..................................................................................... 4
C. Waktu Pelaksanaan Fitrah............................................................................ 5
D. Ukuran Zakat Fitrah...................................................................................... 6
E. Yang Wajib Zakat Fitrah.............................................................................. 7
F. Yang Berhak Menerima Zakat...................................................................... 8
G. Perbedaan dan Persamaan antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal.............. 8
BAB III PENUTUP................................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................................. 10
DAFTAR PISTAKA................................................................................................. 11

ii

Anda mungkin juga menyukai