Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK PEMBAKARAN
“Mesin Uap Lokomotif”
(HMKB 646)

Disusun Oleh:

AMAR SETYAWAN (H1F114010)

ARIS BUDI PERLINDUNGAN (H1F114014)

AZMI RIANUR (H1F114015)

BARAMSYAH (H1F114016)

DEDI MULYADI (H1F114017)

HADI SUWARNO (H1F114019)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin uap dapat kita
lihat ke kota Alexandria pada tahun 75. Di sana terdapat seorang ahli
matematika bernama Hero, yang juga dikenal denga nama Heros atau
Heron. Hero menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta
memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal
dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile.
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk
memutarkan bola (bejana) yang berisi air sebagai bahan baku penghasil
uap. Bola (bejana) tersebut dapat berputar karena adanya dorongan dari
uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana.
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam
uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan
dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam
Revolusi industri. Mesin uap merupakan mesin pembakaran eksternal,
dengan cairan yang terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang
dapat digunakan yaitu tenaga surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas
bumi. Jika uap berkembang melalui piston atau turbin, akan
menyebabkan kerja mekanik.
Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana
terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif
terletak paling depan dari rangkaian kereta api. Lokomotif uap merupakan
cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air
yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan torak atau
turbin dan selanjutkan disalurkan ke roda. Bahan bakarnya bisanya dari
kayu bakar atau batu bara.
Dalam sebuah mesin uap, uap panas mengembang di bawah
tekanan, dan energi panas diubah menjadi kerja. uap ini dapat
terkondensasi di kondensor, pada suhu yang lebih rendah dan tekanan.
Kinerja terbaik (bekerja untuk panas) dicapai dengan menggunakan suhu
kondensor rendah dan tekanan boiler tinggi. uap ini dapat dipanaskan

2
lebih lanjut dengan melewatkan melalui superheater antara boiler dan
mesin. Superheater ini terdiri dari pipa terkena gas panas di tungku boiler.
uap mungkin dipanaskan melampaui temperatur yang dihasilkan oleh air
mendidih. Dalam turbin uap, uap dibuang melalui nosel dan kemudian
mengalir melalui serangkaian pisau, menyebabkan rotor bergerak pada
kecepatan tinggi. turbin adalah cara yang digunakan untuk menghasilkan
tenaga listrik dengan uap. Hidup akan berbeda jika bukan karena
penciptaan dari mesin uap. Wright bersaudara tidak akan memiliki
kesempatan untuk menciptakan mesin terbang pesawat terbang. Ide
mesin uap yang digunakan dalam perahu tidak akan dikembangkan. Ini
penemuan besar telah menyebabkan banyak perkembangan besar hari
ini.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui pengertian Mesin Uap Lokomotif.
2. Mahasiswa mengetahui komponen – komponen dan fungsi dari Mesin
Uap Lokomotif.
3. Mahasiswa mengetahui cara kerja Mesin Uap Lokomotif.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian
Lokomotif uap adalah kereta api yang digerakkan dengan uap air yang
dibangkitkan/dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu
bara ataupun minyak bakar, oleh karena itu kendaraan ini dikatakan sebagai
kereta api dan terbawa sampai sekarang. Sejak pertama kali kereta api dibangun
di Indonesia tahun 1867 di Semarang telah memakai lokomotif uap, pada
umumnya dengan lokomotif buatan Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan
Belanda. Paling banyak ialah buatan Jerman.
2.2. Komponen Mesin Uap Lokomotif
Pada dasarnya, lokomotif terdiri dari beberapa bagian utama yaitu tungku,
boiler, piston, cerobong dan roda. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi lokomotif uap, ditambahkan banyak komponen pendukung baik yang
berfungsi untuk meningkatkan kekuatan lokomotif maupun untuk alasan
keamanan. 

Gambar 1. Bagian-bagian lokomotif uap

4
Tungku ( Fire Box ) merupakan tempat pembakaran bahan bakar
lokomotif seperti kayu, batu bara atau residu. Bahan bakar dimasukan melaui
lobang pada ujung tungku yang terletak di ruang masinis. Sementara  Asap hasil
pembakaran akan di keluar melalui pipa menuju ujung satunya yang terletak jauh
dari kabin masinis ( dalam istilah kereta Api di tanah air disebut sebagai Ujung
Panjang /Long Hood ).
Boiler merupakan tempat "merebus" Air sehingga dihasilkan uap. Pada
Boiler terjadi perpindahan panas dari api yang membakar bahan bakar di tungku
menuju air. Perpindahan ini akan mendidihkan air sehingga terbentuk uap dan
terkumpul sehingga mempunyai tekanan yang semakin lama semakin besar.
Pada boiler terdapat pipa-pipa yang menghubungkan antara tungku dengan
cerobong. Pipa ini berfungsi untuk memperluas bidang kontak perpindahan
panas dari aliran udara panas dan api sehingga membantu mempercepat
pemanasan sehingga uap akan lebih cepat dihasilkan. Uap air akan terkumpul
pada boiler, dan akan dialirkan ke pipa uap melalui suatu katup pengatur yang
terletak diatas boiler. pada Boiler juga terdapat katup pengaman yang berfungsi
membuang uap jika terlalu banyak uap dan terjadi tekanan yang berlebihan. 
Pipa uap ( Steam Pipe ) akan menyalurkan uap bertekanan tinggi menuju
silinder. Sebelum menuju silinder, ditambahkan elemen superheater yang
berfungsi untuk menaikkan suhu uap sehingga bisa dihasilkan uap yang lebih
kering.
Dalam Silinder, uap bertekanan akan menggerakan piston. Piston ini
akan menggerakan roda penggerak utama melalui batang penghubung
( connecting rod ). Setelah itu uap yang sudah terpakai akan di salurkan
ke Smoke Box melalui Blast Pipe .
Pada Smoke Box, uap hasil pembuangan dari silinder akan membantu
mendorong asap hasil pembakaran yang terjadi pada Tungku setelah melewati
pipa boiler.  Asap yang terdorong serta bercampur uap akan keluar melalui
cerobong yang terletak di bagian depan lokomotif. Adanya dorongan uap hasil
pembuangan silinder ini lah yang membuat asap bisa membumbung dengan
kuat seolah2 tertekan dari bawah serta menghasilkan suara khas lokomotif uap.
Roda penggerak utama tersusun dari satu atau lebih roda yang terhubung
oleh connecting rod. Roda inilah yang akan menggerakan lokomotif uap. Selain
rda penggerak juga terdapat roda idle atau roda yang hanya berputar mengikuti

5
roda utama. Roda idle ini umumnya dipakai untuk mengurangi tekanan gandar
yang di sebabkan oleh beratnya badan lokomotif uap. 
Pada lokomotif besar, biasanya ditambahkan suatu bagian lokomotif yang
disebut dengan Tender. Tender ini berfungsi untuk menyimpan cadangan bahan
bakar dan juga air untuk boiler agar lokomotif bisa menempuh perjalanan jauh
tanpa harus berhenti menambah cadangan bahan bakar atau air. 
Sementara itu pada ruang masinis terdapat tuas-tuas pengendali seperti
untuk arah maju mundur atau untuk mengatur jumlah uap yang masuk ke pipa
uap melalui katup pengatur. Selain itu juga terdapat lobang untuk memasukan
bahan bakar serta meter-meter tekanan yang menunjukkan tekanan uap pada
boiler atau saluran pipa.
2.3. Cara Kerja
Untuk menggerakkan roda kereta api uap air dari ketel uap dialirkan ke
ruang dimana piston diletakkan, uap air masuk akan menekan piston untuk
bergerak dan di sisi lain diruang piston uap air yang berada diruang tersebut
didorong keluar demikian seterusnya. Uap air diatur masuk kedalam ruang piston
oleh suatu mekanime langsung seperti ditunjukkan dalam gambar. Selanjutnya
piston akan menggerakkan roda mealui mekanisme gerakan maju mundur
menjadi gerak putar.
Dalam mesin uap, pergerakan katup akan mengatur uap masuk dan
keluar pada saat yang tepat. Untuk silinder yang memiliki dua lobang, fungsi
katup adalah memasukan uap superheated pada salah satu ujung sementara itu
diujung lainnya akan mengeluarkan uap buang yang telah terpakai. Sebagai hasil
dari keluar masuk uap pada kedua lobang ini secara berurutan, piston didorong
maju dan mundur oleh uap bertekanan tinggi dari boiler. Untuk mengatur
pergerakan katup, maka digunakan suatu sistem katup mekanik yang akan di
bahas di bawah.
Untuk mengetahui bagaimana katup mempengaruhi kecepatan lokomotif,
kita harus memahami beberapa istilah yang umum di antara operator lokomotif
uap  dan para penggemar. Putaran mengacu pada jumlah overlap antara katup
dan lobang. Pada lokomotif yang bergerak lambat, penutupan yang lebih lama
pada lobang pembuangan memberikan waktu pada uap yang terperangkap di
dalam silinder untuk memperkuat mendorong piston. Di sisi lain, pada kecepatan
yang lebih tinggi, lobang pembuangan dibuat untuk membuka lebih cepat saat
katup pada posisi tengah sehingga memungkinkan uap untuk keluar lebih cepat.

6
Selanjutnya, lokomotif kecepatan yang lebih tinggi juga memiliki jangkauan
panjang yang berarti bahwa lobang masuk sudah terbuka ketika piston berada
pada akhir gerakannya sehingga ada tekanan uap yang cukup yang akan segera
mendorong piston kembali untuk memulai gerakan berikutnya.
Cut-off menunjukkan posisi piston, pada saat katup menutup lobang
masuk. Ketika mesin bekerja keras dan perlahan,  cut-off yang panjang
mengijinkan uap untuk menggerakkan piston. Pada lokomotif yang berjalan cepat
ini akan menyebabkan tekanan balik ke boiler. Untuk menghindari tekanan balik
yang tidak perlu, cut-off berkurang sehingga uap diijinkan hanya 20% dari
gerakan piston dan sisa gerakan adalah karena ekspansi uap bertekanan tinggi.

Gambar 2. Kurva Cut-Off tekanan pada silinder loko Uap

Diagram Indikator seperti salah satu diatas telah digunakan oleh para
insinyur lokomotif uap selama era mesin uap untuk memperkirakan efisiensi
lokomotif pada konversi energi uap ke tenaga yang berguna pada berbagai
kecepatan dan cut off. Garis horisontal OA menunjukan tekanan saat uap
memasuki silinder. Saat cut off, tekanan turun saat uap mengembang dan
bekerja mendorong melawan piston. Setelah lobang pembuangan terbuka, garis
arus balik CD menunjukan permulaan dari gerakan balik piston. Ditunjukan
bahwa tekanan rendah adalah saat uap dibuang. Garis DE pada akhir dorongan
balik menunjukan satu kenaikan tekanan yang disebabkan oleh kompresi pada

7
uap yang tersisa setelah lobang pembuangan tertutup. Uap baru akan
dimasukan kedalam silinder, tekanan naik ke titik O dan siklus berulang.

Gambar 3. Pergerakan katup pada silinder terhadap roda penggerak lokomotif

Katup persneling lokomotif memungkinkan masinis untuk memilih cut off


uap masuk dan membalik arah lokomotif. Salah satu dari sistem katup persneling
yang paling umum digunakan pada lokomotif buatan Inggris adalah Walschaert

8
System yang pertama dipatenkan pada 1844 oleh Egide Walschaerts, seorang
insinyur Belgia. Pada awalnya sistem ini tidak populer hingga awal abad 20,
namun sekarang secara umum diyakini sebagai desain katup persneling terbaik
berdasarkan pada perawatan yang mudah.

Gambar 4. Skema dan komponen pada Walschaert System

Pada sistem ini, gerakan kedapan dan belakang poros katup ( valve
spindle ) bergantung pada gerakan tuas kombinasi ( Combination lever ) dan
penghubung tambahan ( Expansion link ). Combination Lever dikerjakan
oleh crosshead pada akhir batang piston ( Piston Rod ). Mereka tersambung
dengan expansion link oleh radius rod. Gerakan expansion link diperolah dari
koneksinya dengan eccentric rod. Ujung lain dari eccentric rod yang dilekatkan
pada crank axle menyebabkan gerakan seperti pendulum pada expansion link.

9
Gambar 5. Gerakan roda sebagai hasil kerja silinder menggunakan Walschaert
System

Dengan menyetel posisi radius rod pada expansion link, kita dapat


mengatur panjang perjalanan valve spindle. Ini dapat dilakukan dengan dengan
menaik-turunkan reversing rod dari kabin. Selain itu dengan menggerakkan
Radius Rod naik dan turun dari setengah expansion link maka akan membalik
pergerakan lokomotif.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah:
1. Lokomotif uap adalah kereta api yang digerakkan dengan uap air yang
dibangkitkan/dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu
bakar, batu bara ataupun minyak bakar, oleh karena itu kendaraan ini
dikatakan sebagai kereta api dan terbawa sampai sekarang. Sejak
pertama kali kereta api dibangun di Indonesia tahun 1867 di Semarang
telah memakai lokomotif uap, pada umumnya dengan lokomotif buatan
Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Paling banyak ialah
buatan Jerman.
2. Untuk menggerakkan roda kereta api uap air dari ketel uap dialirkan ke
ruang dimana piston diletakkan, uap air masuk akan menekan piston
untuk bergerak dan di sisi lain diruang piston uap air yang berada diruang
tersebut didorong keluar demikian seterusnya. Uap air diatur masuk
kedalam ruang piston oleh suatu mekanime langsung seperti ditunjukkan
dalam gambar. Selanjutnya piston akan menggerakkan roda mealui
mekanisme gerakan maju mundur menjadi gerak putar.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan.

11

Anda mungkin juga menyukai