Riwayat kesehatan: Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam
sesak terasa terus menerus, keluhan disertai batuk berdahak suara grok-grok pada paru
kesadraan komposmentis TD : 113/61 mmHg HR : 92 x/menit, SPO2 : 94%, RR : 24
x/menit, S : 360C
( ) tidak teratur .
Kedalaman:
( ) dalam
( ) dangkal
Batuk:
( ) Produktif
( ) Non produktif
Sputum:
- Warna:
- Konsistensi:
Bunyi nafas:
( ) ronchi ( ) creakles
( ) wheezing ( ) snoring
Circulation (sirkulasi)
Sirkulasi perifer:
Nadi: 94 x/menit
Irama:
( ) teratur
( ) tidak teratur
Denyut:
( ) lemah
( ) kuat
( ) tak kuat
TD:
Ektremitas:
( ) hangat
( ) dingin
Warna kulit:
( ) cyanosis
( ) pucat
( ) kemerahan
Pengisian kapiler < 2 dtk
Edema:
( ) ya.
( ) tidak
Jika ya:
( ) muka
( ) tangan atas
( ) tungkai
( ) anasarka
Eliminasi dan Cairan
BAK: 2 x/hari
Jumlah:
( ) sedikit
( ) banyak
( ) sedang
Warna:
( ) kuning jernih
( ) Kuning kental
( ) merah
( ) putih
Rasa sakit:
( ) ya ( ) tidak
Keluhan sakit pinggang:
( ) ya ( ) tidak
BAB : 2-3x/hari
Diare:
( ) ya ( ) tidak
( ) berdarah ( ) cair
( ) berlendir
Abdomen:
( ) Datar ( )Cembung
( ) Cekung
( ) elastis ( ) lembek
( ) kembung ( ) asites
Turgor
( ) baik ( ) buruk
( ) sedang
Mukosa:
( ) lembab ( ) kering
Kulit: ( ) Bintik merah
( ) Jejas
( ) Lecet lecet
( ) Luka
Suhu : 36oC
Pencernaan:
Lidah kotor: ( ) ya ( ) tdk
Nyeri:
( ) Ya, ( ) ulu hati
( ) kuadran ka.
( ) menyebar
( ) tidak
Integumen (kulit)
Tedapat luka:( ) ya ( )
tidak
Dalam: ( ) ya ( )
tidak
Perdarahan: ( ) ya ( )
tidak
Dissability:
Tingkat kesadaran:
( ) cm ( ) apatis
( ) somnolen ( ) sopor
( ) soporocoma ( ) koma
Pupil:
( ) isokor
( ) unisokor
( ) moosis
( ) midriasis
Reaksi terhadap
cahaya: Ka:
( ) positif ( ) Nigatif
Ki :
( ) positif ( ) Nigatif
GCS: E 4 M 6 V 5
Terjadi
( ) kejang
( ) pelo
( ) kelumpuhan/kelemahan
( ) mulut mencong
( ) afasia
( ) disathria
Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1 x 5 jam - Identifikasi adanya kelelahan otot
diharapakan pola nafas membaik bantu
dengan kriteria hasil : - Identifikasi efek perubahan posisi
1. Dipneu menurun terhadap status pernafasan
2. Frefekuensi nafas membaik - Monitor setatus respirasi dan
oksigenasi
Teraupetik
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan posisi semi fowler/ semi
fowler
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Edukasi
- Ajarkan melakukan teknik nafas
dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara
mandiri
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
jika perlu
2 Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperaatan selama 1 x 5 jam di - Identifikasi kemampuan batuk
harapakan bersihan jalan nafas - Monitor adanya retensi sputum
meningkat dengan kriteria hasil: Terapeutik
1. Produksi sputum menurun - Atur posisi semi fowler atau fowler
2. Pola nafas membaik - Berikan teknik non-farmakologis
(fisioterapi dada)
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama
2 detik kemudian dikeluarkan dari
mulut dengan bibir mecucu
(dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan mengulang tarik nafas
dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah ditarik nafas dalam yang ke-3
Implementasi keperawatan
No Dx Waktu Implementasi Respon TTD
1 09.30 - mengidentifikasi efek perubahan DS : pasien mengatakan
posisi terhadap status pernafasan sesak nafas jika
berjalan dan
beraktivitas
DO : Pasien tampak
sesak RR : 24 x/menit
SPO2 : 99% (terpasang
O2)
- Memberikan posisi semi
DS : Pasien
fowler/fowler
mengatakan sesak
sudah sedikit berkurang
DO : pasien tampak
nyaman dengan posisi
- Memberikan oksigen sesuai semi fowler
kebutuhan (nasal kanul) DS : Pasien bersedia
diberikan O2 nasal
kanul 4 lpm
DO : pasien kooperatif
dan tampak nyaman
2 09.30 - Mengidentifikasi kemampuan batuk DS : Pasien
mengatakan sulit
mengeluarkan dahak
DO : Terdengar suara
snoring
- Memberikan teknik non DS : Pasien bersedia
farmakologi ( fisioterapi dada) dilakukan fisioterapi
dan mengajarkan batuk efektif dada dan batuk efektif
DO : pasien terlihat
kooperatif
Evaluasi Keperawatan
No Dx Waktu Evaluasi TTD
1 10.00 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O : SPO2 : 99% ( dengan nasal kanul ), RR : 22
x/menit, TD : 113/61 mmHg, N : 92 x/menit, S :
360C, pasien tampak lebih nyaman
A : Maslah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Pemberian oksigenasi 3 lpm
2 10.00 S : pasien mengatakan masih batuk, batuk masih
belum efektif
O : Pasien tampak sulit untuk batuk, RR : 22
x/menit, TD : 113/61 mmHg, N : 92 x/menit S :
360C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Kolabolasi dengan dokter pemberian
nebulizer