Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN

Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda organisasi yang dikelola dengan baik dan
pada dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang efektif. Kepuasan kerja adalah
ukuran proses pembangunan iklim manusia yang berkelanjutan dan suatu organisasi.
Kepuasan kerja merupakan komponen yang integral (keseluruhan) dalam iklim organisasi
dan merupakan elemen yang penting dalam manajemen sumber daya manusia.
Kepuasan pekerjaan adalah keadaan emosional seseorang dalam arti pengalaman kerjanya.
Kepuasan kerja dapat mengacu pada sikap seorang individu atau kelompok (Davis &
Newstrom : 1994).
Adapun Indikator-indikator kepuasan kerja menurut Hasibuan (2001) antara lain:
1. Kesetiaan 5. Kepemimpinan
2. Tingkat gaji 6. Kemampuan
3. Kompetensi tidak langsung 7. Kejujuran
4. Lingkungan kerja 8. Kreatifitas
Kepuasan Kerja didefinisikan dengan melihat sejauh mana individu merasakan secara positif
atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya.
Faktor-faktor yang terkait dan menentukan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja adalah
suatu hal yang sangat luas. Kepuasan merupakan sebuah hasil yang dirasakan oleh karyawan.
Apabila karyawan puasa dengan pekerjaannya, maka ia akan bertahan untuk bekerja pada
perusahaan tersebut. Kepuasan kerja dapat berdampak pada diri karyawan dan secara tidak
langsung dapat mempengaruhi produktivitas maupun kelangsungan organisasi. Wexley dan Yulk
(1997) menyatakan bahwa dampak yang ditimbulkan dari kepuasan kerja terhadap tingkah
laku karyawan adalah:
1. Performance (Kinerja)
2. Turnover
3. Absenteis
4. Union Activity (Serikat Pekerja)

Anda mungkin juga menyukai