OBSERVASI LINGKUNGAN
Kota Batam adalah salah satu kota industri. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
banyak bangunan industri yang besar. Kegiatan industri ini tentunya merupakan salah
satu mata pencarian terbesar yang menjadi kunci perekonomian Kota Batam. Namun,
dibalik hal positif yang ada, juga terdapat hal negatif yang cukup mengganggu kegiatan
masyarakat sekitar.
Salah satu contoh permasalahan yang dibahas adalah, terdapat bangunan industri yang
berdekatan dengan area persekolahan. Kegiatan industri tersebut menghasilkan limbah
suara yang sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Hal tersebut haruslah diatasi, memang benar bahwa kegiatan yang ada di dalam
bangunan industri memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian Kota Batam,
tetapi dampak negatifnya juga harus dipikirkan solusinya. Oleh sebab itu, penulis
memiliki gagasan untuk merencanakan suatu produk yang dapat menjawab permasalahan
tersebut. Produk tersebut adalah produk peredam suara, produk ini berbahan dasar serbuk
kayu sisa pemotongan kayu, serbuk kayu ini apabila dicampurkan dengan fosfor akan
memancarkan cahaya di kegelapan, sehingga dapat mengurangi kebisingan serta dapat
digunakan sebagai interior ruangan yang merupakan salah satu unsur yang sangat
esensial dalam sebuah hunian selain untuk kepentingan estetika. Interior tertentu
menyuguhkan suasana homey dan super nyaman, membuat penghuni dan tamu betah
berlama-lama tinggal di dalamnya.
TUGAS II
Produk peredam suara ini memanfaatkan serbuk kayu sisa kegiatan industri. Oleh
Wood dust silencer adalah suatu produk peredam yang memanfaatkan limbah
industri berupa serbuk kayu. Serbuk kayu ini dicampurkan dengan fosfor sehingga dapat
memancarkan cahaya di kegelapan. Oleh sebab itu, peredam ini sangat baik digunakan
karena multimanfaat yang ditawarkan yaitu untuk meredam suara dan juga sebagai
Wood dust silencer menawarkan berbagai jenis produk dengan berbagai fungsi
yang dapat digunakan di studio, tempat konser musik, ruang meeting, ruang kelas, dan
membeli dengan ukuran yang berbeda, kami dapat membuat desain baru sesuai dengan
Produk ini merupakan salah satu produk yang ramah lingkungan, hal ini
dikarenakan terbuat dari bahan dasar serbuk kayu yang sudah tidak terpakai. Selain itu,
produk ini memiliki keunggulan dapat memancarkan cahaya, sehingga dapat
GAMBAR KERJA
1. Serbuk kayu
2. Tepung kanji
3. Bubuk fosfor
4. Lem kayu
1. Cetakan paving
Pembuatan produk ini menggunakan metode dengan cara pengepresan. Proses diawali
dengan memasukan serbuk kayu ke dalam oven dengan suhu 1150 𝐶 selama 30 menit
agar serbuk kayu kering. Selanjutnya, membuat perekat dengan komposisi campuran 250
gram tepung kanji, 100 gram bubuk fosfor, dan 500 ml air mendidih. Kemudian
mencampur 200 gram perekat dengan 250 gram serbuk kayu dengan cara menumbuk
sehingga sesuai dengan model yang diinginkan. Lalu campuran yang sudah terbentuk
campuran tanpa terkena sinar matahari secara langsung, proses ini dilakukan selama 3
ANALISIS EKONOMI
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu
pengadaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Biaya bahan
baku adalah semua biaya yang harus dibayarkan untuk membeli komponen-
= Rp. 11.100
Biaya operasional per hari x jumlah produk yang dikerjakan (per hari)
= Rp.11.000 x 300
= Rp. 4.500.000
Rencana keuntungan pada produksi ini diambil sebesar 5% dari harga pokok
Break Event Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu
𝑅𝑝.3.811.000
= (𝑅𝑝.15.000−𝑅𝑝.11.100) = 977 Buah
Hp = Harga penjualan
𝐵𝑇
Jup =
𝐻𝑃−𝐵𝑢𝑝
= Rp200,000.00 + Rp3,600,000.00
= Rp3,800,000.00
Hp = Rp15,000.00
Bup = Rp11,100.00
𝐵𝑇
Jup = 𝐻𝑃−𝐵𝑢𝑝
𝑅𝑝3,800,000.00
= (𝑅𝑝15,000.00−𝑅𝑝11,100.00)
𝐵𝑇
JP = 𝐵𝑇 + (𝐻𝑝−𝐵𝑢𝑝) 𝑥 𝐵𝑢𝑝
𝑅𝑝3,800,000.00
= Rp3,800,000.00 + (𝑅𝑝15,000.00−𝑅𝑝11,100.00) 𝑥 𝑅𝑝11,100.00
= Rp14,615,384.62
𝐽𝑢𝑝 975
Wp = = 300 = 3,25 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑝
4.1.8 Rencana Penjualan
4.1.10 Neraca
UTANG JANGKA
HARGA TETAP PANJANG
1 Tanah 1 Kredit Investasi
2 Bangunan 2 Utang Lain-lain 41.090.000
3 Mesin&Peralatan 44.890.000 3
4 Inventaris Kantor 4
JML UTANG JANGKA
5 Kendaraan PANJANG 41.090.000
JUMLAH
6 Akumulasi Penyusutan JUMLAH UTANG 41.090.000
JumlahHartaTetap 44.890.000
HARTA TAK
BERWUJUD MODAL
1 Sewa Dibayar Dimuka 1 Modal Awal 24.390.000
2 Perijinan 2 Akumulasi laba/rugi
3 Amortasi (paten, Lisensi) 3 Laba disetor
JumlahHargaTakBerwujud Jumlah Modal 24.390.000
Total Harta (aktiva) Rp 65.480.000 Total Utang (Pasiva) Rp 65.480.000