KEMENTE RIAN
PEKERJAAN UMUM
PENYUSUNAN
DETAIL
ENGINEERING
DESIGN
IV.01
I.1 LATAR BELAKANG
Pengembangan Kota Hijau di Indonesia
memerlukan gerak bersama seluruh unsur
pemangku kepentingan kota. Pada tahun
2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH.
P2KH diawali dengan penggalangan prakarsa
dan komitmen kabupaten kabupaten/kota
untuk mewujudkan Kota Hijau melalui
perumusan local action plan atau rencana
aksi kota hijau (RAKH).
IV.02 02
d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN garis besar).
e.Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk
A. MAKSUD rancangan detail untuk dokumen pelelangan.
Kegiatan Penyusunan DED dimaksudkan sebagai salah 3) Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang :
satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui a. Petunjuk Pelelangan.
peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau b. Persyaratan teknis.
(RTH) yang sesuai dengan karakteristik Kota dalam c. Gambar rancangan detail arsitektur landscape.
rangka implementasi RTRW Kota/Kabupaten amanat UU d. Rencana Kerja dan Syarat.
No. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2). e. Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran
biaya pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate)
B. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Detail Engineering
Design (DED) RTH sebagai acuan bagi pelaksana I.4 KELUARAN
konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
serta mengawal proses terkait penyelenggaraan 1. Dokumen DED yang meliputi :
konstruksi implementasi pengembangan RTH.
a.Laporan perencanaan arsitektur lansekap
lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang
I.3 RUANG LINGKUP bisa dipertanggungjawabkan.
b.Gambar-Gambar Rancangan Teknis, yang
terdiri dari : Rencana Lansekap (Site Plan),
1) Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan
a. Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang
Rencana Tata Hijau (Planting Plan), Detail
meliputi : siteplan, tampak, potongan, jaringanM/E. Rancangan Lansekap Lainnya
b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification) c.Gambar DED terutama untuk menjelaskan
c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost softscape dan hardscape (skala 1:200, 1:100,
estimate) 1:50)
d.Gambar rancang teknis softscape dan
2) Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan. hardscape lengkap dalam ukuran kertas A3 dan
a. Gambar Rancangan lansekap dan elemen A1
pendukungnya yang meliputi : siteplan, denah, 2. Dokumen Lelang :
tampak, potongan, gambar detail dan jaringan a. Rencana anggaran biaya (RAB/EE),
utilitas. b. Rician volume pekerjaan (BQ),
b. Gambar Rancangan M/E beserta konsep dan
c. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
perhitungannya.
3. Dokumen pengadaan jasa pemborongan
c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap
dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan.
implementasi pengembangan RTH.
IV.03
IV.04
BAB II
SYARAT DAN
KETENTUAN
IV.05
II.1. SYARAT PENENTUAN
LOKASI DAN
PERENCANAAN RTH
Sebelum pelaksanaan perancangan konstruksi,
setiap Kota/Kabupaten harus menentukan lokasi
strategis dan signifikan dalam rangka peningkatan
kuantitas RTH kawasan perkotaan. Kawasan
Perkotaan yang termasuk dalam cakupan kegiatan
P2KH adalah ibukota kota/kabupaten sehingga
akan memberikan dampak optimal terhadap
perwujudan Kota Hijau secara keseluruhan.
IV.06
II.2. KETENTUAN RTH
Penyusunan DED RTH Perkotaan diarahkan berbentuk Taman Ramah Lingkungan (Ecopark).
1. Green Waste : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Material Bekas (Sampah), dalam bentuk :
- pemilahan sampah dengan penggunaan tempat sampah organik-anorganik
- pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan komposter. Kompos digunakan untuk
pemeliharaan taman itu sendiri.
- penggunaan furniture hijau (terbuat dari bahan daur ulang) di dalam taman, seperti untuk bangku
taman, patung, dll.
2. Green Water : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Ulang (Daur Ulang) Air, dalam bentuk :
- pembuatan sumur resapan air
- pembuatan kolam penampung air (jika memungkinkan)
- pengolahan atau penggunaan kembali air bekas, misalnya dari air dari toilet untuk penyiraman
tanaman.
3. Green Energy : Sistem Penyedia Sumber Listrik dari Matahari, dengan pemakaian :
- Lampu Surya
- Pohon Surya (penyedia instalasi stop kontak & wi-fi dengan solar panel)
4. Green Building : Naungan sederhana, sebagai sarana pendukung utama taman, dari material ramah
lingkungan dengan penghawaan alami
- Shelter atau Halte Bus
- Gazebo
- Pergola
- Toilet
6. Green Open Space : Pemilihan Jenis Vegetasi dengan tinggi minimal 3 meter, diameter minimal 5cm,
berupa
- Vegetasi Lokal (Endemik)
- Vegetasi Peneduh (Penyerap Polutan atau Pereduksi Emisi Karbon)
- Vegetasi Pembentuk Iklim Mikro
- Vegetasi Produsen Oksigen
- Vegetasi Penarik Satwa Liar
7. Green Community : Sistem Penggunaan Taman, untuk kegiatan komunitas masyarakat setempat
sehingga taman berfungsi optimal sebagai wadah interaksi sosial
IV.07
II.3. RTH TEMA KHUSUS
Jenis RTH lain yang menjadi alternatif utama dalam penyusunan DED RTH adalahHutan Kota, atau ya ng
berfungsi sebagai arboretum (museum hidup untuk flora)
3.Tema Konservasi
RTH yang difokuskan untuk mendukung ciri “natural heritage” dari Kota/Kabupaten misalnya melalui
penanaman flora yang menjadi identitas kota/kabupaten
IV.08
IV.09
04
IV.10
BAB III
PROSES DAN
TAHAPAN
KEGIATAN
IV.11
III.1. PENGUMPULAN DATA
A. Data Primer START
Data Visual
PLANNING
SURVEY DAN
Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang
ADVIS
PENGUMPULAN DATA
§ Struktur.
§ Instalasi mekanikal/ elektrikal. CONSTRUCTION
DOCUMENT / DOKUMEN
§ Kebakaran.
L AP.
AKHIR
KONSTRUKSI
SELESAI
IV.12
III.2. ANALISIS
Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk
4. Tata Hijau
mendapatkan bentuk-bentuk penanganan yang bisa
Pemilihan jenis tanaman yang sesuai
dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang telah
dengan fungsi dan zonasi tapak.
diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi,
5. Site Furniture
klimatologi, dan lainnya.
Perencanaan berbagai site furniture
yang dapat mendukung aktifitas sosial
Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini
di RTH.
adalah:
6. Parkir
1. Zonasi tapak
Tata letak dan jumlah parkir yang
Pembagian zonasi tapak dari taman yang akan
dapat menampung kendaraan
direncanakan sebagai RTH publik.
pengguna RTH.
2. Sirkulasi kendaraan
7. Sosial Budaya
Perencanaan pola sirkulasi kendaraan yang berada
Identifikasi aspek non fisik sosial
didalam tapak dikontekskan dengan sirkulasi
budaya yang berada di lingkungan
sekitar.
sekitar RTH.
3. Sirkulasi pedestrian
Perencanaan pola sirkulasi pejalan kaki yang berada di
dalam tapak.
Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au
IV.13
III.3. PERENCANAAN
Setelah dilakukan analisis dan berdasarkan hasil Adapun keluaran atau produk penyusunan DED
pengamatan di lapangan, selanjutnya disusun bentuk- adalah:
bentuk penanganan dalam kegiatan pembangunan atau
penataan RTH. 1. Gambar Rencana Teknis
(Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan
Gambar Konstruksi)
Selanjutnya dilakukan pengembangan potensi dan 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
pemecahan masalah dengan cara merumuskan konsep (Spesifikasi Teknis)
pembamgunan atau penataan RTH yang dituangkan 3. Estimate Enginer (EE) atau Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
dalam bentuk perencanaan teknis.
Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au
IV.14
III.4. PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI DAN
PELELANGAN
A. Dokumen Konstruksi b. Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan
Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail, lansekap, struktur, dan M/E.
BQ, RKS dan RAB dan menyusun dokumen c. Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS)
perancangan berupa laporan perancanan Arsitektur pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E.
Lansekap, lengkap dengan perhitungannya. d. Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan
lansekap, struktur, dan M/E.
Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagai e. Pembuatan rencana anggaran dan biaya
berikut: pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E.
1. Pembuatan gambar-gambar detil yang penting. f. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n
2. Pembuatan gambar kerja. administrasi.
3. Pembuatan gambar-gambar: g. Pembuatan dokumen persyaratan umum.
a. Rencana tapak (Site plan).
b. Rencana Tata Hijau (Planting Plan). 2. Persiapan Pelelangan
c. Gambar Arsitektur. Meliputi : membantu pemberi tugas dalam
b. Gambar Struktur. menyusun dokumen untuk pelelangan, membantu
c. Gambar M/E. panitia pelelangan dalam menyusun program dan
f. Gambar Detail (skala 1:50, 1:20, 1:10, pelaksanaan pelelangan:
1:5, sesuai kebutuhan). a. Pembuatan jadwal dan program lelang
g. Pembuatan visualisasi 3D (tiga dimensi) b. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n
bangunan paling tidak dari 2 (dua) sudut administrasi.
pandang. c. Pembuatan dokumen persyaratan umum.
Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah d. Koordinasi dengan semua pihak yang terkait.
gambar kerja.
3. Pendampingan Pelelangan
B.Dokumen Pelelangan Meliputi : membantu panitia pelelangan pada waktu
Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk penjelasan pekerjaan termasuk menyusun berita
pekerjaan pelaksanaan RTH acara penjelasan pekerjaannya, membantu panitaia
1. Pembuatan dokumen tender: pelelangan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
a. Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan menyusun kembali dokumen pelelangan dan
lansekap, struktur, dan M/E. melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
lelang ulang, dan menyusun dokumen pelelangan.
IV.15
III.5. KOMPONEN RENCANA ANGGARAN
IV.16
III.6 JADWAL PEKERJAAN
Bulan
No Tahapan Kagiatan
Mei Juni Juli
IV.17
IV.18
BAB IV
PELAKSANA
KEGIATAN
IV.19
IV.1 TENAGA AHLI
Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Tenaga Ahli
sebanyak 3 (tiga) orang sesuai dengan bidang
keahliannya.
2. Ahli Sipil:
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Sipil yangdibuktikan dengan
ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang
ManajemenKonstruksi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun
IV.20
IV.2 MEKANISME KERJA
4.2.1 Tanggung Jawab
A. Tanggung Jawab Tim Tenaga Ahli
Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan fungsi teknis konstruksi, manajemen, pengaturan, dan administrasi yang
diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan RTH berdasarkan kebutuhan yang dijelaskan dalam Dokumen
Pengadaan. Tim Tenaga Ahli paling sedikit harus melaksanakan tugas-tugas berikut:
1. Memberikan hasil kerja menyeluruh dan cukup terperinci dengan telah memperhatikan baik fase-fase
Perancangan lansekap, konstruksi dan commisioning maupun operasi dan pemeliharaan pekerjaan.
2. Menggabungkan informasi atau masukan yang diterima dari Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten),
Masyarakat, dan informasi lainnya.
3. Menyerahkan hasil kerjanya ke Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) sesuai Jadwal Pekerjaan.
4. Mengatur hubungan teknis antara Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan pelaksana konstruksi, sebagaimana
diperlukan untuk mendapatkan masukan atas Perancangan DED RTH.
5. Menyiapkan informasi teknis kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat sehingga dapat berhubungan
dengan kelompok pihak ketiga, namun tidak terbatas pada:
- Lembaga-lembaga Keuangan dan para penasehat teknis independen mereka.
- Instansi Pemerintah sektoral
- Dan sebagainya.
IV.21
IV.2.2 Koordinasi Kegiatan
Dari waktu ke waktu, Tim Teknis akan selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan pertemuan untuk
melaporkan status Pekerjaan Penyusunan DED RTH dan kemajuan pekerjaan kepada Tim Teknis
Pemerintah Daerah, perwakilan masyarakat dan yang lainnya.
B. Laporan Bulanan
Setiap bulan, Konsultan harus menyajikan laporan singkat yang akurat dan tidak bias mengenai status
pekerjaan yang dilaksanakan dan dikelola. Laporan tersebut harus tersedia dalam kurun waktu 2 (dua) hari
kerja setelah tenggat waktu setiap bulannya. Tenggat waktu adalah tanggal 25 pada setiap bulan. Laporan
tersebut akan digunakan Tim Teknis Pemerintah Daerah sebagai dasar untuk melaporkan status proyek
kepada masyarakat. Konsultan harus mendapatkan persetujuan Tim Teknis untuk format pelaporan awal dan
revisi-revisi berikutnya sebelum persiapan pembuatan laporan. Laporan pada dasarnya akan termasuk
informasi yang berikut ini:
· Jadwal pencapaian
· Ringkasan Jadwal Pekerjaan
· Laporan Pencapaian Kualitas
· Daftar Kendali Perubahan
Laporan pendukung yang terperinci akan dikeluarkan secara terpisah sesuai permintaan Tim Teknis
Pemerintah Daerah untuk melengkapi penerbitan Laporan Kemajuan Kerja Bulanan
IV.22
IV.23
IV.24 04
BAB V LAMPIRAN
CONTOH DED
(TAMAN KOTA
SIPIROK KABUPATEN
TAPANULI SELATAN)
IV.25
V.1 DAFTAR GAMBAR TEKNIS DED
IV.26
V.2 SITE PLAN/LANDSPACE PLAN
Sumber :
Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan
IV.27
V.3 GAMBAR TAMPAK POTONGAN
IV.28
V.5 GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI
IV.29
V.6 GAMBAR DETAIL PENANAMAN
IV.30
V.7 GAMBAR 3D RTH
IV.31