Di susun oleh:
Kelompok 3
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makala ini
yang berjudul : Pemeriksaan Penunjang Atau Diagnostik
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Rumusan Masalah
2 Tujuan Penulisan
Umum
LANDASAN TEORI
Pemeriksaan Diagnostik
A. Pengertian
Diagnostik keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan
potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat
mampu dan mempunyai kewenangan standar praktik keperawatan dan
kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia ( Gordon,1976 dalam
nursalam, 2004;59 )
B. . Pra instrumentas
Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :
Ekstrogen
Pemeriksaan ekstrogen dilakukan untuk
mendeteksi disfungsi ovarium, gejala menopause
dan pasca menopause.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
masukan pada tabung
Gas Darah Arteri
Pemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk
mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa
yang disebabkan oleh gangguan respiratorik/
gangguan metabolic.
Cara : - ambil darah + 1-5ml dari arteri, dengan
spuit dan jarum berisikan hepain.
berikan label dan tangga
Gula Darah Puasa
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi
adanaya diabetes.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
masukan ke dalam tabung
puaskan makan dan minum 12 jam sebelum
pemeriksaan
ula Darah Postprandial
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi
adanya diabetes, pemeriksaan dilakukan setelah
makan Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena 2
jam setelah makan pagi/siang.
masukan ke dalam tabung
Gonadotropin Korionik Manusia ( HCG )
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi
kehamilan.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
masukan ke dalam tabung
berikan label dan tanggal
g. Urine
Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang
menggunakan bahan atau specimen urine. Antara lain :
h. Asam urat
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai
kelainan pada penyakit ginjal, eklampsia, keracunan timah
hitam dan leukemia.
Cara : - tampung urine 24 jam dan masukan ke dalam
botol/tabung
berikan label dan tanggal pengambilan
i. Bilirubin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit
obstruktif saluran empedu, penyakit hepar dan kanker
hepar.
Cara : - gunakan ictotet atau tablet bili-labstex untuk
pemeriksaan bilirubiuria.
tetskan urine + 5 tetes pada tempat pemeriksaan
asbestos- cellulose.
masukan tablet dan tambahan 2 tetes air
hasil positif jika warna biru/ ungu
hasil negative jika warna merah
Jenis urine
1. Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan seawktu- waktu bila
diperlukan pemeriksaan
2. Urine pagi
3. Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien
bangun tidur
4. Urine pasca prandia
Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah
pasien makan
5. Urine 24 jam : urine yang dikumpulkan selama
24 jam
Pemeriksaan lain yang menggunakan specimen
urine antara lain, pemeriksaan uriilinogen
untuk menentukan kadar kerusakan hepar,
penyakit hemolisis dan infeksi berat.
Pemeriksaan urinealisasi digunakan untuk
menentukan berat jenis kadar glukosa dan
pemeriksaan lainnya.
6. Feses
Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan
untuk mendeteksi adanya kuman seperti,
salmonella, shigella, escherichiacoli,
staphylococcus dll.
5. Endoskopi
Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran
cerna untuk mendeteksi adanya kelainan pada
saluran cerna. Contoh : varises, esophagus,
neoplasma, peptic ulcer
6. Kolonoskopi
Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon
dan sigmoid untuk mendeteksi adanya kelainan
pada saluran colon.
Contoh : varises, hemoroid, neoplasma dll
7. CT. Scaning
Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat
organ yang lebih dalam dan terlokalisir serta
khusus.
Contoh : organ dalam tengkorak dan organ
dalam abdomen
8. EEG
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran
listrik pada otak ( melihat kelainan pada gel.
Otak )
Indikasi : epilepsy, trauma capitis
Dengan memasangkan elektroda pada bagian
kepal klien. Bu
9. EKG
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat
system hantaran/konduksi dari jantung indikasi
: MCI, Angna fektoris, gagal jantun
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA