Anda di halaman 1dari 2

BAB III

MASALAH YANG DITINJAU DARI PENDEKATAN TEORI COGNITIVE DAN


BEHAVIOR BESERTA INTERVENSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CBT
Contoh kasus yang pemakalah berikan ini adalah kasus dimana penderita Diabates Melitus
Tipe 2 yang mengalami Depresi yang dapat ditinjau dari teori pendekatan kognitif dan
behavioral.
A. Depresi menurut Prespektif Kognitif

Teori kognitif tentang depresi menyatakan bahwa adanya disfungsi kognitif. Aaron Beck
menghubungkan pengembangan depresi dengan adopsi dari cara berfikir yang bias atau
terdistorsi. Menurut Beck (dalam Nevid, Rathus, & Greene, 2005 terjemahan) seseorang
mengalami depresi karena adanya pola piker yang terdistrors sehingga
mengakibatkanmengakibatkan bias negative dalam mempersepsi sesuatu. Beck
mengembangkan cognitive triad of depression. Cognitive Triad ini melibatkan keyakinan
negative mengenai diri sendiri (say atidak baik), keyakinan tidak baik mengenai lingkungan
dan dunia sekitarnya, dan keyakinan negative akan masa depan. Orang yang mengembangkan
pola piker negative ini memiliki resiko mengalami depresi lebih besar ketika menghadapi
kekecewaan dalam hidupnya.
Banyak penderita DM yang tidak dapat mengatasi stressnya dengan baik sehingga masuk
dalam kondisi depresi (Kaplan, Sallis, & Petterson, 1993). Semakin mereka merasa bahwa
kondisi penyakit merka mengganggu kehidupan sheari-hari merkea dan merasa kurangnya
kemmpuan mereka dalam mengontrol diri. Berdasarkan kriteria pada DSM-IV-TR, orang-
orang yang mengalami depresi biasanya menunjukkan adanya perasaan sedih, putus asa,
mato rasa, dan perasaan cemas. Beberapa orang mengeluhkan aanyaperasaan negative yang
terus menerus terjadi ketika mereka sedang berada dalam kondisi depresi seperti kemaran
yang terus menerusm menyalahkan orang lain, dan frustasi dalam menghadapi hal-hal kecil
sekalipun. Selain itu, terkadang orang yang mengalami depresi kehilangan minat untuk
beraktifitas. Bahkan ada beberapa orang yang menunjukkan adanya perilaku menarik diri dan
menolak lingkungan.
B. Depresi menurut Perspektif Behavior (Teori Perilaku)

Depresi adalah penyakit mental yang signifikan dengan konsekuensi fisiologis dan
psikologis, termasuk kelesuan, berkurangnya minat dan kesenangan, dan gangguan dalam
tidur dan nafsu makan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2030, depresi akan menjadi penyebab
utama kecacatan di Amerika Serikat dan negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya.
Teori perilaku depresi menekankan peran tindakan maladaptif dalam permulaan dan
pemeliharaan depresi. Teori-teori ini berasal dari pekerjaan mengenai prinsip-prinsip
pembelajaran dan pengkondisian dari awal hingga pertengahan 1900-an. Ivan Pavlov dan BF
Skinner sering dikreditkan dengan pembentukan psikologi perilaku dengan penelitian mereka
pada pengkondisian klasik dan pengkondisian operan, masing-masing. Secara kolektif,
penelitian mereka menetapkan bahwa perilaku tertentu dapat dipelajari atau tidak dipelajari,
dan teori-teori ini telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk psikologi abnormal.
Teori yang secara khusus diterapkan pada depresi menekankan reaksi yang dimiliki individu
terhadap lingkungannya dan bagaimana mereka mengembangkan strategi koping yang
adaptif atau maladaptif.
Aktivasi perilaku (BA) adalah pendekatan idiografis dan fungsional untuk depresi. Ini
berpendapat bahwa orang dengan depresi bertindak dengan cara yang mempertahankan
depresi mereka dan menempatkan asal episode depresi di lingkungan. Sementara teori BA
tidak menyangkal faktor biologisyang berkontribusi terhadap depresi, mereka menyatakan
bahwa itu pada akhirnya adalah kombinasi dari peristiwa stres dalam kehidupan individu dan
reaksi mereka terhadap peristiwa yang menghasilkan episode depresi. Individu dengan
depresi dapat menunjukkan perilaku permusuhan sosial, gagal untuk melakukan kegiatan
yang menyenangkan, merenungkan masalah mereka, atau terlibat dalam kegiatan maladaptif
lainnya. Menurut teori BA, perilaku ini paling sering berfungsi sebagai mekanisme
penghindaran sementara individu berusaha mengatasi peristiwa kehidupan yang penuh
tekanan, yang mengakibatkan penurunan penguat positif atau kontrol yang dirasakan.
Perenungan sangat penting dalam timbulnya depresi. Ada dua mekanisme koping utama,
perenungan dan gangguan. Pararuminator menghabiskan waktu dengan berfokus pada
peristiwa yang menegangkan dan perasaan mereka, sementara para pengacau terlibat dalam
kegiatan yang menjauhkan mereka dari peristiwa dan perasaan mereka. Ruminator lebih
cenderung menjadi depresi daripada pengganggu

Anda mungkin juga menyukai