Pembelajaran Matematika di SD
PDGK 4301
TUGAS 1
Disusun oleh :
RAHMA AGUSTIA
(856462278)
1. Teori Thorndike
Teori thorndike disebut juga Teori penyerapan, yaitu teori yang memandang
peserta didik selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima
pengetahuan secara pasif.Teori ini bersifat Behavioristik (mekanistik)
2. Teori Ausubel
Teori makna (meaning theory) dari Ausubel (Brownell & Ghazal )
mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat
pembelajaran akan lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan diingat
oleh peserta didik.Teori ini disebut juga Teori Holistik karena mempunyai
pandangan pentingnya keseluruhan dalam mempelajari bagian-bagian.
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangkan model konstruktivistik belajar mandiri piaget
menjadi belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai
fasilitator.
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari 5 tingkatan yang berbeda tentang
Pemikiran Geometrik, yaitu :
1. Level 0 ( Visualisasi )
2. Level 1 ( Analisis )
3. Level 2 ( Deduksi informal )
4. Level 3 ( Deduksi )
5. Level 4 ( Rigor )
8.RME ( Realistic Mathematics Education )
Teori ini dimaksudkan untuk memulai pembelajaran matematika dengan cara
mengaitkannya dengan situasi dengan dunia nyata di sekitar siswa.
Freudenthal dan Treffers adalah tokoh yang mengembangkan RME.
9.Peta Konsep
Peta konsep adalah implementasi pembelajaran bermakna dari Ausubel, yaitu
kebermaknaan yang ditunjukan dengan bagan atau peta sehingga hubungan
antarkonsep menjadi jelas, dan keseluruhan konsep teridentifikasi.
Komponen Standar Guru Matematika yang Profesional :
1. Penguasaan dalam pembelajaran matematika
2. Penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran matematika
3. Penguasaan dalam pengembangan profesional guru Matematika
- Objek yang terlalu besar- bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film atau model.
- Objek yang kecil dibantu dengan proyektormikro, film bingkai, film, atau
gambar.
- Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography.
- Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, atau foto.
- Objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau
melalui program Komputer animasi.
Konsep yang terlalu luas ( gempa bumi, gunung berapi, iklim, planet dan lain-
lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.
Sementara itu Abu Bakar Muhammad, berpendapat bahwa kegunaan alat/ media
pembelajaran itu antara lain adalah 1} mampu mengatasi kesulitan-kesulitan
dan memperjelas materi pelajaran yang sulit, 2) mampu mempermudah
pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik, 3) merangsang
anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan
menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu 4) membantu
pembentukan watak peserta didik, melatih, memperluas perasaan dan
kecepatan dalam belajar.