Anda di halaman 1dari 3

Langkah-langkah menyusun kisi-kisi sebagai berikut :

 menentukan KD yang akan diukur : KD di masa khusus /pandemic covid 19


 memilih materi yang esensial; materi yang mengacu pada pencapaian KD
 merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi dan level
kognitif.

Indikator

Indikator dijadikan acuan dalam membuat soal. Di dalam indikator tergambar level kognitif yang
harus dicapai dalam KD.

Kriteria perumusan indikator:

 Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur.


 Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal
pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian).
 Berkaitan dengan materi yang dipilih.
 Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.

Komponen-komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan
diukur, dan kondisi/konteks/stimulus.

Level Kognitif

Level kognitif merupakan tingkat kemampuan peserta didik secara individual maupun kelompok
yang dapat dijabarkan dalam tiga level kognitif.

 Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah yang meliputi pengetahuan dan
pemahaman (knowing),
 level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi yang meliputi penerapan
(applying), dan
 level 3 menunjukkan tingkat kemampuan tinggi yang meliputi penalaran (reasoning).
Pada level 3 ini termasuk tingkat kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi.

Cara merumuskan Indikator Butir Soal (IBS)

 Guru biasanya melakukan penilaian pengetahuan dengan meminta siswa menjawab soal-
soal yang telah disiapkan. Soal-soal tersebut haruslah mengukur pencapaian kompetensi
dasar (KD).
 Untuk memastikan soal-soal yang disiapkan guru dapat mengukur pencapaian KD, maka
guru haruslah menyusun kisi-kisi soal terlebih dahulu. Salah satu komponen penting pada
kisi-kisi soal adalah Indikator Butir Soal (IBS).
 Rumusan IBS haruslah memuat komponen A, B, C, dan D. A dari kata audience, B dari
kata behavior, C dari kata condition, D dari kata degree. Audience dalam kontek IBS
adalah siswa, behavior merupakan perilaku yang diukur atau Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), condition merupakan stimulus, dan degree merupakan level yang
diharapkan guru. Berikut langkah-langkah sederhana merumuskan IBS.
 Langkah pertama, tentukan konsep yang akan dinilai. Misalnya konsep yang akan dinilai
adalah volume balok.
 Langkah kedua, tambahkan kata kerja operasional (KKO) di depan rumusan konsep yang
akan dinilai. Misalnya guru akan menilai ketepatan siswa dalam menghitung volume
balok, maka KKO yang tepat adalah menghitung. Dengan demikian, rumusannya
menjadi menghitung volume balok. Rumusan ‘menghitung volume balok’ ini disebut
juga IPK (IPK memuat 2 komponen yaitu KKO dan konsep yang akan dinilai). Berkaitan
dengan komponen A, B, C, dan D, rumusan ‘menghitung volume balok’ merupakan
komponen B.
 Langkah ketiga, tambahkan komponen A. Seperti diuraikan sebelumnya, dalam kontek
IBS, A adalah siswa. Dengan demikian, rumusannya menjadi ‘siswa menghitung volume
balok’. Rumusan ini akan menjadi lebih baik jika ditambahkan kata ‘dapat’ sehingga
rumusannya menjadi siswa dapat menghitung volume balok.
 Langkah keempat, tambahkan komponen C. Komponen C dalam konteks IBS adalah
stimulus. Misalnya stimulus yang digunakan berupa data (data panjang, lebar, dan tinggi
balok), maka komponen C-nya adalah ‘disajikan data’. Setelah ditambahkan komponen
C, rumusannya menjadi disajikan data, siswa dapat menghitung volume balok. Perlu
diingat bahwa tidak semua soal harus menggunakan stimulus. Jika soal yang akan
disusun tidak menggunakan stimulus, maka langkah keempat ini diabaikan. Walau
demikian, jika guru akan membuat soal berkategori Higher Order Thinking Skill (HOTS),
maka wajib menggunakan stimulus.
 Langkah kelima, tambahkan komponen D. Komponen D merupakan level yang
diharapkan guru. Frase yang biasa digunakan antara lain ‘dengan tepat’, ‘secara benar’,
‘secara berurutan’, ‘secara lengkap’, ‘secara rinci’, ‘3 dari 5’, ‘4 dari 10’. Misalnya
komponen D yang digunakan adalah ‘secar tepat’, maka rumusannya menjadi disajikan
data, siswa dapat menghitung volume balok dengan tepat.
 Rumusan ‘Disajikan data, siswa dapat menghitung volume balok dengan tepat’
merupakan rumusan IBS yang baik karena telah memuat komponen A, B, C, dan D.

Anda mungkin juga menyukai