Anda di halaman 1dari 4

Jalan cepat

Sehari-hari kita terbiasa melakukan aktivitas ini. Jalan cepat menjadi salah satu cabang
yang dipertandingkan dalam cabang olahraga atletik. Dalam olahraga ini atlet
mengutamakan kecepatan serta kecakapan dalam gerakan.

Olahraga ini masuk dalam salah satu cabang olahraga atletik di bawah naungan induk
organisasi atletik dunia. Jalan cepat menjadi cabang olahraga atletik yang dilombakan
pada Olimpiade. Kategori putra dengan jarak 20 sampai 50 kilometer, sedangkan putri
jarak 10 kilometer.

Lari estafet

Lari estafet atau relay race merupakan variasi dari lari jarak pendek. Cabang olahraga lari ini
mempertandingkan empat pelari yang tergabung dalam satu tim.
Pelari pertama akan membawa tongkat dari garis start dan harus diteruskan pada pelari
berikutnya, begitu pula hingga pelari terakhir yang melintasi garis finis. Cabang ini
mempertandingkan dua jarak, yakni 4×100 meter dan 4×400 meter.
Lompat Tinggi Gaya Guling Perut

Olahraga lompat tinggi gaya guling perut atau yang lebih populer disebut sebagai straddle
mungkin masih sangat jarang anda dengar dalam kehidupan sehari hari. Pada dasarnya, lompat
tinggi termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.
Mungkin anda sering sekali menonton berbagai olimpiade, baik secara langsung atau melalui
media televisi. Olahraga yang satu ini pasti dipertandingkan di seluruh dunia dan diikuti oleh
berbagai Negara.
Sebelum kita membahas pengertian olahraga lompat tinggi gaya guling perut atau straddle ini,
sebaiknya kita bahas sedikit mengenai olahraga dan manfaatnya bagi kesehatan dan kebugaran
tubuh kita.
Olahraga pada dasarnya sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh. dengan melakukan aktivitas
tersebut, maka metabolisme tubuh akan menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan
nutrisi di dalam tubuh akan berlangsung lebih lancar.
Namun, olahraga bukan hanya dilakukan untuk melatih aktivitas tubuh seseorang saja,
melainkan juga secara rohani, misalnya olahraga catur. Banyak sekali berbagai keterampilan
olahraga yang ada di dunia ini.
Memang harus diakui bahwa aktivitas olahraga ini sangatlahmenyenangkan. Banyak juga orang
orang yang mengandalkan aktivitas ini untuk melepaskan stress. Dengan kata lain olahraga
merupakan salah satu sarana rekreasi dan hiburan.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan
fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Pada dasarnya, istilah olahraga ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Hampir setiap
orang di seluruh dunia melakukan aktivitas ini dengan berbagai tujuan. Salah satunya adalah
untuk menjaga kesehatan atau menyalurkan hobi.
Untuk lebih jelas mengenai pengertian olahraga lompat tinggi gaya guling perut, simaklah uraian
yang akan disajikan berikut ini.

Pengertian olahraga lompat tinggi gaya guling perut

Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Tujuan dari lompat tinggi adalah mendapatkan lompatan yang setinggi mungkin.
Ketinggian lompatan yang di capai oleh seorang pelompat terhantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing – masing atlit.
Hingga saat ini,ada dua gaya yang di kenal dalam lompat tinggi,yakni gaya guling perut
(straddle) dan gaya flop. Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan melewati mistar dengan
cepat diputar dan dibalikkan,sehingga sikap badan di atas mistar telungkup.
Perbedaan gaya straddle dengan gaya yang lainnya terletak pada pelaksanaannya, yaitu pada saat
melewati mistar yang mengharuskan kaki di buka lebar sampai sebelum pendaratan kedua kaki
telah di buka lebar atau kangkang.
Kaki tolak yang di gunakan pada gaya straddle adalah kaki terdekat (kaki yang lebih dekat ke
matras) dan mendarat dengan kaki ayun (terjauh).

Mengenal Olahraga Lempar Lembing, Teknik Dasar, dan Peraturannya

Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang dari olahraga atletik yang memusatkan
pada kekuatan otot lengan untuk melemparkan lembing atau sejenis tombak dengan material
ringan dan ujung logam. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk melemparkan lembing sejauh
mungkin. Sebelum mempraktikkannya, ada sejumlah teknik dan aturan yang perlu Anda
perhatikan saat melakukan olahraga ini.
Sejarah cabang olahraga lempar lembing

Sebagai cabang olahraga atletik, lempar lembing merupakan nomor olahraga hasil
pengembangan dari penggunaan tombak dalam kehidupan manusia, termasuk untuk berburu atau
berperang. Mengikuti hal ini, atlet lempar lembing harus mampu menggunakan satu tangan
untuk melempar tombak berujung logam sejauh mungkin.
Lempar lembing diyakini sudah diperkenalkan selama ajang Olimpiade Kuno sebagai bagian
dari pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya, olahraga melempar ini kembali muncul di Jerman dan
Swedia pada tahun 1870-an. Hingga pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik
Olimpiade modern sejak 1908 untuk pria dan 1932 untuk wanita.

Teknik dasar lempar lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan
gerakan dan kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar
untuk menghindari cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan
pemanasan dengan meregangkan lengan dan bahu secara menyeluruh.
Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang
lembing, teknik berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.

1. Teknik memegang lembing

Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, gaya Finlandia, dan
gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini, cobalah setiap gaya dalam
memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada bahu, dengan
telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik
memegang lembing.

 Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda lakukan
dengan memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan
dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
 Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu
mengulur jari telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian
tali Anda lakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
 Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing di
antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang
santai lembing.
2. Teknik membawa lembing

Setelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya
ikuti langkah-langkah membawa lembing di bawah ini.
 Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke depan.
Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
 Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target. Pemula
umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet bisa
melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
 Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
 Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda yang
memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
 Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan
condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.

3. Teknik melempar lembing

Langkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan
akurat ketika Anda melemparkan lembing.
 Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan
Anda ke area target.
 Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang
lainnya. Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
 Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan. Lepaskan
lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
 Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.

Anda mungkin juga menyukai