Nama : M. Yusup
NIM : 2008390
Kelas : SaIG-2A
1. Materi Podcast
Diraihnya kemerdekaan oleh bangsa Indonesia dari tangan para penjajah merupakan
proses panjang perjuangan bangsa Indonesia yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Berbagai peristiwa penting pun turut terjadi pada saat menjelang hari proklamasi kemerdekaan.
Seperti, peristiwa Rengasdengklok yang melibatkan perselisihan antara kaum muda yaitu
Sukarni dan kawan-kawan dan kaum tua yaitu Soekarno-Hatta perihal kapan proklamasi
kemerdekaan itu dilakukan. Dari peristiwa tersebut, hasilkanya adalah keputusan
dilaksanakannya proklamasi pada keesokan harinya. Kemudian, perihal hubungan Pancasila dan
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dimaknai sebagai titik kulminasi atau titik tertinggi
perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah sekaligus bentuk keinginan untuk
menjadi negara yang merdeka dan dapat menentukan nasibnya sendiri. Selanjutnya, penjabaran
Pancasila dalam Undang-Undang Dasar 1945 dapat dicermati bahwa Pancasila merupakan
pandangan hidup dan dasar negara dari bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila terkandung
dalam pokok-pokok pikiran pembukaan undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya meliputi
suasana kebatinan, cita-cita, hukum, dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
staatsfundamentalnorm atau sebagai norma dasar harus senantiasa menjiwai segala bentuk
tindakan dan perilaku bangsa Indonesia, sehingga nilai-nilai luhur Pancasila tetap terjaga
menjadi landasan dan tingkah laku serta kepribadian bangsa Indonesia.
2. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan dan Pembukaan UUD 1945, dan
penjabaran Pancasila dalam UUD 1945
A. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan
Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, sebagai asas kerohanian dan dasar filsafat
negara, merupakan unsur penentu dari ada dan berlakunya tertib hukum Indonesia dan pokok
kaidah negara yang fundamental. Sedangkan Proklamasi merupakan titik kulminasi perjuangan
bangsa Indonesia yang bertekad untuk merdeka, yang disemangati oleh jiwa Pancasila. Selain
itu Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pandangan hidup, kesadaran dan
cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa
Indonesia, yaitu cita-cita mengenai kemer-dekaan. Karena itu, antara Pancasila dengan
Proklamasi mempunyai hubungan yang erat.
Nilai-nilai Proklamasi itu sebagaimana pendapat dari R. Soeprapto (2006) adalah sebagai
berikut:
1). Nilai perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional, kebersamaan dan
kekeluargaan, kesetiakawanan dan kepedulian sosial, kerukunan dan gotong-royong serta
menjunjung tinggi prinsip musyawarah.
2). Nilai perjuangan untuk mewujudkan kemandirian yang bersifat interdependen dan kebebasan
yang bertanggung jawab. Artinya, kemandirian dan kebebasan dari penguasaan dan intervensi
asing, kemandirian dan kebebasan dari gangguan dan rongrongan kekuatan internal, atau pihak-
pihak yang hendak penyampingkan eksistensi, dan peran NKRI berdasarkan Pancasila.
3). Nilai perjuangan untuk mewujudkan jati diri ke-Indonesia-an, ciri khas Indonesia, keaslian
warna-warni budaya nasional, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif ke-Indonesia-
an.
4). Nilai perjuangan untuk mewujudkan kewibawaan dan martabat nasional di antara bangsa lain
yang meliputi kehormatan, martabat, kekuatan tawar, pengaruh, prestise, dan reputasi nasional
di arena internasional di segala bidang. Nilai perjuangan untuk mewujudkan keberhasilan dan
prestasi nasional dalam upaya pengembangan dan pengerahan seluruh nasional secara serasi
selaras, dan seimbang.
Pembukaan UUD mengandung 4 pokok pikiran yang diciptakan dan di jelaskan dalam
batang tubuh meliputi :
1."Persatuan" yaitu negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dengan berdasarkan atas persatuan . Oleh karena itu penyelenggaraan kedaulatan
negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan perorangan maupun
golongan.
3."Kedaulatan rakyat " mengandung konsekuensi tinggi bahwa sannya sistem negara
menegaskan kedaulatan rakyat berada di tangan rakyat dan di lakukan sepenuh nya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
4."Ketuhanan yang maha esa " menuntun konsekuensi logis bahwa sannya mengandung arti
taqwa terhadap tuha dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab bermaksud
menjunjung Hak Asasi Manusia yang luhur dan budi pekerti .
Sumber:
Tim MKU Pendidikan Pancasila UPI, 2019, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, CV. Maulana Media Grafika, Bandung.
2016, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi, Jakarta.
Surajiyo dan Wiyanto A. (2006). HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PANCASILA DAN
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945. Lex Jurnalica Vol.3 No 3.
Darmadi, H. (2018). Penjabaran Pancasila dalam UUD 1945. Diakses pada 17 Februari 2021,
dari http://hamiddarmadi.blogspot.com/2018/08/penjabaran-pancasila-dalam-uud-
1945.html.