1
http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/10/17/negara-negara-importir-minyak-di-eropa/ diakses pada Minggu, 17 April 2011 pukul
09:30 WIB
2
http://maps.unomaha.edu/peterson/funda/sidebar/oilconsumption.html diakses pada Minggu, 17 April 2011 pukul 10:02 WIB
3
http://www.detikfinance.com/read/2008/06/05/104844/950846/4/9-faktor-penentu-harga-minyak diakses pada Minggu, 17 April
2011 pukul 10:26 WIB
I.1. Rumusan Masalah
”Apakah harga minyak dunia mempengaruhi jumlah impor minyak mentah dan produk minyak lainnya
yang dilakukan Amerika Serikat pada tahun 2009-2011?”
Teori ekuilibrium dalam ilmu ekonomi memberikan gambaran tentang hubungan antara harga
barang dengan kemampuan pembeli dan penjual untuk memperoleh kepuasaan di satu titik kesepakatan
harga. Kesepakatan harga inilah yang dinamakan sebagai harga ekuilibrium. Tindakan pembeli dan penjual
secara alami akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan permintaan dan penawaran. Jika terjadi
perubahan dalam harga barang, permintaan, dan penyediaan jumlah barang, terdapat beberapa kemungkinan
yang menyebabkan titik ekuilibrium juga bergeser. Berikut tabel kemungkinannya:
4
N. Gregory Mankiw, Principles of Microeconomics 4th ed., (India: Ceneage Learning, 2006), pp. 77-85
Maka perubahan yang terjadi pada kurva adalah sebagai berikut:
Para ahli ekonomi menggunakan model supply dan demand ini untuk menganalisis pasar
kompetitif. Kurva permintaan menunjukkan bagaimana jumlah barang yang diminta dipengaruhi oleh harga.
Ketika harga barang turun, jumlah permintaan akan meningkat dan juga sebaliknya. Di samping harga, faktor
lain yang juga mempengaruhi permintaan adalah pendapatan, selera, harapan, dan harga barang substitusi
serta barang komplementer. Ketika salah satu variabel ini berubah, maka kurva permintaan juga bergeser.
Dalam menganalisis bagaimana suatu peristiwa bisa mempengaruhi pasar, kita bisa menggunakan
diagram supply dan demand untuk menentukan pengaruhnya terhadap ekuilibrium harga dan jumlah barang.
Pertama, kita butuh menentukan apakah peristiwa tertentu mempengaruhi kurva permintaan atau penawaran.
Kedua, kita menentukan kemana arah pergeseran kurva. Ketiga, kita bandingkan ekuilibrium yang baru
dengan yang lama. Dalam ekonomi pasar, harga merupakan sinyal yang menentukan keputusan ekonomi dan
berpengaruh terhadap pengalokasian sumber daya yang langka.
I.3. Variabel Penelitian
Variabel X (Independen) : Harga minyak dunia
Variabel Y (Dependen) : Jumlah Impor Amerika Serikat
Desain riset ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Yang
dimaksud dengan variabel dependen dalam rancangan ini adalah ’impor minyak mentah dan produk minyak
lainnya (barel per hari)’ sedangkan variabel independen adalah ’harga ekspor standar minyak internasional
mingguan (dolar per barel)’, dengan temuan data dilampirkan. 5 Data tersebut diambil dari sumber yang sama
yaitu http://eia.doe.gov yang merupakan website resmi dari U.S. Energy Information Administration atau
Administrasi Informasi Energi AS. Alasan kami memilih Amerika Serikat sebagai variabel bebas dan bukan
negara lainnya antara lain karena posisinya sebagai negara konsumen minyak terbesar di dunia. Adapun hal
yang melatarbelakangi kami untuk memilih periode 2009-2011 sebagai studi kasus adalah karena kami ingin
melihat kondisi Amerika Serikat setelah terkena krisis finansial. Tabel yang berisi data tersebut kami
lampirkan di bagian akhir makalah ini.
1.4. Hipotesis
H.0. Harga minyak dunia tidak mempengaruhi jumlah impor minyak mentah dan produk minyak lainnya
oleh Amerika Serikat selama tahun 2009-2011.
H.1. Harga minyak dunia berpengaruh terhadap jumlah impor minyak mentah dan produk minyak
lainnya oleh Amerika Serikat selama tahun 2009-2011.
5
http://www.eia.doe.gov/dnav/pet/hist/LeafHandler.ashx?n=PET&s=WTOTWORLD&f=W diakses pada 15 April 2011 pukul 16:11
II. ANALISIS
II.1. Analisis Univariat
Analisis data univariat pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan pemusatan data dari variable-
variabel yang akan digunakan dalam suatu penelitian, baik itu variabel independen atau dependennya. Tabel
berikut adalah ringkasan deskriptif dari data yang akan digunakan dalam makalah ini:
Statistics
Harga Impor
N Valid 109 109
Missing 0 0
Mean 69.8151 11780.2294
Median 73.4600 11809.0000
Mode 71.99a 10684.00a
Std. Deviation 13.71213 635.47874
Variance 188.022 403833.234
Skewness -.850 .165
Std. Error of Skewness .231 .231
Kurtosis .077 -.519
Std. Error of Kurtosis .459 .459
Sum 7609.85 1284045.00
Percentiles 25 66.4300 11234.5000
50 73.4600 11809.0000
75 78.0450 12199.0000
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Dari tabel frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa jumlah data yang dipakai adalah 109 data dengan 0
data yang missing. Dari tabel diatas dapat dilihat juga ukuran pemusatan data dari nilai mean, median, dan
modus yang ada. Dari ukuran penyebaran datanya dapat dilihat ukuran standar deviasi, skewness, kurtosis,
serta nilai persentilnya.
Dari data-data yang sudah dirangkum di atas akan dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah
data terdistribusi secara normal. Data-data yang tersebar dapat akan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya yang dalam penelitian ini akan dilakukan uji bivariat.
Data yang tersebar normal akan memilki histogram yang membentuk kurva x2 atau seperti
lonceng. Dari histogram data harga minyak dunia dan impor minyak Amerika Serikat di bawah dapat dilihat
bahwa data yang kami sajikan dalam makalah ini tersebar normal sehingga dapat digunakan untuk
melakukan uji selanjutnya.
Gambar 2.1. Histogram Harga Minyak Dunia 2009-2011
Dapat dilihat di atas, data impor minyak Amerika Serikat sudah tidak terdapat outlier, sedangkan
masih terdapat 16 data outlier di boxplot harga minyak dunia. Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa data
sudah terdistribusi normal pada data impor minyak AS dan tidak terlalu terdistribusi normal pada data harga
minyak dunia. Untuk data harga minyak dunia, peneliti memutuskan untuk tidak mengahapus data outlier
karena data merupakan variabel independen yang nantinya akan mempengaruhi variabel dependen.
II. 2. Analisis Bivariat
Sebelum melakukan analisis tabulasi silang, data variabel independen maupun dependen yang
masih berbentuk interval kami olah ke dalam bentuk ordinal. Bentuk ordinal tersebut diperlukan untuk
memudahkan dalam proses membaca tabulasi silang. Kategorisasi yang digunakan penulis dalam
mengordinalkan data tersebut adalah:
Cases
Correlations
Harga Impor
Harga Pearson Correlation 1 -.655**
Sig. (2-tailed) .000
N 109 109
**
Impor Pearson Correlation -.655 1
Sig. (2-tailed) .000
N 109 109
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dengan menggunakan SPSS 16, kami mencari bilangan Pearson dari data yang kami miliki guna
menganalisis ada/tidaknya serta sifat hubungan antara kedua variabel. Kami menemukan bahwa nilai Sig.
data kami adalah sebesar 0.000. Hal ini berarti bahwa secara statistic, hubungan tersebut sangat signifikan
secara statistic pada tingkat Alpha = 0.01, karena 0.000 < 0.01. Selain itu, Korelasi Pearson pada bilangan
-0.655 mengkonfirmasi hubungan yang negatif dan kuat (karena lebih besar dari 0.5). Hasil kuadrat dari
bilangan korelasi Pearson jika dikalikan dengan 100% akan menunjukkan banyaknya jumlah variabel yang
saling berkaitan.6 Pada data kami, r2 adalah 0.429, atau jika dikalikan 100% menjadi 43%. Artinya, 43% dari
keseluruhan variabel saling berkaitan.
Relasi yang negatif artinya semakin besar jumlah salah satu variabel, maka semakin kecil variabel
yang lainnya. Dalam hal ini, artinya semakin tinggi harga minyak dunia Amerika Serikat, semakin rendah
jumlah minyak yang diimpor oleh Amerika Serikat. Pada hipotesis awal kami nyatakan bahwa relasi antara
harga dan jumlah impor sangat kuat mempengaruhi satu sama lain. Ternyata, hipotesis itu cukup terbukti
melalui banyaknya variabel yang memang saling berkaitan.
6
Alan Bryman dan Duncan Cramer, Quantitative Data Analysis with Minitab: A guide for social scientists (London: Routledge,
1996), hal. 167
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8716.026 1 8716.026 80.464 .000a
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 236.348 18.592 12.712 .000
Impor -.014 .002 -.655 -8.970 .000
a. Dependent Variable: Harga
Pertama, hasil ini menunjukkan bahwa R (pada model summary) bernilai 0.655. Jumlah ini
menunjukkan bahwa pengaruh harga minyak dunia terhadap impor Amerika Serikat tergolong sedang,
merujuk pada skala yang ditentukan oleh Cohen dan Holliday.7
Skala Cohen dan Holliday
R Kuat hubungan
Kedua, nilai R Square = 0.429 berarti 42.9% terhadap sampel. Hasil tersebut menunjukkan tingkat
harga minyak dunia mempengaruhi jumlah impor Amerika Serikat secara signifikan. Dengan demikian harga
minyak dunia merupakan faktor yang determinan dalam mempengaruhi impor Amerika Serikat dalam
selama tahun 209-2011.
Semua hasil analisis di atas cocok satu dengan lainnya. Hubungan kedua variabel terlihat negatif
(mengacu pada pola persebaran) dan merupakan penolakan terhadap H0. Variabel kategori harga dan
kategori jumlah impor dapat diakui hubungannya melalui tabulasi silang, dengan level of significance
7
Alan Bryman dan Duncan Cramer, Op. Cit, hal. 219
sebesar 0.000 (α = 0.01). Dengan demikian, H0 sudah pasti dapat ditolak. Hubungan yang terlihat juga
tergolong cukup kuat (sedang) dengan nilai R sebesar -0.655 (dikalkulasi dengan korelasi Pearson maupun
regresi). Nilai prediksi sampel (R square) menunjukkan bahwa cukup banyak (tepatnya 42.9% sampel di
mana hubungan ini bisa berlaku.
II. 3. Implikasi Temuan Terhadap Teori
Berdasarkan hasil temuan yang telah kami analisis, diperoleh bahwa hubungan antara harga
minyak dunia dan jumlah impor minyak AS bersifat negatif dan cukup kuat dari korelasi Pearson pada
bilangan -0.655. Negatif berarti variabel independen harga memiliki hubungan berbanding terbalik dengan
kebijakan jumlah impor minyak AS. Semakin tinggi harga minyak dunia yang ditetapkan oleh OPEC, maka
kebijakan AS dalam mengimpor minyaknya cenderung menunjukkan angka yang menurun. Dalam ekonomi
pasar, harga merupakan sinyal yang menentukan keputusan ekonomi dan berpengaruh terhadap
pengalokasian sumber daya yang langka. Dari kenyataan ini, perubahan harga minyak dunia memiliki
pengaruh yang jelas terhadap kebijakan pemerintah AS dalam menetapkan jumlah impor minyak untuk
konsumsi AS.
Hal ini sesuai dengan teori ekuilibrium dalam ilmu ekonomi memberikan gambaran tentang
hubungan antara harga barang dengan kemampuan pembeli dan penjual untuk memperoleh kepuasaan di satu
titik kesepakatan harga. Kesepakatan harga inilah yang dinamakan sebagai harga ekuilibrium. Tindakan
pembeli dan penjual secara alami akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan permintaan dan
penawaran. Dimana kurva harga dan barang menunjukkan hubungan negatif; semakin tinggi harga, maka
semakin menurun jumlah permintaan terhadap produk yang diperdagangkan.
Signifikansi hubungan antara kedua variabel menentukan elastisitas permintaan. Hubungan kedua
variabel secara statistik berada pada tingkat Alpha = 0.01, karena 0.000 < 0.01 yang berarti signifikan. Hasil
kuadrat dari bilangan korelasi Pearson jika dikalikan dengan 100% juga menunjukkan jumlah variabel yang
saling berkaitan. Pada data kami, r 2 adalah 0.429, atau jika dikalikan 100% menjadi 43%. Artinya, 43% dari
variabel saling berkaitan. Maka, apabila terjadi perubahan dalam harga barang, permintaan, dan penyediaan
jumlah barang, terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan titik ekuilibrium juga bergeser. Analisis
temuan kami ini menunjukkan bahwa minyak sebagai pasar yang kompetitif secara signifikan jumlah
permintaannya ditentukan oleh harga. Angka 43% menunjukkan keterkaitan harga dengan jumlah impor
yang memberi konfirmasi bahwa harga memiliki porsi yang besar terhadap variabel dependen jumlah impor
minyak AS. Di samping harga, faktor lain yang juga mempengaruhi permintaan adalah pendapatan, selera,
harapan, dan harga barang substitusi serta barang komplementer. Ketika salah satu variabel ini berubah,
maka kurva permintaan juga bergeser. Faktor lain inilah yang mengisi 57% sisa keterkaitannya dengan harga
minyak dunia.
Dari hasil temuan ini, kami melihat bahwa kedua variabel memang memiliki hubungan negatif
yang berarti penolakan terhadap H0 dan data yang dianalisis menghasilkan penerimaan terhadap H1.
III. KESIMPULAN
Desain riset ini menganalisis pengaruh dari harga minyak dunia terhadap impor Amerika Serikat
sebagai konsumen terbesar. Variabel dependen yang dianalisis perubahannya adalah jumlah impor minyak
Amerika Serikat dalam satuan barel, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah harga minyak
dunia. Jangka waktu yang digunakan adalah short-run dengan menggunakan sampel impor serta harga
minyak dunia dari Januari 2009 – Januari 2011.
Menurut teori ekuilibrium, permintaan terhadap suatu barang akan meningkat ketika harga barang
tersebut diturunkan oleh produsen dan akan rendah jika harga barang sangat tinggi. Dari analisis yang kami
lakukan terhadap data, ternyata teori ekuilibrium ini memang benar berlaku terlihat pada hubungan bivariat
yang bersifat negatif. Akan tetapi, besarnya impor Amerika Serikat ternyata dipengaruhi beberapa faktor lain,
karena pengaruh harga minyak dunia masih terhitung sedang pada angka 42.9% terhadap jumlah impor
minyak Amerika Serikat. Hal ini berarti terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebijakan
mengimpor dari Amerika Serikat sebanyak 57.1% sisanya. Hubungan yang terlihat pada data cukup kuat
namun tidak sebesar itu. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 dapat diterima.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Buku
N. Gregory Mankiw, Principles of Microeconomics 4th ed., (India: Ceneage Learning, 2006)
Alan Bryman dan Duncan Cramer, Quantitative Data Analysis with Minitab: A guide for social scientists
(London: Routledge, 1996)
Situs
http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/10/17/negara-negara-importir-minyak-di-eropa/
http://maps.unomaha.edu/peterson/funda/sidebar/oilconsumption.html
http://www.detikfinance.com/read/2008/06/05/104844/950846/4/9-faktor-penentu-harga-minyak
http://www.eia.doe.gov/dnav/pet/hist/LeafHandler.ashx?n=PET&s=WTOTWORLD&f=W
V. LAMPIRAN
Data harga minyak dunia dan impor minyak Amerika Serikat selama Januari 2009-Januari 2011:
Rata-rata Impor Minyak Mentah
Harga Minyak Dunia
dan Produk Minyak Lainnya
Tanggal Mingguan
Amerika Serikat
(dolar per barrel)
(ribuan barel per hari)