Anda di halaman 1dari 63

i

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Raskin merupakan makanan pokok yang dibutuhkan oleh setiap

individu secara konsisten. Melalui program ini, Pemerintah memberikan

bantuan kepada masyarakat miskin untuk memperoleh hak atas pangan.

Program Raskin disebut sebagai program publik.

Program ini mencakup pertemuan yang berbeda baik dalam arah ke

atas dan pada bidang datar. salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bertanggung jawab untuk membereskan urusan koordinasi pangan dan

berbagai organisasi. Teringat untuk Raskin. Berdasarkan Perpres No. 1 Tahun

2008 tentang Strategi Perberasan, Para Pendeta dan Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Departemen tertentu, seperti halnya para Wakil Pimpinan dan

Pejabat/Ketua Masyarakat di seluruh Indonesia, berusaha untuk membangun

gaji para peternak, ketahanan pangan dan pedesaan. pergantian peristiwa

ekonomi

Badan publik secara eksplisit mendidik dinas bantuan sosial untuk

memberikan dan mengedarkan beras sponsor untuk pertemuan orang miskin

dan makanan tidak menentu, yang pasokannya berfokus pada perolehan beras

dari petani padi rumahan. Sosialisasi beras untuk masyarakat miskin di kota

tengan, terdapat berbagai macam langkah pengumpulan informasi, baik

menggunakan inovasi PC menggunakan Microsoft Dominate, atau biasanya,

2
3

yang terkadang mengalami kendala seperti mengontrol informasi untuk

masyarakat miskin. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kerangka data

untuk menyebarkan beras tak berdaya dengan cara yang sukses dan efektif

dan membuatnya lebih sederhana bagi staf, dengan tujuan agar mereka dapat

mencapai keunggulan.

Memanfaatkan kerangka manual akan menghambat tindakan

penanganan informasi. Dengan demikian, tidak adanya produktivitas dalam

merekam informasi secara fisik akan memakan banyak waktu. Oleh karena

itu, sangat mungkin terjadi kesalahan dalam pemulihan informasi. Misalnya

dalam pencarian warga, informasi penerima Raskin, dll.

Kemudian, pada saat itu informasi diperlukan suatu kerangka kerja

yang dapat bekerja dengan administrasi informasi dengan memanfaatkan

kerangka kerja komputer yang memiliki produktivitas tinggi dan viabilitas

inovasi sehingga dapat menampilkan informasi penduduk secara cepat, tegas,

dan tepat. Kerangka kerja harus direncanakan dan dapat dibuat dan diterapkan

pada bidang yang membutuhkannya sehingga terjadi komputerisasi informasi

yang ada. Mengingat landasan yang telah dikemukakan tersebut, maka

penciptanya menyandang judul “Pemeriksaan dan Rencana Kerangka Data

untuk Ragam Informasi Penyebaran Beras Tak Berdaya di Kota Tengan,

kecamatan Mengkendek”

3
4

2. Batasan Masalah

Untuk menjaga kemungkinan agar informasi tersebut tidak melenceng dari tujuan

penulis, sedapat mungkin pembicaraan mengenai data-data terkini, khususnya:

1. Cari informasi penerima untuk membuatnya lebih sederhana dan lebih cepat

untuk melihat informasi sesuai pedoman,

2. Aplikasi yang direncanakan hanya dapat memasukkan, menghapus, melihat

dan informasi tarif.

3. Hasil selanjutnya adalah sebagai informasi yang telah diatur dalam sebuah

tabel dan dapat diperdagangkan dalam desain yang mendominasi.

3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kerangka pendataan untuk pengumpulan informasi pengangkutan

beras Raskin di desa Tengan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang

ada, memiliki pilihan untuk memberikan data yang lebih sah dan signifikan,

mempermudah penyaringan pusat distribusi beras?

2. Keragaman informasi bagi masyarakat miskin dalam program beras Raskin

diharapkan belum tertangani?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diandalkan untuk bekerja sama dengan Seksi Sosialisasi

dalam mengawasi, mengendalikan, mengadministrasikan, memberikan

laporan dan bekerja dengan pemulihan informasi melalui kerangka data

sebaran Raskin di desa Tengan, Kec. Mengkendek.

4
5

4. Manfaat Penelitian

Pemeriksaan ini diandalkan untuk memberikan manfaat langsung dan tidak

langsung kepada semua perkumpulan yang terkait dengan tugas terakhir ini,

termasuk:

1. Keuntungan bagi penulis

a. penulis bisa mendapatkan banyak informasi dan pengalaman baru

b. penulis dapat menerapkan informasi yang diperoleh selama berbicara.

2. Keuntungan bagi instansi

a. Konsekuensi dari penyelidikan dapat dimanfaatkan untuk membantu

Sekutu di Kota Tengan.

b. Efek samping dari eksplorasi dapat dibuat dan disederhanakan oleh

Ex. pusat

3. Keuntungan bagi akademik

Sebagai sumber untuk berbagai peneliti, khususnya penelitian di

bidang pemeriksaan dan perencanaan berbasis wilayah kerja

5
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

Raskin penting untuk program mitigasi kemiskinan yang berada di kelompok I,

khususnya latihan jaminan sosial berbasis keluarga dalam menghimpun kebutuhan

pangan pokok bagi masyarakat miskin. Raskin memiliki berbagai kapasitas,

khususnya membentengi ketahanan pangan keluarga tidak berdaya, sebagai sekutu

perbaikan fitrah (SDM), mendukung budidaya padi dan berbagai daerah serta

memperluas penguatan moneter daerah. Terlebih lagi, Raskin secara langsung

mempengaruhi penyesuaian harga beras, yang dengan demikian juga berperan dalam

menjaga keamanan keuangan masyarakat.

Target Raskin 2012 adalah 17,48 juta Keluarga Sasaran (RTS) sebagai

konsekuensi dari Penjabaran Informasi Jaminan Sosial (PPLS-11) BPS 2011.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012 telah

ditetapkan wakaf pangan, khususnya Raskin tahun 2012, khusus 17,48 juta RTS dan

jatah 15 kg/RTS/bulan selama setahun dengan biaya pemulihan sebesar Rp.

1.600,-/kg pada Titik Dispersi. Perum BULOG Nomor 7 Tahun 2009 tentang Beras

menetapkan Perum BULOG sebagai pemasok dan pedagang Raskin.

Pencapaian Raskin dinilai dari derajat pencapaian enam penanda Hak (6 T), yaitu

Tepat Tujuan, Tepat Jumlah, Tepat Nilai, Tepat Waktu, Tepat Organisasi, dan Tepat

Mutu. Tata Tertib (Pedum) Penyebarluasan Raskin adalah tata tertib pelaksanaan

6
7

Raskin untuk mencapai 6 Hak, yang meliputi Pengurus dan Pemilahan, Penyusunan

dan Perencanaan, Sistem Pelaksanaan, Pengendalian dan Pendataan dan Sosialisasi.

Aturan ini juga mewajibkan penggerak operasional lingkungan dan strategi yang

diarahkan untuk bekerja dengan pelaksanaan pengangkutan Raskin di wilayah yang

disesuaikan dengan kondisi dan kendala setiap kabupaten. Eksekusi lebih lanjut diatur

dalam Peraturan Pelaksanaan di tingkat Umum dan Peraturan Khusus (Juknis) di

tingkat kabupaten/Kota.

B. Landasan Teori.

1. Definisi Analisis Sistem

Tata Sutabri (dalam Atikah, H, R dan Sukadi 2014: 2) mengungkapkan

bahwa, analisis kerangka kerja adalah teknik yang diselesaikan untuk

memeriksa masalah dan menggabungkan masalah pilihan yang muncul seperti

membuat rincian untuk kerangka atau kerangka lain yang akan diusulkan dan

diubah.

2. Tahap-tahap Analisis Sistem

Seperti yang dikemukakan oleh Agus Mulyanto (dalam Laksono, 2019), tahap

pemeriksaan kerangka merupakan tahap dasar dan vital, karena kesalahan yang

dilakukan pada tahap ini juga akan menyebabkan blunder pada tahap berikutnya.

Tahap ini bisa menjadi tahap yang sederhana jika pelanggan sangat mengetahui

masalah-masalah yang tampak dalam pergaulannya dan mengetahui dengan baik

kegunaan dari kerangka data yang akan dibuat. Namun, tahap ini bisa menjadi

7
8

tahap yang paling merepotkan jika pelanggan tidak dapat membedakan

kebutuhannya atau menutup diri dari paria yang perlu mengetahui seluk-beluk

ukuran bisnisnya.

Dalam tahap penyelidikan kerangka ada kemajuan penting yang harus

dilakukan oleh penyidik kerangka termasuk:

a. Mengenali, khususnya interaksi yang diselesaikan untuk membedakan

masalah.

b. Lihat, khususnya pemahaman yang dibuat oleh kerangka kerja saat

ini.

c. Analysis, yaitu menyelidiki kerangka.

d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil investigasi yang telah

dilakukan dalam waktu tertentu.

3. Fungsi Analisis Sistem

Fungsi Sistem analisis adalah;

1) Mengenali masalah kebutuhan klien.

2) Nyatakan secara eksplisit tujuan yang harus dicapai untuk mengatasi

masalah klien.

3) Pilih teknik elektif yang paling cocok untuk masalah ini.

4. Konsep Dasar Sistem

a. Pengertian Sistem

8
9

Seperti yang ditunjukkan oleh Jogiyanto (dalam Nurelasari, E

2016:50) menyatakan bahwa kerangka kerja adalah berbagai macam

komponen yang berkomunikasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Hal ini cenderung beralasan bahwa kerangka kerja adalah seperangkat

atau kumpulan komponen atau segmen yang terhubung dan bergantung

satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kerangka kerja terdiri

dari bagian-bagian yang saling terkait yang bekerja bersama untuk

mencapai tujuan dan sasaran. Berarti suatu kerangka kerja bukanlah

sekumpulan komponen yang tersusun secara tidak terduga, tetapi

terdiri dari komponen-komponen yang dapat disebut korelatif karena

satu alasan, tujuan dan sasaran..

b. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan kerangka kerja adalah untuk merencanakan atau

merencanakan kerangka kerja yang layak, substansinya adalah langkah-

langkah kerja dalam penanganan informasi dan teknik untuk aktivitas jaringan

yang mendukung secara emosional. Ada beberapa tahapan dalam rencana,

khususnya:Memperlajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi

sebuah struktur data.

1) Menilai dan mendefinisikan masalah kerangka kerja baru

secara mendalam dan menyeluruh.

9
10

2) Menganalisis hambatan-hambatan yang akan dihadapi dalam

masalah tersebut.

5. Konsep Dasar Informasi

a. Pengertian Informasi

Sesuai dengan Jogiyanto (dalam Nurelasari, E 2016:50)

menyatakan bahwa “Data akan menjadi informasi yang telah disusun

menjadi struktur yang lebih signifikan bagi individu yang

mendapatkannya”. Informasi adalah struktur kasar yang tidak bisa

diceritakan banyak, sehingga harus ditangani lebih lanjut. Informasi

tersebut ditangani oleh sebuah model yang akan dibuat menjadi data.

b. Kualitas Informasi

Dalam sistem data, sifat data bergantung pada tiga hal:

1. akurat

Data harus dibebaskan dari kesalahan dan tidak menipu. Tepat juga

menyiratkan bahwa data harus dengan jelas mencerminkan tujuan yang

disampaikan. Data harus akurat mengingat dari sumber data ke penerima data

mungkin ada satu ton impedansi (gangguan) yang dapat mengubah atau merusak

data.

2. Tepat pada waktunya

Data yang sampai ke penerima tidak boleh terlambat, mengingat data

merupakan premis dalam interaksi data

10
11

3. Relavan

relevan Data yang memiliki manfaat bagi penerima/klien. Pentingnya

bagi setiap individu tidak sama satu sama lain, misalnya data tentang

penyebab kerusakan mesin pembuat untuk pemegang buku organisasi kurang

dapat diterapkan dan akan menjadi lebih penting jika muncul untuk

spesialisasi organisasi.

4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya

Nilai data dalam kerangka data ditentukan dua, yaitu keuntungan dan

biaya untuk mendapatkannya. Sebuah data seharusnya mendapatkan

keuntungan lebih berhasil daripada biaya untuk mendapatkannya..

6. Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Pengertian Sistem Informasi

Seperti yang ditunjukkan oleh O'Brian (dalam Septiana, V, An

dan Purwanti, K 2015: 43) Kerangka data adalah campuran

terkoordinasi dari individu, (Peralatan), (Pemrograman), organisasi

korespondensi dan aset informasi yang mengumpulkan dan

menyebarkan data. data dalam sebuah asosiasi. Individu mengandalkan

Kerangka Data untuk berbicara satu sama lain menggunakan metode

aktual, perintah dan teknik penyampaian data, seluruh komunikasi atau

jaringan siaran dan menyimpan informasi atau aset informasi.

11
12

b. Perancangan Sistem Informasi.

Seperti yang ditunjukkan oleh Churchman (dalam Daud, R dan

Windana, V.M 2011:18) mengemukakan bahwa kerangka kerja adalah

sekumpulan bagian yang tersusun untuk melakukan sekumpulan tujuan.

Jadi sangat mungkin tertutup, kerangka kerja adalah perkembangan dari

bagian-bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama

lain dan tergabung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dari

pengertian kerangka di atas sangat baik dapat diduga bahwa

pemeriksaan kerangka kerja data adalah kemunduran kerangka data total

ke dalam segmennya meninggalkan pandangan untuk mengenali dan

menilai masalah, celah untuk hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga jawaban dapat diajukan untuk perbaikan kerangka

kerja di kemudian hari.

Sesuai Mcleod (dalam Hendari, H, et al, 2009:142) perancangan kerangka

kerja adalah jaminan dari siklus dan informasi yang dibutuhkan oleh kerangka

kerja baru. Sarana dalam kerangka kerja adalah:

1) Siapkan rencana terperinci.

2) Membedakan pengaturan kerangka kerja elektif yang berbeda.

3) Menilai pengaturan kerangka kerja elektif yang berbeda.

4) Pilih desain terbaik

12
13

5) Rencanakan proposisi aplikasi.

6) Mendukung atau menolak pelaksanaan kerangka kerja.

7. Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto "kemajuan kerangka kerja menyiratkan perakitan

kerangka kerja lain untuk menggantikan kerangka kerja lama secara umum atau

meningkatkan kerangka kerja saat ini". Kerangka kerja lama harus diperbaiki atau

ditukar karena alasan berikut:

1. Ada masalah yang muncul dalam kerangka lama. Isu yang muncul

bisa berupa kelainan dan perkembangan perusahaan

2. Untuk mengambil keuntungan dari keberuntungan. Pembukaan

dapat berupa pembukaan pasar, peningkatan bantuan kepada klien,

dll.

3. Ada pedoman Penyusunan kerangka baru juga dapat terjadi karena

adanya pedoman dari pemerintah atau dari luar asosiasi, seperti

undang-undang.

8. Data

Perkembangan informasi, umumnya informasi dikoordinasikan ke

dalam rantai kepentingan yang terdiri dari komponen informasi, catatan dan

dokumen.

13
14

1. Entitas

Apakah individu di tempat kejadian atau ide yang datanya direkam.

Dalam bidang organisasi mahasiswa, unsur-unsurnya adalah mahasiswa, buku

angsuran dan nilai.

2. Karakteristik/Komponen Informasi

Ascribe seorang siswa dapat dilihat, seperti nama, NIM, alamat, nama

orang tua, agama dan jenis kelamin. Properti juga disebut sebagai komponen

informasi, bidang informasi, hal-hal atau bidang informasi

3. Data value atau isi

Apakah informasi atau data asli disimpan pada setiap komponen

informasi atau properti. Properti nama pekerja akan menunjukkan di mana

data nama perwakilan disimpan, sedangkan nilai informasi adalah Bejo, Mitro

yang merupakan substansi dari informasi nama pekerja

4. Rekam/Tuple/Rekam/Kolom

Merupakan perpaduan dan bermacam-macam dari berbagai komponen

informasi yang saling terkait yang memberikan data total tentang substansi.

Satu catatan akan membahas satu informasi atau data yang membahas tentang

individu atau item lainnya.

9. UML (Unified Modeling Language)


a. Use Case Diagram

14
15

Use case atau bagan use case adalah demonstrasi (perilaku) dari

kerangka data yang akan dibuat. Use case menggambarkan hubungan antara

setidaknya satu entertainer dengan kerangka data yang akan dibuat. Secara

umum, kasus penggunaan digunakan untuk menemukan kapasitas mana dalam

situasi data dan siapa yang dapat menggunakan kapasitas tersebut.

Keharusan penamaan dalam kasus pemanfaatan adalah bahwa nama

dicirikan pada dasarnya seperti yang dapat diharapkan dan dapat dirasakan.

Ada dua hal utama yang digunakan kasus, untuk lebih spesifik mencirikan apa

yang disebut penghibur dan kasus penggunaan. Berikut adalah gambar dalam

grafik kasus pemanfaatan:

Tabel : 2.1 Simbol diagram use case


Simb Deskripsi
ol
Use case Fungsionaltias yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau aktor.

Aktor/actor Individu, ukuran, atau kerangka kerja yang

berbeda yang berkolaborasi dengan kerangka

data yang akan dibuat eksternal kerangka data

yang akan dibuat itu sendiri, sehingga

meskipun citra penghibur adalah citra

15
16

individu, namun

penghibur tidak benar-benar individu.

Asosiasi/association Hubungan kasus penggunaan tambahan

dengan situasi pemanfaatan di mana kasus

pemanfaatan tambahan dapat tetap terpisah

bahkan tanpa kasus pemanfaatan ekspansi

itu.

Ekstensi/extend Hubungan kasus penggunaan tambahan

dengan situasi pemanfaatan di mana kasus

pemanfaatan tambahan dapat tetap terpisah

bahkan tanpa kasus pemanfaatan ekspansi itu

Generalisasi/ Hubungan antara spekulasi dan spesialisasi

Generalization (umum-eksplisit) antara dua situasi

penggunaan di mana satu kapasitas adalah

kapasitas lebih normal dari yang lain.

Menggunakan/ Koneksi kasus penggunaan tambahan ke

Include/uses situasi pemanfaatan di mana kasus

pemanfaatan tambahan memerlukan kasus

pemanfaatan ini untuk memainkan

kapasitasnya atau sebagai suatu kondisi

menjalankan kasus pemanfaatan ini.

16
17

(Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2011)

a. Activity Diagram

Grafik tindakan atau grafik gerakan menggambarkan proses

kerja atau latihan dari suatu kerangka kerja atau ukuran bisnis. Penting

di sini adalah bahwa grafik tindakan menggambarkan latihan kerangka

bukan apa yang dilakukan penghibur, jadi latihan yang dapat

dilakukan oleh kerangka kerja. Berikut adalah gambar pada grafik

pergerakan:

Tabel 2.2 Simbol diagram activity


Simbol Deskripsi

Status awal Status awak aktivitas sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan/ Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan

Decision aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu


aktivitas digabungkan menjadi satu.

17
18

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah


diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yan


bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi.

(Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2011)

b. Sequence Diagram

Garis besar penataan menggambarkan perilaku barang dalam

kasus pemanfaatan dengan menggambarkan musim keberadaan

artikel dan pesan yang dikirim dan didapat antar objek. Oleh

karena itu, untuk menggambarkan bagan pengaturan, penting untuk

mengetahui hal-hal yang terkait dengan kasus penggunaan bersama

dengan strategi yang memiliki tempat dengan kelas yang

diluncurkan ke dalam artikel tersebut.

Jumlah bagan susunan yang harus digambar adalah sebanyak

arti dari kasus pemanfaatan yang memiliki siklusnya sendiri atau

yang penting adalah bahwa semua kasus pemanfaatan yang telah

ditandai dengan komunikasi pesan diingat untuk pengelompokan

grafik. jadi semakin banyak use case yang dicirikan, semakin

banyak garis besar suksesi yang harus dibuat.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen:

18
19

Tabel 2.3 Simbol diagram sequence


Simbol Deskripsi

Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor

belum

tentu merupakan orang.


Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi pesan.

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang

lain, arah panah mengarah pada objek yang

dibuat.

19
20

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain atau

dirinya sendiri, arah panah mengarah pada

objek yang memiliki operasi/metode, karena

ini memanggil operasi/metode makan

operasi/metode yang dipanggil harus ada pada

diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang

berinteraksi.

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan

data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah

panah mengarah oada objek yang

dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek

tertentu, arah panah mengarah pada objek

yang menerima kembalian,

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup

objek yang lain, arah panah mengarah pada

20
21

objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create

maka ada destroy

(Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2011)

a. Class Diagram

Grafik kelas atau outline kelas menggambarkan konstruksi

kerangka sejauh mencirikan kelas yang akan dibuat untuk membuat

kerangka. Kelas memiliki apa yang disebut properti dan teknik atau

aktivitas.

Kelas-kelas yang ada dalam struktur kerangka harus memiliki opsi

untuk melakukan kapasitas seperti yang ditunjukkan oleh prasyarat

kerangka kerja. Rencana struktur kelas yang baik pada bagan kelas

harus memiliki jenis kelas berikut:

1) Kelas bermain

2) Kelas yang menangani kerangka kerja lihat

3) Kelas yang diambil dari definisi kasus pemanfaatan

4) Kelas diambil dari definisi informasi information

Dalam mengkarakterisasi teknik di kelas, penting untuk fokus

pada apa yang disebut attachment dan coupling. Union adalah

proporsi seberapa kuat arah terkait dalam suatu strategi

21
22

diidentifikasi satu sama lain sementara coupling adalah proporsi

seberapa erat pedoman terkait antara satu teknik dan strategi yang

berbeda dalam suatu kelas. Jika ragu, suatu strategi harus memiliki

tingkat persatuan yang solid dan tingkat penyatuan yang tidak

berdaya. Berikut adalah gambar-gambar dalam outline kelas:

Tabel 2.4 Simbol diagram class

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka/interface Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.

Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

22
23

Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna kelas yang

berarah/directed satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi

association biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-

spesialiasasi (umum-khusus).

Kebergantungan Relasiantar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas.

Agregasi/ Relasi antar kelas dengan makna semua-

Aggregation bagian (whole-part).

(Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2011)

10. Konsep Database

Basis Informasi/Basis Informasi adalah rencana

permainan/berbagai informasi operasional lengkap dari suatu

asosiasi/organisasi yang dikoordinasikan/diawasi dan disimpan secara

terpadu dengan memanfaatkan strategi tertentu dengan memanfaatkan

PC sehingga cenderung dibutuhkan oleh klien. Linda Marlinda (dalam

Atikah, H, R dan Sukadi 2014:2)

23
24

Untuk membingkai basis informasi, diperlukan tingkat

informasi, tingkat informasi dimulai dari (Pranowo 2007:22):

a. Karakter, adalah bagian terkecil yang dapat berupa angka, huruf atau

karakter umum yang membentuk suatu informasi.

b. Field adalah bermacam-macam karakter dari suatu field yang

memanfaatkan suatu karakteristik record yang menunjukkan suatu

informasi.

c. Sebuah record adalah bermacam-macam field.

d. Dokumen adalah bermacam-macam hal yang diatur dalam catatan di

mana informasi hal dikendalikan untuk interaksi tertentu.

11. Rencangan Aplikasi

a. Borland Delphi

Delphi merupakan bahasa pemrograman (improvement language)

yang digunakan untuk merencanakan suatu program aplikasi. Delphi

adalah bahasa pemrograman tingkat signifikan. Motivasi di balik dialek

tingkat yang tidak dapat disangkal adalah bahwa perintah program

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang-orang. Bahasa

pemrograman Delphi dikenal sebagai bahasa prosedural, menyiratkan

bahwa ia mengikuti permintaan tertentu. Dalam pembuatan pesanan

aplikasi, Delphi memanfaatkan iklim pemrograman visual. Delphi adalah

usia Super Pastel yang sedang naik daun.

24
25

b. akses microsoft

Microsoft Access adalah program aplikasi yang disediakan oleh

Microsoft yang berguna untuk membuat, menyiapkan, dan mengawasi

basis informasi (set data). Kumpulan data (data set) adalah kumpulan

dokumen informasi berupa tabel-tabel yang umumnya terkait atau

diidentifikasikan dengan menghasilkan data. Untuk menyampaikan data,

penting untuk memiliki informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai info.

12. Analisis PIECES

Seperti yang dikemukakan oleh Wijaya, H, O, L (2018: 50) Untuk

membedakan hal-hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan terhadap

pelaksanaan, data keuangan, keamanan, kemahiran dan administrasi.

Teknik ini dikenal sebagai PIECES. Strategi PIECES dapat digunakan

untuk memeriksa masalah dan kekurangan dalam kerangka kerja yang

baru-baru ini digunakan. PIECES sendiri menggabungkan: (Eksekusi),

(Data), Ekonomi (Keuangan), (Kontrol), Kemahiran (Efektivitas) dan

(Administrasi).

a) analisis Eksekusi (Eksekusi)

Masalah pelaksanaan terjadi ketika usaha yang dilakukan tidak

mencapai tujuan. Eksekusi diperkirakan dengan ukuran penciptaan

(throughput) dan waktu reaksi (reaction time). Penciptaan mutlak adalah

ukuran pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu.

25
26

Waktu reaksi adalah penundaan normal antara pertukaran dan reaksi yang

diberikan pada pertukaran tertentu.

b) analisis (Data)

Investigasi data menganalisis hasil kerangka kerja, pemeriksaan

informasi memeriksa informasi yang disimpan dalam kerangka kerja.

c) Analisis Keuangan (Moneter)

Pemeriksaan Keuangan adalah inspirasi yang paling dikenal luas

untuk sebuah usaha. Landasan bagi sebagian besar administrator adalah

biaya. Masalah keuangan dan pembukaan diidentifikasi dengan masalah

biaya.

d) Analisis Kontrol (Kontrol)

Usaha bisnis harus diamati dan disesuaikan jika mereka menemukan

eksekusi yang tidak dapat diterima. Kontrol diperkenalkan untuk

meningkatkan eksekusi kerangka kerja, mencegah dan mengenali

kesalahan kerangka kerja, menjamin keamanan informasi, data, dan

prasyarat.

e) Analisis Efektivitas

Produktivitas menyangkut bagaimana menghasilkan sebanyak

mungkin hasil yang dapat diharapkan dengan informasi sekecil mungkin.

f) Analisis Administrasi

Penyelidikan administrasi adalah bukti nyata manfaat kerangka kerja

dalam memberikan data yang dapat diandalkan, menggunakan kerangka

26
27

kerja yang sederhana dan belajar untuk peningkatan kerangka kerja

tambahan..

13. Pengertian Raskin

Seperti yang diungkapkan oleh Darlaini R. Nasution dalam

buku hariannya yang berjudul Penyusunan Diseminasi Beras Tak

Berdaya Dengan Tujuan Akhir Mengurangi Kemiskinan dan

Meningkatkan Ketahanan Pangan. Dijelaskan bahwa Raskin adalah

program yang digulirkan oleh otoritas publik yang merupakan tanda

kewajiban otoritas publik untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi

masyarakat miskin yang sepenuhnya bertujuan untuk mengurangi

beban perjuangan rakyat miskin.

14. Desain Antar Muka Menurut,

Agus Mulyanto, 2009. Konfigurasi UI adalah rencana informasi

yang akan digunakan untuk memasukkan informasi ke dalam

framework.

15. Masyarakat Miskin

Kelompok Masyarakat Tak Berdaya Suatu kondisi di mana

wilayah lokal yang sebenarnya tidak mendekati fondasi dan kantor

ekologi esensial yang memadai, dengan sifat tempat tinggal dan

permukiman yang jauh di bawah norma kualifikasi dan pekerjaan yang

meragukan yang mencakup semua multidimensi, khususnya

27
28

pengukuran politik, pengukuran sosial , pengukuran ekologi,

pengukuran keuangan dan pengukuran sumber daya. (Suparyanto.2014)

Masih banyak jaringan yang tidak berdaya di beberapa

Kelurahan/Kota di Kota Tengan yang tidak tergerak oleh bantuan dari

pemerintah lingkungan. Ini karena mereka tidak terdaftar sebagai orang

yang membutuhkan karena terkendala oleh akses jalan dan data.

Keadaan masyarakat miskin masih menghadapi tantangan ekonomi

secara konsisten, juga ketika barang-barang penting telah berkembang.

16. Bantuan Sosial

Program-program bantuan sosial otoritas publik secara teratur

dikirim ke ruang ini untuk membantu meningkatkan bantuan

pemerintah kepada masyarakat termasuk, Bantuan Langsung Uang

(BLT), BPJS Kesejahteraan, Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin),

Sembilan Bahan Pokok (SEMBAKO), Kelompok Rakyat Cakupan

Pelayanan Kesehatan (Jamkesmas), Program Umum Penguatan Daerah

(PNPM) Mandiri

Dari priogram-program bantuan di atas, jenis bantuan seperti

Bantuan Langsung Uang (BLT), Sembilan Sumber Sembako

(Sembako) dan Beras untuk Orang Miskin (Raskin) adalah bantuan

yang ditujukan untuk membantu ketahanan masyarakat miskin, baik

dalam bentuk uang tunai maupun bahan pokok. untuk kehidupan

sehari-hari orang miskin. Pedoman tersebut diberikan secara langsung

28
29

dari otoritas publik ke masing-masing sub-wilayah untuk diedarkan ke

setiap sub-wilayah untuk disampaikan kepada masyarakat miskin

secara konsisten. Namun demikian, selama beberapa tahun terakhir

peruntukan bantuan tersebut belum berjalan dengan baik, masih ada

oknum yang melakukan pemerasan di setiap pelosok, ada pula warga

yang tidak mampu yang tidak mendapatkan bantuan. Hal ini

dikarenakan penyaluran bantuan di setiap kecamatan dan kota masih

belum akurat

Sedangkan untuk bantuan seperti BPJS Kesehatan dan

Jamkesmas, jenis bantuan yang difokuskan pada kekuatan masyarakat

miskin untuk mendapatkan keringanan, khususnya dalam pembiayaan.

Padahal saat ini sudah disadari bahwa BPJS merupakan

penyelenggaraan bantuan kesejahteraan bagi semua individu, baik

golongan atas maupun golongan pekerja bawah, semua dapat

memanfaatkannya. Meski demikian, ada beberapa orang miskin yang

belum mendapatkan kartu BPS atau Jamkesma dengan sedikit kendala

dalam administrasi.

Selain itu, dalam kaitannya dengan bantuan PNPM Mandiri,

bantuan semacam ini ditujukan untuk melibatkan masyarakat miskin

dengan tujuan untuk mempercepat penurunan kebutuhan di setiap

daerah dengan mengadakan sosialisasi pengentasan kemiskinan dan

menyiapkan aset sesuai kebutuhan yang paling dibutuhkan. Di mana

29
30

disadari bahwa orang miskin kadang-kadang hanya tinggal di rumah

tanpa mengambil tindakan apa pun yang dapat menciptakan, mereka

umumnya menunggu bantuan dari otoritas publik..

17. Kerangka Pemikiran

 Kondisi awal

Terjadinya banyak kesalahan serta kehilangan data-data

 Masalah

Mengakobatkan sering terjadi kerusakan data, serta mempesulit

karyawan untuk mengakses data saat dibutuhkan

 Solusi

Dibuatkan sistem informasi pendataan penyaluran beras miskin

 Kondisi akhir

Adanya sistem informasi pendataan penyaluran beras miskin

dapat membantu pegawai untuk mengolah data masyarakat

miskin pada kelurahan tengan kecamatan mengkendek.

30
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penggambaran Sistem

1. Analisis yang sedang berjalan

Gambar 3.1 Sistem yang berjalan

Keterangan :

a. RT mendata dan menerima data penduduk

b. Dinsos menyortir, menentukan,dan mengirim data penduduk

c. Kecamatan mengirim data dan menerima data penduduk

31
32

d. Masyarakat menerima bantuan dan mengajukan pengaduan.

2. Analisis yang diusulkan

Gambar 3.2 Sistem Yang Diusulkan

Keterangan :

a. Pihak kelurahan bisa menerima data, menginput data ke

database, menyalurkan bantuan, mencetak laporan, menginput

data pengaduan melalui sistem

b. Disos dapat menerima data pengaduan melalui sistem expor ke

excel.

B. Analisis Kebutuhan Sistem

a. Kebutuhan Functional

Berikutnya adalah prasyarat utilitarian dari kerangka kerja yang diusulkan.

a) Administrator informasi papan.

b) Penyelenggara KK informasi bagi masyarakat miskin.

32
33

c) Pelaksana penataan informasi KK masyarakat miskin.

d) Informasi merekam papan

e) Pelaksana laporan penyebaran bantuan

b. Kebutuhan yang Tidak Berguna

a. Kebutuhan Non Functional

Peralatan adalah semua segmen atau perlengkapan yang digunakan untuk

membantu penanganan informasi, baik pada saat pembuatan program maupun pada

saat program dilaksanakan.

Berikut minimal kebutuhan perangkat keras dalam

penggunaan sistem ini :

1. Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU N3060 @ 1.60GHz

1.60GHz

2. Unit Laptop

3. RAM : 4.00 GB

4. Hardisk : 500 GB

5. Monitor : 14.0 inch

6. Keyboard

7. Mouse

a. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

33
34

1. Sistem operasi yang disarankan digunakan untuk

menjalankn aplikasiborland Delphi adalah windows 7

sampai 10.

2. Borland Delphi

3. Microsoft Access

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

pengumpulan data untuk pembuatan Tugas Akhir adalah :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada

kantor Dinas Sosial mengenai pendataan penyaluran beras miskin yang

sudah ada dan dijadikan sebagai sumber informasi yang valid dan akurat

dan referensi yang dibutuhkan oleh penulis.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

penulis dengan cara membaca buku Literatur yang terisi teori-teori yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3. Wawancara

Untuk melengkapi data yang valid dan akurat sebagai hasil observasi

penulis melakukan wawancara ke bagian pimpinan kantor dinas social,

untuk melengkapi data hasil observasi.

Pengumpulan data untuk perancangan website ini sebagai berikut :

34
35

a) Data KK Penduduk Miskin

b) Data Jenis Bantuan

c) Data Peneriman Bantuan

D. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan berlokasi di jl. Buisun, No 10 (Samping SDN 5 makale)

yaitu kantor dinas kabupaten tana toraja. Penelitan dilaksanakan dimulai awal

pertengahan Juli sampai awal agustus 2020.

a. Struktur Organisasi

2.1 Gambar Struktur Organisasi

Sumber : (Dinas Sosial Kabupaten Tana Toraja)

b. Tugas dan Fungsi

1. Kepala dinas

a) Perumusan kebijakan di bidang kesejahteraan sosial;

b) Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kesejahteraan sosial;

c) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan sosial;

35
36

d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesejahteraan

sosial;

e) Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesejahteraan sosial;

f) Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan

g) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris

a) Pengkoordinasian kegiatan;

b) Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja;

c) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan

dokumentasi;

d) Pengkoordinasian tatalaksana;

e) Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

f) Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah dan

pelayanan pengadaan Barang/Jasa;

h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, dan;

i) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Kepala Bidang Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial

36
37

a) Perumusan perencanaan perlindungan, rehabilitasi sosial, dan

penyantunan anak dan keluarga;

b) Pengelolaan perlindungan, rehabilitasi sosial, dan penyantunan

anak dan keluarga;

c) Penanganan permasalahan sosial;

d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan dan

rehabilitasi sosial, dan;

e) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Visi Dan Misi Dinas Sosial

1. Visi Dinas Social Tana Toraja

Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya

dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan

2. Misi Dinas Social Tana Toraja

a) Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan

mengutamakan layanan kepada masyarakat;

b) Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan

sumber daya manusia yang profesional, teknologi yang

terdepan dan sistem yang terintegarasi;

c) Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta

senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan;

d) Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas

komoditas pangan pokok

37
BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

A. Pemodelan Sistem

Hasil analisa sistem berjalan berdasarkan data yang dikumpulkan serta

sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode PIECES dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Analisis PIECES

Jenis Analisis Sistem yang berjalan Sistem yang diusulkan

1. Kinerja sistem yang 1.Bidang pemberdayaan

berjalan masih bersifat social tinggal menginput

manual baik segi pendataan data laporan penduduk

penerimaan beras miskin miskin dan mempermudah

namun sistem yang berjalan dalam proses penerimaan


PERFOMANCE
tidak dapat secara optimal beras miskin.

karena bagian kepala 2. penyimpanan data laporan

bidang pemberdayaan sosial gaji menggunakan sebuah

tidak mencatat transaksi database, sehingga apabila

laporan pendataan kehilangan data berupa

penduduk miskin. hardcopy,perusahaan

2. Penyimpanan data laporan masih memiliki back up

penduduk miskin masih data pada database

38
39

dilakukan secara hardcopy.

Kesalahan penulisan atau tidak Informasi yang dihasilkan

jelasnya tulisan tangan dari oleh sistem ini akan lebih

kelurahan tengan dapat lengkap dan akurat sesuai


INFORMATION
menyebabkan disinformasi data dengan laporan pendataan

pada saat penginputan ulang beras miskisn yang diinput

dilakukan. oleh bidang pemberdayaan

social.

Dilihat dari sektor ekonomi, Secara ekonomi, sistem ini

sistem yang berjalan tidak terlalu akan banyak menguras biaya

banyak menguras biaya karena di awal, namun hal tersebut

hanya membutuhkan buku besar pemberdayaan social dapat


ECONOMIC
dan pulpen. Namun hal ini dapat lebih mudah dalam proses

membuat bidang pemberdayaan pengelolaan data dan

social kerepotan dalam proses laporan.

pencatatan.

Pada sistem yang sedang Keamanan data dijamin

berjalan saat ini tidak ada dalam sistem ini karena telah
CONTROL pengamanan terhadap data memiliki autentikasi berupa

penting yang ada sehingga login pengguna / user serta

resiko kehilangan atau penyimpanan data dalam

39
40

kerusakan data dapat terjadi database .

Sistem yang berjalan saat ini Waktu pembuatan laporan

memerlukan waktu yang cukup pendataan penduduk dalam

banyak jika ingin mencari data sistem ini akan cepat karena

tertentu disebabkan harus sistem akan secara otomatis


EFICIENY
mencari dari seluruh data yang membuat laporan

ada satu per satu yang penerimaan pada saat user

menyebabkan kurangnya menginput data.

efisiensi dan kemudahan dalam

mengakses data yang

diperlukan.

Sistem yang berjalan saat ini Sistem ini menyediakan

memberikan layanan informasi yang lengkap


SERVICES yang  kurang mulai dari segi serta  mudah sehingga

informasi maupun segi efisiensi mampu memberikan layanan

waktu. yang lebih baik daripada

sebelumnya.

B. Pemodelan Sistem

40
41

1. Use Case Diagram Setelah analisa sistem yang sedang berjalan

dilaksanakan, kemudian dilakukan perancangan sistem yang baru.

Tujuan dibuatnya sistem yang baru adalah menyempurnakan sistem

yang telah ada.

Gambar 4.1 Use case diagram sistem yang diusulkan

2. Activity Diagram

41
42

a. menerima hasil olah data

Gambar 4.2 Activity diagram menerima hasil data

b. menginput data ke database

Gambar 4.3 Activity diagram menginput data ke database

c. menyalurkan bantuan

42
43

Gambar 4.4 Activity diagram menyalurkan bantuan

d. mencetak laporan

Gambar 4.5 Activity diagram mencetak laporan

e. menginput data pengaduan

43
44

Gambar 4.6 Activity diagram menginput data pengaduan

f. mengirim data

Gambar 4.7 Activity diagram mengirim data

3. Sequence Diagram

44
45

a. Penerima

Gambar 4.8 Sequence diagram penerima

b. Pengaduan

45
46

Gambar 4.9 Sequence diagram pengaduan

4. Class Diagram

46
47

Gambar 4.10 Class diagram

C. Perancangan DataBase

47
48

1. Tabel User

Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel User

No Field name Type Width Keterangan

1 Id nama Int 10 Primary Key

2 User Name Varchar 255 -

3 Password Varchar 255 -

4 Kecamatan_id Int 11 -

5 Kelurahan_id Int 11 -

2. Tabel Penduduk

Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel penduduk

No Field name Type Width Keterangan

1 No_KK Varchar 255 Primary Key

2 Kepala_KK Varchar 255 -

3 Alamat Varchar 255 -

4 Kecamatan_id Int 10 -

5 Kelurahan_id Int 10 -

6 Keterangan Text -

7 Jumlah Anggota_keluarga Int 11 -

3. Tabel Pengaduan

48
49

Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Pengaduan

No Field name Type Width Keterangan

1 Id_Pengaduan Int 10 Primary Key

2 No KK Varchar 255 -

3 Nama Varchar 255 -

4 Alamat Varchar 255 -

5 Id_Kecamatan Varchar 255 -

6 Id_Kelurahan Varchar 255 -

7 No_Tlp Varchar 255 -

8 Pengaduan Text -

4. Tabel Bantuan

Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Bantuan

No Field name Type Width Keterangan

1 Id_ bantuan Int 10 Primary Key

2 Nama_bantuan Varchar 255 -

3 Jumlah_bantuan Int 11 -

4 Status Varchar 255 -

5 Jenis Varchar 255 -

6 Keterangan Varchar 255 -

5. Tabel Kecamatan

49
50

Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel kecamatan

No Field name Type Width Keterangan

1 Id_kecamatan Int 10 Primary Key

2 Nama_kecamatan Varchar 255 -

3 Alamat Varchar 255 -

6. Tabel Kelurahan

Tabel 4.7 Spesifikasi Tabel kelurahan

No Field name Type Width Keterangan

1 Id_kelurahan Int 10 Primary Key

2 Kecamatan_id Int 10 -

3 Nama_kelurahan Varchar 255 -

4 Alamat Varchar 255 -

D. Perancangan Antar Muka

50
51

1. Perancangan Output

a. Laporan data penerimaan raskin

Gambar 4.11 Output laporan penerima raskin

Tampilan diatas merupakan rancangan output dari laporan data penerima

Raskin. Data data yang tertera di laporan penerima tersebut adalah data data

yang diinputkan oleh admin kemudian diproses untuk mengisi laporan

penerima.

b. Laporan Pengaduan

Gambar 4.12 Output laporan Pengaduan

Tampilan diatas merupakan rancangan output dari laporan pengaduan.

Data data yang tertera di lapororan pengaduan tersebut adalah data data yang

diinputkan oleh admin kemudian diproses untuk mengisi laporan pengaduan.

51
52

2. Perancangan Input

a. Menu Utama

Gambar 4.13 Rancangan input menu utama

Menu utama merupakan from utama yang akan

menghubungkan form_from yang ada dalam sistem informasi

b. Login

Gambar 4.14 Rancangan input menu login

Tampilan diatas merupkan rancangan menu login yang merupakan tahap

pertama dalam menjalankan sistem informasi pengguna harus memasukan

usename dan password untuk masuk ke dalam sistem infomasi, jika belum

memiliki akun maka harus mendaftar terlebih dahulu.

52
53

c. Manajemen Akun

Gambar 4.15 Rancangan input manajemen Akun

Tampilan diatas merupakan rancangan input tambah akun. Untuk

pengguna sistem informasi yang belum mempunyai akses masuk sistem

informasi harus mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan akun untuk

mengakses sistem informasi pendataan.

d. Tambah Data

Gambar 4.16 Rancangan input menu Tambah Data

Tampilan diatas merupakan rancangan input menu tambah data. Data-data

yang di input yaitu tanggal,kecamatan,kelurahan,nama,alamat,no.kk,nik

kemudian disimpan kedalam database.

53
54

e. Lihat Data

Gambar 4.17 Rancangan input Lihat Data

Tampilan diatas merupakan rancangan input lihat data penerima

raskin.

f. Form Pengaduan

Gambar 4.18 Rancangan input form Pengaduan

Tampilan diatas merupakan rancangan input form pengaduan. Data-data

yang di input yaitu nik,nama,alamat,kecamatan,kelurahan,no.hp,pengaduan

kemudian disimpan kedalam database.

54
55

g. Data Pengaduan

Gambar 4.19 Rancangan input data pengaduan

Tampilan diatas merupakan rancangan input lihat data pengaduan

E. Hasil Penelitian

1. Output

a. Laporan data penerimaan raskin

Gambar 4.20 Tampilan ouput penerima raskin

Laporan penrima merupakan output dari input yang diporoses oleh

sistem infomasi pendataan kemudian dicetak untuk dilaporkan.

55
56

b. Laporan Pengaduan

Gambar 4.21 Tampilan output laporan pengaduan

Laporan pengaduan merupakan output dari input yang diporoses oleh

sistem infomasi pendataan kemudian dicetak untuk dilaporkan ke.

1. Input

a. Menu Utama

Gambar 4.22 Tampilan input menu utama

56
57

Menu utama merupakan from utama yang akan

menghubungkan form_from yang ada dalam sistem informasi

b. Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan input menu Login

Pada menu login adalah menu untuk memulai penginputan penerima

raskin dan pengaduan dimana admin harus mengisi username dan password

terlebih dahulu untuk login.

c. Manajemen Akun

57
58

Gambar 4.24 Tampilan input Manajemen Akun

Pada menu tambah akun admin dapat membuat akun baru untuk masuk

ke sistem informasi pendataan penerima raskin.

d. Tambah Data

Gambar 4.25 Tampilan input tambah Data

Pada gambar diatas adalah tampilan data penerima untuk

memasukkan data masyarakat .Terdapat button hapus dan tutup untuk

menghapus dan menutup data masyarakat.

e. Lihat Data

Gambar 4.26 Tampilan input penerima raskin

58
59

Tampilan diatas merupakan rancangan input lihat data penerima

raskin.

f. Form Pengaduan

Gambar 4.27 Tampilan input form pengaduan

Tampilan diatas merupakan rancangan input form pengaduan. Data-data

yang di input yaitu nik,nama,alamat,kecamatan,kelurahan,no.hp,pengaduan

kemudian disimpan kedalam database.

g. Data Pengaduan

Gambar 4.28 Tampilan input Data Pengaduan

59
60

Tampilan diatas merupakan rancangan input lihat data pengaduan

masyarakat miskin.

60
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Dengan membangun kerangka data untuk mengumpulkan informasi tentang

peredaran beras tak berdaya untuk program Raskin di Kel. Daerah Tengan.

Penyederhanaan tersebut masih diharapkan, sehingga diperlukan kerangka data

untuk pemilahan informasi Masyarakat Miskin agar program Beras untuk

Rakyat Miskin (Raskin) dapat bekerja pada siklus pemilahan informasi Raskin

dan membantu pameran petugas pemilah informasi dengan tujuan. agar waktu

yang dibutuhkan lebih mahir.Sistem informasi pendataan rakyat miskin untuk

program ini, dapat mempermudah proses pengolahan data seluruh masyaratak,

serta pengambil keputusan penerimaan raskin untuk penduduk yang berhak

mendapatkannya sehingga dapat meningkatkannya kinerja petugas pedataan

raskin pada Kel. Tengan

2. SISTEM data untuk pengumpulan informasi masyarakat miskin untuk program

beras tidak berdaya (Raskin) ini memudahkan pejabat untuk membuat laporan,

misalnya laporan informasi Raskin yang digunakan sebagai

pertanggungjawaban kepada pimpinan kota..

61
62

B. Saran

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pencipta mengusulkan hal-hal yang

dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas, antara lain:

1. Penting untuk merencanakan suatu kerangka data untuk berbagai informasi tentang

beras berdaya sehingga latihan/atau ukuran berbagai informasi menjadi sederhana,

tepat dan cepat.

2. Adanya kebutuhan dukungan pada framework data bermacam-macam informasi,

dengan tujuan agar framework dapat berjalan dengan baik dan blunder dapat dicek

dan dibatasi.

3. Untuk menghindari bencana informasi, penting untuk membuat cadangan

informasi untuk membatasi kemalangan informasi.

62
63

Anda mungkin juga menyukai