OLEH:
Kelompok 2
1. Umi Nur Astutik S.Kep (21149011506)
2. Melati S.Kep (21149011526)
3. Dina Nisrina S.Kep (21149011508)
4. Ardianta Tamrin S.Kep (21149011514)
5. Nur Aling S.Kep (21149011504)
6. Eni Ernawati, S.Kep (21149011527)
7. Lia Kurnia Utami S.Kep (21149011517)
8. Yudi Candra, S.Kep (21149011529)
9. Faridil Hidayat, S.Kep (21149011502)
Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyusun makalah ini dengan maksud agar pembaca dapat memahami dan
mengerti serta menambah wawasan mengenai Ronde Keperawatan, serta untuk memenuhi
tugas kami sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan menyusun
makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan maaf sebesar – besarnya jika dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para pembaca
maupun para pengajar.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Ronde Keperawatan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program propesi (pengalman belajar klinik/lapanagan) merupakan proses
transformasi peserta didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat professional.
Program ini dilakukan di tempat peraktik yaitusuatu institusi di masyarakat dimana
peserta didik berpraktik di situasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan
keterampilan intelektual, tehnikal, dan interpersonal. Terdapat beberapa metode yang
bisa dipilih oleh pendidik untuk mendidik peserta didik sesuai dengan tujuan dan
karakteristik individual, salahsatunya yaitu ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian ronde keperawatan
b. Bagaimana karakteristik ronde keperawatan
c. Bagaimana tujuan ronde keperawatan
d. Bagaimana manfaat ronde keperawatan
e. Bagaimana tipe-tipe ronde keperawatan
f. Bagaimana tahapan ronde keperawatan
g. Bagaimana hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Bagaimana komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian ronde keperawatan
b. Mengetahui karakteristik ronde keperawatan
c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan
d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan
e. Mengetahui tipe-tipe ronde keperawatan
f. Mengetahui tahapan ronde keperawatan
g. Mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan
BAB II
PEMBAHASA
N
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi
pasien, yaitu:
1) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2) Untuk mengamati pekerjaan staff
3) Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada
dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
4) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6) Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien
8) Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus
decubitus, foot drop, dsb
9) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik
10) Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan
E. Tipe-tipe Ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’
rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
a. Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang
dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan
kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan
pelayanan pada pasien.
b. Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah
ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada
sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi
proses pembelajaran antara perawat dan head nurse.
c. Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus
pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat
dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
d. Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher
nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran.
Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat. Dengan
pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan
ilmu yang didapat langsung pada pasien.
Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse
rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing rounds adalah ronde yang dilakukan
antara perawat dengan perawat. Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang
dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde
pada pasien yang dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter,
perawat, ahli gizi serta fisioterapi, dsb.
Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
Pasien dengan kasus baru atau langka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
yang budiman pada umumnya.
Skenario Role Play Ronde Keperawatan
Pra Ronde
PP1 : Iya pak, pasien An ”A” datang dengan keluhan demam, badan terlihat
lemas dan tidak nafsu makan. Suhu 39 oC Dari diagnosa medis yang
ditemukan adalah DBD. Setelah dirawat selama 5 hari dan sudah diberi
tindakan keperawatan.
Karu : Baik, apakah anda sudah menyiapkan Tim Ronde dan siapa saja yang akan anda ajak
untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaannya??
PP1 : Sudah pak, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian saya
mengajak PP2, konselor dan PA1 serta PA2.
Karu : Baiklah kalau memang sudah siap, silahkan anda lanjutkan dan persiapkan yang
perlu dipersiapkan.
PP1 : Assalamualaikum.. permisi Bu, Selamat Pagi. Bagaiman kondisi An. A hari
ini??
Kel. Pasien (Ortu) : Waallaikumsalam.. Anak saya masih panas, pusing dan tampak
lemas. Bagaimana ini mas/mbak perawat?
Pp : Begini bu dan bapak,, untuk menindak lanjuti masalah yang masih dirasakan An ”A”
maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini
adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang
nantinya masalah ini akan diberikan solusi oleh Perawat Konsultan dan tim medis
lainnya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan
permasalahan yang masih dirasakan An ”A” saat ini. Untuk itu saya meminta ijin
kepada Bapak dan Ibu untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon
Bapak untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Kel. Pasien (Ortu) : Kami setuju,, asal anak kami cepat sembuh.
Pp : Baiklah.. Terimakasih atas persetujuan bapak dan ibu, kalau begitu saya
permisi dulu.
RONDE
Karu : Assalamualaikum.. terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita akan mengadakan
ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim ronde kali ini.
PP1 : Umi
PP2 : Yudi
Konselor : Lia
PP1 : Permasalahannya adalah An. “A” sudah dirawat selama 5 hari dengan
diagnosa DBD. Pasien datang dengan keluhan panas (demam), lemas, dan serta
tampak petekie. Maka dari itu saya mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan
untuk meminta saran kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah An. “A”.
Baiklah saya akan melihat pasien bernama An “A” untuk menyamakan data yang
sudah ada bersama PA.
PA : Assalamu’alaikum permisi Ibu dan Bapak, kami dari TIM ronde keperawatan
bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih Anak Ibu dan Bapak rasakan saat
ini.
PP : Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan hal-hal lain yang diperlukan untuk
menunjang data. Adek Masih merasa pusing?
PA : Sabar yah dek, diperiksa dulu. Baiklah setelah ini nanti kami akan diskusikan
dengan tim ronde keperawatan.
Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP, PA dan konselor untuk
memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan kepada An “A”
PA1 : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya mendapatkan bahwa pasien
belum ada perubahan. Menurut PP2 dan PA bagaimana cara mengatasi masalah
pasien ini ?
Konselor : Dilihat dari riwayat An “A” penularannya oleh gigitan nyamuk Aedes sp., ketika
nyamuk yang terinfeksi (sudah tercemar virus) mengigit kulit manusia, maka air liur
yang mengandung virus dengue akan masuk ke tubuh manusia. Pasien masih panas,
lemas dan tidak nafsu makan. Bagaimana menurut Tim yang lain?
PA2: Sebaiknya diberikan, Vitamin, Obat penurun panas. Berikan pasien cairan dan
nutrisi kebutuhan tubuhnya. Dan selalu pantau tanda-tanda petekie pada pasien.
PA1 : bagaimana kalau selain diberikan terapi obat penurun panas kita coba sistem EBP
(analisis bersumber pada bukti ) yakni dengan melakukan Kompres cuka apel dan air
hangat
Campuran cuka apel dan air hangat untuk kompres dapat menurunkan panas secara
alami. Studi dalam International Journal of Science and Research menunjukkan,
partisipan anak-anak yang menggunakan kompres cuka dan air hangat mengalami
penurunan panas 1.41°C setelah 15 menit pemakaian kompres. Sedangkan kompres
air hangat hanya dapat menurunkan panas sebesar 0.87°C.
Perawatan kompres cuka apel dan air hangat menunjukkan hasil yang sangat
signifikan dalam penurun panas, tidak menimbulkan alergi, dan membuat tubuh anak
segar dan nyaman.
Untuk membuatnya, campur beberapa tetes cuka apel dengan air hangat. Celupkan
kain dan peras lalu taruh pada dahi. Tunggu selama 15 menit dan ulangi jika perlu.
Karu : Baiklah.. Saya rasa sudah cukup jelas untuk hasil dari Ronde kita kali ini. Masalah
tindakan medis dan rencana tindakan keperawatan ini mudah-mudahan dapat
membuat kesehatan An. A membaik. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb