MUJAHADAH AN-NAFS
2. Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk (QS Al-Qiyamah [75]
ayat 2)
3. Nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang (QS Al-Fajr [89] ayat 27-28)
ًضيَّة
ِ ْاضيَةً َمر
ِ ك َر ْ يَا َأيَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال ُم
ِ ِّ) ارْ ِج ِعي ِإلَى َرب27( ُط َمِئنَّة
Hai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya
“ (Q.S Al-Fajr [89] : 27-28)
HUSNUDZAN
A. Pengertian
Secara bahasa kata “husnudzan“ berasal dari bahasa arab yang terdiri dari 2 kata, yang pertama kata
“husnu” dan yang keduanya “adz-dzan”. “husnu” mengandung arti “baik”, dan “adz-dzan” artinya
“dugaan atau prasangka. Husnudzan adalah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik atau
positif thinking
B. Macam-macam Husnudzan
1. Husnudzan kepada Allah SWT (Q.S Al-Baqarah {2} : 216). Husnudzan ini dengan cara :
- Senantiasa ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT
- Bersyukur apabila mendapatkan keni’matan.
- Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
- Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
2. Husnudzan kepada diri sendiri, dengan cara :
- Percaya diri
- Gigih
- Berinisiatif
3. Husnudzan kepada orang lain atau sesama manusia, dengan cara :
- Senang berteman dengan orang lain
- Berpikir positif terhadap orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain
C. Dalil Al-Qur'an tentang Husnudzan
- Ayat ini mengajarkan umat islam agar memiliki akhlak yang baik, yakni akhlak kepada
Allah SWT, Rasul-Nya, dan kepada sesama umat (muslim maupun non muslim), dan akhlak
kepada lingkungan
- Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau jiwa
- Salah satu akhlak tercela yang harus dihindari adalah prasangka buruk (su’udzan)
- Menggunjing juga akhlak tercela yang harus dihindari
- Gibah dan Tajassus juga adalah akhlak yang dilarang.
ِ فَِإ َّن الظَّ َّن َأ ْك َذبُ ْال َح ِدي، «ِإيَّا ُك ْم َوالظَّ َّن-صلى هللا عليه وسلم- ال النَّبِ ُّى
)ث َوالَ ت ََج َّسسُوا» (رواه البخارى ومسلم َ َق
“ Hatihati kalian dari dzan / prasangka, karena dzan / prasangka itu adalah ucapan paling dusa,
dan janganlah kalian memata-matai sesama kalian “ (H.R Bukhari Muslim)
D. Hikmah Husnudzan
- Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba (dirinya).
- Akan selalu optimis dan tidak berkeluh kesah serta tidak berputus asa.
- Akal fikiran akan selalu jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor atau negatif.
- Terjauh atau terhindar dari permusuhan dengan orang lain dan lebih dapat mempererat tali
silaturahmi atau pertemanan
- Tentunya dengan husnudzan ini, pelakunya akan disayangi oleh Allah SWT, Rasul-Nya dan orang
lain
UKHUWAH
A. Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah bisa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan
dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya,
maupun dari segi persusuan “. Secara majazi kata ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur
seperi suku, agama, profesi dan perasaan. Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa
kata “akh” yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti “teman akrab atau
sahabat”.
B. Macam-macam Ukhuwah
1. Ukhuwah ‘Ubudiyah atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah SWT.
Seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini bersaudara dalam arti memiliki kesamaan
dalam beribadah kepada Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)
2. Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh ummat manusia adalah bersaudara,
karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. (Q.,S Al-Hujurat [49] : 12)
3. Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. (Q.S
Al-A’raf [7] : 65)
4. Ukhuwah dalam agama islam, yaitu persaudaraan antara sesama muslim. (Q.S Al-Ahzab [33] :
5)
C. Dalil Ukhuwah
َِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأخَ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antar
a kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S Al-Hujurat
[49] : 10)
- Ayat ini merupakan rangkaian ayat akhlak yang harus menjadi landasan dalam menata keluarga
dan masyarakat
- Semua orang beriman itu bersaudara.
- Ukhuwah islamiyah harus dijalin secara kokoh dan kuat sehingga pihak lain akan segan atau
gentar menghadapi ummat islam
- Ukhuwah islamiyah tidak bersifat sempit, tapi luas tanpa ada batas Negara
“ Orang yang memutuskan hubungan (silaturahmi) tidak akan masuk surga “ (H.R Bukhari)
Kandungan hadits :
- Keharusan untuk menjalin hubungan silaturahmi dalam lingkup yang kecil atau yang lebih besar
- Berikhtiar semaksimal mungkin agar tidak menjadi pelaku atau biang keonaran atau perselisihan.