Anda di halaman 1dari 3

Jika kamu orang yang mudah menangis karena terharu atau sedih, sembunyilah 

dari teman-
teman atau keluargamu sebelum membaca cerita-cerita ini. Dengan begitu, mungkin kamu
bisa menghayati dan tidak malu ketahuan nangis saat membaca cerita cinta sedih ini. Simak
sambil habis. ya!

1. Terjebak Rasa Cinta

“Aku membenci suamiku,” kalimat itu hampir selalu terngiang di kepalaku


selama kami bersama.

Memang, pernikahan kami tidak didasari oleh cinta, kami menikah karena
dorongan keluarga. Ayahku sendiri memaksaku menerimanya sebagai suami
karena di matanya ia adalah sosok lelaki yang baik, dari segi agama, karir,
dan kepribadian.

Aku merasa saat itu kebebasanku terenggut, aku merasa takdir sangat tidak
adil padaku. Karena itu aku menumpahkannya pada suamiku.

“Ia telah mendapatkan hidupku, maka ia harus membuatku bahagia,” dengan


keyakinan itu, tanpa rasa bersalah aku menyuruhnya membelikan berbagai
hal. Dari tas, mobil, perhiasan, bahkan perawatan kecantikan di salon mahal.
Aku juga menolak bekerja dan hanya menghabiskan waktu di salon atau
jalan-jalan.

Suamiku tidak pernah mengeluh dengan itu semua dan tetap menuruti
keinginan-keinginanku. Justru aku yang sering marah saat ia mendengkur,
lupa membereskan gelasnya karena terburu-buru ke kantor, atau lama di
kamar mandi. Tapi tetap, ia tidak pernah marah padaku meski aku kurang
ajar padanya.

Tanpa terasa sudah 10 tahun berlalu, kini kami sudah memiliki dua orang
anak. Meski sudah cukup lama, tapi rasa benci pada suamiku belum juga
hilang.

Suatu siang saat hendak membayar ongkos perawatan di salon, uang di


dompetku kosong. Aku menelpon suamiku, “Yah, uang di dompet mama
kamu ambil ya?”

“Maaf Ma, tadi ayah mau kasih uang jajan anak-anak, tapi ternyata dompet
ayah lagi kosong,” jawabnya.

Aku murka padanya, lewat telepon aku membentak, mencaci, dan


menyuruhnya datang. Pemilik salon pun menenangkan, ia bahkan berkata
bahwa tidak apa-apa dibayar lain kali karena sudah kenal baik denganku.
Tapi aku menolak, bukan karena malu tidak membayar, aku hanya ingin
membuat suamiku kerepotan.

Beberapa jam berlalu, tiba-tiba datang sebuah telepon dari rumah sakit.
Suamiku kecelakaan dan sedang dalam kondisi kritis.

Bergegas aku menuju ke rumah sakit sambil menghubungi orang tua kami.
Dokter lalu menjelaskan jika ternyata penyebab kritisnya suamiku bukan
karena kecelakaan, tapi karena stroke. Hanya beberapa jam kemudian,
suamiku meninggal dunia.

Upacara pemakaman digelar, semua orang yang mengenal suamiku dengan


baik menangis pada saat itu. Memang aku sedih, tapi air mataku tidak bisa
tumpah, dadaku pun sesak, namun aku bisa tetap tenang. Seperti itulah
kondisiku sampai suamiku selesai dikebumikan.

Beberapa hari setelah pemakaman, datang seorang notaris yang mengurusi


masalah warisan. Usai semua urusan dokumen selesai, ia memberikan sebuah
surat wasiat dari suamiku.
Pada surat itu tertulis, “Aku harus pergi terlebih dahulu, kuharap engkau
tetap sehat. Istriku, kuberi engkau kebebasan untuk melakukan apa pun
karena kutahu engkau merasa aku merampas hidupmu. Karena itu, lakukan
hal yang baik di sisa waktu yang telah banyak kamu buang ini. Aku juga
akan mendoakanmu dari sana, semoga kamu bisa mendapat suami yang lebih
baik dari aku. Kutitipkan anak-anak kita padamu, ajari mereka agar bisa
mencintai seseorang sebaik dirimu. Sampai jumpa istriku yang manja.”

Selesai membaca surat itu, barulah air mataku yang tertahan tumpah, lututku
melemah, dan aku mengerang sekuat-kuatnya. Saat itu, kusadari bahwa
suamiku telah berhasil mencuri hatiku dengan ketulusannya. Seumur hidup,
aku akan terjebak pada perasaan cinta padanya.
Pengorbanan suami dalam cerita cinta sedih yang bisa bikin nangis tadi amat besar.
Bayangkan, selama bertahun-tahun ia dengan sabar menghadapi istri yang membencinya. Ia
rela dibentak dan dimaki, tapi tidak sedikitpun mendendam.

Ada pepatah yang mengatakan jika penyesalan selalu datang di akhir. Apakah kamu
sering marah seperti istri pada cerita cinta sedih yang bikin nangis tadi? Lebih baik hentikan
kebiasaan itu sebelum terlambat.

Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding

Anda mungkin juga menyukai