Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Oelolok
Keluhan utama saat MRS :
Keluarga pasien mengatakan pasien datang dengan keluhan tidak bisa bebicara,
semalam pasien sempat jatuh dari jatuh dari tempat tidur, seluruh badan terasa
lemas dan tidak bisa digerakan, pasien tidak bisa makan sejak kemarin dan tidak
bisa minum, nafsu makan menurun.
Keluhan utama saat pengkajian :
Keluarga pasien mengatakan dirumah pasien sempat jatuh dari tempat tidur,
seluruh badan terasa lemas dan tidak bisa digerakan, semua akitivitas pasien
dibantu dibantu total oleh keluarga, nafsu makan menurun dan pasien tidak bisa
makan dan minum sejak kemarin sehingga keluarga pasien membawa pasien ke
IGD RSUD Kefamenanu pada jam 17:20 Wita untuk mendapat pertolongan
RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
secepatnya.
Riwayat penyakit saat ini :
Keluarga pasien mengatakan pasien jatuh dari atas tempat tidur pada tanggal 15
maret 2022 jam 21.00 wita dikarenakan ingin BAK. Setelah pasien jatuh pasien
tidak mampu berbicara, kesulitan makan dan minum, sehingga pasien dibawa lari
oleh keluarga ke RSUD Kefamenanu pada tgl 16 maret 2022 pukul 17.20
WITA.Sesampainya di UGD pasien mendapat terapi infus RL 20 tpm,O2 4 lpm
dengan menggunakan nasal kanul,ranitidine 1 ampul, terpasang NGT, terpasang
bedside,ceftriaxone,paracetamol infus 1 gr dan pasien terpasang keteter.setelah
pasien mendapatkan terapi di UGD pasien diantar ke ruang ICU pada jam 21.45
WITA.Pada saat pengkajian pasien tampak apatis, TD:182/144mmhg,N
:95x/mnt,RR:26x/mnt,S:36.1oc,terpasang NTG,terpasang keteter dan terpasang
O2 8 Lpm dengan menggunakan simple maks. Keluarga pasien mengatakan
pasien memiliki riwayat hipertensi dan pasien mengalami stroke ± 3 tahun yang
lalu dan keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat di RSUD
Kefamenanu 1 tahun yang lalu.
Riwayat alergi :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi baik itu makanan
maupun obat-obatan.
Riwayat pengobatan :
Keluarga pasien mengatakan pernah mendapat obat tablet tetapi lupa dengan
nama obatnya.
Riwayat penyakit sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga :
Keluarga pasien mengatakan semua anggota keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit seperti pasien saat ini.
Jalan nafas ( ) paten ( V ) tidak paten
Obstruksi ( ) lidah ( ) ( ) benda asing ( ) tidak ada
( ) muntahan ( ) darah ( ) odema
Suara nafas ( ) snoring ( ) gurgling ( ) Stridor ( ) tidak
ada
Nafas ( ) spontan ( ) tidak spontan
Gerakan dinding dada ( ) simetris ( ) asimetris
Irama nafas ( ) cepat ( ) dangkal ( ) normal
Pola nafas ( ) teratur ( )tidak teratur
Jenis () dispnoe ( ) kusmaul ( ) cyene stoke ( ) lain………….
Suara nafas ( ) vesikuler ( ) stidor ( ) whezing ( ) ronchi
BREATHNG
RR : 28x/mnt
Alat bantu nafas ( ) OTT ( ) ETT ( ) trakeostomi ( ) ventilator ,
keterangan : Oksigenasi 8 lt/mnt ( ) nasal kanul ( ) simple mask ( ) non
RBT mask
( ) RBT mask ( ) tidak ada
Lain : -
Masalah keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif
Nadi : ( ) teraba ( ) tidak teraba ( ) N:95 x/mnt
Tekanan darah : 182/144 mmHg
Pucat : ( ) ya, ( ) tidak
Sianosis : ( ) ya, ( ) tidak
CRT : ( ) <2 dtik ( ) > 2 detik
Akral : () hangat ( ) dingin ( V ) S: 36,1 oC
BLOOD
2 2
2 2
Keterangan:
0 : Tidak ada kontrasi otot sama sekali atau lumpu total
1 : Terdapat sedikit kontrasi otot, namun tidak dapat menggerakan
BONE (Muskuloskeletal dan Integument )
persendian
2 : Pasien mampu menggerakan ekstermitas, namun gerakan tidak mampu
melawan gaya berat misalnya mampu menggeser lengan namun tidak
mampu mengangkatnya.
3 : Kekuatan otot sangat lemah, tetapi anggota tubuh dapat digerakan
melawan gaya gravitasi.
4 : kekuatan otot lemah, tetapi anggota tubuh dapat digerakan melawan
gaya gravitasi, dan dapat pula menahan sedikit tahanan yang diberikan
5 : tidak didapatkan kelumpuhan atau kondisi normal.
Aktivitas : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Makan/minum: ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Mandi : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Toileting : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Berpakaian : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Mobilisasi di tempat tidur : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Berpindah : ( ) 0 ( ) 1 ( )2 ( )3 ( ) 4
Ambulasi : ( ) 0 ( )1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan atau tidak mampu
Lain-lain:-
Masalah keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik
(fokus pemeriksaan pada daerah trauma/ sesuai kasus non trauma)
Kepala wajah :
Inspeksi: Kebersihan rambut: bersih, warna rambut hitam, tidak mudah rontok.
Wajah: Simetris, bentuh wajah oval.
Palpasi: Benjolan tidak ada, tidak ada nyeri tekan.
HEAD TO TOE
Leher :
Inspeksi: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada
pembesaran limfe.
Dada :
Inspeksi: Bentuk dada pasien normal dan gerakan dinding dada simetris
Palpasi: Teraba pasien menggunakan otot bantu pernapasan
Perkusi: terdengar bunyi sonor saat diperkusi
Auskultasi: suara napas ronchi
Abdomen dan pinggang :
Inspeksi: Perut tidak terlihat bengkak dan tidak terdapat benjolan dan lesi
Palpasi: Bising usus 13 x/menit
HEAD TO TOE
Therapy:
a. IVFD RL: D10 2:1
b. RL 500 ml/24 jam
Therapy Injeksi:
a. Citicolin 2 x 500 mg/ IV
b. Omeprazole 2 x 40 mg/IV
c. Paracetamol3 x 1 g/IV
d. Levofloxacin 1 x 750 g/ IV
e. Ceftriaxone 2 x 16 mg/IV
Therapy Oral:
a. Amlodipin 1 x 10 mg/ NGT
b. Lisinopril 1 x 10 mg/NGT
c. Astorvastasin 1 x 40 mg/NGT
Diet susu 4 x 100 ml/NGT
Air putih 6x200ml NGT
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas ditandai
dengan Pasien tampak sesak, Jalan napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara napas:
gurgling, Irama napas cepat, suara napas stidor, Terpasang O2 simple mask 8
liter/menit, RR: 28 x/menit.
2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot ditandai dengan Keluarga
pasien mengatakan pasien badan terasa lemas dan tidak bisa digerakan, semua
aktivitas pasien dibantu total oleh keluarga dan perawat, Ku : jelek, Kes : Somnolen, :
kekuatan otot menurun, rentang gerak menurun, gerak lemah, fisik lemah TD :
182/144 mmHg, S : 36,10c, N : 95x/menit, RR : 28x/menit
PERENCANAAN KEPERAWATAN
17/03/2 2 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan Luaran Mobilitas - Pergerakan ekstremitas SIKI Label 1 : Dukungan Mobilisasi
022 b.d penurunan kekuatan asuhan Fisik (L.05042) meningkat (5) (I.05173)
otot ditandai Keluarga keperawatan - Kekuatan otot
pasien mengatakan pasien selama 2 x 24 jam Setelah dilakukan meningkat (4) 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan
badan terasa lemas dan diharapkan pasien asuhan keperawtan - Rentang gerak cukup pergerakan
tidak bisa digerakan, semua dapat melakukan selama 3x24 jam maka menungkat (4) 2. Monitor tekanan darah sebelum memulai
aktivitas pasien dibantu aktivitas sendiri kemampuan dalam - Gerak terbatas cukup mobilisasi
total oleh keluarga dan gerakan fisk dari satu meningkat (4) 3. Fasilitasi melakukan pergerakan
perawat, Ku : jelek, Kes : atau lebih ekstremitas - Kelemahan fisik 4. Libatkan keluarga untuk melakukan
Somnolen, : kekuatan otot secara mandiri meningkat (5) pergerakan
menurun, rentang gerak (meningkat) 5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
menurun, gerak lemah, fisik
lemah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA WAKTU TINDAKAN EVALUASI
TGL KEPERAWATAN KEPERAWATAN
1 17/03/2022 Bersihan jalan napas tidak 09:00 1. Memonitor pola S :-.
efektif berhubungan dengan (frekuensi, kedalaman, O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran:
spasme jalan napas ditandai usaha napas) somnolen, Pasien tampak sesak, Jalan
Hasil : frekuensi napas napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara
dengan Pasien tampak sesak,
cepat 28x/menit napas: gurgling, Irama napas cepat, suara
Jalan napas tidak paten, 09:30 2. Memonitor bunyi napas napas stidor, Tidak terdapat sputum,
obstruksi: cairan, Suara napas: tambahan (mis, gurgling, Terpasang O2 simple mask 8 liter/menit,
gurgling, Irama napas cepat, mengi, wheezing, ronckhi RR: 28 x/menit..
suara napas ronchi, Terpasang kering) A: Bersihan jalan napas tidak efektif
O2 simple mask 8 liter/menit, Hasil : bunyi napas P: Intervensi dilanjutkan:
RR: 28 x/menit. gurgling dan stridor 1. Monitor pola (frekuensi, kedalaman,
09:40 3. Memonitor sputum usaha napas)
(jumlah, warnah dan 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis,
aroma gurgling, mengi, wheezing, ronckhi
Hasil : tidak terdapat kering)
sputum 3. Monitor sputum (jumlah, warna dan
10:00 4. Memposisikan semi- aroma)
fowler atau fowler 4. Posisikan semi-fowler atau fowler
Hasil : miring kiri selama 5. Berikan minum hangat
2 jam 6. Berikan oksigen
10:30 5. Memberikan minum
hangat
Hasil : air hangat 200
cc/Ngt
11:00 6. Memberikan oksigen
simple mask 8 lpm
2 17/03/2022 Gangguan mobilitas fisik b.d 09:10 1. Mengidentifikasi toleransi S : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
penurunan kekuatan otot ditandai fisik melakukan pergerakan bisa menggerakan tangan kanan dan kaki
dengan Keluarga pasien Hasil : pasien tidak bisa kanan
mengatakan pasien badan terasa mengerakan tangan kanan O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran:
lemas dan tidak bisa digerakan, dan kaki kakan somnolen, Pasien tampak pucat, Kulit
semua aktivitas pasien dibantu kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat.
total oleh keluarga dan perawat . 09:20 2. Memonitor tekanan darah Pasien tampak berbaring saja semua
Ku : jelek, Kes : Somnolen, : sebelum memulai mobilisasi aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat,
kekuatan otot menurun, rentang Hasil : TD : 182/144 mmHg fisik lemah, gerakan terbatas , kekuatan otot
gerak menurun, gerak lemah, 09:40 3. Memfaasilitasi melakukan 2.
fisik lemah TD :182/144 mmHg, pergerakan A: Gangguan Mobilitas Fisik
S : 37,10c, N : 89x/menit, RR : Hasil: kelarga asien P: Intervensi dilanjutkan:
28x/menit mengaakan pasien tidak bisa 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan
menggerakan tangan kanan pergerakan
dan kaki kanan 2. Monitor tekanan darah sebelum
10:20 4. Melibatkan keluarga untuk memulai mobilisasi
melakukan pergerakan 3. Fasilitasi melakukan pergerakan
Hasil : keluarga membantu 4. Libatkan keluarga untuk melakukan
untuk melakukan mobilisasi pergerakan
10:30 5. Menjelaskan tujuan dan 5. Jelaskan tujuan dan prosedur
prosedur mobilisasi mobilisasi
Hasil : keluarga sedikit
mengerti dengan tujuan dan .
CATATAN PERKEMBANGAN
NO DIAGNOSA
TGL KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN: (SOAPIE)
1 17/03/2022 Bersihan jalan napas tidak efektif S :-.
berhubungan dengan spasme jalan O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak sesak, Jalan
napas ditandai dengan Pasien napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara napas: gurgling, Irama napas
cepat, suara napas stidor, Tidak terdapat sputum, Terpasang O2 simple
tampak sesak, Jalan napas tidak
mask 8 liter/menit, RR: 28 x/menit..
paten, obstruksi: cairan, Suara A: Bersihan jalan napas tidak efektif
napas: gurgling, Irama napas cepat, P: Intervensi dilanjutkan:
suara napas ronchi, Terpasang O2 1. Monitor pola (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
simple mask 8 liter/menit, RR: 28 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing,
x
/menit. ronckhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
4. Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Berikan minum hangat
6. Berikan oksigen
I: 09:00 Memonitor pola (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Hasil : frekuensi napas cepat 32xmenit
09:30 Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi,
wheezing, ronckhi kering)
Hasil : terdapat bunyi napas gurgling dan stoird
09:40 Memonitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
Hasil : tidak terdapat sputum
10:00 Memposisikan semi-fowler atau fowler
Hasil : Menaikan posisi tempat tidur 450-900
10:30 Memberikan minum hangat
Hasil : meberikan air hangat 200 cc/NGT
11:00 Memberikan oksigen simple mask 8 liter/menit
E:
S :-.
O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak sesak,
Jalan napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara napas: gurgling, Irama
napas cepat, suara napas stidor, Terpasang O2 simple mask 8 lpm
RR: 28 x/menit..
2 17/03/2022 Gangguan mobilitas fisik b.d S : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa menggerakan tangan
penurunan kekuatan otot ditandai kanan dan kaki kanan
dengan Keluarga pasien O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak pucat, Kulit
mengatakan pasien badan terasa kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat. Pasien tampak berbaring saja
lemas dan tidak bisa digerakan, semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, fisik lemah, gerakan
semua aktivitas pasien dibantu total terbatas , kekuatan otot 2.
oleh keluarga dan perawat . A: Gangguan Mobilitas Fisik
Ku : jelek, Kes : Somnolen, : P: Intervensi dilanjutkan:
kekuatan otot menurun, rentang 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
gerak menurun, gerak lemah, fisik 2. Monitor tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
lemah TD :182/144 mmHg, S : 3. Fasilitasi melakukan pergerakan
37,10c, N : 89x/menit, RR : 4. Libatkan keluarga untuk melakukan pergerakan
28x/menit 5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
I:
I:
20:00 Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Hasil : ketidakmampuan melakukan pergerakan kekuatan otot
menurun 2
20:30 Memonitor tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Hasil : TD 180/135 mmHg
21:00 Memfasilitasi melakukan pergerakan
Hasil : kelarga asien mengaakan pasien tidak bisa menggerakan
tangan kanan dan kaki kanan
21:15 Melibatkan keluarga untuk melakkan pergerakan
Hasil : keluarga membantu untuk melakukan mobilisasi
21: 30 Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Hasil : keluarga mengerti dengan tujuan dan prosedur dari
mobilisasi
21:45 Melakukan mobilisasi kepada pasien miring kiri selama
2 Jam
E:
S: Keluarga pasien mengatakan badan pasien terasa lemas dan
tidak bisa digerakan, semua aktivitas pasien dibantu total oleh
keluarga dan perawat .
O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak pucat,
Kulit kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat. Pasien tampak
berbaring saja semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat,
kekuatan otot 2
3 18/03/2022 Bersihan jalan napas tidak efektif S :-.
berhubungan dengan spasme jalan O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak sesak, Jalan
napas ditandai dengan Pasien napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara napas: gurgling, Irama napas
tampak sesak, Jalan napas tidak cepat, suara napas stidor, Terpasang O2 simple mask 8 liter/menit, RR:
paten, obstruksi: cairan, Suara 32 x/menit..
napas: gurgling, Irama napas cepat, A: Bersihan jalan napas tidak efektif
suara napas ronchi, Terpasang O2 P: Intervensi dilanjutkan:
simple mask 8 liter/menit, RR: 1. Monitor pola (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
32x/menit 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing,
ronckhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
4. Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Berikan minum hangat
6. Berikan oksigen
I:
14:00 Memonitor pola (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Hasil : frekuensi napas cepat 32xmenit
14:30 Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi,
wheezing, ronckhi kering)
Hasil : terdapat bunyi napas gurgling dan stoird
15:20 Memonitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
Hasil : tidak terdapat sputum
16:00 Memposisikan semi-fowler atau fowler
Hasil : Menaikan posisi tempat tidur 450-900
16:20 Memberikan minum hangat
Hasil : meberikan air hangat 200 cc/NGT
17:00 Memberikan oksigen simple mask 8 lpm
E:
S :-.
O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak sesak,
Jalan napas tidak paten, obstruksi: cairan, Suara napas: gurgling, Irama
napas cepat, suara napas stidor, Terpasang O2 simple mask 8 lpm
RR: 32 x/menit..
4 18/03/2022 Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari:
penurunan kekuatan otot ditandai S: Keluarga pasien mengatakan pasien badan terasa lemas dan tidak bisa
dengan Keluarga pasien digerakan, semua aktivitas pasien dibantu total oleh keluarga dan
mengatakan pasien badan terasa perawat .
lemas dan tidak bisa digerakan, O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak pucat, Kulit
semua aktivitas pasien dibantu total kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat. Pasien tampak berbaring saja
oleh keluarga dan perawat, Ku : semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, fisik lemah, gerakan
jelek, Kes : Somnolen, : kekuatan terbatas , kekuatan otot 2.
otot menurun, rentang gerak A: Gangguan mobilitas fisik
menurun, gerak lemah, fisik lemah P: Intervensi dilanjutkan.
TD : 180/140 mmHg, S : 37,20c, N : 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
94x/menit, RR : 32x/menit 2. Monitor tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
3. Fasilitasi melakukan pergerakan
4. Libatkan keluarga untuk melakukan pergerakan
5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
I:
20:00 Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Hasil : ketidakmampuan melakukan pergerakan kekuatan otot
menurun 2
20:30 Memonitor tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Hasil : TD 180/140 mmHg
21:00 Memfasilitasi melakukan pergerakan
Hasil : kelarga asien mengaakan pasien tidak bisa menggerakan
tangan kanan dan kaki kanan
21:15 Melibatkan keluarga untuk melakkan pergerakan
Hasil : keluarga membantu untuk melakukan mobilisasi
21: 30 Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Hasil : keluarga mengerti dengan tujuan dan prosedur dari
mobilisasi
21:45 Melakukan mobilisasi kepada pasien miring kiri selama
2 Jam
E:
S: Keluarga pasien mengatakan badan pasien terasa lemas dan
tidak bisa digerakan, semua aktivitas pasien dibantu total oleh
keluarga dan perawat .
O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak pucat,
Kulit kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat. Pasien tampak
berbaring saja semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat,
kekuatan otot 2
5 19/03/2022 Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari:
berhubungan dengan spasme jalan S :-.
napas ditandai dengan Pasien O: Pasien masih sesak napas Suara napas: gurgling, Irama napas cepat,
tampak sesak, Jalan napas tidak suara napas stidor, Terpasang O2 simple mask 8 liter/menit, RR: 43
paten, obstruksi: cairan, Suara x
/menit..
napas: gurgling, Irama napas cepat, A: Bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi
suara napas ronchi, Terpasang O2 P: Intervensi 1-6 di lanjtkan perawat di ruangan
simple mask 8 liter/menit, RR:
43x/menit
6 19/03/2022 Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari:
penurunan kekuatan otot ditandai S: Keluarga pasien mengatakan pasien badan pasien terasa lemas dan tidak
dengan Keluarga pasien bisa digerakan, semua aktivitas pasien dibantu total oleh keluarga dan
mengatakan pasien badan terasa perawat .
lemas dan tidak bisa digerakan, O: Keadaan umum: Jelek, Kesadaran: somnolen, Pasien tampak pucat, Kulit
semua aktivitas pasien dibantu total kering, Bibir kering pecah-pecah dan pucat. Pasien tampak berbaring saja
oleh keluarga dan perawat, Ku : semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat,fisik lemah,gerakan
jelek, Kes : Somnolen, : kekuatan terbatas, kekuatan otot 2.
otot menurun, rentang gerak A: Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
menurun, gerak lemah, fisik lemah P: Intervensi 1-5 dilanjutkan perawat diruangan.
TD : 175/130 mmHg, S : 37,60c, N :
90x/menit, RR : 43x/menit
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY.A.Y.S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ACUTE KIDNEY INJURY (AKI)
DI RUANG ICU RSUD KEFAMENANU
OLEH:
SARLES SEPTORY
213111079
KUPANG
2022