Melania Nurul 4002180073 SKep A SOP Terapi Relaksasi Progresif (Ujian Praktikum)
Melania Nurul 4002180073 SKep A SOP Terapi Relaksasi Progresif (Ujian Praktikum)
Judul SOP :
Terapi Relaksasi Progresif untuk menurunkan kecemasan remaja putri dalam menghadapi
menarche.
1. Tujuan:
Ruang lingkup:
1) Fungsi
Fungsi Terapi Relaksasi progresif akan menguntungkan atau memiliki manfaat
tertentu dan sangatlah banyak manfaatnya bagi tubuh
Teknik relaksasi progresif dilakukan dengan memusatkan perhatian pada suatu
aktifitas otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan
ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks.
Relaksasi progresif ini sebagai salah satu teknik untuk mengurangi kecemasan dengan
cara menegangkan dan merilekskan otot secara bergantian.
Teknik relaksasi otot progresif dibuktikan mampu membantu mengatasi gangguan
kecemasan. Selain dapat memiliki respon yang tepat, dengan relaksasi akan membuat
individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya kecemasan.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan stres, sakit kepala,
insomnia, mengurangi tingkat kecemasan, mengurangi kemungkinan gangguan yang
berhubungan dengan stres dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang
menimbulkan kecemasan.
Relaksasi progresif sebagai metode dalam perlakuan relaksasi menimbulkan
counterconditioning antara sistem saraf parasimpatetis dan sistem saraf otonom yang
fungsinya berlawanan sehingga menimbulkan perasaan lebih tenang dan rileks. Efek
otonomis yang menyertai relaksasi dapat dipakai untuk mengurangi berbagai kecemasan.
Secara fisiologis melalui denyut nadi dan tekanan darah dapat berkurang dengan relaksasi
otot. Selain itu, daya tahan kulit meningkat dan pernafasan menjadi lebih pelan dan
teratur selama relaksasi.
Teknik relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan
pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis, selain itu ketika otot-otot sudah
dirilekskan maka akan menormalkan kembali fungsi-fungsi organ tubuh. Setelah
seseorang melakukan relaksasi, dapat membantu tubuh menjadi rileks, dengan demikian
dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik. Membantu individu untuk dapat
mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga dapat mengambil respon yang
tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan.
2) Daerah Kerja
Daerah kerja pada terapi ini dilakukan pada anak remaja putri yang mengalami
menarche atau menstruasi pertama kali yang sedang menginjak dewasa anatar usia 9
tahun -11 tahun agar siap dalam menghadapi menarche dan dapat mengatasinya.
3) Personil
Latihan Terapi Relaksasi Progresif ini dilakukan pada anak remaja putri yang
membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang menarche agar siap dalam
mengatasinya dan tidak menjadi sebuah kecemasan dalam menarche atau saat menstruasi
pertama kali.
2. Referensi :
3. Definisi :
Terapi relaksasi otot progresif yang merupakan salah satu bentuk mind-body therapy
(terapi pikiran dan otot tubuh) dalam terapi komplementer (Moyad, 2009)
Dalam relaksasi otot individu akan diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana
cara menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan ketegangan itu
(Widyawati & Yulianti, 2008).
4. Prosedur:
1. Persiapan
a) Memberikan salam terapeutik
b) Menjelaskan tujuan,manfaat dan kontrak waktu kepada pasien
c) Menyediakan lingkungan yang tenang,tidak berbau,tidak panas,tidak sempit
d) Menjaga privasi pasien
2. Pelaksanaan
a) Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan kepala
ditopang, hindari posisi berdiri
b) Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu
c) Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat ketat.
↓
Menyediakan lingkungan yang tenang,tidak berbau,tidak panas,tidak sempit
↓
Menjaga privasi pasien
↓
Ditujukan untuk melatih otot tangan.
↓
Ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang
↓
Ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas pangkal lengan).
↓
Ditujukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur
↓
Ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti otot dahi, mata, rahang, dan mulut)
↓
Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang.
↓
Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut
↓
Ditujukan untuk merileksikan otot leher bagian depan maupun belakang
↓
Ditujukan untuk melatih otot leher begian depan.
↓
Ditujukan untuk melatih otot punggung
↓
Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
↓
Ditujukan untuk melatih otot perut
↓
Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis)
↓
Evaluasi perasaan pasien
↓
Berikan Reinvorcment
↓
Akhiri dengan mengcuapkan salam
↓
Pendokumentasian
6. Dokumentasi