Anda di halaman 1dari 2

A.

Kritik
Indonesia Corruption Watch (ICW) menyampaikan kritik atas kinerja Badan
Intilijen Negara kurang tepat. Dalam kritk tersebut, ICW meminta Presiden Joko Widodo
mengevaluasi kinerja BIN karena dianggap tidak mampu mendeteksi keberadaan buron
kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko S Tjandra alias Joko S Tjandra.
(Kompas.Com)
Hal itu menyusul dengan kegagalan BIN dalam mendeteksi keberadaan Djoko
Tjandra, sehingga dapat dengan mudah bepergian di Indonesia.
“Presiden Joko Widodo juga harus segera memberhentikan Kepala BIN Budi
Gunawan jika di kemudian hari ditemukan fakta bahwa adanya informasi intilijen
mengenai koruptor yang masuk ke wilayah Indonesia namun tidak disampaikan kepada
Presiden dan Penegak Hukum,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangan
tertulis, Selasa (28/7/2020).

(Tirto. Id) – Prabowo Subianto, menunding BIN tak bekerja sesuai koridor.
Tudingan disampaikan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu saat berpidato di
hadapan pendukungnya, Senin (14/1/2018) malam.
Menurut Prabowo, intilijen seharusnya mengawasi musuh negara. “Jangan
intilijen mantan Presiden Indonesia. Jangan intilijen mantan Ketua MPR. Jangan intilijen
anaknya Proklamator. Jangan intilijen mantan Panglima. Jangan intilijen Ulama besar
kita,” kata Prabowo.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand
Hutahaen. Kata Ferdinand, apa yang dikatakan Prabowo dialami Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai mantan Presiden Indonesia. Tak hanya SBY, partai Demokrat
sebagai parpol yang diketuai SBY juga kena getahnya.
Salah satu bukti yang ia maksud adalah perusakan bendera Partai Demokrat di
Riau, pertengahan Desember 2018. Saat menyelidiki peristiwa tersebut, Ferdinand
mengaku, Partai Demokrat mendapat laporan banyak keterlibatan personel intilijen dalam
peristiwa itu.
Selain itu, Ferdinand menerangkan, pembicaraan rahasia di internal Demokrat
juga kerap bocor ke publik. Sampai-sampai, pengurus pusat menerapkan aturan tak boleh
membawa telepon genggam saat sedang rapat. “Karena pembicaraan kami tak mau
dikuping oleh siapa pun yang punya kemampuan teknologi seperti itu,” kata Ferdinand.
“Yang punya kemampuan siapa? Kan, Intilijen,” ucapnya.
Ferdinand juga menuding BIN punya keberpihakan kepada penguasa dan partai
politik. Tudingan ini dilatari kehadiran Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan di acara
peringatan Hari Ulang Tahun PDIP ke-46. Dalam acara itu, Budi tak sekadar datang tapi
juga berswafoto Bersama Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,
dan sejumlah Menteri Kabinet kerja yang berasal dari PDIP. Apa yang dilakukan mantan
Wakolpri itu, kata Ferdinand, adalah perbuatan yang tak patut dilakukan seorang Kepala
BIN. “TNI POLRI tidak pernah hadir di acara partai karena harus menjaga netralitasnya.
Kehadiran Budi Gunawan terlihat tunjukkan BIN tak netral,” kata Ferdinand.

Dari dua studi kasus di atas, dapat kita simpulkan bahwa Badan Intelijen Negara
(BIN) harus mampu menjalankan tugas-tugas badan intelijen pemerintah tertentu. Itu
angker, rahasia, misterius, tertutup, klandestin, dan bahkan kekerasan. BIN adalah alat
bagi negara untuk mencapai kepentingan nasional dan tujuan keamanan tertentu melalui
badan intelijen daripada kepentingan pribadi atau partai politik tertentu. Memenuhi
Lampiran VII Keputusan Kepala BIN No. KEP102/V/2021 tentang Standar Pelayanan
(Security Assessment) point ke-12 Jaminan Pelayanan “Informasi yang diberikan oleh
pejabat/pegawai yang berkompeten di bidangnya” dan point ke-13 “Informasi yang
diberikan dijamin valid dan dapat dilacak. Kedepannya, BIN akan bertanggung jawab
dan diharapkan bertanggung jawab atas semua informasi yang diberikan dan
berkompeten di bidangnya. BIN tidak sembarangan mengungkapkan informasi kepada
pejabat/pegawai. BIN juga diharapkan dapat terus mempertahankan misinya sebagai
badan intelijen yang sangat rahasia dan misterius sehingga dapat menjalankan misinya
dan mencapai tujuannya untuk memperkuat kepentingan nasional dan keamanan
nasional. Hal ini akan meminimalisir kritik dari pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai