Anda di halaman 1dari 7

Feminiar Lintang Hakiki (1910015)

PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER AKUPUNTUR TERHADAP


HIPERTENSI :

A LITERATURE REVIEW

ABSTRAK

Tekanan darah merupakan salah satu parameter dari fungsi sistem


kardiovaskular pada manusia. Tekanan darah ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu
normal jika tekanan darah berkisar 110-120mmHg, rendah (hipotensi) jika
tekanan darah kurang dari 110mmHg, dan tinggi (hipertensi) jika tekanan darah
lebih dari 130mmHg. Akupunktur merupakan cara pengobatan dengan cara
menusukkan jarum pada titik-titik tertentu pada tubuh. Beberapa penelitian
menjelaskan peranan akupuntur dalam menurunkan tekanan darah dengan cara
melepaskan neurotransmiter yang terlibat pada berbagai proses dalam tubuh,
menurut teori neurohumoral efek akupunktur dimediasi melalui sistem saraf.
Penelitian ini merupakan kajian pustaka dari beberapa basis data. Pencarian
database dengan metode penulisan literature review ini adalah dengan mencari
beberapa literarur internasional dan nasional yang dilakukan dengan
menggunakan Google Scholar dan DOAJ. Pada tahap awal pencarian, penulis
menggunakan keywords : “pengaruh akupuntur pada hipertensi, akupuntur
hipertensi” dan di dapatkan sekitar 1480 jurnal hasil pencarian Google Scholar,
185 jurnal hasil pencarian DOAJ. Artikel dengan judul dan abstrak yang tidak
jelas akan diperiksa dan dievaluasi dari semua publikasi yang diambil, sehingga
ditemukan 5 jurnal yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
ditetapkan oleh penulis. Berdasarkan beberapa jurnal yang telah di paparkan
tentang penelitian yang menggunakan metode akupuntur dapat di simpulkan
bahwa terapi akupuntur memiliki peran penting dalam pengobatan sebagai terapi
komplementer atau obat non farmakologi. Penurunan tekanan diastolik dan
sistolik yang sangat signifikan sangat mempengaruhi pada metode akupuntur ini.
Kata kunci : Akupuntur hipertensi, Pengaruh akupuntur pada hipertensi
ABSTRACT

Blood pressure is one of the parameters of the function of the


cardiovascular system in humans. This blood pressure is divided into three
levels, namely normal if the blood pressure is around 110-120mmHg, low
(hypotension) if the blood pressure is less than 110mmHg, and high
(hypertension) if the blood pressure is more than 130mmHg. Acupuncture is a
method of treatment by inserting needles at certain points on the body. Several
studies explain the role of acupuncture in lowering blood pressure by releasing
neurotransmitters that are involved in various processes in the body, according to
the neurohumoral theory the effects of acupuncture are mediated through the
nervous system. This research is a literature review of several databases.
Searching the database using this literature review method is to search for
several international and national literatures using Google Scholar and DOAJ. In
the early stages of the search, the authors used the keywords: “the effect of
acupuncture on hypertension, acupuncture on hypertension” and found around
1480 journal results from Google Scholar search, 185 journals from DOAJ search
results. Articles with unclear titles and abstracts will be examined and evaluated
from all publications taken, so that 5 journals are found that meet the inclusion
criteria set by the author. Based on several journals that have described research
using acupuncture methods, it can be concluded that acupuncture therapy has
an important role in treatment as complementary therapy or non-pharmacological
drugs. A very significant decrease in diastolic and systolic pressure greatly
affects this acupuncture method.
Keywords: Acupuncture hypertension, Effect of acupuncture on hypertension

PENDAHULUAN

Tekanan darah merupakan salah satu parameter dari fungsi sistem


kardiovaskular pada manusia. Tekanan darah ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu
normal jika tekanan darah berkisar 110-120mmHg, rendah (hipotensi) jika
tekanan darah kurang dari 110mmHg, dan tinggi (hipertensi) jika tekanan darah
lebih dari 130mmHg. Berdasarkan American Heart Association (2017), terdapat
beberapa kategori jika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diantaranya elevated atau pre-hipertensi, hipertensi stase 1 dan hipertensi stase
2. Kategori peningkatan ini dibagi berdasarkan peningkatan tekanan darah yang
diukur dengan alat tensi meter.

Menurut Juliati (2007), Faktor usia sangat berpengaruh terhadap


hipertensi karena dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat
resiko hipertensi. Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia.
Peningkatan tekanan darah sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam
tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Pada lanjut
usia, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan darah
sistolik. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun. Tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun (Lilyana, 2008).

Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika


menderita hipertensi paling banyak mencapai 74.5 juta jiwa rata-rata terjadi pada
usia diatas 20 tahun serta hampir 90-95% tidak diketahui penyebab terjadinya.
Hipertensi dijuluki sebagai silent killer dimana gejala bervariasi pada tiap individu
dan gajala ini mirip dengan gejala penyakit lainnya. Gejala hipertensi ini seperti:
rasa berat ditengkuk, sakit kepala, jantung berdebar-debar, penglihatan kabur,
telinga berdenging, mudah lelah, vertigo, dan mimisan (Kemkes RI, 2014). Di
Indonesia prevalensi hipertensi tahun 2013 data dari Kementrian Kesehatan RI
(2014) berjumlah 65.048.110 jiwa atau 25,8% dari 252.124.458 jiwa. Terdapat 5
provinsi yang memiliki persentase tertinggi diantaranya: Bangka Belitung
(30,9%), Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat
(29,4%), dan Gorontalo (29,4%). Sedangkan, di Papua data hipertensi pada
tahun 2013 berjumlah 585.720 jiwa atau 16,8% dari 3.486.432 jiwa (Kemkes RI,
2014).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular, penyakit ini


akan menyerang berbagai organ dan menyebabkan penyakit lain contohnya
adalah stroke, serangan jantung, kebutaan, dan juga gangguan ginjal. Menurut
hasil penelitian dari Sari (2015) diketahui bahwa risiko terkena stroke sebanyak
tujuh kali lebih besar pada individu yang menderita penyakit hipertensi yang tidak
terkontrol, dan tiga kali lebih beresiko terkena serangan jantung. Trend
pengobatan hipertensi saat ini yaitu dengan menggunakan terapi alternatif dan
komplementer. Terapi alternatif dan komplementer yang saat ini dipercaya
masyarakat untuk mengobati hipertensi diantaranya: yoga, akupunktur, bekam,
terapi herbal, akupresur, dan lain sebagainya. Akupuntur merupakan salah satu
cara pengobatan alternatif non-farmakologi yang dapat digunakan untuk
pengobatan hipertensi. Menurut laporan dari The New York State Commission on
Acupuncture diketahui bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit yang
dapat diobati dengan akupunktur.

Akupunktur merupakan cara pengobatan dengan cara menusukkan jarum


pada titik-titik tertentu pada tubuh. Beberapa penelitian menjelaskan peranan
akupuntur dalam menurunkan tekanan darah dengan cara melepaskan
neurotransmiter yang terlibat pada berbagai proses dalam tubuh, menurut teori
neurohumoral efek akupunktur dimediasi melalui sistem saraf (Turnbull & Patel,
2007).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan kajian pustaka dari beberapa basis data.


Pencarian database dengan metode penulisan literature review ini adalah
dengan mencari beberapa literarur internasional dan nasional yang dilakukan
dengan menggunakan Google Scholar dan DOAJ. Pada tahap awal pencarian,
penulis menggunakan keywords : “pengaruh akupuntur pada hipertensi,
akupuntur hipertensi” dan di dapatkan sekitar 1480 jurnal hasil pencarian Google
Scholar, 185 jurnal hasil pencarian DOAJ. Ribuan artikel yang ditemukan,
ditelaah kembali sesuai dengan kriteria inkusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh
peneliti. Kriteria inklusi yang digunakan untuk pemilihan studi literature review ini
yang pertama, yaitu penelitian harus membahas mengenai pengaruh terapi
komplementer akupuntur terhadap hipertensi. Selain itu, jurnal yang diambil
adalah artikel dengan rentang tahun 2009-2021. Sedangkan kriteria eksklusi
yang digunakan untuk pemilihan studi untuk literature review ini yaitu publikasi
tidak asli seperti abstrak saja. Artikel dengan judul dan abstrak yang tidak jelas
akan diperiksa dan dievaluasi dari semua publikasi yang diambil, sehingga
ditemukan 5 jurnal yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
ditetapkan oleh penulis.

RINGKASAN HASIL STUDI

Lima penelitian menunjukkan ada perubahan secara signifikan dalam


pengaruh terapi komplementer akupuntur terhadap hipertensi.
Hasnah (2017) mengatakan Akupunktur berpegaruh terhadap tekanan
darah dibalai kesehatan tradisional masyarakat Makassar dengam nilai p=0,000.
Penusukan jarum akupunktur pada pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan
darah secara signifikan tiga kali terapi dalam satu minggu dengan rentang waktu
satu hari, pemberian terapi akupunktur selama tiga kali terapi dalam satu minggu
dapat menurunkan tekanan darah sistol 10,95% dan untuk tekanan darah diastol
19,59 %.

Rifki sakinah nompo (2020) mengatakan Hasil penelitian menyimpulkan


bahwa rata-rata tekanan darah sebelum aplikasi akupunktur adalah
172.93mmHg dan setelah aplikasi akupunktur pada pertemuan pertama
155.87mmHg. Sedangkan pada pertemuan kedua tekanan darah rata-rata
sebelum aplikasi akupunktur adalah 154.50mmHg dan setelah aplikasi
akupunktur 135.73mmHg. Secara keseluruhan terdapat pengaruh penerapan
akupunktur di titik LV3, HT7, PC6, LU9 pada penderita hipertensi di Puskesmas
Sentani, hal ini ditunjukkan dari hasil uji repeted ANOVA dengan nilai
Greenhouse-Geisser Sig sebesar 0,000. Keterbatasan penelitian ini adalah
terdapat 11 responden yang mengonsumsi obat anti hipertensi, sehingga tidak
dapat diketahui secara jelas apakah titik akupunktur itu sendiri dapat
menurunkan hipertensi. Lebih lanjut, peneliti diharapkan lebih kreatif dalam
menggabungkan titik-titik akupunktur dalam menurunkan tekanan darah pasien
atau penyakit lainnya.

S. Abdillah (2018) mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan pada


kelompok perlakuan dengan membandingkan tingkat hipertensi sebelum dan
sesudah dilakukan akupunktur diperoleh dengan hasil 0,004 yang berarti P <0,05
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh intervensi
keperawatan komplementer akupunktur terhadap pasien hipertensi. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan
antara terapi komplementer akupuntur terhadap tekanan darah pada pasien
hipertensi di desa sawiji kec. Jogoroto kab. jombang.

Abimanyu darmawan dkk (2019) mengatakan akupuntur mensimulasi


impuls saraf parasimpatis dan menekan impuls saraf simpatis. Parasimpatis
dominan akan menghasilkan asetilkolin, di mana ikatan asetilkolin dalam sel
endotel akan menginduksi pembentukan Nitrit Oksida lokal dan di endotelium
yang berperan sebagai vasorelaksan pembuluh darah, sehingga, akupunktur
dapat menjadi modalitas terapi komplementer yang cukup efektif dan aman untuk
pengobatan hipertensi ringan hingga sedang pada pasien hipertensi.

Khoirul arifin dkk (2018) mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang


telah dilakukan, dapat diperoleh bebrapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tekanan
darah sebelum dilakukan terapi akupuntur didapatkan nilai minimal tekanan
sistolik yaitu 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg. Nilai maksimal tekanan sistolik
sebesar 200 mmHg dan tekanan diastolik 110 mmHg. 2. Tekanan darah sesudah
dilakukan terapi akupuntur didapatkan nilai minimal tekanan sistolik 120 mmHg
dan tekanan diastolik 80 mmHg. Nilai maksimal didapatkan nilai tekanan sistolik
182 mmHg dan tekanan diastolik 105 mmHg. 3. Ada pengaruh terapi akupuntur
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan penderita hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ambulu Jember.

KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa jurnal yang telah di paparkan tentang penelitian


yang menggunakan metode akupuntur dapat di simpulkan bahwa terapi
akupuntur memiliki peran penting dalam pengobatan sebagai terapi
komplementer atau obat non farmakologi. Penurunan tekanan diastolik dan
sistolik yang sangat signifikan sangat mempengaruhi pada metode akupuntur ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, S. (2018). Pengaruh Terapi Komplementer Akupuntur Terhadaptekanan


Darah Pada Pasien Hipertensi Di Desa Sawiji Kec. Jogoroto Kab.
Jombang.

AHA (American Heart Association). (2017). 2017 Guideline for the Prevention,
Detection, Evaluation and Management of High Blood Pressure in
Adults. https://healthmetrics.heart.org/wp-content/
uploads/2017/11/Detailed-Summary.pdf.

Arifin, K. (2016). Pengaruh Terapi Akupuntur terhadap Perubahan Tekanan


Darah pada Lansia Dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Ambulu Kabupaten Jember (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JEMBER).
Darmawan, A., Berawi, K. N., & Wahyudo, R. (2019). Efektifitas terapi akupunktur
terhadap penderita hipertensi. Jurnal Kesehatan dan Agromedicin, 6(2).

Hasnah, H., & Ekawati, D. (2017). Pengaruh Terapi Akupunktur Pada Pasien
Hipertensi Di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
Makassar. Journal of Islamic Nursing, 1(1), 41-46.

Lilyana. (2008). Faktor-Faktor Resiko Hipertensi Pada Jamaah Majelis Dzikir


Surabaya Nurulsalam. Surabaya: tidak dipublikasikan

Nompo, R. S. (2020). Pengaruh Aplikasi Akupuntur Pada Pasien Hipertensi di


Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 5(2).

Sari, I. P. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stroke


berulang pada penderita pasca stroke (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Turnbull, F., & Patel, A. (2007). Acupuncture for blood pressure lowering:
needling the truth. Circulation, 115(24), 3048–3049. https://doi.
org/10.1161/CIRCULATIONAHA.107.706952.

Anda mungkin juga menyukai