Anda di halaman 1dari 7

LITERATURE REVIEW PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP

PENINGKATAN BERAT BADAN


Seprut Setiani Harefa1
Politeknik Yakpermas Banyumas, Diploma III Keperawatan
Email : jurnalyakpermas@gmail.com

Puji Indriyani2
Politeknik Yakpermas Banyumas, Diploma III Keperawatan
Email : jurnalyakpermas@gmail.com

Eko Sari Ajiningtyas3


Politeknik Yakpermas Banyumas, Diploma III Keperawatan
Email : jurnalyakpermas@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang : Bayi adalah anak dengan usia 0-12 bulan. Peningkatan berat badan merupakan
salah satu indikator kesehatan bayi yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur pertumbuhan bayi.
Berat badan adalah ukuran antropometri yang terpenting dan sering digunakan pada bayi baru
lahir (neonatus). Berat badan lahir digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau barat badan
lahir rendah (BBLR). Dikatakan berat badan lahir rendah (BBLR) apabila berat bayi lahir dibawah
2500 gram atau dibawah 2,5 kg. Berdasarkan hasil survey demografi dan kesehatan indonesia
(SDKI) tahun (2017) menunjukkan jumlah bayi di Indonesia mencapai 14.261.868 jiwa diantaranya
bayi mengalami berat badan Bawah Garis Merah (BGM) presentasi 3,5%. Provinsi Jawa Tengah
status gizi pada balita antara buruk-kurang dengan rincian 4,1% balita mengalami,gizi buruk dan
13,5% gizi kurang (Kementrian Kesehatan RI, 2013). Sementara itu, di kabupaten Banyumas pada
2014 masih ditemukan 765 balita (0,8%) dengan status gizi kurang-buruk, atau yang sering disebut
juga sebagai kondisi Bawah Garis Merah (BGM). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pijat bayi
terhadap peningkatan berat badan. Metode: metode pengumpuln data menggunakan analisa
deskriptif dan studi literature. Hasil: Rerata berat badan bayi setelah satu bulan dilakukan
observasi pada kelompok kontrol yaitu 400-508 gram. Rerata berat badan bayi setelah satu bulan
dilakukan observasi pada kelompok intervensi yaitu 480-1325 gram. Kesimpulan: berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pijat bayi berpengaruh untuk meningkatkan berat badan
bayi.
Kata Kunci: Bayi, Berat Badan Pijat Bayi.

ABSTRACT
Background : Babies are children aged 0-12 months. Weight gain is one indicator of infant health that can be
used as a benchmark for infant growth. Body weight is the most important anthropometric measure and is
often used in newborns (neonates). Birth weight is used to diagnose normal or low birth weight (LBW)
babies. It is said to be low birth weight (LBW) if the baby's weight is born below 2500 grams or under 2.5 kg.
Based on the results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in (2017), the number of
infants in Indonesia reached 14,261,868, of which infants experienced a weight below the Red Line (BGM)
with a presentation of 3.5%. In Central Java Province, the nutritional status of children under five is between
poor and low, with details of 4.1% of children under five experiencing malnutrition and 13.5% of
malnutrition (Ministry of Health, 2013). Meanwhile, in Banyumas district in 2014 there were still 765
children under five (0.8%) with less-poor nutritional status, or what is often referred to as the condition
under the Red Line (BGM). Objective: To determine the effect of infant massage on weight gain. Method:
data collection method using descriptive analysis and literature study. Results: The average baby weight after
one month was observed in the control group, which was 400-508 grams. The average baby weight after one
month was observed in the intervention group, which was 480-1325 grams. Conclusion: based on these data
it can be concluded that baby massage has an effect on increasing baby's weight.
Keywords: Infants, Infant Massage Body Weight.

ISSN 2502-1524 Page | 8


Seprut Setiani Harefa : Literatur Review: Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
Peningkatan Berat Badan

PENDAHULUAN kondisi Bawah Garis Merah (BGM).


Anak merupakan individu yang (Dinkes Banyumas, 2014).
berada dalam satu rentang perubahan Balita gizi buruk atau
perkembangan dan pertumbuhan yang malnutrisi,adalah kondisi ketika anak
dimulai dari bayi hingga remaja (Adi et tidak menerima nutrien, mineral serta
al., 2020). kalori yang cukup untuk membantu
Pertumbuhan dan perkembangan perkembangan organ vital. Gizi buruk
pada anak adalah dua peristiwa yang akan berdampak pada pertumbuhan dan
sifatnnya berbeda, tetapi saling kesehatan anak. Ada beberapa faktor
berkaitan dan sulit dipisahkan. penyebab balita mengalami gizi buruk
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah diantaranya yaitu kurangnya asupan
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran makanan,yang dapat memicu
atau dimensi tingkat sel, organ maupun kekurangan nutrien yang sangat penting
individu yang bisa diukur dengan hingga berujung pada gizi buruk. Selain
ukuran berat: gram, pound, kilogram itu, makan secara tidak teratur juga juga
(Soetjiningsih & Ranuh, 2014). bisa menyebabkan masalah pencernaan
Peningkatan berat badan dan malnutrisi, serta kurangnya ASI
merupakan salah satu indikator juga beresiko menyebabkan gizi buruk
kesehatan bayi yang dapat dijadikan pada bayi karena air susu ibu
sebagai tolak ukur pertumbuhan bayi. mengandung nutrien yang sangat
Berat badan adalah ukuran antropometri penting bagi pertumbuhan bayi.
yang terpenting dan sering digunakan Berdasarkan masalah diatas, maka
pada bayi baru lahir (neonatus). Berat perlu ada upaya untuk meningkatkan
badan lahir digunakan untuk berat badan bayi, salah satunya dengan
mendiagnosa bayi normal atau barat pijat bayi. Pemijatan pada bayi menurut
badan lahir rendah (BBLR). Dikatakan (Kalsum, 2014), akan merangsang
berat badan lahir rendah (BBLR) apabila nervus vagus. Saraf ini akan
berat bayi lahir dibawah 2500 gram atau meningkatkan peristaltik usus,
dibawah 2,5 kg. Pada masa bayi/balita sehingga,pengosongan lambung lebih
dapat dipergunakan untuk melihat laju cepat, dengan demikian akan
pertumbuhan fisik atau status gizi (Puji, merangsang,nafsu makan bayi untuk
2015). makan lebih lahap dalam jumlah yang
Berdasarkan hasil survey cukup. Selain itu juga dapat memacu
demografi dan kesehatan indonesia enzim pencernaan makanan secara
(SDKI) tahun (2017) menunjukkan maksimal. Disisi lain, pijat juga dapat
jumlah bayi di Indonesia mencapai memperlancar peredara darah dan
14.261.868 jiwa diantaranya bayi meningkatkan metabolisme sel, dari
mengalami berat badan Bawah Garis rangkaian tersebut berat badan bayi akan
Merah (BGM) presentasi 3,5%. meningkat.
(Fitriyanti et al., 2019). Berdasarkan latar belakang diatas
Provinsi Jawa Tengah status gizi penulis tertarik melakukan literature
pada balita antara buruk-kurang dengan reviewe tentang Pengaruh Pijat Bayi
rincian 4,1% balita mengalami,gizi Terhadap,Peningkatan Berat Badan
buruk dan 13,5% gizi kurang Bayi.
(Kementrian Kesehatan RI, 2013).
Sementara itu, di kabupaten Banyumas METODE PENELITIAN
pada 2014 masih ditemukan 765 balita Jenis penelitian yang digunakan
(0,8%) dengan status gizi kurang-buruk, adalah penelitian kepustakaan, waktu
atau yang sering disebut juga sebagai penelitian 18 November 2020 - 10
Februari 2021, sumber data penelitian

ISSN 2502-1524 Page | 9


Journal of Nursing and Health (JNH)
Volume 6 Nomer 1 Tahun 2021 Halaman : 8-14

yaitu data sekunder berupa literatur– yang dapat Sari.


literatur relevan seperti jurnal dan buku, meningkatkan
metode pengumpulan data yaitu berat badan 3. Jurnal 1
dokumentasi dan study literature, bayi. Puskesmas
Tunikamasea
metode analisis data menggunakan
Secara teori ng.
metode analisis deskriptif, prosedur dijelaskan Kecamatan
penelitian organize, synthesize, identity. bahwa Bontoa,
sebagian Kabupaten
besar sistem Moras,
HASIL DAN PEMBAHASAN saraf adalah Sulawesi
sistem Selatan.
Tabel 1 otonom, salah Jurnal 2
Persamaan Dan Perbedaan Dari satu Desa Pagiren
diantaranya wilayah
Kedua Jurnal adalah Puskesmas
persarafan Secang.
Jurnal Persamaan Perbedaan pada sistem
Judul Jurnal 1 dan 2 1. Jurnal 1 cerna. Suplai 4. Jurnal 1
jurnal membahas Peningkatan saraf Melibatkan
tentang berat parasimpatis 30 orang bayi
Tujuan pengaruh badanbayi dihantarkan beserta
pemijatan melalui dari abdomen bayinya,
Penulis terhadap pemijatan. melalui saraf yang dibagi
peningkatan Jurnal 2 Pijat vagus. menjadi
Lokasi berat badan bayi kelompok
penelitian bayi. terhadap Saraf vagus kontrol dan
berat badan adalah saraf kelompok
Poin yang Pengaruh bayi usia 1-3 ke-10 yang intervensi
Diteliti pijat terhadap bulan mengatur selam 1
peningkatan fungsi organ bulan.
Responde berat badan 2. Jurnal 1 tubuh Pemijatan
n bayi. diterbitkan termasuk di dilakukan 2-3
tahun 2014 bagian dada kali
Metodolo Kedua jurnal oleh jurnal dan perut. seminggu
gi menggunakan keperawtan Ransangan selama
Penelitian metode Indonesia, pada saraf kurang lebih
eksperimental Volume 17, vagus (saraf 10-20 menit
Hasil . No. 1, Maret parasimpatis) selama 1
penelitian 2014. Pissn akan bulan.
Dari uraian di 1410-4490, merangsang Jurnal 2
Kesimpul atas Eissn 2354- lambung Bayi usia 1-3
an menunjukkan 9203. untuk bulan yang
bahwa Jurnal 2 mengeluarka diberi ASI
Teori pemijatan diterbitkan n hormon sebanyak 12
yang berpengaruh tahun 2017 gastrin. responden (6
dipakai terhadap oleh jurnal Hormon mendapat
peningkatan keperawatan gastrin akan perlakuan
berat badan. volume 3, merangsang dan 6
Hal ini No. 1, pengeluaran kontrol),
dikarenakan Januari insulin, asam dipijat 2x 15
dengan 2017. Ditulis khindroklorid menit (pagi
pemijatan oleh Wahyu a, dan sore)
dapat Tri Astuti, pepsinogen, dilakukan
merangsang Evy Tri enzim selama 28
peningkatan Susanti, dan pankreas, hari.
masukan Maya mukus, 5. Jurnal 1
makanan Permata peningkatan Sesuai hasil

ISSN 2502-1524 Page | 10


Seprut Setiani Harefa : Literatur Review: Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
Peningkatan Berat Badan

aliran penelitian peningkatan


empedu hati yang telah motilitas
dan dilaksanakan lambung dan
merangsang di usus akan
motilitas Kecamatan mempermuda
lambung. Bontoa, h
Hormon Kabupaten pencampuran
gastrin juga Moras ,
mempermuda Sulawesi pendorongan
h relaksasi Selatan makanan dan
reseptif didapatkan penyerapan
lambung bahwa rata- nutrisi
(relaksasi rata menjadi
sementara) peningkatan lebuh baik
sehingga berat badan (Guyton,
lambung pada 2012; guyton
dapat kelompok & Hall,
menambah intervensi 2006).
volumenya (kelompok
dengan A) berkisar
sangat antara 508
mudah tanpa gram
peningkatan perbulan;
Hasil literature reviewe ini
tekanan. sedangkan
Pengeluaran pada ditemukan rata-rata peningkatan berat
insulin akan kelompok badan bayi pada kelompok intervensi
mempermuda kontrol (dilakukan pemijatan) berkisar 580-1325
h untuk (kelompok gram sedangkan rata-rata peningkatan
metabolisme B) berkisar berat badan bayi pada kelompok kontrol
glukosa. antara 400 (tidak dilakukan pemijatan) berkisar
Sekresi asam gram 400-508 gram. Pada jurnal 1 frekuensi
hindroklorida perbulan. pijat bayi dilakukan 2-3 kali seminggu
, pepsinogen, dengan durasi 10-20 menit selama 1
enzim Jurnal 2
bulan dan pada jurnal ke 2 frekuensi
pankreas, Berdasarkan
peningkatan hasil pijat bayi dilakukan 2 x 15 menit (pagi
aliran pengukuran dan sore) dalam 4 minggu/28 hari.
empedu hati kedua Pemijatan/message pada bayi
akan kelompok, akan merangsang nervus vagus, untuk
mempermuda diperoleh meningkatkan peristaltik usus dengan
h pencernaan rerata berat cara menstimulus pengosongkan
makanan. badan bayi lambung, sehingga bayi cepat lapar, dan
Saat yang tidak masukan makanan akan meningkat.
makanan dipijat Saraf ini juga merangsang peningkatan
sampai pada adalah 508
produksi enzim pencernaan, sehingga
duodenum gram, dan
maka akan pada bayi penyerapan nutrisi meningkat. Nutrisi
merangsang yang dipijat yang diserap akan ikut dalam peredaran
pengeluaran selama 28 darah yang juga meningkat oleh
cholecystoki hari adalah potensial aksi saraf simpatis. Selain itu,
nin, hal ini 1325 gram. peningkatan distribusi mikro dan makro
akan nutrient akan membantu peningkatan
merangsang metabolisme organ dan sel, sehingga ada
motilitas penyimpanan bawah kulit dan
usus. pembentukkan sel baru. Keadaan ini
Sehingga
yang dapat meningkatkan berat badan
dengan
adanya bayi. (kalsum, 2014).

ISSN 2502-1524 Page | 11


Journal of Nursing and Health (JNH)
Volume 6 Nomer 1 Tahun 2021 Halaman : 8-14

Selain itu kondisi stress Rerata berat badan bayi setelah satu
(ketidaknyamanan) pada bayi juga dapat bulan dilakukan observasi pada
menyebabkan berat badan bayi kelompok intervensi yaitu 480-1325
menurun. Hal ini dikarenakan saat gram. Jadi berdasarkan data tersebut
stress, tubuh akan melepaskan hormon dapat disimpulkan bahwa pijat bayi
adrenalin kartisol. Adrenalin kartisol berpengaruh untuk meningkatkan berat
berfungsi untuk mempersiapkan tubuh badan bayi.
untuk melakukan aktivitas berat. Namun
hormon ini juga bisa meminimalisir SARAN
nafsu makan. Respon tubuh pada stress A. Bagi Institusi Kesehatan
yang berlebihan akan menyebabkan Dalam pemberian asuhan
gangguan pencernaan pada bayi. keperawatan tingkatkan kemampuan
Akibatnya, saluran pencernaan SDM (perawat) untuk mengikuti
melambat agar tubuh bisa berfokus pelatihan pijat bayi supaya bisa
untuk merespon pemicu stress. Kondisi menerapkan pijat bayi dalam asuhan
seperti ini bisa mengakibatkan kondisi keperawatan pada bayi berat badan
malnutrisi pada bayi (Made, 2011). rendah.
Untuk itu perlu adanya upaya untuk
meningkatkan berat badan bayi salah
satunya dengan pijat bayi. B. Bagi Tenaga Kesehatan
Berdasarkan hasil data analisa di Dalam melakukan tindakan
atas menunjukkan bahwa berat badan keperawatan yaitu pijat bayi harus
bayi pada jurnal 2 mengalami dilakukan secara teratur untuk
peningkatan yang sangat signifikan. Hal mendapatkan hasil yang signifikan.
ini dikarenakan frekuensi pemijatan Selain itu perawat juga bisa
pada jurnal 2 dilakukan lebih sering. Hal mengajarkan orang tua untuk dapat
tersebut di dukung oleh penelitian yang melakukannya secara mandiri.
dilakukan (Rosi, 2016) rata-rata
peningkatan berat badan bayi pada
kelompok kontrol (tidak dipijat) UCAPAN TERIMA KASIH
mengalami peningkatan sebesar 0.89 kg, puji syukur atas kehadirat Alloh
pada kelompok intervensi (dilakukan Puji syukur penulis panjatkan kepada
pemijatan) 1x/hari mengalami Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
peninkatan sebesar 1,08 kg, dan pada berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
kelompok intervensi (dilakukan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini,
pemijatan) 2x/hari mengalami Penulisan karya tulis ilmiah ini
peningkatan sebesar 1,28 kg. Fakta riset dilakukan dalam rangka memenuhi salah
menunjukkan bahwa peningkatan rata- satu syarat untuk mencapai gelar Ahli
rata berat badan badan bayi paling besar Madya Keperawatan pada Politeknik
dialami oleh kelompok bayi dengan Yakpermas Banyumas. Saya menyadari
intervensi pijat 2x/hari. Hal ini dapat bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
disimpulkan bahwa pijat bayi dengan dari berbagai pihak pada penyusunan
durasi kurang lebih 10-20 menit yang karya tulis ilmiah ini, sangatlah sulit
diberikan 2x/hari lebih efektif bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh
meningkatkan berat badan bayi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
karena itu pijat bayi perlu dilakukan kasih kepada:
sebagai prosedur asuhan keperawatan
anak kurang gizi.
1. Rahaju Ningtyas, S.Kp., M.Kep.
SIMPULAN selaku Direktur Politeknik
Rerata berat badan bayi setelah Yakpermas Banyumas.
satu bulan dilakukan observasi pada 2. Ns. Puji Indriyani S.Pd.,M.Kep, dan
kelompok kontrol yaitu 400-508 gram. Ns. Eko Sari Ajiningtyas,

ISSN 2502-1524 Page | 12


Seprut Setiani Harefa : Literatur Review: Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
Peningkatan Berat Badan

S.St.,M.Kes selaku dosen Kabupaten Banyumas


pembimbing yang telah Tahun 2014. Jawa Tengah,
menyediakan waktu, tenaga, dan Dinas Kesehatan
pikiran untuk mengarahkan penulis Kabupaten Banyumas.
dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini dengan baik. Cahyanto, B. E. (2020). Asuhan
3. Orang tua penulis ibu Nurutia Gea Kebidanan Komplementer
yang selalu mendoakan penulis. Berbasis Bukti. Solo, CV
4. Orang tua wali penulis Bapak Al Qalam Media Lestari.
Yonatan Adiguna Ang dan Ibu
Sabrina Suhono Tedjo yang telah Prasetyo,D.S. (2017). Buku Pintar Pijat
memberikan bantuan dukungan Bayi. Yogyakarta, Buku
material, semangat dan moral. Biru.
5. Tessa Nur Safitri, Gustian, Cantika,
Anggit, Azzah, Anggit, Nova dan Depkes. (2009). Hubungan Frekuensi
Bella yang telah memberikan Baby Spa dengan
dukungan motivasi untuk fokus Perkembangan pada Bayi
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. usia 4-6 Bulan di Klinik
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Baby Spa Ananda
karyawan Politeknik Yakpermas Kecamatan Ambarawa
Banyumas terimkasih atas Kabupaten Semarang.
kerjasamanya.
7. Teman-teman angkatan 2018 Dewi, N.L.S. (2018). Modul Praktika
khususnya kelas 3B yang penulis Keperawatan Anak.
cintai, kasihi semoga bisa Jakarta, ALPViKI.
menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan baik pula. Fitriyanti, Y. E., Arsyard, G., &
8. Serta semua pihak yang tidak Sumiaty, S. (2019).
disebutkan satu persatu yang telah Pengaruh Pijat Bayi
ikut membantu penulis terhadap Peningkatan Berat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Badan. Jurnal Bidan
Cerdas (JBC), 2(2), 100.
Semoga bantuan serta budi baik https://doi.org/10.33860/jbc
yang telah diberikan kepada penulis, .v2i2.199
mendapatkan balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Penulis menyadari dalam Kalsum, U. (2014). Peningkatan Berat
penulisan karya tulis ilmiah ini jauh dari Badan Bayi melalui
sempurna, penulis berharap hasilnya Pemijatan. Jurnal
dapat memberikan manfaat bagi KeperawatanIndonesia,17(
siapapun yang membacanya. 1),25–29.
https://doi.org/10.7454/jki.
v17i1.371

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset


DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan Dasar Tahun
Aulia, S. (2015). Petunjuk Praktis Pijat,
2013. Jakarta, Balai
Senam, dan Yoga Sehat
Penelitian Dan
untuk Bayi agar Tumbuh
Pengembangan Kesehatan
Kembang Maksimal.
Kemenkes RI.
Yogyakarta, Araska.
Merita, M. (2019). Tumbuh Kembang
Dinas Kesehatan Banyumas. (2014).
Anak Usia 0-5 Tahun.
Profil Kesehatan
Jurnal Abdimas Kesehatan

ISSN 2502-1524 Page | 13


Journal of Nursing and Health (JNH)
Volume 6 Nomer 1 Tahun 2021 Halaman : 8-14

(JAK), 1(2), 83. Saat Prosedur Injeksi Pada Anak


https://doi.org/10.36565/jak Usia Prasekolah Saat Hospitalisasi.
.v1i2.29 JIL. 5 NO. 2 (2020): Jurnal
Keperawatan dan kesehatan:
Puji, W. (2015). Pengaruh Pijat Bayi https://doi.org/1052488/jnh.v5i2.1
Terhadap Peningkatan 24
Berat Badan pada Balita
Usia 0-2 Tahun di BPM
Ny. N Banyuwangi.
Journal of Chemical
Information and Modeling,
53(9), 243.

Soetjiningsih dan R. (2014). Jakarta


Tumbuh kembang Anak
(ke-2). EGC.

Rusmawan, U. (2019). Teknik Penulisan


Tugas Akhir dan Skripsi
Pemograman. Jakarta, PT
Gramedia.

Wydiastuti, D. (2010). Panduan


Perkembangan Anak 0-1
Tahun. Jakarta, Pustaka
Pembangunan Swadaya
Nusantara.

Rosi, K. S. (2016).Pengaruh Frekuensi


Pijat Bayi Terhadap
Pertumbuhan (Berat Badan)
Bayi Usia 1-3 Bulan di
Desa Karangsari dan
Purbadana. Jurnal Ilmiah
Kebidanan (7)1,2016.41-
52.

Yanto, Ratri A. B., Mikhael D., Maria


D. N., Handayani. (2019).
Engineerring Psichologi: Prinsip
Dasar Rekayasa Kerja Berbasis
Integrasi Fisik, Psikis, dan Teknik.
Yogyakarta, Universitas Katolik
Indonesia Adma Jaya.

Made Wardhana (2011)


Psikoneuroimunologi di Bidang
Dermatologi. Bali, FK Universitas
Udayana.

Adi M, Puji I, Rahaju N. (2020).


Tinjauan Literature: pengaruh
terapi distraksi Audiovisual Pada

ISSN 2502-1524 Page | 14

Anda mungkin juga menyukai