Anda di halaman 1dari 32

1

Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI MELALUI METODE LATIHAN
DI KELAS IVSD NEGERI 06 GUNUNG AGUNG

Nama : Misnawati

NIM : 837728287

Email : misnaw052@gmail.com

Pembelajaran adalah perubahan dalam kemampuan sikap atau prilaku siswa yang relatif
permanen dari pengalaman atau pelatihan. Menurut Hamalik (1995:27). Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Bersasarkan rumusan masalah yang dikembangkan pada pelaksanaan
PTK ini, maka tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan
hasil belajar dalam proses pembelajaran Matematika dengan materi Bilangan Romawi
melalui penerapan metode latihan.
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas IV SDN 06 Gunung Agung, dengan jumlah
siswa 24 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
Dengan materi “Bilangan Romawi pada pembelajaran matematika.
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam materi pelajaran Matematika. Penerapan metode latihan dan penggunaan media
gambar bilangan romawi dapat meningkatkan hasil belajar siswa “Bilangan Romawi”
pada mata pelajaran Matematika Pada sikus 1 14 (65%),siklus 2 22(95%) siklus 3
24(100%). Hasil yang dicapai siswa setelah menerapkan metode latihan. Kesimpulan Ada
Perubahan nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode latihan.
Kata kunci : Metode Latihan, Hasil Belajar Siswa, Pembelajaran

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi atau kemampuan
tersendiri untuk mencapai harapan yang diinginkan dalam melaksanakan pendidikan pada
umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya. Untuk memiliki kompetensi tersebut
guru perlu membina diri secara baik, karena fungsi guru adalah membina dan
mengembangkan kemampuan peserta didik secara profesional didalam proses belajar
mengajar. Guru harus selalu berpikir kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Dari hasil evaluasi di kelas IV SDN 06 Gunung Agung tingkat penguasaan terhadap
materi pelajaran pada pertemuan pertama masih rendah pada pelajaran matematika mengenai
“Bilangan Romawi” hanya 9 siswa dari 24 orang siswa yang mendapat nilai di atas Keriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan nilai ketuntasan untuk mata pelajaran matematika
adalah 65.

Menurut hasil evaluasi di atas maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran.


Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa dalam upaya meningkatkan hasil belajar pelajaran
matematika diperlukan memperbaiki kerakteristik siswa .

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika
siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung ada beberapa masalah yang menjadi menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika diantaranya :
a. Siswa kurang berkonsentrasi saat guru menjelaskan pelajaran matematika, anak asyik
ngobrol dengan teman sebangkunya.
b. Guru banyak ceramah pada waktu menyampaikan pembelajaran matematika,
menyebabkan siswa menjadi bosan dalam menerima pelajaran.,
2. Analisis Masalah

Pada awalnya guru bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu guru
tidak harus memulai dengan masalah. Setelah penulis mengidentifikasi masalah yang ada
dalam pelajaran matematika, maka penulis dapat merumuskan analisis masalah sebagai
berikut :

3
a. Guru kurang dalam mengelola kelas dengan baik sehingga kondisi kelas tidak kondusif,
siswa merasa tidak nyaman ketika pembelajaran berlangsung.
b. Guru kurang dalam menguasai materi sehingga kurang percaya diri, dan pelajaran hanya
tertuju kepada siswa yang aktif .
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Maslah
Alternatif yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan kelas yaitu dengan
menggunakan metode yang tepat, maka penulis merencanakan dan melaksanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba metode latihan pada
pembelajaran matematika di kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada materi “Bilangan
Romawi”.

B. Rumusan Masalah

Masalah adalah segala rintangan tentang hambatan dan kesulitan yang memerlukan
pemecahan jawaban agar usaha tujuan yang diharapkan mendapatkan hasil yang baik.
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI
MELALUI METODE LATIHAN DI KELAS IV SD NEGERI 06 GUNUNG AGUNG

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan, maka tujuan perbaikan


pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan materi
“Bilangan Romawi” melalui penerapan metode latihan.
b. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode latihan.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam memahami konsep


materi pembelajaran.

2. Bagi Guru

4
a. Dapat meningkatkan pengetahuan guru , serta meningkatkan kreatifitas guru dalam
pembelajaran matematika .
b. Dapat menentukan strategi dan media pembelajaran yang tepat.

3. Bagi Sekolah

Hasil perbaikan pembelajaran memberi manfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran


serta meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan serta membangun
institusi sekolah sebagai sekolah yang memiliki keunggulan dalam inovasi pembelajaran dan
mutu kelulusannya

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan guru di dalam kelas tempat
mengajar dengan memfokuskan pada peningkatan proses dan praktik pembelajaran antara
guru dan siswa di dalam kelas.

5
Penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek
perencanaan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam suatu siklus
berikutnya.

B. Tentang Matematika

c. Pengertian
Secara etimologi pengertian matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (thing that are learned). Dalam
bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses
pembentukan dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga
sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan
dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang
matematika terus berkembang. Dikemukakan beberapa pengertian matematika menurut para
ahli.

Menurut Prof. Dr. Andi Hakim Nasution matematika adalah ilmu struktur, urutan
(order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar penghitungan, pengukuran, dan
penggambaran bentuk objek.
d. Ruang Lingkup Matematika
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang
dibukukan dan harus ditunjukan oleh siswa pada hasil belajarnya pada mata pelajaran
matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,
indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Aspek atau ruang lingkup materi pada
standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran, geometri, aljabar trigonometri,
peluang, statistik dan kalkulus.
e. Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan ketrkaitan antar konsep dan
mengaflikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

6
C. Metode Pembelajaran

1. Definisi Metode Pembelajaran


Dalam bahasa Inggris, method berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran,
metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Joni
(1992/1993:1.24) mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat
relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi metode pembelajaran adalah
berbagai cara kerja dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Hal berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode
belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan.
2. Jenis Metode
Beberapa bentuk metode belajar yang kita adalah ceramah, diskusi, tanya jawab,
simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok, demontrasi (modelling),

eksperimen, pemecahan masalah, inkuiri, dan sebagainya.

sekarang muncul Pertanyaan, bagaimana langkah-langkah atau prosedur penggunaan


metode. Penulis sekaligus guru yang melakukan perbaikan pembelajaran di kelas IV SDN 06
Gunung Agung menerapkan model pembelajaran matematika dengan penggunaan metode
latihan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang “Bilangan Romawi”.

D. Metode Latihan

1. Pengertian Metode Latihan


Metode latihan merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-
kegiatan latihan agar siswa memiliki kemampuan atau keterampilan yang lebih tinggi dari
apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu metode latihan menuntut siswa untuk selalu belajar
dan mengevaluasi latihan-latihan yang diberikan oleh guru dengan tujuan mencapai
keberhasilan untuk menigkatkan hasil belajar siswa. Pengunaan metode latihan sangat
berperan sekali dalam mengukur kemampuan siswa dalam hasil belajar.
2. Tahapan Metode Latihan
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan metode latihan yaitu guru memberikan gambaran antara materi yang
akan dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa tersebut. Guru juga
menyampaikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran ini. Serta guru
memberikan motivasi agar siswa memahami tentang bilangan romawi.
b. Tahap Pelaksanaan

7
Langkah-langkah pelaksanaan metode latihan dalam pembelajaran matematika
tentang bilangan romawi adalah sebagai berikut :

 Sebelum latihan dilaksanakan siswa harus diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan
dari latihan tersebut.
 Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana
kemudian ke tingkat yang lebih sulit
 Selama latihan berlangsung perhatikanlah bagian-bagian yang dirasakan sulit oleh siswa
 Memberikan penilaian terhadap hasil latihan siswa
3. Kelebihan Metode Latihan
a. Siswa memperoleh kecakapan mental.
b.Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
c.Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa siswa yang telah berhasil dalam belajar
telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian
hari.
d. Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan antara siswa yang disiplin dan
yang kurang disiplin dalam belajarnya dengan memperhatikan tindakan dan tingkah laku
siswa saat berlangsungnya latihan.
4. Kelemahan Metode Latihan
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Latihan yang dilaksanakan secara berulang merupakan hal yang monoton dan mudah
membosankan.
E. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, sehingga mendorong
terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat memacu
timbulnya proses belajar, adanya komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak
langsung komunikasi antara guru dengan siswa.

Penggunaan media gambar bagi siswa dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
menarik dan lebih aktif. Menurut (I Made Tegeh, 2008), media gambar adalah gambar-
gambar lukisan tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni fotografi. Penyajian objek dalam
bentuk gambar dapat disajikan dalam bentuk nyata maupun dalam kreasi khayalan belaka
sesuai dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya.

8
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian

1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas IV SDN 06 Gunung Agung, dengan jumlah
siswa 24 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dengan materi
“Bilangan Romawi” pada mata pelajaran matematika.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru harus memperhatikan karakteristik


siswa, latar belakang keluarga dan tahap perkembangan psikologisnya sehingga dalam
praktiknya pada pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna bagi siswa.

2. Tempat Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan


adalah disalah satu SD yang berada di Desa Dwikora Jaya Kecamatan

Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat, tepatnya di SDN 06 Gunung Agung

- Sekolah yang digunakan penulis dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran adalah di


SDN 06 Gunung Agung. Karena penulis merupakan salah satu guru di SD tersebut.
- Kelas yang digunakan dalam pelaksanaan pebaikan pembelajaran adalah di kelas IV yang
berjumlah 24 siswa.
- Mata pelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan perbaikan ini adalah mata pelajaran
matematika.

3. Waktu Penelitian

9
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 3 siklus, yaitu siklus 1
dilaksanakan pada tanggal 2 November dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 5 November,
dan siklus 3 8 November dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Perbaikan

No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan


Selasa, 2 November
1. Matematika Siklus I
2021
Jum'at, 5 November Siklus II
2. Matematika
2021
Senin, 8 November
3. Matematika Siklus III
2021

4.Pihak yang membantu penelitian

Pihak yang membantu di dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya :

Bapak Mirhanudin, S. Pd, M.pd sebagai supervisor 1


Ibu Mujiati, S.pd. sebagai supervisor 2
Ibu Dwi Kartika Sasi, S.pd sebagai kepala SDN 06 Gunung Agung
Ibu Tyas Rahayu, S.Pd.SD selaku teman sejawat
Rekan-rekan Guru SDN 06 Gunung Agung

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah di atas menunjukan bahwa program perbaikan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
a. Menepatkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Bandar Lampung yaitu Bapak Mirhanudin S. Pd,
M.Pd sebagai dosen pembimbing.

10
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Mujiati, S.Pd.
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti (mahasiswa),
maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data dari proses perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan (APKG).
c. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
d. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa serta
membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
e. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
Sebelum melaksanakan perbaikan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan teman sejawat.


Teman sejawat berperan membantu mengobservasi jalannya proses perbaikan
pembelajaran dari setiap siklus, yang sekaligus sebagai teman berdiskusi. Sedangkan identitas
teman sejawat yang menjadi pilihan penulis adalah :
Nama : Tyas Rahayu, S.Pd
Jabatan: Guru Kelas 5 SDN 06 Gunung Agung
Pendidikan : S.1
b. Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan teman sejawat :
1) Menentukan sasaran yang akan diobservasi sesuai dengan fokus perbaikan.
2) Mengobservasi jalannya proses perbaikan pembelajaran
3) Melaporkan hasil pengamatan selama pembelajaran.
c. Menyusun rencana pembelajaran sebanyak 3 siklus
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran
e. Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat proses pembelajaran


berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran matematika Siklus 1

dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :

1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data

11
4. Tahap refleksi
Siklus 1 dilakukan pada tanggal 2 November 2021 dengan kompetensi Mengenal
Bilangan Romawi. Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :

 Langkah-langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan siswa kedalam situasi belajar yang kondusif
dengan cara berdoa, mengabsen, dan meminta siswa mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk memacu pemahaman siswa terhadap materi yang
akan diajarkan .
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
 Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat peraga
gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
- Guru bersama siswa membahas hasil kerja semua kelompok
 Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu
 Media, Sumber dan Metode Pembelajaran
 Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi
 Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
 Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan.

c. Pengamatan

 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

12
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru melaksanakan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya. Alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) pedoman observasi (formulir atau
lembar pengamatan dan daftar cek), (2) catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dianggap penting)
2. Teknik wawancara, secara terstruktur. Alat yang dapat digunakan adalah pedoman /
panduan wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, satuan pelajaran
(RPP), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid dan
akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian.
Observasi ini berpatokan pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang dilakukan
sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh serta proses yang telah diamati,
diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususun kembali langkah-
langkah perbaikan.
b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah berhasil atau belum.
 Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti dalam tes adalah sebagai berikut :
1. Rencana perbaikan pembelajaran (terlampir)
2. Lembar Pengamatan Siswa (terlampir)
3. Lembar Observasi Guru (terlampir)
4. Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
5. Lembar Evaluasi Akhir (terlampir)
d. Refleksi

 Refleksi Terhadap Proses Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 1, kami

13
berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Kekuatan
 Dengan mengunakan metode latihan, maka berhasil untuk meningkatkan penguasaan
konsep siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Bilangan Romawi”.
2. Kelemahan
 Guru kurang melibatkan siswa untuk mencari informasi.
 Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas latihan belum maksimal.

2. Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 5 November 2021 dengan kompetensi mengenal


Bilangan Romawi pada tahapan ini guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :

 Langkah-langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar yang
kondusif dengan cara berdoa, mengabsen, dan meminta peseta didik
mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk memberi pemahaman peserta didik terhadap materi
yang akan diajarkan .
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat
peraga gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
 Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu.
 Media, Sumber dan Metode Pembelajaran

14
 Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi
 Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
 Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan
c. Pengamatan

 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen


Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru melaksanakan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting)
2. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan adalah
pedoman wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, Satuan Pelajaran
( RPP ), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode-metode sebagai berikut :

a) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang ada dalam
penelitian. Observasi ini berpacu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta proses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.
b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah berhasil atau belum. Oleh
karena itu penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui
sejauh mana ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.
 Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai Berikut :

15
Dalam melaksanakan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen diantaranya
:
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
2. Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )
3. Lembar Observasi Guru ( terlampir )
4. Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
5. Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi

 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil penelitian setelah melaksanakan
perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 2, kami berdiskusi untuk
merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi hasil perbaikan pembelajaran sebagai
berikut :
a. Siswa masih belum sepenuhnya mampu menyelesaikan soal-soal latihan tentang
bilangan romawi.
b. Merefleksi hasil belajar siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada mata pelajaran
matematika tentang bilangan romawi belum mencapai tujuan yang diharapkan sehingga
siklus 2 ini belum dikatakan berhasil karena belum dapat mengangkat kompetensi yang
diharapkan. Jadi perbaikan pembelajan perlu dilaksanakan lagi.
C. Teknik Analisis Data

Teknik dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru melaksanakan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting) teknik
penilainya secara kualitatif.
2. Teknik pemanfaatan data dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, RPP, hasil
karya siswa, hasil karya guru, teknik penilaian yang digunakan adalah secara kualitatif.

 Rumus mencari rata-rata


Jumlah nilai semua siswa

16
Jumlah Siswa
 Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :
Jumlah siswa yang mencapai KKM
X 100
Jumlah siswa

Siklus 3

Siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021 dengan kompetensi mengenal


Jenis-jenis Bilangan Romawi pada tahapan ini guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut :

 Langkah-langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar yang
kondusif dengan cara berdoa, mengabsen, dan menyuruh peseta didik
mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk mengiring pemahaman peserta didik terhadap
materi yang akan diajarkan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat
peraga gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
 Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu
 Media, Sumber dan Metode Pembelajaran
 Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi

17
 Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
 Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan
c. Pengamatan

 Teknik Pengumpulan Data dan IInstrumen


Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

4. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting)
5. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan adalah
pedoman / panduan wawancara.
6. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, Satuan Pelajaran
( RPP ), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode-metode sebagai berikut :

c) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada froses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta froses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.
d) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau . Oleh sebab itu
penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh mana
ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.
 Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai Berikut :
Dalam melakukan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen diantaranya :
Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )

18
Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )
Lembar Observasi Guru ( terlampir )
Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi

 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 3, kami
berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi hasil perbaikan
pembelajaran sebagai berikut :
c. Siswa sudah mampu menyelesaikan soal-soal latihan tentang bilangan romawi.
d. Merefleksi hasil belajar siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada mata pelajaran
matematika tentang bilangan romawi sudah mencapai tujuan yang diharapkan sehingga
siklus 3 ini dapat dikatakan telah berhasil karena dapat mengangkat kompetensi yang
diharapkan. Jadi perbaikan pembelajaran dicukupkan sampai siklus 3 saja.

C. Teknik Analisis Data

Teknik dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

3. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting) teknik
penilainya secara kualitatif.
4. Teknik pemanfaatan data dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, RPP, hasil
karya siswa, hasil karya guru, teknik penilaian yang digunakan adalah secara kualitatif.

 Rumus mencari rata-rata


Jumlah nilai semua siswa
Jumlah Siswa
 Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :

19
Jumlah siswa yang mencapai KKM
X 100
Jumlah siswa

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Deskripsi Hasil Siklus 1


a. Pelaksanaan Tindakan
pada tahap awal guru mengondisikan siswa pada pembelajaran yang kondusif dengan
cara berdoa, mengabsen, dan meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis. Dilanjutkan dengan
menjelaskan materi pembelajaran sehingga perhatian siswa lebih terfokus kepada kegiatan
pembelajaran memotivasi siswa dengan tanya jawab agar kegiatan pembelajaran menjadi
hidup siswa aktif dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa secara
berkelompok mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS), guru bersama siswa

20
membahas hasil pekerjaan seluruh kelompok, menyimpulkan materi secara bersama-sama,
mengadakan evaluasi per individu.
b. Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai maka diketahui
adanya kenaikan hasil belajar siswa dari perolehan nilai sebelumnya (pra siklus).
Dari hasi nilai evaluasi pada Pra Siklus, masih banyak siswa yang nilainya belum
mencapai Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang ditargetkan adalah 65. Dari 24
orang siswa terdapat 15 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM, jika
dipersentasikan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 40%. Setelah diadakan
pada perbaikan pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan yaitu menjadi 10 siswa
yang nilainya belum mencapai KKM. Jika dipersentasekan jumlah siswa yang mencapai
KKM adalah 60%. Maka kenaikan persentase dari nilai evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu
20%. Ini membuktikan ada peningkatan nilai siwa antar Pra Siklus dan Siklus1.

Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus, dan Siklus
1 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perolehan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1

Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Pra Siklus Siklus 1
1 Adil Saputra 70 80
2 Ahmad Khoiruzzaki 100 100
3 A. Hafiz kurniwan 60 70
4 Anggi permana 50 60
5 Cahaya indri 60 60
6 Dimas pratama 80 90
7 Felix auxilio 70 70
8 Ilham sudrajat 60 60
9 Intan Nurani 80 80
10 Komang siska 40 40
11 Marcel dedy 50 70
12 Mega Novianti 80 90
13 Meli 50 60
14 Mesa junia 60 80

21
15 Minati khasifa 60 60
16 Nada arselia 90 100
17 Nadia anetasya 60 60
18 Necia lovely 40 60
19 Rafka Yudistira 100 100
20 Riki saputra 80 85
21 Riski Amelia 60 65
22 Saskia tiara 40 70

23 Seli asyfa 40 60

24 Zaki Mubarok 60 80
Rata-rata 65,50 73,50
9 Orang 14Orang
Nilai di Atas KKM
(40%) (60%)
15 Orang 10 Orang
Nilai di Bawah KKM
(60%) (40%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Tabel 4.2

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1

Pra Siklus Siklus 1


No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%)
1 100 3 15 3 10

2 90 1 2,5 2 10

3 80 4 20 4 20

4 70 2 10 4 20

5 60 8 35 8 22,5

6 50 3 15 - -

7 40 3 15 1 2,5

8 30 - - - -

22
9 20 1 2,5 - 0

10 10 - - - -

Jumlah 24 100 24 100

2. Deskripsi Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 guru memperbaiki kekurangan pada siklus 1,
yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa dalam pembelajaran, lebih banyak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan materi secara
berulang-ulang.
b. Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka pelaksanaan
pada siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi
pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2
1 Adil saputra 80 90
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100
3 A. Hafiz kurniawan 70 70
4 Anggi permana 60 80
5 Cahaya Indri 60 70
6 Dimas pratama 90 100
7 Felix auxilio 70 70
8 Ilham sudrajat 60 80
9 Intan nurani 80 80
10 Komang siska 40 80
11 Marcel dedy 70 70
12 Mega novianti 90 100
13 Meli 60 70

23
14 Mesa junia 80 80
15 Minati khasifa 60 80
16 Nada arselia 100 100
17 Nadia anestasya 60 60
18 Necia lovely 60 60
19 Rafka yudistira 100 100
20 Riki saputra 85 80
21 Riski amelia 65 70
22 Saskia tiara 70 70

23 Seli asyfa 60 70
24 Zaki Mubarok 80 75
Rata-rata 73,50 81
14 Orang 22 Orang
Nilai di Atas KKM
(65%) (95%)
10 Orang 2 Orang
Nilai di Bawah KKM
(35%) (10%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Dari hasil perolehan siklus 1, ada 10 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 24 siswa, atau 35%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 14 siswa,
atau 65%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 siswa yang belum mencapai KKM atau (10%) dari
jumlah 24 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa atau (95%).
Maka persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan 2 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :

Tabel 4.4

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2
No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%)
1 100 3 10 5 20

2 90 2 10 1 2,5

3 80 4 20 7 35

24
4 70 4 20 8 37,5

5 60 8 22,5 2 5

6 50 - - - -

7 40 1 2,5 - -

8 30 - - - -

9 20 - 0 - -

10 10 - - - -

Jumlah 24 100 24 100

Deskripsi Siklus 3
Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 3 guru memperbaiki kelemahan dan kekurangan
pada siklus 2, yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa dalam pembelajaran,
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan materi
secara berulang-ulang.

Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 2 maka pelaksanaan
pada siklus 3 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi
pada siklus 2 dan siklus 3.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 2 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 3, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 2 dan Siklus 3
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Siklus 2 Siklus 3
1 Adil saputra 80 80
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100
3 A.Hafiz kurniawan 70 70
25
4 Anggi permana 80 80
5 Cahaya indri 70 70
6 Dimas pratama 90 100
7 Felix Auxelio 70 70
8 Ilham sudrajat 80 85
9 Intan Nurani 80 85
10 Komang siska 40 80
11 Marcel dedy 70 70
12 Mega novianti 100 100
13 Meli 70 80
14 Mesa junia 80 80
15 Minati khasifa 80 90
16 Nada arselia 100 100
17 Nadia anestasya 60 70
18 Necia lovely 60 70
19 Rafka yudistira 100 100
20 Riki saputra 80 90
21 Riski amelia 70 80
22 Saskia tiara 70 80
23 Seli asyfa 70 85
24 Zaki mubarok 75 80
Rata-rata 73,50 81
22 Orang 24 Orang
Nilai di Atas KKM
(95%) (100%)
2 Orang 0 Orang
Nilai di Bawah KKM
(5%) (0%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Dari hasil perolehan siklus 2, ada 2 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 24 siswa, atau 5%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa,

26
atau 95%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 3, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi tidak ada siswa yang belum mencapai KKM atau (0%) dari jumlah
24 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 24 siswa atau (100%). Maka
persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 2 ke siklus 3 yaitu 5%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 2 dan 3 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :

Tabel 4.4

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 2 Siklus 3
No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%)
1 100 5 20 5 25

2 90 1 2,5 2 5

3 80 7 35 11 45

4 70 7 37,5 6 25

5 60 2 5 - -

6 50 - - - -

7 40 - - - -

8 30 - - - -

9 20 - - - -

10 10 - - - -

Jumlah 24 100 24 100

Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulai dari siklus 1, siklus 2,dan
siklus 3 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Rekafitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada , Siklus 1,Siklus 2.dan siklus 3

Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

27
1 Adil saputra 70 80 80
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100 100
3 A. Hafiz kurniawan 60 70 70
4 Anggi permana 50 60 80
5 Cahaya indri 60 60 70
6 Dimas pratama 80 90 100
7 Felix auxilio 70 70 70
8 Ilham sudrajat 60 60 80
9 Intan nurani 80 80 80
10 Komang siska 20 40 80
11 Marcell dedy 50 70 70
12 Mega novianti 80 90 100
13 Meli 50 60 70
14 Mesa junia 60 80 80
15 Minati khasifa 60 60 80
16 Nada arselia 100 100 100
17 Nadia anestasya 60 60 70
18 Necia lovely 40 60 70
19 Rafka yudistira 100 100 100
20 Riki saputra 60 80 90
21 Riski Amelia 60 80 90
22 Saskia tiara 70 70 90
23 Seli asyfa 70 70 95
24 Zaki mubarok 65 75 80
Rata-rata 65,50 73,50 81
22 24oran
14Orang
Nilai di Atas KKM Orang g
(65%)
(95%) (100%)
10 2 Orang 0
Nilai di Bawah KKM Orang (5%) orang
(35%) (0%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibagi menjadi 3, yaitu siklus 1 siklus 2 dan


siklus 3. Tujuan dilakukannya perbaikan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan hasil

28
belajar siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada mata pelajan matematika tentang
“Bilangan Romawi” dengan menggunakan metode latihan.

Penulis sebagai peneliti melakukan penelitian perbaikan pembelajaran di kelas IV


SDN 06 Gunung Agung dengan menerapkan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas.
Schmuck 1997 mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah proses penelitian
yang sistematis dan terencana melalui perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri.

Berdasarkan hasil diskusi dengan supervaisor 2 dan teman sejawat, dalam perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukan peningkatan nilai hasil evaluasi siswa
mulai dari pra siklus, siklus 1,siklus 2’dan siklus 3. Terbukti nilai evaluasi pada pra siklus
ada 9 orang dari 24 orang siswa yang menempuh KKM. Setelah diadakan perbaikan pada
siklus 1, siswa yang mencapai KKM menjadi 14 orang. Kemudian pada pelaksanaan
perbaikan siklus 2 hasil evaluasi siswa bertambah menjadi 22 orang siswa yang mencapai
KKM dan siklus 3 ada 24 siswa yang mencapai kkm. Ini menunjukan adanya hasil belajar
yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan dalam belajar.

Penggunaan metode latihan dalam proses pembelajaran matematika tentang “Bilangan


Romawi” mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 06 Gunung Agung.
Karena metode merupakan cara yang digunakan guru dalam mengajarkan siswa.

29
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap


pembelajaran matematika tentang “Bilangan Romawi” di kelas IV SDN 06 Gunung Agung
terbukti dari hasil evaluasi siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pra siklus (9 orang
40%), siklus 1 (14 orang 65%), dan siklus 2 (22 orang 95%) siklus 3 24 orang (100%).

Dengan adanya perbedaan individual siswa dalam hal menerima pelajaran, atau
adanya gaya belajar siswa yang berbeda, maka dalam menggunakan metode belajar peneliti
sebagai guru perlu menggunakan metode mengajar latihan. Metode mengajar ini merupakan
cara yang digunakan guru dalam mengajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar
yang efektif dalam pembelajaran.

Hasil belajar siswa di kelas IV SDN 06 Gunung Agung terhadap pembelajaran


matematika tentang “Bilangan Romawi” mencapai peningkatan yang signifikan dilihat dari
nilai evaluasi siswa dari mulai Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 sampai siklus 3.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil penggunaan metode latihan perbaikan pembelajaran matematika


siklus 1 , siklus 2 dan siklus 3, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa
a. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas agar dapat melatih
kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran yang diterimanya.

30
2. Bagi Guru
a. Harus memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dan teliti dalam memilih metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi semua kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran
agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk 2007.Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka.

Dahar, R. W. 1989.Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

Miles, Huberman. 1997.Analisis Data Kualitatif : Buku tentang sumber metode-metide


Baru. Jakarta. UI-Press.

Muhsetyo, Gatot.2007.Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, G. A. K. 2004.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

31
32

Anda mungkin juga menyukai