Abstrak
Nama : Misnawati
NIM : 837728287
Email : misnaw052@gmail.com
Pembelajaran adalah perubahan dalam kemampuan sikap atau prilaku siswa yang relatif
permanen dari pengalaman atau pelatihan. Menurut Hamalik (1995:27). Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Bersasarkan rumusan masalah yang dikembangkan pada pelaksanaan
PTK ini, maka tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan
hasil belajar dalam proses pembelajaran Matematika dengan materi Bilangan Romawi
melalui penerapan metode latihan.
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas IV SDN 06 Gunung Agung, dengan jumlah
siswa 24 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
Dengan materi “Bilangan Romawi pada pembelajaran matematika.
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam materi pelajaran Matematika. Penerapan metode latihan dan penggunaan media
gambar bilangan romawi dapat meningkatkan hasil belajar siswa “Bilangan Romawi”
pada mata pelajaran Matematika Pada sikus 1 14 (65%),siklus 2 22(95%) siklus 3
24(100%). Hasil yang dicapai siswa setelah menerapkan metode latihan. Kesimpulan Ada
Perubahan nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode latihan.
Kata kunci : Metode Latihan, Hasil Belajar Siswa, Pembelajaran
BAB I
2
PENDAHULUAN
Guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi atau kemampuan
tersendiri untuk mencapai harapan yang diinginkan dalam melaksanakan pendidikan pada
umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya. Untuk memiliki kompetensi tersebut
guru perlu membina diri secara baik, karena fungsi guru adalah membina dan
mengembangkan kemampuan peserta didik secara profesional didalam proses belajar
mengajar. Guru harus selalu berpikir kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Dari hasil evaluasi di kelas IV SDN 06 Gunung Agung tingkat penguasaan terhadap
materi pelajaran pada pertemuan pertama masih rendah pada pelajaran matematika mengenai
“Bilangan Romawi” hanya 9 siswa dari 24 orang siswa yang mendapat nilai di atas Keriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan nilai ketuntasan untuk mata pelajaran matematika
adalah 65.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika
siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung ada beberapa masalah yang menjadi menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika diantaranya :
a. Siswa kurang berkonsentrasi saat guru menjelaskan pelajaran matematika, anak asyik
ngobrol dengan teman sebangkunya.
b. Guru banyak ceramah pada waktu menyampaikan pembelajaran matematika,
menyebabkan siswa menjadi bosan dalam menerima pelajaran.,
2. Analisis Masalah
Pada awalnya guru bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu guru
tidak harus memulai dengan masalah. Setelah penulis mengidentifikasi masalah yang ada
dalam pelajaran matematika, maka penulis dapat merumuskan analisis masalah sebagai
berikut :
3
a. Guru kurang dalam mengelola kelas dengan baik sehingga kondisi kelas tidak kondusif,
siswa merasa tidak nyaman ketika pembelajaran berlangsung.
b. Guru kurang dalam menguasai materi sehingga kurang percaya diri, dan pelajaran hanya
tertuju kepada siswa yang aktif .
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Maslah
Alternatif yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan kelas yaitu dengan
menggunakan metode yang tepat, maka penulis merencanakan dan melaksanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba metode latihan pada
pembelajaran matematika di kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada materi “Bilangan
Romawi”.
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah segala rintangan tentang hambatan dan kesulitan yang memerlukan
pemecahan jawaban agar usaha tujuan yang diharapkan mendapatkan hasil yang baik.
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI
MELALUI METODE LATIHAN DI KELAS IV SD NEGERI 06 GUNUNG AGUNG
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan materi
“Bilangan Romawi” melalui penerapan metode latihan.
b. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode latihan.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
4
a. Dapat meningkatkan pengetahuan guru , serta meningkatkan kreatifitas guru dalam
pembelajaran matematika .
b. Dapat menentukan strategi dan media pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan guru di dalam kelas tempat
mengajar dengan memfokuskan pada peningkatan proses dan praktik pembelajaran antara
guru dan siswa di dalam kelas.
5
Penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek
perencanaan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam suatu siklus
berikutnya.
B. Tentang Matematika
c. Pengertian
Secara etimologi pengertian matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (thing that are learned). Dalam
bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses
pembentukan dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga
sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan
dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang
matematika terus berkembang. Dikemukakan beberapa pengertian matematika menurut para
ahli.
Menurut Prof. Dr. Andi Hakim Nasution matematika adalah ilmu struktur, urutan
(order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar penghitungan, pengukuran, dan
penggambaran bentuk objek.
d. Ruang Lingkup Matematika
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang
dibukukan dan harus ditunjukan oleh siswa pada hasil belajarnya pada mata pelajaran
matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,
indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Aspek atau ruang lingkup materi pada
standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran, geometri, aljabar trigonometri,
peluang, statistik dan kalkulus.
e. Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan ketrkaitan antar konsep dan
mengaflikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
6
C. Metode Pembelajaran
D. Metode Latihan
7
Langkah-langkah pelaksanaan metode latihan dalam pembelajaran matematika
tentang bilangan romawi adalah sebagai berikut :
Sebelum latihan dilaksanakan siswa harus diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan
dari latihan tersebut.
Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana
kemudian ke tingkat yang lebih sulit
Selama latihan berlangsung perhatikanlah bagian-bagian yang dirasakan sulit oleh siswa
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan siswa
3. Kelebihan Metode Latihan
a. Siswa memperoleh kecakapan mental.
b.Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
c.Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa siswa yang telah berhasil dalam belajar
telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian
hari.
d. Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan antara siswa yang disiplin dan
yang kurang disiplin dalam belajarnya dengan memperhatikan tindakan dan tingkah laku
siswa saat berlangsungnya latihan.
4. Kelemahan Metode Latihan
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Latihan yang dilaksanakan secara berulang merupakan hal yang monoton dan mudah
membosankan.
E. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, sehingga mendorong
terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat memacu
timbulnya proses belajar, adanya komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak
langsung komunikasi antara guru dengan siswa.
Penggunaan media gambar bagi siswa dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
menarik dan lebih aktif. Menurut (I Made Tegeh, 2008), media gambar adalah gambar-
gambar lukisan tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni fotografi. Penyajian objek dalam
bentuk gambar dapat disajikan dalam bentuk nyata maupun dalam kreasi khayalan belaka
sesuai dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya.
8
BAB III
1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas IV SDN 06 Gunung Agung, dengan jumlah
siswa 24 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dengan materi
“Bilangan Romawi” pada mata pelajaran matematika.
2. Tempat Penelitian
Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat, tepatnya di SDN 06 Gunung Agung
3. Waktu Penelitian
9
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 3 siklus, yaitu siklus 1
dilaksanakan pada tanggal 2 November dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 5 November,
dan siklus 3 8 November dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah di atas menunjukan bahwa program perbaikan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
a. Menepatkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Bandar Lampung yaitu Bapak Mirhanudin S. Pd,
M.Pd sebagai dosen pembimbing.
10
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Mujiati, S.Pd.
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti (mahasiswa),
maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data dari proses perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan (APKG).
c. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
d. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa serta
membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
e. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
Sebelum melaksanakan perbaikan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
11
4. Tahap refleksi
Siklus 1 dilakukan pada tanggal 2 November 2021 dengan kompetensi Mengenal
Bilangan Romawi. Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan siswa kedalam situasi belajar yang kondusif
dengan cara berdoa, mengabsen, dan meminta siswa mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk memacu pemahaman siswa terhadap materi yang
akan diajarkan .
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat peraga
gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
- Guru bersama siswa membahas hasil kerja semua kelompok
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu
Media, Sumber dan Metode Pembelajaran
Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi
Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan.
c. Pengamatan
12
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :
a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid dan
akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian.
Observasi ini berpatokan pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang dilakukan
sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh serta proses yang telah diamati,
diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususun kembali langkah-
langkah perbaikan.
b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah berhasil atau belum.
Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti dalam tes adalah sebagai berikut :
1. Rencana perbaikan pembelajaran (terlampir)
2. Lembar Pengamatan Siswa (terlampir)
3. Lembar Observasi Guru (terlampir)
4. Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
5. Lembar Evaluasi Akhir (terlampir)
d. Refleksi
13
berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Kekuatan
Dengan mengunakan metode latihan, maka berhasil untuk meningkatkan penguasaan
konsep siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Bilangan Romawi”.
2. Kelemahan
Guru kurang melibatkan siswa untuk mencari informasi.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas latihan belum maksimal.
2. Siklus 2
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar yang
kondusif dengan cara berdoa, mengabsen, dan meminta peseta didik
mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk memberi pemahaman peserta didik terhadap materi
yang akan diajarkan .
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat
peraga gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu.
Media, Sumber dan Metode Pembelajaran
14
Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi
Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan
c. Pengamatan
a) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang ada dalam
penelitian. Observasi ini berpacu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta proses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.
b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah berhasil atau belum. Oleh
karena itu penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui
sejauh mana ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.
Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai Berikut :
15
Dalam melaksanakan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen diantaranya
:
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
2. Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )
3. Lembar Observasi Guru ( terlampir )
4. Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
5. Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi
16
Jumlah Siswa
Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :
Jumlah siswa yang mencapai KKM
X 100
Jumlah siswa
Siklus 3
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 5 menit )
- Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar yang
kondusif dengan cara berdoa, mengabsen, dan menyuruh peseta didik
mempersiapkan alat tulis
- Melakukan tanya jawab untuk mengiring pemahaman peserta didik terhadap
materi yang akan diajarkan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti ( 20 menit )
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat
peraga gambar bilangan dasar romawi
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Siswa mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu
Media, Sumber dan Metode Pembelajaran
Media
- Alat peraga gambar bilangan romawi
17
Sumber
- Buku matematika untuk SD dan MI kelas IV karangan Burhan Mustaqim, Ary
Astuti penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan
c. Pengamatan
c) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada froses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta froses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.
d) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau . Oleh sebab itu
penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh mana
ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.
Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai Berikut :
Dalam melakukan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen diantaranya :
Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
18
Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )
Lembar Observasi Guru ( terlampir )
Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi
19
Jumlah siswa yang mencapai KKM
X 100
Jumlah siswa
BAB IV
20
membahas hasil pekerjaan seluruh kelompok, menyimpulkan materi secara bersama-sama,
mengadakan evaluasi per individu.
b. Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai maka diketahui
adanya kenaikan hasil belajar siswa dari perolehan nilai sebelumnya (pra siklus).
Dari hasi nilai evaluasi pada Pra Siklus, masih banyak siswa yang nilainya belum
mencapai Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang ditargetkan adalah 65. Dari 24
orang siswa terdapat 15 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM, jika
dipersentasikan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 40%. Setelah diadakan
pada perbaikan pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan yaitu menjadi 10 siswa
yang nilainya belum mencapai KKM. Jika dipersentasekan jumlah siswa yang mencapai
KKM adalah 60%. Maka kenaikan persentase dari nilai evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu
20%. Ini membuktikan ada peningkatan nilai siwa antar Pra Siklus dan Siklus1.
Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus, dan Siklus
1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Pra Siklus Siklus 1
1 Adil Saputra 70 80
2 Ahmad Khoiruzzaki 100 100
3 A. Hafiz kurniwan 60 70
4 Anggi permana 50 60
5 Cahaya indri 60 60
6 Dimas pratama 80 90
7 Felix auxilio 70 70
8 Ilham sudrajat 60 60
9 Intan Nurani 80 80
10 Komang siska 40 40
11 Marcel dedy 50 70
12 Mega Novianti 80 90
13 Meli 50 60
14 Mesa junia 60 80
21
15 Minati khasifa 60 60
16 Nada arselia 90 100
17 Nadia anetasya 60 60
18 Necia lovely 40 60
19 Rafka Yudistira 100 100
20 Riki saputra 80 85
21 Riski Amelia 60 65
22 Saskia tiara 40 70
23 Seli asyfa 40 60
24 Zaki Mubarok 60 80
Rata-rata 65,50 73,50
9 Orang 14Orang
Nilai di Atas KKM
(40%) (60%)
15 Orang 10 Orang
Nilai di Bawah KKM
(60%) (40%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Tabel 4.2
2 90 1 2,5 2 10
3 80 4 20 4 20
4 70 2 10 4 20
5 60 8 35 8 22,5
6 50 3 15 - -
7 40 3 15 1 2,5
8 30 - - - -
22
9 20 1 2,5 - 0
10 10 - - - -
2. Deskripsi Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 guru memperbaiki kekurangan pada siklus 1,
yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa dalam pembelajaran, lebih banyak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan materi secara
berulang-ulang.
b. Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka pelaksanaan
pada siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi
pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2
1 Adil saputra 80 90
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100
3 A. Hafiz kurniawan 70 70
4 Anggi permana 60 80
5 Cahaya Indri 60 70
6 Dimas pratama 90 100
7 Felix auxilio 70 70
8 Ilham sudrajat 60 80
9 Intan nurani 80 80
10 Komang siska 40 80
11 Marcel dedy 70 70
12 Mega novianti 90 100
13 Meli 60 70
23
14 Mesa junia 80 80
15 Minati khasifa 60 80
16 Nada arselia 100 100
17 Nadia anestasya 60 60
18 Necia lovely 60 60
19 Rafka yudistira 100 100
20 Riki saputra 85 80
21 Riski amelia 65 70
22 Saskia tiara 70 70
23 Seli asyfa 60 70
24 Zaki Mubarok 80 75
Rata-rata 73,50 81
14 Orang 22 Orang
Nilai di Atas KKM
(65%) (95%)
10 Orang 2 Orang
Nilai di Bawah KKM
(35%) (10%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Dari hasil perolehan siklus 1, ada 10 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 24 siswa, atau 35%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 14 siswa,
atau 65%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 siswa yang belum mencapai KKM atau (10%) dari
jumlah 24 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa atau (95%).
Maka persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan 2 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :
Tabel 4.4
Siklus 1 Siklus 2
No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%)
1 100 3 10 5 20
2 90 2 10 1 2,5
3 80 4 20 7 35
24
4 70 4 20 8 37,5
5 60 8 22,5 2 5
6 50 - - - -
7 40 1 2,5 - -
8 30 - - - -
9 20 - 0 - -
10 10 - - - -
Deskripsi Siklus 3
Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 3 guru memperbaiki kelemahan dan kekurangan
pada siklus 2, yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa dalam pembelajaran,
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan materi
secara berulang-ulang.
Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 2 maka pelaksanaan
pada siklus 3 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi
pada siklus 2 dan siklus 3.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 2 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 3, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 2 dan Siklus 3
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Siklus 2 Siklus 3
1 Adil saputra 80 80
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100
3 A.Hafiz kurniawan 70 70
25
4 Anggi permana 80 80
5 Cahaya indri 70 70
6 Dimas pratama 90 100
7 Felix Auxelio 70 70
8 Ilham sudrajat 80 85
9 Intan Nurani 80 85
10 Komang siska 40 80
11 Marcel dedy 70 70
12 Mega novianti 100 100
13 Meli 70 80
14 Mesa junia 80 80
15 Minati khasifa 80 90
16 Nada arselia 100 100
17 Nadia anestasya 60 70
18 Necia lovely 60 70
19 Rafka yudistira 100 100
20 Riki saputra 80 90
21 Riski amelia 70 80
22 Saskia tiara 70 80
23 Seli asyfa 70 85
24 Zaki mubarok 75 80
Rata-rata 73,50 81
22 Orang 24 Orang
Nilai di Atas KKM
(95%) (100%)
2 Orang 0 Orang
Nilai di Bawah KKM
(5%) (0%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
Dari hasil perolehan siklus 2, ada 2 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 24 siswa, atau 5%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa,
26
atau 95%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 3, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi tidak ada siswa yang belum mencapai KKM atau (0%) dari jumlah
24 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 24 siswa atau (100%). Maka
persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 2 ke siklus 3 yaitu 5%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 2 dan 3 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :
Tabel 4.4
Siklus 2 Siklus 3
No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%)
1 100 5 20 5 25
2 90 1 2,5 2 5
3 80 7 35 11 45
4 70 7 37,5 6 25
5 60 2 5 - -
6 50 - - - -
7 40 - - - -
8 30 - - - -
9 20 - - - -
10 10 - - - -
Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulai dari siklus 1, siklus 2,dan
siklus 3 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Rekafitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada , Siklus 1,Siklus 2.dan siklus 3
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
27
1 Adil saputra 70 80 80
2 Ahmad khoiruzzaki 100 100 100
3 A. Hafiz kurniawan 60 70 70
4 Anggi permana 50 60 80
5 Cahaya indri 60 60 70
6 Dimas pratama 80 90 100
7 Felix auxilio 70 70 70
8 Ilham sudrajat 60 60 80
9 Intan nurani 80 80 80
10 Komang siska 20 40 80
11 Marcell dedy 50 70 70
12 Mega novianti 80 90 100
13 Meli 50 60 70
14 Mesa junia 60 80 80
15 Minati khasifa 60 60 80
16 Nada arselia 100 100 100
17 Nadia anestasya 60 60 70
18 Necia lovely 40 60 70
19 Rafka yudistira 100 100 100
20 Riki saputra 60 80 90
21 Riski Amelia 60 80 90
22 Saskia tiara 70 70 90
23 Seli asyfa 70 70 95
24 Zaki mubarok 65 75 80
Rata-rata 65,50 73,50 81
22 24oran
14Orang
Nilai di Atas KKM Orang g
(65%)
(95%) (100%)
10 2 Orang 0
Nilai di Bawah KKM Orang (5%) orang
(35%) (0%)
Ketarangan :
Batas Nilai KKM = 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
28
belajar siswa kelas IV SDN 06 Gunung Agung pada mata pelajan matematika tentang
“Bilangan Romawi” dengan menggunakan metode latihan.
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervaisor 2 dan teman sejawat, dalam perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukan peningkatan nilai hasil evaluasi siswa
mulai dari pra siklus, siklus 1,siklus 2’dan siklus 3. Terbukti nilai evaluasi pada pra siklus
ada 9 orang dari 24 orang siswa yang menempuh KKM. Setelah diadakan perbaikan pada
siklus 1, siswa yang mencapai KKM menjadi 14 orang. Kemudian pada pelaksanaan
perbaikan siklus 2 hasil evaluasi siswa bertambah menjadi 22 orang siswa yang mencapai
KKM dan siklus 3 ada 24 siswa yang mencapai kkm. Ini menunjukan adanya hasil belajar
yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan dalam belajar.
29
BAB V
A. Simpulan
Dengan adanya perbedaan individual siswa dalam hal menerima pelajaran, atau
adanya gaya belajar siswa yang berbeda, maka dalam menggunakan metode belajar peneliti
sebagai guru perlu menggunakan metode mengajar latihan. Metode mengajar ini merupakan
cara yang digunakan guru dalam mengajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar
yang efektif dalam pembelajaran.
1. Bagi Siswa
a. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas agar dapat melatih
kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran yang diterimanya.
30
2. Bagi Guru
a. Harus memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dan teliti dalam memilih metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi semua kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran
agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
31
32