Anda di halaman 1dari 18

No.

Uraian

1. PERIZINAN
01. PT Mursmedic telah memiliki izin dari kepala BAPETEN dan
memenuhi persyaratan keselamatan radiasi.

2. PERSYARATAN MANAJEMEN
2.1. Penanggungjawab Keselamatan Radiasi
2.1.1. Penanggung jawab keselamatan radiasi terdiri dari pemegang izin
dan pihak lain yang terkait.

2.1.2. Pemegang izin menyediakan, melaksanakan dan


mendokumentasikan program proteksi radiasi.
2.1.3. Pemegang izin membentuk dan menetapkan Penyelenggara
Keselamatan Radiasi di dalam fasilitas atau instalasi sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.

2.1.4. Pemegang izin menyelenggarakan pelatihan proteksi radiasi

2.1.5. Pemegang izin menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi


pekerja radiasi
2.1.6. Pemegang izin menyediakan perlengkapan proteksi radiasi

2.1.7. Pemegang izin melaporkan kepada kepala BAPETEN mengenai


pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi,

2.1.8. Pemegang izin meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya
secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan tercapai-
nya tujuan keselamatan radiasi.

2.2. Personil
2.2.1. Personil terdiri atas:
a. Petugas proteksi radiasi.
b. Pekerja Radiasi

2.3. Pelatihan petugas proteksi radiasi


2.3.1. Petugas Proteksi Radiasi memiliki sertifikat serta telah mengikuti
dan lulus pelatihan petugas proteksi radiasi dari lembaga pelatihan
yang terakreditasi.

2.4. Pemantauan Kesehatan


2.4.1. Pemeriksaan awal dilakukan pada setiap orang yang akan bekerja
sebagai pekerja radiasi
2.4.2. Pemeriksaan kesehatan berkala selama bekerja
2.4.3. Pemeriksaan kesehatan pada pekerja radiasi yang akan
memutuskan hubungan kerja
2.4.4. Pemantauan kesehatan meliputi: pemeriksaan kesehatan,
konseling, dan penatalaksanaan kesehatan pekerja yang
mendapatkan paparan radiasi berlebih

2.5. Rekaman
2.5.1. Hasil evaluasi dosis personil
2.5.2. Hasil pemantauan laju paparan radiasi dan kontaminasi di daerah
kerja
2.5.3. Hasil penanganan limbah radioaktif
2.5.4. Hasil pemeriksaan kesehatan

2.5.5. Laporan mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan


radiasi
2.5.6. Laporan mengenai pelaksanaan verifikasi keselamatan
2.5.7. Laporan mengenai pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat

2.5.8. Laporan pelaksanaan tindaklanjut dosis berlebih.


2.5.9. Laporan hasil penentuan tingkat klierens
2.5.10 Laporan pelaksanaan penatalaksanaan kesehatan.
3. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI
3.1. Justifikasi
3.1.1. Justifikasi bagi pekerja radiasi untuk bekerja di daerah radiasi
dan/atau kontaminasi berdasarkan persetujuan pemegang izin
dengan dasar azas manfaat.

3.2. Limitasi Dosis


3.2.1. Nilai batas Dosis untuk pekerja radiasi tidak melampaui Dosis
efektif sebesar 20 mSv per tahun rata-rata selama 5 tahun
berturut-turut

3.2.2. Pemegang izin melakukan pembagian daerah kerja ke dalam


daerah pengendalian dan daerah supervisi.

3.2.3. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan paparan


radiasi dan kontaminasi di daerah kerja

3.2.4. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan


radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas.

3.2.5. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan dosis


personil (eksterna dan interna) secara berkala.

3.2.6. Pemegang izin melakukan evaluasi terhadap dosis yang diterima


pekerja radiasi.
3.2.7. Pemegang izin menyediakan perlengkapan proteksi radiasi.

3.2.8. Pemegang izin melakukan evaluasi daerah kerja secara berkala.


3.2.9. Hasil penerimaan dosis personil diinformasikan kepada pekerja
radiasi.
3.2.10 Pemegang izin menyimpan dan memelihara hasil pemantauan
dosis yang diterima pekerja harus paling singkat 30 (tigapuluh)
tahun terhitung sejak pekerja yang bersangkutan berhenti bekerja.

3.3 Penerapan Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi


3.3.1. Penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi
dilaksanakan melalui prinsip optimisasi proteksi dan keselamatan
radiasi yang meliputi pembatas dosis untuk pekerja radiasi dan
anggota masyarakat.

3.3.2. Pemegang izin menetapkan nilai pembatas dosis untuk pekerja


radiasi
3.3.3. Pemegang izin melakukan kaji ulang nilai pembatas dosis untuk
pekerja radiasi.
3.3.4.
Pemegang izin menyampaikan hasil kaji ulang nilai pembatas dosis
untuk pekerja radiasi kepada Kepala BAPETEN.
4. PERSYARATAN TEKNIK
4.1. Izin Impor atau Ekspor Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.1.
4.1.2. Dokumen kesesuaian mutu Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.3. Data kompetensi dan kewenangan petugas yang menangani
Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.4. Prosedur penggunaan Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.5.
4.2. Bangunan fasilitas
4.2.1. Bangunan fasilitas tempat peralatan di bidang _________ sesuai
dengan ketentuan proteksi dan keselamatan radiasi.
4.2.2. Tersedia ruangan tunggu untuk pasien.
5. VERIFIKASI KESELAMATAN
5.1. Pengkajian Keselamatan Sumber
Untuk kegiatan operasi dan perawatan, pemegang izin telah
5.1.1. melakukan kajian keselamatan sumber.
5.1.2.
Pengkajian keselamatan sumber telah dilaksanakan untuk
mengidentifikasi terjadinya paparan normal dan paparan potensial.

Pengkajian keselamatan sumber dilaksanakan diantaranya dengan


memperhatikan batasan dan kondisi teknis untuk pengoperasian
5.1.3. sumber.
5.1.4.
Pemegang izin membuat dan mendokumentasikan laporan kajian
keselamatan sumber.
5.2. Pemantauan dan Pengukuran Parameter Keselamatan
5.2.1.
Pemegang izin telah melakukan pemantauan dan pengukuran
parameter keselamatan.
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pengukuran
parameter keselamatan telah dipelihara dan diuji dengan benar
5.2.2. serta dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi.
5.3. Rekaman Hasil Verifikasdi Keselamatan
Pemegang Izin wajib membuat, memelihara, dan menyimpan
5.3.1. Rekaman hasil verifikasi keselamatan
Standar Instrumen
Peraturan Pasal Observasi
1. PERIZINAN
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008. 4b

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 4 ayat 1


2. PERSYARATAN MANAJEMEN

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 6 ayat 1

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 3 ayat 1


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 48 ayat 1

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 4

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 17

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 36 ayat 1

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 54 ayat 2

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 6 ayat 2

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 16 ayat 2

Peraturan Kepala Bapeten No. 16 Tahun 2014 17b

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9a

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9b


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9c
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 4

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 53 ayat 1


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 54 ayat 1

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2013.


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 53 ayat 1
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 6
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 66a

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 66a


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 1 Tahun 2010 11 ayat 2

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 18c,19c, 21c


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 16 Tahun 2012 3
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 13
3. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 11

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 15

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 26

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 32

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 37,39,40

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 26


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 29 ayat 4

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 29 ayat 5

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 41.42

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 43

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 45

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 45

4. PERSYARATAN TEKNIK

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2012 68

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2012 70 ayat 2


5. VERIFIKASI KESELAMATAN

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 45

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 50

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 50

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 45

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 46


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 46

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 47


Instrumen
Terealisasi Dokumen
No. Uraian

1. PERIZINAN
01. PT Mursmedic telah memiliki izin dari kepala BAPETEN dan memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi.
2. PERSYARATAN MANAJE
2.1. Penanggungjawab Keselamatan Radiasi
2.1.1. Penanggung jawab keselamatan radiasi terdiri dari pemegang izin dan pihak lain yang
terkait.
2.1.2. Pemegang izin menyediakan, melaksanakan dan mendokumentasikan program proteksi
radiasi.
2.1.3. Pemegang izin membentuk dan menetapkan Penyelenggara Keselamatan Radiasi di
dalam fasilitas atau instalasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2.1.4. Pemegang izin menyelenggarakan pelatihan proteksi radiasi
2.1.5.
Pemegang izin menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja radiasi
2.1.6. Pemegang izin menyediakan perlengkapan proteksi radiasi
2.1.7. Pemegang izin melaporkan kepada kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi,
2.1.8. Pemegang izin meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan
berkesinambungan untuk memastikan tercapai-nya tujuan keselamatan radiasi.
2.2. Personil
2.2.1. Personil terdiri atas:
2.3. a. Petugaspetugas
Pelatihan proteksiproteksi
radiasi. radiasi
b. Pekerja Radiasi
2.3.1. Petugas Proteksi Radiasi memiliki sertifikat serta telah mengikuti dan lulus pelatihan
petugas proteksi radiasi dari lembaga pelatihan yang terakreditasi.
2.4. Pemantauan Kesehatan
2.4.1. Pemeriksaan awal dilakukan pada setiap orang yang akan bekerja sebagai pekerja
radiasi
2.4.2. Pemeriksaan kesehatan berkala selama bekerja
2.4.3. Pemeriksaan kesehatan pada pekerja radiasi yang akan memutuskan hubungan kerja

2.4.4. Pemantauan kesehatan meliputi: pemeriksaan kesehatan, konseling, dan


penatalaksanaan kesehatan pekerja yang mendapatkan paparan radiasi berlebih
2.5. Rekaman
2.5.1. Hasil evaluasi dosis personil
2.5.2. Hasil pemantauan laju paparan radiasi dan kontaminasi di daerah kerja
2.5.3. Hasil penanganan limbah radioaktif
2.5.4. Hasil pemeriksaan kesehatan

2.5.5. Laporan mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi


2.5.6. Laporan mengenai pelaksanaan verifikasi keselamatan
2.5.7. Laporan mengenai pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat
2.5.8. Laporan pelaksanaan tindaklanjut dosis berlebih.
2.5.9. Laporan hasil penentuan tingkat klierens
2.5.10 Laporan pelaksanaan penatalaksanaan kesehatan.
3. PERSYARATAN PROTEKSI R
3.1. Justifikasi
3.1.1. Justifikasi bagi pekerja radiasi untuk bekerja di daerah radiasi dan/atau kontaminasi
berdasarkan persetujuan pemegang izin dengan dasar azas manfaat.
3.2. Limitasi Dosis
3.2.1. Nilai batas Dosis untuk pekerja radiasi tidak melampaui Dosis efektif sebesar 20 mSv per
tahun rata-rata selama 5 tahun berturut-turut
3.2.2. Pemegang izin melakukan pembagian daerah kerja ke dalam daerah pengendalian dan
daerah supervisi.
3.2.3. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan paparan radiasi dan
kontaminasi di daerah kerja
3.2.4. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan radioaktivitas lingkungan di
luar fasilitas.
3.2.5. Pemegang izin menyelenggarakan program pemantauan dosis personil (eksterna dan
interna) secara berkala.
3.2.6. Pemegang izin melakukan evaluasi terhadap dosis yang diterima pekerja radiasi.

3.2.7. Pemegang izin menyediakan perlengkapan proteksi radiasi.


3.2.8. Pemegang izin melakukan evaluasi daerah kerja secara berkala.
3.2.9. Hasil penerimaan dosis personil diinformasikan kepada pekerja radiasi.
3.2.10 Pemegang izin menyimpan dan memelihara hasil pemantauan dosis yang diterima
pekerja harus paling singkat 30 (tigapuluh) tahun terhitung sejak pekerja yang
bersangkutan berhenti bekerja.

3.3 Penerapan Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi


3.3.1. Penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi dilaksanakan melalui prinsip
optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi yang meliputi pembatas dosis untuk pekerja
radiasi dan anggota masyarakat.

3.3.2. Pemegang izin menetapkan nilai pembatas dosis untuk pekerja radiasi
3.3.3. Pemegang izin melakukan kaji ulang nilai pembatas dosis untuk pekerja radiasi.

3.3.4.
Pemegang izin menyampaikan hasil kaji ulang nilai pembatas dosis untuk pekerja radiasi
kepada Kepala BAPETEN.
4. PERSYARATAN TEKN
4.1. Izin Impor atau Ekspor Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.1. Data lokasi Pemanfaatan Pembangkit Radiasi
4.1.2. Pengion
Dokumen kesesuaian mutu Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.3. Data kompetensi dan kewenangan petugas yang menangani Pembangkit Radiasi
Pengion
4.1.4. Prosedur penggunaan Pembangkit Radiasi Pengion
4.1.5. dokumen bukti kepemilikan dan/atau penguasaan Pembangkit Radiasi Pengion

4.2. Izin Pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion


4.2.1. Data lokasi Pemanfaatan Pembangkit Radiasi
4.2.2. Pengion
Dokumen kajian keselamatan radiasi
4.2.3. Data kompetensi dan kewenangan petugas
4.2.4. Dokumen kesesuaian mutu Sumber Radiasi
4.2.5. Pengion
Dokumen program proteksi dan keselamatan radiasi
4.2.6. Dokumen bukti kepemilikan dan/atau penguasaan
4.3. Pembangkit Radiasi
Izin Impor dan / atauPengion
Pengalihan Zat Radioaktif
4.3.1. Data lokasi Pemanfaatan Pembangkit Radiasi
4.3.2. Pengion
Dokumen rencana teknis fasilitas bangunan penahan radiasi
4.3.3. Dokumen kajian keselamatan radiasi dan/atau keamanan Zat Radioaktif
4.3.4. Data kompetensi dan kewenangan petugas
4.3.5. Dokumen keseuaian mutu Zat Radioaktif
4.3.6.
Dokumen program proteksi dan keselamatan radiasi dan/atau dokumen program
keamananbukti
Dokumen Zat Radioaktif
kepemilikan dan/atau penguasaan
4.3.7. Zat Radioaktif
4.4. Bangunan fasilitas
4.4.1. Bangunan fasilitas tempat peralatan di bidang kesehatan sesuai dengan ketentuan
proteksi dan keselamatan radiasi.
5. VERIFIKASI KESELAMA
5.1. Pengkajian Keselamatan Sumber
5.1.1.
Untuk kegiatan operasi dan perawatan, pemegang izin telah melakukan kajian
keselamatan sumber.
5.1.2.
Pengkajian keselamatan sumber telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi terjadinya
paparan normal dan paparan potensial.
5.1.3.
Pengkajian keselamatan sumber dilaksanakan diantaranya dengan memperhatikan
batasan dan kondisi teknis untuk pengoperasian sumber.
5.1.4.
Pemegang izin membuat dan mendokumentasikan laporan kajian keselamatan sumber.
5.2. Pemantauan dan Pengukuran Parameter Keselamatan
5.2.1.
Pemegang izin telah melakukan pemantauan dan pengukuran parameter keselamatan.
5.2.2. Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pengukuran parameter keselamatan telah
dipelihara dan diuji dengan benar serta dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang
terakreditasi.
5.3. Rekaman Hasil Verifikasdi Keselamatan
5.3.1.
Pemegang Izin wajib membuat, memelihara, dan menyimpan Rekaman hasil verifikasi
keselamatan
Standar Instrumen
Peraturan Pasal Observasi Terealisasi Dokumen
1. PERIZINAN
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008. 4b
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 4 ayat 1
2. PERSYARATAN MANAJEMEN

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 6 ayat 1


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 3 ayat 1
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 48 ayat 1

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 4

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 8c


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 3 ayat 1
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 36 ayat 1
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 54 ayat 2

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 6 ayat 2

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 16 ayat 2

Peraturan Kepala Bapeten No. 16 Tahun 2014 17b

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9a

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9b


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 9c

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 4

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 53 ayat 1


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 54 ayat 1
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2013.
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 53 ayat 1
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 6
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 66a
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 66a
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 1 Tahun 2010 11 ayat 2
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 18c,19c, 21c
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 16 Tahun 2012 3
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 13
PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 11

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 15

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 26

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 32

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 33

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 37,39,40


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 26
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 29 ayat 4
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 29 ayat 5

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 41.42

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 43


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 45

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 45

4. PERSYARATAN TEKNIK

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643


Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 03 Tahun 2021 46100 & 46643

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2012 68

5. VERIFIKASI KESELAMATAN

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 45

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 50

Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 50

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 45

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 46

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 46

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007. 47

Anda mungkin juga menyukai