Anda di halaman 1dari 11

Konsep Administrasi

&
Manajemen Pendidikan
DI

OLEH: BAKTIAR NASUTION

MULAJIBNA RAMBE

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN


IPTS
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KONSEP ADMINIDTRASI & MANAJEMEN "
dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran administrsi pendidikan .
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang administrsi pendidikan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada Administrasi.
Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya
mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka disitu ada Administrasi pendidikan.
Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun
terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah Manajemen.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi administrasi dan manajemen pendidikan?
2.      Seperti apakah  konsep dasar administrasi dan manajemen pendidikan?
3.      Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan?
4.      Bagaimanakah tujuan dan fungsi administrasi dan manajemen pendidikan?
5.      Bagaimanakah konsep-konsep baru administrasi pendidikan?
C.      Tujuan
1.      Mengetahui pengertian administrasi dan manajemen pendidikan
2.      Mengenal konsep dasar administrasi dan manajemen pendidikan
3.      Mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan
4.      Memahami tujuan dan fungsi administrasi dan manajemen pendidikan
5.      Memahami konsep-konsep baru administrasi pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Administrasi Pendidikan

1.      Pengertian Administrasi
Menurut asal katanya, administrasi berasal dari bahasa latin ad+ministrare yang berarti
melayani, membantu, dan memenuhi. Dari perkataan itu terbentuk kata benda administration dan
kata sifat administrativus yang kemudian masuk ke dalam bahasa inggris administrasion.
Perkataan itu selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi. [1]
a.       Administrasi dalam arti sempit
Dalam pengertian ini, administrasi diambil dari istilah dalam bahasa Belanda
administratie yang berarti setiap penyusunan keterangan-keterangan secara sistematis dan
pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai
keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain. [2]
b.      Administrasi dalam arti luas
1)      Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan
asas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. [3]
2)      Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. [4]
3)      Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah)
agar tujuan tercapai.[5]
Dengan memahami pengertian administrasi secara luas diharapkan terdapat keluasan
wawasan pemahaman terhadap istilah administrasi. Administrasi bukan hanya pekerjaan tulis
menulis di belakang meja, akan tetapi mencakup pengaturan manusia dan non manusia (waktu,
tempat, sarana, dan prasarana).
Charles A. Beard, seorang historikus politik terkenal dalam salah satu karyanya yang
dikutif oleh Albert Lepawsky dalam buku Administration menyatakan bahwa : “Tidak ada satu
hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup
pemerintahan yang beradab dan bahkan kelangsungan hidup peradaban itu sendiri akan sangat
bergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu filsafat administrasi
yang mampu memecahkan masalah-masalah modern. [6]
Pendapat di atas menekankan pentingnya administrasi dalam abad modern ini. Bahkan,
tegak rubuhnya suatu Negara, maju mundurnya peradaban manusia serta timbul tenggelamnya
bangsa-bangsa di dunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi tergantung
pada baik buruknya administrasi yang dimiliki. [7]
Pertimbangan rasional yang diambil adalah ada suatu kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu namun dikerjakan tidak teratur, belum ada administrasi. Demikian pula usaha kerja sama
secara teratur tanpa adanya tujuan pun belum dapat dikatakan ada administrasi. Jadi syarat atau
prinsip adanya administrasi adalah : (1) adanya kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok
orang, (2) adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama, (3) adanya tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan kerja sama.
Adapun tujuan administrasi adalah untuk mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan
dana secara optimal, teratur, relevan, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
2.      Konsep Dasar Administrasi Pendidikan
a.       Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu sebagai ilmu
dan sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu mengandung
pengertian bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya
yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan
secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati. [8]
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Efektif tidaknya kegiatan administrasi dapat
dilihat pada (1) masukan yang merata, (2) keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, (3) ilmu dan
keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, dan (4) pendapatan
tamatan atau luaran yang memadai. Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada (1) kegairahan atau
motivasi belajar yang tinggi, (2) semangat bekerja yang besar, (3) kepercayaan berbagai pihak,
dan (4) pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.
3.      Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya merupakan alat untuk
mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena sekolah merupakan sub sistem dari sistem
pendidikan nasional, maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
mempunyai tiga macam jangkauan, yaitu : tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan
tujuan jangka panjang.
a.       Tujuan Jangka Pendek
Pada hakikatnya tujuan jangka pendek administrasi pendidikan di sekolah adalah agar
tersusun dan terlaksana suatu sistem pengelolaan komponen instrumental proses pendidikan, yang
terdiri dari komponen siswa, pegawai, guru, prasarana, sarana, organisasi, pembiayaan,
kurikulum, tata laksana dan hubungan masyarakat guna menjamin terlaksananya proses
pendidikan di sekolah yang relevan, efektif dan efisien yang menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
b.      Tujuan Jangka Menengah
Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah, perlu berorientasi kepada
tujuan jangka menengah, yaitu tujuan institusional setiap jenis dan jenjang program pendidikan di
sekolah. Jadi, tujuan jangka pendek harus disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan
institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah.
c.       Tujuan Jangka Panjang
Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan nasional. Karena itu, kegiatan administrasi pendidikan di
sekolah dalam jangka panjang hendaknya akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan
nasional.
Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, tujuan administrasi
pendidikan adalah agar segala usaha kerja sama dalam mendayagunakan berbagai sumber daya
(manusia dan non manusia) dapat berjalan secara teratur, efektif, efisien, dan produktif dalam
mencapai tujuan pendidikan.
4.      Fungsi Administrasi Pendidikan
a.       Fungsi Administrasi Pendidikan
Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan
merumuskan kebijaksanaan umum. Sedangkan manajemen berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai tugas-tugas
tertentu yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas itulah yang disebut/ diartikan sebagai fungsi-
fungsi administrasi dan manajemen.
Di bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahli tentang fungsi administrasi :
“George R Terry mengemukakan  empat fungsi yang terkenal dengan akronim POAC,
yaitu : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan),
dan Controlling (pengawasan). Henry Fayol menegemukakan lima fungsi, yaitu : Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian komando),
Coordinating (pengoordinasian), dan Controlling (pengawasan). Luther M.
Gullick mengemukakan tujuah fungsi yang terkenal dengan akronim POSDCORB, yaitu:
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), Coordnating (pengkoordinasian), Reporting (pelaporan), dan
Budgeting (penganggaran). Harold Koontz dan O’Donnel menegmukakan lima fungsi yaitu :
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), dan Controlling (pengawasan). Menurut John F. Mee terdapat
empat fungsi yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating
(pemberian motivasi), dan Controlling (pengawasan). Sementara itu, S.P. Siagian membagi
kedalam lima fungsi, yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian motivasi, Pengawasan,
dan Penilaian.[9]
Sejalan dengan uraian diatas, administrasi pendidikan mempunyai fungsi yang integral
dalam proses pendidikan, terutama dalam pengelolaan pelaksanaan proses belajar mengajar di
sekolah. Dengan demikian, fungsi administrasi pendidikan di sekolah meliputi :
1)      Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, diikuti
dengan penentuan trategi pencapaian tujuan dan kemudian penentuan program guna
melaksanakan strategi pencapaian tujuan tersebut.
2)      Fungsi organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana prasarana, distribusi tugas,struktur,
yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.
3)      Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja. Fungsi
tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan distribusi tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi, efektivitas, dan efisiensi hasil kerja
yang hendak dicapai.
4)      Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh sehingga
tercapailah hasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal ini akan berguna untuk
mencegah terjadinya penyimpangan, membimbing dalam rangka peningkatan kemampuan kerja,
memperoleh umpan balik, dan untuk mengukur sampai berapa jauh tujuan telah tercapai.

5.      Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut penataan pendidikan formal (sekolah dan
perguruan tinggi) melainkan juga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah seperti
kursus-kursus, latihan keterampilan, dan sebagainya. Hal ini bila ditinjau dari segi institusional
organisatoris.
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :
a.       Administrasi Organisasi
Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan bagian-bagian yang
ada dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara satu
bagian dengan bagian yang lain baik secara vertical maupun horizontal, struktur organisasi,
pembagian tugas, dan lainnya.
b.      Administrasi Kurikulum
Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi pendidikan yang meliputi perencanaan
kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem yang dipergunakan, penyusunan kalender
akademik, sampai kepada evaluasi pelaksanaan kurikulum di lapangan.
c.       Administrasi Kepegawaian
Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya perencanaan,
pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan pegawai, baik edukatif (seperti guru)
maupun pegawai non edukatif (pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan, dll).
d.      Administrasi Peserta Didik/Siswa
Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan
berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan alumni, seperti mengatur penerimaan siswa
baru, pengelompokkan menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan, masalah kehadiran,
kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.
e.       Administrasi Sarana dan Prasarana
Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan sehubungan dengan semua sarana dan
prasarana yang langsung atau tidak langsung menunjang proses pendidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan, seperti : pengaturan tata letak bangunan, alat-alat sekolah, dan lain-
lain.
f.       Adminsitrasi Tata Usaha
Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan administrasi pendidikan yang mengelola
pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan data dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta laporan –
laporan mengenai kegiatan sekolah.
g.      Administrasi Pembiayaan
Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan yang berhubungan dengan
pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai dari tingkat perencanaan sampai pada pengukuran
efisiensi biaya dalam proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan administrasi uang SPP,
DPP, Sumber-sumber keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan pertanggung jawaban
penggunaannya.
h.      Administrasi Tata Hubungan Masyarakat
Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan administrasi pendidikan
yang mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu bisa perseorangan atau
orang tua siswa atau organisasi/lembaga lain yang dianggap mendukung pencapaian tujuan proses
pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan),
IKOMAH (Ikatan Orang Tua Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.
Apabila ditinjau dari tingkat pelaksanaannya, kegiatan administrasi pendidikan di
Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat nasional, regional, dan lokal.
1)      Tingkat Nasional
Pada tingkat nasional kegiatan administrasi pendidikan dilakukan oleh departemen
beserta unit kerjanya (tingkat pusat). Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat nasional
terutama berupa perumusan kebijaksanaan umum dalam bidang pelaksanaan dan teknis,
pemberian bimbingan dan pengawasan terhadap kebijaksanaan tersebut. Hal ini sesuai dengan
keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi
Departemen. Departemen yang mengurus bidang pendidikan dalam berbagai jenjang
kelembagaan yaitu Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.
2)      Tingkat Regional
Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat regional dilaksanakan pada Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Propinsi, Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota, Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kecamatan, dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Demikian pula pada
Departemen Agama dilaksanakan pada tingkat Kanwil Departemen Agama Propinsi, Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan Koordinator
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.
3)      Tingkat Lokal
Pelaksanaan administrasi pendidikan ditingkat lokal adalah kegiatan administrasi
pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan yang secara langsung melakukan proses
pendidikan terhadap peserta didik, seperti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Umum/Madrasah Aliyah, PTN/PTS
dan PTAIN/PTAIS, dan sebagainya.
6.      Konsep – konsep Baru Administrasi Pendidikan
Pemahaman terhadap apa yang sedang berkembang dalam dunia administrasi pendidikan
amat penting untuk meluaskan wawasan dan memantapkan visi yang ada dan diperlukan.
Konsep-konsep yang perlu diketahui yaitu :
a.         Administrasi pendidikan sebagai suatu proses sistem perilaku
Konsep ini mengandung arti bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan terjadi suatu
proses interaksi manusia dalam sistem yang terarah dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan.
b.        Learning merupakan sasaran pokok
Konsep ini mengandung arti bahwa faktor-faktor lain hanyalah merupakan sasaran antara
untuk membantu peserta didik untuk meningkatkan proses belajarnya.
c.         Kepengawasan adalah usaha kerja sama yang sistemik dan terkoordinasi secara terarah dan
terpadu
Konsep ini mengandung arti bahwa keberhasilan kepengawasan bukanlah terletak pada
efektif pengawasan dalam menjalankan tugasnya, seperti keyakinan pada konsep kepengawasan
tradisional, tetapi terletak sejauh manakah kerja sama antara berbagai unsur yang terlibat.
d.        Komunikasi terbuka antar berbagai unsur yang terlibat
Komunikasi adalah urat nadi kegiatan administrasi pendidikan. Bilamana jalur
komunikasi ini tertutup atau ada yang menghambat, akan terdapat ketidaklancaran aktivitas
administrasi.
e.         Penggunaan gaya kepemimpinan yang tepat
Kepemimpinan itu akan efektif apabila menggunakan style yang tepat. Style ini
bersumber pada berbagai teori kepemimpinan yang telah lama dikembangkan.
f.         Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan penyesuaian yang dapat dilakukan sehingga
terjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
g.        Penghargaan terhadap usaha dan aktivitas kreatif sesuai dengan hakikat manusia yang
diekspresikan dalam pelaksanaan program pendidikan.
Hari R. Douglas menyarankan beberapa prinsip lain tentang administrasi, yaitu :
1)        Priority of objectives over machinery and personal consideration (memprioritaskan tujuan diatas
pertimbangan-pertimbangan pribadi dan mekanisme organisasi).
2)        Coordination of authority and responsibility (koordinasi tentang wewenang dan tanggung
jawab ).
3)        Adaptation of responsibility to the character of the personal (penyusunan tanggung jawab yang
diberikan terhadap karakter personal).
4)        Recognition of the human psychological factors ( pengakuan terhadap faktor-faktor psikologis
manusia).
5)        Relativity of values (relativitas nilai-nilai). Dalam pelaksanaan kegiatan administrasi, nilai-nilai
yang ada pada suatu prinsip tergantung atau ada hubungannya dengan nilai-nilai yang ada pada
prinsip lain. Karena itu tidak dibenarkan adanya suatu keputusan yang mempunyai akibat konflik
antara prinsip yang satu dengan prinsip yang lain. Disamping itu untuk mengkompromikan antara
prinsip yang satu dengan prinsip yang lain hendaknya mengutamakan tujuan umum.
B.       Manajemen
1.      Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni,
melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin,
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Secara umum Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.      Pengertian Mananjemen Pendidikan
Pengertian Manajemen Pedidikan menurut para ahli:
Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta, (1988:4). Manajemen Pendidikan
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio. (2000:23). Manajemen
pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian manajemen pendidikan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
3.      Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
a.       Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu
rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam
penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen  dalam  upaya mencapai tujuannya
berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b.      Manajemen sebagai Seni
Diartikan bahwa  manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh keterampilan-
keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.
c.       Manajemen sebagai Proses

Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian


kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manajemen sebagai proses lebih
diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.
d.      Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang
dengan  menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-keahlian  tersebut diperoleh karena
telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian
tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status.
4.      Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen meliputi :
a.       Perencanaan (Planning)
Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat
berjalan.
b.      Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c.       Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d.      Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif yaitu efektif dan efisien dengan mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan dana
secara optimal, teratur, dan relevan
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai