Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN STROKE


(Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Keluarga)
Dosen pembimbing : Susi Susanti, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh :
Dadi Rohaedi P17320119055
Tingkat 3B

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KLIEN STROKE
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bpk. Sanusi
2. Alamat dan telepon : Paledang RT06/RW02
3. Pekerjaan kepala keluarga : Wirausaha
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi Anggota Keluarga:
Status imunisasi
Hu Pen
N Nama Jenis Umur Hepati Ket
b did Polio DPT Ca
o BCG tis
dg. i m
KK kan 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 Pak

1. Bpk. Laki- KK 78 SMA ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️


Sanusi laki tahun
2. Ibu Elis Perem Istri 63 SMP ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
puan tahun
3. An. Perem Anak 45 SMA ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
Yeni puan tahun
4. An. Perem Anak 43 SMA ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
Nita puan tahun
5. An. Laki- Anak 39 SMA ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
Muhro laki tahun
m Aziz
6. An. Laki- Anak 36 D3 ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
Farman laki tahun
Genogram (TIGA GENERASI) :

Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= Menikah
= Anak
= Hubungan sedarah
= Tinggal Serumah
= Penderita stroke

6. Tipe keluarga :
Tipe keluarga Bpk. A adalah The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga
yang terdiri atas suami, istri, dan anak.
7. Suku bangsa : Sunda
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga :
Keluarga Bpk. S mengatakan bahwa pengeluaran dan penghasilan tidak seimbang
karena penghasilan selama 1 bulan kurang lebih 1,5 juta.
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Bpk. S mengatakan bahwa keluarga Bpk. S hanya dirumah saja, sebelum
maupun sesudah pandemic pun jarang melakukan rekreasi atau jalan-jalan keluar rumah
II. Riwayat tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. S sekarang berada pada tahap perkembangan keluarga tahap VIII yaitu
keluarga usia lanjut

12. Tugas Perkembangan keluarga


Sudah terpenuhi semua tugas perkembangan keluarga
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sudah terpenuhi semua tahap perkembangan keluarga bapak S
14. Riwayat keluarga inti
1) Bpk. S
Bapak S jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak
ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, dan tidak memiliki
penyakit hipertensi.
1. KATZ Indeks :
Termasuk/Kategori yang manakah klien ?
Kat Kemampuan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
2. Barthel Indeks
No Kriteria Dengan Mandir Keterangan
Bantuan i
1 Makan 5 10 Frekuensi : 2 x/hari
2x makan
Jumlah : 1 porsi
Jenis : Nasi, Sayur, Tahu,
Tempe, Daging ayam,
Biskuit, kue kering, buah-
buahan
2 Minum 5 10 Frekuensi :2 L
Jumlah : 1 Gelas (250 ml)
Jenis : Air mineral, dan
kopi
3 Berpindah dari kursi roda 5 – 10 15
ke tempat tidur, 8
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 2x/hari
muka,menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lunak
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 3 x hari
Warna : Kuning jerning
12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : 1 x / hari
Jenis : senam
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10
waktu luang Frekuensi : 5 x sehari
Keterangan : 130 (Mandiri)
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
3. Pengkajian Status Mental Gerontik

1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental


Status Questioner (SPSMQ)

Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban. Catat jumlah kesalahan
total berdasarkan 10 pertanyaan

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apa nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat Anda
√ 05 Berapa umur Anda
√ 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu Anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Score total 8

Interpretasi hasil : 2 salah (Fungsi intelektual utuh)


a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) :

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maks Klien
1 Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun √
o Musim √
o Tanggal x
o Hari x
o Bulan √
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia √
o Propinsi Jawa Barat √
o Kota √

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa)


1 detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek Pulpen √
o Obyek Kertas √
o Obyek Masker √
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
dan 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kalkulasi kali/tingkat.
o 93 √
o 86 √
o 79 √
o 72 √
o 65 √
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada No.2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut
: ”tak ada jika, dan, atau, tetapi:. Bila
benar, nilai satu point.
o Pernyataan benar 2 buah : tak ada
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua
dan taruh di lantai”.
o Ambil kertas di tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1
point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Total Nilai 28

Interpretasi hasil : 28 (Aspek kognitif dan mental baik)


>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
4. Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari
kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah:
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis)
Bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi lansia mendorong tubuhnya ke
atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali. (0)
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi (0)
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan
hati-hati)
Klien menggerakkan kaki, memegangn obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya. (1)
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo, pusing
atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri
pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari
lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras
untuk bangun. (1)

2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, terkadang memegang objek untuk dukungan (0)
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat
kaki terlalu tinggi (> 5 cm) (0)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai (0)
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi. (0)
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi (0)
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk
dukungan. (0)

Interpretasi Hasil: (Resiko jatuh rendah)


Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut:
0 – 5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko jatuh sedang

2) Ibu E
Keluarga Ibu E mengatakan bahwa ia menderita stroke sudah 1 tahun dan
sebelumnya belum mengalami stroke. Ibu E mengatakan dirinya terkena stroke
karena hipertensi. Ibu E mengatakan bagian ekstermitas bawah tidak dapat
digerakkan karena lumpuh dan Ibu E pun kurang jelas dalam berbicara. Ibu E
mengatakan dirinya mengalami hipertensi. Ibu E mengatakan pergi ke puskesmas
jika sudah merasa sakitnya semakin memberat dan melakukan kontrol untuk berobat
jalan, Ibu E juga mengatakan bahwa ia tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan tetapi membutuhkan bantuan maksimal untuk melakukan kebuhan seperti
BAK, BAB dan berpindah tempat.
1. KATZ Indeks :
Termasuk/Kategori yang manakah klien ?
Kat Kemampuan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.

2. Barthel Indeks
No Kriteria Dengan Mandir Keterangan
Bantuan i
1 Makan 5 10 Frekuensi : 2 x/hari
2x makan
Jumlah : 1 porsi
Jenis : Nasi, Sayur, Tahu,
Tempe, Daging ayam,
Biskuit, kue kering, buah-
buahan
2 Minum 5 10 Frekuensi :2 L
Jumlah : 1 Gelas (250 ml)
Jenis : Air mineral, dan
kopi
3 Berpindah dari kursi roda 5 – 10 15
ke tempat tidur,
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 2x/hari
muka,menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lunak
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 2 x hari
Warna : Kuning jerning
12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : 1 x / hari
Jenis : senam
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10
waktu luang Frekuensi : 5 x sehari
Keterangan : 70 (Mandiri)
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
3. Pengkajian Status Mental Gerontik

1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable


Mental Status Questioner (SPSMQ)

Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban. Catat jumlah
kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apa nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat Anda
√ 05 Berapa umur Anda
√ 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu Anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Score total 8

Interpretasi hasil : 2 salah (Fungsi intelektual utuh)


a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

3. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) :

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maks Klien
1 Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun √
o Musim x
o Tanggal x
o Hari √
o Bulan √
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia √
o Propinsi Jawa Barat √
o Kota √

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa)


1 detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek Pulpen √
o Obyek Kertas √
o Obyek Masker √
3 Perhatian 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka
dan 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kalkulasi kali/tingkat.
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada No.2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut
: ”tak ada jika, dan, atau, tetapi:. Bila
benar, nilai satu point.
o Pernyataan benar 2 buah : tak ada
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua
dan taruh di lantai”.
o Ambil kertas di tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1
point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Total Nilai 23

Interpretasi hasil : 23 (Aspek kognitif dan mental baik)


>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
4. Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari
kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah:
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis)
Bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi lansia mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih
dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. (1)
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi (1)
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3
kali dengan hati-hati)
Klien menggerakkan kaki, memegangn obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya. (1)
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo,
pusing atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen)
dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha
yang keras untuk bangun. (1)

2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, terkadang memegang objek untuk dukungan (0)
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat
kaki terlalu tinggi (> 5 cm) (1)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai (1)
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi. (1)
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi (1)
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk
dukungan. (1)

Interpretasi Hasil: (Resiko jatuh rendah)


Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut:
0 – 5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko jatuh sedang

3) An. F
An.F jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada
masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, dan tidak memiliki
penyakit hipertensi atau penyakit yang lain.

15. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga dari istri Bpk. S yaitu Ibu E tidak ada riwayat atau penyakit keterunan yang
serius dan tidak pernah mengalami riwayat penyakit dalam sebelumnya.
III. Data Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Kediaman rumah bapak S terletak di wilayah yang padat penduduk, rumah Bpk.S terdiri
dari 2 lantai, lantai ke-1 terdiri dari ruang tamu, kamar tidur 3, kamar mandi 1, dapur,
sedangkan di lantai 2 terdiri dari kamar tidur 3 serta kamar mandi 1

KAMAR KAMAR

KAMAR Ruang
Tengah

LANTAI 1

WC

WC KAMAR

LANTAI 2

KAMAR KAMAR

17. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW


Ibu E mengatakan komunikasi dengan tetangga berjalan dengan baik, hanya saja Ibu
E tidak mengikuti kumpulan ataupun komunitas RW.

18. Mobilitas geogrfis keluarga


Keluarga Bpk. S sudah tinggal sejak tahun 1943 dilingkungan Paledang, tidak
berpindah-pindah tempat.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Hubungan keluarga dengan masyarakat terjalin dengan baik dan harmonis.
20. Sistem pendukung keluarga
Didalam keluarga Bpk. S terjalin hubungan yang baik, semua anggota keluarganya
terbuka satu sama lain sehingga membuat support antara anggota keluarga lainnya
menjadi lebih kuat.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Bpk.S mengatakan keluarganya sehari-hari
menggunakan bahasa sunda dan berlaku sopan santun dalam keluarga.
22. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bpk.S mengatakan komunikasi yang digunakan bersifat terbuka
sehingga dapat memperkuat ikatan keluarga yang ada dan kepentingan dan keputusan
ada di tangan Bpk. S.
23. Struktur peran (formal dan informal)
Bpk. S adalah kepala keluarga. Bpk. S mempunyai seorang istri, dan 4 orang
anak. Anak Bpk. S berusia 36 tahun. Bpk. S bekerja sebagai wirausaha. Ibu E selain
menjadi seorang istri ia pun menjadi ibu yang mengurus rumah dan anaknya.

24. Nilai dan norma keluarga


Nilai yang dianut oleh keluarga Bpk. S adalah menggunakan budaya Sunda.
Dalam keluarga Bpk. S tidak ada nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan dan
keluarga Bpk.S menerapkan sikap jujur,disiplin,tanggung jawab kepada istri dan
anakanaknya.
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Bpk. S saling menyayangi dan mendukung satu sama
lainnya, apabila ada anggota keluarga yang menderita penyakit, semua anggota
keluarga saling membantu untuk merawat semampunya.
25. Fungsi social
Keluarga Ibu. E walaupun jarang keluar rumah, namun Ibu. E selalu mengajak
berinteraksi dengan tetangga sekitar, Ibu E pun terlihat menyapa tetangga yang lewat
depan rumahnya walaupun sedang mengidap stroke yang menyebabkan kelumpuhan
dan gangguan bicara.
26. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah (√)
Ibu E mengatakan sejauh ini belum mengetahui banyak terkait penyakit stroke
karena sebelumnya di keluarganya pun tidak ada yang menderita dengan penyakit
yang sama. Keluarga hanya tau penyakit yang diderita Ibu E adalah lumpuh dan sulit
berbicara, sehingga keluarga hanya memeriksakannya ke puskesmas untuk
mengontrol penyakit Ibu E. Keluarga percaya Ibu E dapat sembuh dan keluarga
memiliki persepsi yang positif terhadap penyakitnya
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan (x)
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga mengetahui harus melakukan
pengobatan terhadap Ibu E dan melakukan pemeriksaan ke Pasyankes terdekat saat
sakit Ibu E semakin parah, keluarga Bpk. S membuat keputusan yang tepat jika ada
anggota keluarga yang sakit yaitu membawa keluarganya ke pasyankes terdekat.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit (x)


Ibu E mengatakan bahwa untuk yang merawat Ibu E yaitu suaminya sendiri serta
anak bungsunya, serta ibu E mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan (√)


Ibu E mengatakan bahwa beliau merangkak untuk berjalan dan masih sering
mengkonsumsi makanan sembarangan
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan (x)
Keluarga Bpk. S mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
disekitar seperti puskesmas. Mereka mengatakan sudah menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada dengan sebaik-baiknya serta mempunyai BPJS.
.
27. Fungsi reproduksi
Ibu E mengatakan tidak ada masalah dalam BAK atau pun masalah dibagian
reproduksi lainnya, Ibu E mengatakan bahwa dahulu ia pernah menggunakan KB pil.
28. Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan Ibu E hanya mengandalkan dari hasil
suaminya saja, managemen keuangan juga dipegang oleh suaminya.
29. Fungsi mendapatkan status social
Ibu E mengatakan tidak pernah ikut perkumpulan dengan para petinggi desa lagi
karena keterbatan gerak, ibu E hanya bergaul dengan kalangan masyarakat biasa
disekitar rumahnya.
30. Fungsi pendidikan

31. Fungsi religius


Ibu E selalu mengajarkan untuk beribadah sesuai dengan keagamaan yang dianut
yaitu islam. Ibu E pun sering menyuruh anaknya untuk solat di masjid setempat.
32. Fungsi rekreasi
Ibu E jarang mengajak keluarganya untuk melepas penat dengan berjalan-jalan ke
tempat hiburan
VI. Stress dan Koping keluarga
33. Stressor jangka pendek dan Panjang
 Stresor jangka pendek :
Ibu E tidak memiliki stress jangka pendek
 Stresor jangka panjang :
Ibu E khawatir terhadap anaknya yang bungsu karena belum segera menikah
34. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga bpk. S ketika ada salah satu anggota keluarganya yang stress atau
banyak pikiran mengganggu atau menambah beban tersebut dan untuk
menghilangkan stress keluarganya hanya menonton tv dan keluar rumah untuk jalan-
jalan disekitaran rumah serta berdoa meminta jalan yang terbaik.
35. Strategi koping yang digunakan
Ketika ada anggota keluarga yang memiliki banyak pikiran keluarga akan saling
bertukar cerita dan menceritakan masalahnya serta mencari jalan keluar bersama
tetapi keluarga ini kurang berusaha untuk memulihkan kondisi anggota keluarga
yang sakit.
36. Strategi adaptasi fungsional
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti emosi, setiap ada masalah
didiskusikan bersama keluarga besar dan selalu berdo’a kepada Allah swt. agar selalu
diberikan kesabaran dan diberikan jalan keluarnya.

VII. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga


No Pemeriksaan Bpk Y Ibu E An. F
1 Keluhan Utama Tidak ada keluhan Klien mengeluh sulit Tidak ada keluhan
menggerakkan
ekstermitas bawah
2 Tanda – tanda vital
TD 140/80 mmHg 150/90 mmHg 110/70 mmHg
Suhu badan 37℃ 37,2℃ 37,℃
Nadi 84x/menit 82x/menit 80x/menit
Pernafasan 19x/menit 20x/menit 18x/menit
Tinggi badan 164 Cm 162 Cm 173 Cm
Berat badan 73 kg 82 kg 69 kg

3 Kepala
Rambut Rambut putih tipis,
bersih, tidak rontok,
tidak ada lesi dan
ketombe

Mata Mata kanan dan kiri


simetris, konjungtiva
tidak anemis, tidak
cekung, tidak ada
gangguan pengelihatan

Hidung Tidak ada polip, bersih,


tidak ada
pembengkakan,
Dan tidak ada nyeri
tekan

Telinga Tidak ada gangguan


pendengaran, telinga
kanan dan kiri simetris,
terdapat serumen.

Mulut Mukosa bibir lembab,


gigi sudah ompong 4,
tidak ada sariawan, lidah
dapat digerakan ke
segala arah, refleks
menelan baik.

Leher Tidak ada pembesaran


kelenjar tiroid, tidak ada
nyeri menelan, tidak ada
pembengkakan vena
jugularis.

Thorax posterior dan Simetris, Tidak ada otot


anterior bantu pernapasan, Tidak
terdengar wheezing dan
ronchi, Suara resonan
Pengembangan paru
seimbang

Jantung Bunyi jantung reguler,


tidak ada pembengkakan
jantung

Abdomen Simetris, Tidak ada lesi,


Terdengar bising usus
12x/ menit, Terdengar
pekak pada abdomen
kuadran 1, Tidak ada
pembesaran ginjal dan
hati.

Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas masih


bawah bisa di Gerakan tidak
terjadi kekakuan otot,
kekuatan otot 4.
ekstremitas bawah
mengalami kelumpuhan,
tidak bisa digerakan,
kekuatan otot
ekstremitas bawah 0.
CRT < 3detik.

VIII. Harapan keluarga


Keluarga berharap bisa mendapatkan informasi kesehatan dan cara perawatan yang
tepat untuk Ibu E dari petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan, kesehatan
keluarga dapat meningkat dan membantu menyelesaikan masalah Ibu E

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisis dan Sintesis Data
No Data Masalah Penyebab
S: Ketidak mampuan Gangguan mobilitas
- keluarga Bpk. S keluarga merawat fisik
mengatakan bahwa Ibu E anggota keluarga
aktivitasnya dibantu seperti
BAB BAK dan perawatan
diri lainya
O:
- kekuatan otot ektremitas
atas 4
- kekuatan otot ekstremitas
bawah 0
1. S: Mengambil keputusan Kesiapan peningkatan
- Keluarga Bpk. S mengenai tindakan manajemen kesehatan
mengatakan stroke kesehatan
merupakan penyakit yang
tidak bisa menggerakan
anggota tubuh
O:
- Ketika ditanya cara
perawatan dirumah untuk
penderita stroke keluarga
menyebutkan tidak tahu

II. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
2 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan

III. Penilaian (skoring) Diagnosis Keperawatan


No Dx. Kriteria Skor Pembenaran
Kep
1 a. Sifat masalah 3/3x1 = 1 Tidak mampu menggerakkan
ekstremitas bagian bawah
b. Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2 x 2 = 1 Mempunyai motivasi dan
semangat yang tinggi untuk
kesembuhannya.
c. Potensial masalah untuk dicegah 2/3x1= 2/3 Masalah dapat dicegah dengan
kontrol dari Ibu E dan kemauan
untuk menggerakkan tubuhnya.
d. Menonjolnya masalah 2 / 2x1 = 1 Saat keluhan bertambah parah,
keluarga segera membawanya ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
TOTAL SKOR 3 2/3
2 a. Sifat masalah 3/3x1 = 1 Ibu E mengatakan ingin bisa
sembuh dari penyakitnya dan
bisa bekerja kembali
b. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 = 2 Ibu E memiliki minat untuk
mendapatkan informasi
mengenai penyakitnya dan
sudah mulai mengikuti anjuran
mengenai makanan yang
dikonsumsi
c. Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1= 1 Stroke dapat dicegah bila
keluarga mengetahui cara
perawatan yang benar
d. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan ingin
segera mengatasinya.
TOTAL SKOR 5
VI. Prioritas Diagnosis Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan 5
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
2 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan 3 2/3
berhubungan dengan mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa keperawatan : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga.
Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi
Tujuan Umum : Respon verbal, Cara mengatasi mobilitas 1. Berikan penkes kepada
 Setelah setelah dilakukan psikomotorik fisik adalah dengan latihan keluarga tentang cara
tindakan keperawatan ROM (Range of Motion). mengatasi mobilitas fisik
selama 2 kali kunjungan Tujuan ROM adalah : dengan ROM.
keluarga klien dapat  Mempertahankan 2. Diskusikan dengan
melakukan gerakan ringan kekuatan otot keluarga tentang masalah
secara mandiri  Memelihara mobilitas fisik
Tujuan Khusus : mobilitas 3. Ajarkan dan latih gerakan
Setelah dilakukan penyuluhan ROM kepada klien dan
kesehatan selama 1x30 menit persendian keluarga
keluarga mampu mengenal  Merangsang 4. Dorong keluarga untuk
mobilitas fisik dengan cara : sirkulasi darah selalu memantau dan
 Keluarga dapat  Mencegah kelainan memandu serta menemani
menjelaskan pengertian bentuk klien melakukan gerakan
ROM Manfaat ROM adalah : ROM
 Keluarga dapat  Mempertahankan
menyebutkan Tujuan fleksibilitas dan
ROM kekuatan otot
 Keluarga dapat  Mempertahankan
menyebutkan prinsip dasar fungsi jantung dan
ROM pernapasan
 Keluarga dapat  Mencegah
menyebutkan Manfaaat kontraktur,
ROM kelainan bentuk
 Keluarga dapat melakukan dan kekakuan pada
ROM tanpa bantuan sendi
perawat dengan benar

Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan


dengan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi
Tujuan Umum : Respon verbal  Stroke. Stroke 1. Identifikasi kesiapan dan
 Setelah setelah dilakukan adalah kondisi kemampuan menerima
tindakan keperawatan yang terjadi informasi terkait penyakit
selama 2 kali kunjungan ketika pasokan stroke.
keluarga klien dapat darah ke otak 2. jadwalkan pendidikan
meningkatkan terganggu atau kesehatan sesuai kesepakatan
manajemen kesehatan berkurang akibat 3. berikan pendidikan
Tujuan Khusus : penyumbatan kesehatan terkait penyakit
Setelah dilakukan penyuluhan ( iskemik ) atau
kesehatan selama 1x30 menit pecahnya stroke dan perawatannya
keluarga mampu mengenal pembuluh darah ( 4. berikan kesempatan untuk
mobilitas fisik dengan cara : stroke hemoragik bertanya
 Keluarga mampu ).
mengenal apa itu stroke Tanda gejala :
 Keluarga mampu - Kelemahan pada
menyebutkan gejala bagain wajah secara
stroke tiba-tiba
 Keluarga mampu  Kelemahan di
menyebutkan cara lengan atau
merawat penderita stroke tungkai secara
tiba-tiba
 Kesemutan atau
mati rasa pada
wajah, lengan
atau tungkai
 Kesulitan
berbicara atau
memahami
pembicaraan
 Kehilangan
penglihatan,
penglihatan yang
menjadi kabur,
atau gangguan
lapangan
penglihatan
 Kehilangan
koordinasi dan
keseimbangan
 Sakit kepala
hebat tiba-tiba
 Mulut mencong
 Vertigo
Cara perawatan stroke
dirumah
 Bantu untuk
berpindah
tempat
 Bantu proses
makan
 Ajak untuk
bergerak
 Latih kesehatan
otaknya
 Ciptakan
lingkungan yang
aman
 Bantu
mengingatkan
jadwal minum
obat
 Ingatkan jadwal
kunjungan ke
klinik
rehabilitasi
medis
 Menciptakan
sistem panggilan
bantuan di
rumah
 Terus temani
pasien

D. IMPLEMENTASI
Tanggal & waktu No Diagnosa
Implementasi
Keperawatan
1 1. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah
mobilitas fisik.
 DS : keluarga mengatakan Ibu E
jarang melakukan aktivitas fisik
seperti bergerak,berjalan, dll
 DO : keluarga tampak belum tau
banyak terkait masalah mobilitas
fisik
1. Berikan penkes kepada keluarga tentang cara
mengatasi mobilitas fisik dengan ROM.
 DO : keluarga sangat kooperatif dan
aktif bertanya
2. Ajarkan dan latih gerakan ROM kepada
klien dan keluarga.
 DS : keluarga mengatakan baru
mengetahui gerakan ROM
 DO : keluarga dan pasien menyimak
dengan baik gerakan gerakan ROM
3. Dorong keluarga untuk selalu memantau
dan memandu serta menemani melakukan
gerakan ROM .
 DS : keluarga mengatakan apabila
latihan ROM akan selalu
mendampingi,
 DO : keluarga mendampingi hingga
latihan gerak selesai
09.30 2 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi terkait penyakit stroke.
 DS : keluarga mengatakan hanya
mengetahui sedikit mengenai stroke,
bahwa stroke adalah tidak bisa
menggerakan anggota tubuh
 DO : keluarga mau diajak berdiskusi
mengenai apa itu stroke
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
 DO : keluarga menyepakati akan
diadakannya penkes dan keluarga
pun sangat antusias
3. Berikan pendidikan kesehatan terkait
penyakit stroke dan pentingnya melakukan
pengobatan
 DS : keluarga mengatakan mau
mengantar Ibu E ke faskes terdekat
 DO : Keluarga menerima materi
yang telah dijelaskan
4. Berikan pendidikan mengenai cara merawat
keluarga yang terkena stroke
 DS : Keluarga mengatakan tidak tau
secara detail mengenai perawatan
stroke
 DO : Keluarga pasien tampak tidak
pernah melakukan aktivitas fisik
E. EVALUASI
Tanggal&waktu No Diagnosa Implementasi
Keperawatan
1 S:
 Keluarga Bpk. S mengatakan bahwa Ibu E
sudah melakukan latihan gerak yang telah
diajarkan
O:
 Ibu E terlihat sudah mulai bisa
menggerakan sedikit bagian kakinya yang
sangat kaku
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi

2 S:
 Keluarga Bpk. E mengatakan sudah
mengetahui apa itu stroke, penyebab
stroke, dan bagaimana cara merawat pasien
stroke
O:
 Keluarga Bpk. E dapat menjelaskan ulang
lebih mendalam mengenai stroke
 Keluarga Bpk. E tampak lebih memahami
pentingnya menggunakan faskes
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai