Anda di halaman 1dari 9

Uji Antikanker dan Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Pasote (Dysphania

ambrosioides L.)
Anticancer and Antioxidant Test of Pasote (Dysphania ambrosioides L.)
Leaves Methanol Extract
1* 1) 1)
Praise Frena Maningkas
1)
), Dingse Pandiangan , Febby Ester Fany Kandou
Jurusan Biologi, FMIPA, UNSRAT, Manado
*E-mail: praisefrena@gmail.com

Diterima 10 Juli 2019, diterima untuk dipublikasi 10 Agustus 2019

Abstrak
Uji antikanker dan antioksidan ekstrak metanol daun Pasote (Dysphania
ambrosioides L.) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan informasi ilmiah mengenai potensi antikanker dan antioksidan
ektrak metanol serbuk daun Pasote. Pengujian antikanker dilakukan dengan
metoda uji MTT pada sel leukemia P388.Uji antioksidan dilakukan dengan
metode DPPH dan ditentukan dengan Spektro UV-Vis pada panjang gelombang
517 nm. Hasil pengamatan dan pengukuran diuji dengan program Origin Lab
untuk antikanker, dan program Excel untuk analisis data antioksidan. Ekstak
metanol Pasote memiliki aktivitas antikanker kategori kuat sebagai antikanker
dengan IC50 sebesar 53,37µg/mL. Hasil pengujian antioksidan ekstrak metanol
daun Pasote termasuk kategori kuat dengan nilai IC50 sebesar 50,131 µg / mL.
Hal ini menunjukkan bahwa ektrak metanol daun Pasote potensial untuk
dijadikan antioksidan dan tidak berbeda nyata dengan antioksidan vitamin C.
Kesimpulannya bahwa ektrak metanol daun Pasote potensial untuk dijadikan
antikanker dan antioksidan.
Kata Kunci: Antikanker; Antioksidan; Leukemia P388; MTT assay; DPPH

Abstract
Anticancer and antioxidant test of Pasote (Dysphania ambrosioides L.) leaf
methanol extract have been done. The purpose of this study was to obtain
scientific information about the potential anticancer and antioxidant of Pasote
methanol leaf extract. Anticancer testing was carried out by the MTT assay
method on P388 leukemia cells. The antioxidant test was carried out using the
DPPH method and determined by UV-Vis spectra at a wavelength of 517 nm.
The results of observations and measurements were tested with the Origin Lab
program for anticancer, and the Excel program for analysis of antioxidant data.
The methanol Pasote extract has a strong anticancer activity as an anticancer
with IC50 value 53.37 µg / mL. The results of the antioxidant test of the Pasote
leaf methanol extract included a strong category with IC50 values 50,131 µg / mL.
This shows that Pasote leaf methanol extract is potential to be used as an
antioxidant and not significantly different from antioxidant vitamin C. In
conclusion, Pasote leaf methanol extract is potential to be used as an anticancer
and antioxidant.
Keywords: Anti-cancer; Anti-oxida;, Leukemia P388; MTT assay; DPPH
103 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2019, VOL. 9 NOMOR

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara (Winarno 2011).
yang dikenal dengan Penelitian antikanker menjadi
keanekaragaman hayati yang perhatian dan prioritas para peneliti
terbesar di dunia (Sampurno 2009). Farmasi. Antikanker merupakan obat
Indonesia memiliki kawasan hutan untuk mencegah dan mengobati
tropis terkaya kedua di dunia setelah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
Brazil dan disebut juga sebagai yang tidak normal, sedangkan kanker
kawasan mega-
merupakan penyakit yang disebabkan
biodiversitas (Pandiangan 2011).
oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
Masih banyak kekayaan alam berupa
tumbuhan obat yang belum dikelola tubuh yang tidak normal (Hafil, 2016).
dengan baik (Sampurno 2009). Salah Sekarang ini telah banyak masyarakat
satu contoh kekayaan yang memanfaatkan tumbuhan obat
keanekaragaman jenis tumbuhan obat tradisional sebagai obat antikanker.
yaitu tumbuhan Pasote (Dysphania Tumbuhan yang digunakan sebagai
ambrosioides L.) Indonesia obat, hanya berdasarkan pengalaman
khususnya Sulawesi Utara tumbuhan masyarakat sehari-hari.
ini sering disebut dengan Pasote atau Uji antikanker yang banyak
Sambote. Penelitian yang telah dilakukan adalah menggunakan
dilakukan oleh Ghareeb et al. (2016), mencit (in vivo) yang relatif lama dan
menyatakan genus ini mengandung keberhasilannya rendah. Tetapi,
adanya flavonoid, terpen,
sekarang telah ada teknik kultur sel
seskuiterpen pigmol, xilosida,
kumarin, dan minyak esensial. (in vitro), yaitu suatu teknik untuk
Aktivitas biologis yang ditunjukkan mengisolasi secara aseptik dalam
dari tumbuhan Pasote seperti tabung dan ditumbuhkan dalam media
antimikroba, sitotoksisitas, buatan (Pandiangan 2011). Oleh
antioksidan, larvisida, antidiabetes, karena itu maka perlu diteliti potensi
antiparasit, antivirus, dan moluskidal antikanker dan antioksidan ektrak
(Ghareeb et al. 2016). methanol daun Pasote (Dysphania
Senyawa antioksidan secara ambrosioides L.).
alami pada obat obat herbal sangat
dibutuhkan. Antioksidan merupakan METODE
suatu senyawa yang dapat Pengambilan dan Pengolahan
menghambat atau menunda oksidasi Sampel
suatu molekul dengan cara
Sampel diambil di daerah
mengakhiri reaksi berantai inisiasi dan
penyebarannya (Molyneux 2004). Langowan, Sulawesi Utara. Setelah
Manfaat antioksidan yaitu, melindungi Pasote diambil kemudian dicuci
tubuh dari berbagai penyakit seperti bersih, tiriskan dan diiris kecil-kecil,
degeneratif, kanker, serta membantu lalu ditimbang sebanyak satu kg. Hasil
menekan proses penuaan (Tapan penimbangan tersebut dinyatakan
2005). sebagai berat basah. Daun tersebut
Pengujian antioksidan yang sering selanjutnya dikeringkan dalam oven
digunakan adalah metode DPPH (1,1- pada suhu 45ºC sampai beratnya
dyphenil-2-picrylhydrazyl). Metode ini konstan (berat kering). Sampel daun
merupakan metode yang cepat, yang telah kering, dihaluskan
sederhana dan tidak memerlukan menggunakan blender. Hasil blender
biaya yang banyak (Zou et al. 2004).
diayak dan disaring sebanyak 2 kali
Mengetahui adanya potensi tumbuhan
sampai didapatkan serbuk halus daun
sebagai antioksidan dapat dihitung
menggunakan parameter IC50 Pasote.
Maningkas dkk., Uji Antikanker… 104

Ekstraksi menggunakan hemositometer tipe


Ekstraksi dilakukan secara Improved Neubauer dengan rumus
maserasi dengan merendam 100 perhitungan menurut Freshney,
gram serbuk halus daun Pasote (2000) dalam Sahid (2013).
dalam toples kaca dengan Ekstrak metanol daun Pasote
penambahan satu liter metanol teknis. yang telah dikeringkan sebanyak satu
Sampel direndam selama 7 x 24 jam mg ditambahkan dengan satu mL
dan setiap 6 jam dilakukan DMSO (Dimethyl sulfoxide) sampai
pengadukan. Hasil rendaman tersebut larut sebagai stok larutan ekstrak
disaring menggunakan kertas saring untuk membuat variasi konsentrasi.
whatman 43 (15.0 cm). Selanjutnya Kemudian dibuat variasi konsentrasi
ekstrak hasil saringan diisi ke dalam ekstrak mulai dari 0,1; 0,3; 1; 3;
cawan arloji dan diuapkan dalam suhu 10; 30 dan 100 µg/mL. Masing-
ruang 37OC sampai kering. Ekstrak masing ekstrak dimasukkan ke kultur
metanol kering seberat 1 mg sel leukemia P388. Sel yang telah
selanjutnya digunakan untuk uji diberi ekstrak dipelihara pada medium
aktivitas antikanker dan 5 mg ektrak dasar yang mengandung 2% FBS dan
kering untuk uji antioksidan. diinkubasi selama 24 jam agar sel
melekat pada substrat (KOBA ITB).
Uji Aktivitas Antikanker Aktivitas pertumbuhan sel setelah
Pengujian antikanker diawali perlakuan diukur dengan pemberian
dengan persiapan buffer dan media larutan MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-
serta sterilisasi dilakukan sesuai 2,5-difeniltetrazolium bromid).
dengan yang dilakukan oleh Mediumnya dibuang dan diberi
Laboratorium Kimia Organik Bahan 200 µL medium dasar yang
Alam (KOBA) ITB. Uji antikanker mengandung 2% FBS (Fetal Bovine
dilakukan dengan mengunakan sel Serum) dan 50 µL larutan MTT untuk
leukemia P388. Sel dipelihara dalam setiap sumur. Sel diberi MTT untuk
botol kultur pada media RPMI mengukur efek sitotoksik sampel. Sel
(Roswell Park Memorial Institute) diinkubasi selama 4 jam pada suhu
dalam multiwell plate. Pengkulturan 37oC dengan kondisi gelap. Setelah
sel dilakukan dalam kondisi steril. itu, medium dibuang dan diberi 200
Kultur sel dipelihara sampai µL DMSO (Dimethyl sulfoxide) dan 25
memenuhi 80% substrat. Subkultur µL bufer glisin. Intensitas absorbansi
dilakukan mengikuti metoda yang warna diukur dengan menggunakan
digunakan Alley (1988) dalam microplate spectrophotometer (Bio
Pandiangan (2008). Kultur sel yang Rad) pada panjang gelombang 540
telah memenuhi 80% substrat nm. Intensitas absorbansi warna
diasosiasi. Diasosiasi dilakukan dibuat untuk mencari nilai Inhibition
dengan cara pencucian kultur sel concentration sebanyak 50% (IC50)
dengan FBS (Fetal Bovine Serum) dari ekstrak daun Pasote.Pengukuran
sebanyak 3 kali, lalu dibilas dengan dilakukan 3 kali dari tiap konsentrasi,
EDTA 0,02% dan diberi tripsin 0,25%. masing-masing konsentrasi diulang
Sel diinkubasi pada suhu 37oC dalam tiga kali (KOBA ITB).
inkubator CO2 selama 2 menit sampai
sel lepas dari substrat botol kultur. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
Suspensi sel ditambah dengan Metode DPPH
medium pemeliharaan yang Penetapan IC50 dari ekstrak
mengandung 5% FBS (Fetal Bovine metanol Pasote (sampel) dan vitamin
Serum) dengan perbandingan volume C (standar) dilakukan dengan metode
1:1. Supernatan hasil sentrifugasi peredaman radikal bebas dengan
dibuang dan pelet sel diberi medium menggunakan DPPH (1,1-difenil-2-
pemeliharaan. Sel hidup dihitung pikrilhidrazil) dengan spektrofotometri
105 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2019, VOL. 9 NOMOR

UV-Visible. Prosedur yang dilakukan Selanjutnya diambahkan 1 mL DPPH


dalam pengujian aktivitas antioksidan ke dalam labu ukur yang berisi
dengan metode DPPH adalah ekstrak ditambahkan metanol sampai
sebagai berikut: volumenya mencapai 5 mL. Larutan
a. Pembuatan larutan DPPH : dikocok hingga homogen dan
Serbuk DPPH sebanyak 0.4 mg
didiamkan selama 30 menit pada
dilarutkan dengan metanol 50 mL
dalam Erlenmeyer disimpan pada suhu kamar lalu diukur serapannya
suhu kamar dan terlindung dari pada panjang gelombang 517 nm,
cahaya. dilakukan sebanyak tiga kali Ulangan
b. Penempatan panjang (Suhaling 2010).
gelombang (λ) maksimal DPPH :
Larutan DPPH 10 mL dipipet ke Analisis Data
dalam labu ukur. Metanol Potensi aktivitas antikanker dan
ditambahkan hingga volumenya antioksidan ekstrak metanol daun
mencapai 100 mL. Homogenkan dan
Pasote dapat diketahui dengan
dibiarkan selama 30 menit lalu diukur
serapannya pada panjang gelombang melakukan uji IC50 (Inhibition
400-800 nm menggunakan Concentration 50%) melalui
spektrofotometri UV- Visibel dan persamaan logaritma. Analisis data uji
diperoleh panjang gelombang potensi antikanker menggunakan
maksimum DPPH yaitu 517 nm. aplikasi Originlab 9.0 32-bit (Originlab
c. Pengukuran aktivitas Corporation USA) dan antioksidan
antioksidan Vit.C: Penelitian ini menggunakan aplikasi Excel.
sebagai standar yaitu, vitamin C
(Ascorbic acid) 100 mg dalam 2 mL. HASIL DAN PEMBAHASAN
Vitamin C dilarutkan dengan metanol
Hasil Ekstraksi
sampai volumenya 50 mL diperoleh
Hasil penentuan kadar air
larutan stok dengan konsentrasi 1000
ppm. Dibuat bebrapa volume yaitu simplisia daun Pasote diperoleh berat
0,1; 0,2; 0,4 dan 0,8 mL dimasukkan segar sebanyak 800 gram, dan
ke dalam labu ukur. Selanjutnya diperoleh berat kering 112,98 gram
ditambahkan 1 mL DPPH ke dalam dengan kadar airnya 85,8% (Gambar
labu ukur yang berisi vitamin C. 1). Kadar air daun Pasote cukup
Metanol ditambahkan sampai besar.
volumenya mencapai 5 mL dikocok Sampel serbuk halus direndam
dan didiamkan selama 30 menit pada dengan metanol agar dinding sel daun
suhu kamar. Masing-masing larutan Pasote akan terlarut dalam pelarut
tersebut diukur serapannya pada yang digunakan (Haryadi 2012).
panjang gelombang 517 nm, Sampel daun yang direndam dengan
dilakukan sebanyak 3 Ulangan. metanol diuapkan menghasilkan
ekstrak sebanyak 25,61 gram. Hasil
Pengukuran aktivitas antioksidan
yang didapat pada penelitian ini
Pasote
berupa ekstrak kasar, dengan nilai
Ekstrak Pasote ditimbang
rendemen yaitu 3,2%. Rendemen
sebanyak 50 mg lalu dilarutkan
adalah perbandingan antara ekstrak
dengan metanol sebanyak 50 mL
yang diperoleh dengan simplisia awal
diperoleh larutan stok dengan
(Abdillah 2006). Hasil ekstraksi
konsentrasi 1000 mg/mL. Pipet
selanjutnya diuji antikanker secara in
sebanyak 0,1, 0,2, 0,4 dan 0,8 mL
vitro dan antioksidan.
dimasukkan ke dalam labu ukur.
Maningkas dkk., Uji Antikanker… 106

antioksidan dengan DPPH baik


transfer elektron atau radikal hidrogen
pada DPPH, akan menetralkan
karakter radikal bebas dari DPPH dan
membentuk DPPH tereduksi. Jika
semua elektron pada radikal bebas
DPPH menjadi berpasangan, maka
warna larutan berubah dari ungu tua
menjadi kuning terang dan absorbansi
(a) (b) pada panjang gelombang 517 nm
Gambar 1. Hasil ekstraksi secara akan hilang (Rohman et al. 2010).
maserasi menggunakan metanol: (a) Penelitian ini menggunakan vitamin C
ekstrak kasar untuk pengujian aktivitas cair 100 mg/2 mL sebagai senyawa
antioksidan, (b) ekstrak kering untuk pembanding. Vitamin C merupakan
pengujian antikanker.
antioksidan yang larut dalam air.
Penggunaan vitamin C sebagai
Pengujian antioksidan
Pengujian antioksidan diawali pembanding pada pengujian aktivitas
dengan menimbang dan membuat antioksidan ini adalah untuk
larutan stok DPPH, vitamin C dan mengetahui seberapa kuat potensi
sampel yang digunakan, masing- antioksidan yang ada pada ekstrak
masing didapat larutatan stok metanol daun Pasote jika
sebanyak 50 mL. Panjang gelombang dibandingkan dengan vitamin C.
serapan maksimum ditentukan Dari hasil perhitungan didapat nilai
menggunakan larutan kontrol yaitu IC50 ekstrak metanol Pasote adalah
metanol. Panjang gelombang 50,131 μg/mL termasuk kategori kuat
maksimum yang didapat yaitu 517 nm sebagai antioksidan, untuk nilai IC50
dengan nilai absorbansi kontrol vitamin C 48,552 μg/mL termasuk
ekstrak metanol Pasote yaitu 0,612. kategori sangat kuat karena <50
Pengujian antioksidan vitamin C μg/mL. Penelitian Sebelumnya dari
diperoleh nilai absorbansi kontrol yaitu Agustikawati et al. (2017), uji aktivitas
0,650. Ekstrak metanol Pasote antioksidan dan penapisan fitokimia
terdapat empat konsentrasi yaitu: dari ekstrak daun pokoasi dan kluwih
20, 38, 74 dan 138 µg/mL. Mencari sebagai sumber antioksidan alami
konsentrasi Pasote didapat dari dengan nilai IC50 vitamin C sebesar
konsentrasi Vitamin C dimana 46,74 µg/mL dan nilai IC50 ekstrak
menggunakan rumus V1 x C1 = V2 x daun pokoasi dan kluwih berturut-turut
C2. Setiap konsentrasi dilakukan tiga 89,659 µg/mL dan 54,719 µg/mL
kali ulangan, semakin besar dimana vitamin C yang digunakan
konsentrasi maka semakin kecil pula memiliki aktivitas antioksidan lebih
nilai absorbansinya (Tabel 1). tinggi dibandingkan dengan ekstrak.
Hasil pengujian antioksidan Hasil penelitian ini dapat dilihat dari
ekstrak metanol daun Pasote pada hasil IC50 daun Pasote aktif dan
setiap konsentrasi terjadi perubahan berpotensi sebagai antioksidan, dari
warna secara bertahap dari warna nilai IC50 dimanaa tingkat kekuatan
ungu berubah menjadi kuning. antioksidan senyawa termasuk sangat
Perubahan warna ungu menjadi kuat jika IC50 < 50 µg/mL, kuat IC50
kuning pada uji aktivitas antioksidan 50-100 µg/mL, sedang IC50 101-150
µg/mL, lemah IC50 > 150 µg/mL.
menandakan terjadinya
Semakin kecil nilai IC50 semakin tinggi
penghambatan aktivitas radikal bebas
aktivitas antioksidannya (Ariyanto
sebanyak 50 persen. Interaksi 2006). Penyebab aktivitas antioksidan
107 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2019, VOL. 9 NOMOR

ekstrak metanol Pasote lebih rendah masih dalam ekstrak metanol Pasote
dari vitamin C konsentrasi yang dalam bentuk ekstrak tidak murni.
digunakan masih terlalu besar dan

Tabel 1. Hasil pengukuran nilai absorbansi, persen inhibisi ekstrak metanol


daun Pasote (Dysphania ambrosioides L.) dan persamaan regresi linear
menggunakan Excel

Ekstrak Konsentrasi Nilai % Persamaan


(µg/mL) Absorbansi Inhibisi regresi linear
Kontrol 0 0,612 0 0
Ulangan 1 20 0,071 49,598
38 0,071 49,598 Y = 0.0218X +
48.906
74 0,067 50,252
R² = 0.9569
138 0,056 52,049
Ulangan 2 20 0,073 49,108
38 0,067 50,252 Y = 0.0167X +
49.164
74 0,066 50,415 R² = 0.8623
138 0,060 51,396
Ulangan 3 20 0,080 48.128
38 0,061 50.579 Y = 0.0261X
74 0,065 51.232 + 48.691
138 0,057 51.886 R² = 0.6885

Tabel 2. Hasil pengukuran nilai absorbansi dan % inhibisi vitamin C ekstrak


metanol daun Pasote (Dysphania ambrosioides L.)

Konsentrasi Nilai % Persamaan


Ekstrak (µg/mL) Absorbansi Inhibisi regresi linear

Kontrol 0 0,650 0 0
Ulangan 1 20 0,102 49,308
38 0,099 49,769 Y= 0,0349X +
48,297
74 0,097 50,077 R² = 0,9182
138 0,075 53,462
Ulangan 2 20 0,103 49,154
3 0,099 49,769 Y = 0,0347X +
8 48,309
7 R² = 0,9676
0,095 50,385
4
138 0,076 53,308
Ulangan 3 2 0,102 49,308
0
Y = 0,0337X +
38 0,099 49,769
48,378
7 0,096 50,231
R² = 0,9423
4
138 0,076 53,308
Maningkas dkk., Uji Antikanker… 108

Tabel 3. Hasil IC50 ekstrak metanol daun Pasote dan vitamin C ekstrak
metanol daun Pasote (Dysphania ambrosioides L.)
Ekstrak Metanol Daun Pasote
Replikasi IC50 (µg/mL) ̅ (µg/mL) ̅
1 50,183
2 50,153
50,131 50,131 0,064
3 50,059

Vitamin C
Replikasi IC50 (µg/mL) ̅ ( µg/mL) ̅
1 48,796
48,552 48,552 0,300
2 48,731

Pengujian Antikanker dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri


Penelitian ini menggunakan sel (Pandiangan, 2009).
kanker leukemia (P388) yang dapat
digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui toksisitas suatu ekstrak
terhadap sel kanker leukemia secara
in vitro. Pengujian antikanker
menggunakan metode MTT (3-(4,5-
dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium
bromid) yang berwarna ungu.
Pengujian antikanker memiliki enam
konsentrasi 100, 30, 10, 3, 1 dan 0,3
μg/mL.
Hasil pengujian ekstrak metanol
Pasote pada penelitian ini diperoleh Gambar 2. Grafik persamaan logaritma
nilai IC50 nya adalah 53,37 μg/mL antara rata-rata absorbansi dengan
(Gambar 2). Pembanding yang konsentrasi ekstrak dalam menentukan
digunakan adalah senyawa aktif nilai IC50 ekstrak metanol daun Pasote
antikanker Quersetin dengan nilai IC50 (Dysphania ambrosioides L.) terhadap sel
sebesar 87,78 μg/mL. Hasil pengujian leukemia P388 sebesar 53,37
tersebut termasuk kategori potensial menggunakan aplikasi Originlab 9.0 32-
atau kuat, hal itu dikarenakan IC50 bit.
<100 μg/mL. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ekstrak metanol Penelitian Ngama et al (2015),
daun Pasote memiliki potensi kuat menunjukkan bahwa nilai IC50 dari
sebagai antikanker (Prayong, 2008). ekstrak metanol P. vittata diperoleh
Hasil penelitian yang telah sebesar 82,81 µg/mL. Hasil penelitian
dilakukan oleh Ghareeb et al. (2016), ektrak metanol daun Pasote lebih
menyatakan bahwa tumbuhan Pasote potensial sebagai antikanker.
mengandung senyawa metabolit Sitotoksisitas suatu ekstrak
sekunder berupa flavonoid, terpen, berdasarkan nilai IC50 digolongkan
sesquiterpen pigmol, xilosida,kumarin, menjadi 3 yaitu: sitotoksisitas
dan minyak esensial. Kemampuan potensial (IC50 < 100 μg/L),
atau potensi antikanker tersebut sitotoksisitas sedang (IC50 < 1000
kemungkinan juga akibat adanya μg/L) dan rendah (IC50 > 1000 μg/L)
senyawa metabolit sekunder yang (Prayong, 2008). Oleh sebab itu
ekstrak metanol daun Pasote
109 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2019, VOL. 9 NOMOR

potensial untuk dijadikan antikanker. pot.com/2012/01/farmakologi-


anti- kanker.html [17 Oktober
KESIMPULAN 2018].
Ekstak metanol daun Pasote (D. Haryadi D (2012) Senyawa Fitokimia
ambrosioides) memiliki nilai IC50 dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun
sebesar 50,131 μg/mL dengan Surian (Toona sinensis)
metode DPPH yang berpotensi kuat terhadap Sel Vero dan MCF-7
sebagai antioksidan. Hasil uji [skripsi]. Fakultas Matematika
aktivitas antikanker P388 dengan dan Ilmu Pengetahuan IPB,
metode MTT Assay diperoleh IC50 Bogor.
sebesar 53,37 μg/mL berpotensi Molyneux P (2004) The Use Of The
kuat sebagai antikanker. Stable Free Radical
Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
DAFTAR PUSTAKA for Estimating Antioxidant
Abdillah A (2006) Aktivitas Activity. Songklanakarin Journal
Antipolirasi Ekstrak Air Daun of Science and Technology
Sisik Naga (Pyrrosia 26(2): 211- 219.
nummularifolia (Sw.) Ching) Pandiangan D, Esyanti R, dan de
terhadap Sel Lestari Tumor Queljoe E (2008). Aktivitas
HeLa secara In vitro [skripsi]. Antikanker Katarantin pada Sel
Fakultas Kedokteran Hewan Mouse Mammary Cancer
IPB, Bogor. MmT06054. Jurnal Ilmiah Sains
Agustikawati N, Andayani Y, dan 8(1): 107-113.
Suhendra D (2017) Uji Aktivitas Pandiangan D (2011) Produksi
Antioksidan dan Penapisan Katarantin Melalui Kultur
Fitokimia dari Ekstrak Daun Jaringan. Lubuk Agung,
Pokoasi dan Kluwih Sebagai Bandung.
Sumber Antioksidan Alami. Prayong J, Barusrux S, and
JPPIPA 3(2): 60-67. Weerapreeyakul N (2008)
Ariyanto R (2006) Uji Aktivitas Cytotoxcic Activity Screening of
antioksidan, Penentuan ssome Indigenous Thai plants.
Kandungan Fenolik dan Fitoterapia 79(7): 598-601.
Flavonoid Total Fraksi Kloroform Rohman A, Riyanto S, Yuniarti N,
dan Fraksi Air Ekstrak Metanolik Saputra WR, Utami R, and
Pegagan (Centella asiatica L. Mulatsih W (2010) Antioxidant
Urban). Yogyakarta: Fakultas Activity, Total Phenolic and Total
Farmasi Universitas Gadjah Flavaonoid of Extracts and
Mada (tidak dipublikasikan). Fractions of Red Fruit (Padanus
Freshney RI (2000) Culture of Animal conoideus Lam). International
Cells : A Manual of Basic Food Research Journal 17: 97-
Technique, 4th ed. Willey-Liss 106.
Inc, Canada. Sampurno H (2009) Prospek
Ghareeb MA, Saad AM, Abdou AM, Pengembangan Obat Herbal
Refahy LAG, and Ahmed WSA Indonesia, Pergumulan
(2016) New Kaempferol Kompleks Bagi Kesehatan
Glycoside with Antioxidan Rakyat. PT. Combiphar Jakarta.
Activity from Chenopodium Suhaling S (2010) Uji Aktivita
ambrosioides Growing in Egypt. Antioksidan Ekstrak Metanol
Orient J Chem 32(6): 3054-3061. Kacang Merah (Phaseolus
Hafil (2016) Farmakologi (Anti vulgaris L.) dengan Metode
Kanker).http://darknessthe.blogs DPPH [Skripsi]. Fakultas Ilmu
Kesehatan. Universitas Islam
Maningkas dkk., Uji Antikanker… 110

Negeri Alauddin, Makassar. Dan Ilmu Pengetahuan Alam.


Tapan E (2005) Kanker, Universitas Indonesia (UI),
Antioksidan, dan Terapi Depok.
Komplementer. Jakarta: PT Zou Y, Lu Y, and Wei D, (2004)
Gramedia. Antioxidant Activity of a
Winarno E (2011) Uji Sitotoksik
Flavonoid-Rich Extract of
Ekstra Kapang Aspergillus sp.
Hypericum perforatum L. in
terhadap Sel Kanker Payudara
Vitro. J. Agric. Food Chem
T47D [Skripsi]. Program Studi
52(16): 5032-5039.
Biologi Fakultas Matematika

Anda mungkin juga menyukai