Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 1

1. Apakah rencana perawatan yang tepat untuk rahang atas berdasarkan hasil
pemeriksaan gigi yang masih ada dan permintaan pasien?

Rencana perawatan yang tepat untuk rahang atas pasien adalah dengan melakukan
single complete denture. Single complete denture adalah merupakan salah satu gigi tiruan
lengkap lepasan. Gigi Tiruan Lengkap Lepasan adalah sebuah protesa gigi tiruan lepasan
yang menggantikan seluruh gigi dan struktur berkaitan pada rahang atas dan rahang bawah.
Single complete denture merupakan suatu restorasi yang dibuat, dimana pasien sepenuhnya
tidak mempunyai gigi disuatu lengkung rahang. Sementara tetap mempertahankan semua
atau beberapa gigi asli dirahang yang lainnnya.1
Sebelum dilakukan perawatan single complete denture, harus dilakukan perawatan
pendahuluan terlebih dahulu. Perawatan pendahuluan adalah tindakan yang dilakukan
terhadap gigi, jaringan lunak maupun keras, dalam rangka mempersiapkan mulut untuk
menerima gigi tiruan. Tujuan perawatan pendahuluan selain untuk mengadakan sanitasi
mulut, juga untuk menciptakan kondisi oklusi normal, yang menjamin kesehatan gigi dan
jaringan pendukungnya.1 Perawatan ini meliputi:
A. Tindakan-tindakan yang berhubungan dengan perawatan bedah
Umumnya pembedahan mencakup jaringan keras dan lunak yang memerlukan
waktu penyembuhan yang cukup sebelum pembuatan gigi tiruan. Makin lama jarak
waktu pembedahan dengan pencetakan makin sempurna penyembuhan sehingga
gigitiruan lebih stabil.
 Pencabutan
 Gigi yang akan dicabut harus ditentukan dengan teliti. Setiap gigi
diperiksa apakah cukup penting dan masih dapat dipertahankan untuk
keberhasilan gigitiruan yang akan dibuat atau harus dicabut. Gigi yang
cukup kuat yang akan dijadikan sandaran dapat dipertahankan
sebaliknya gigi yang dapa tmenimbulkan kesulitan dalam pembuatan
gigitiruan sebaiknya dicabut.
 Menurut kasus, pada pemeriksaan intraoral, diketahui gigi 12, 13, 15,
24, 25 pasien karies servikal dan mobiliti 2. Pada pemeriksaan
radiologi, terdapat karies profunda pulpa terbuka, lesi periapikal dan
kehilangan tulang vertikal pada gigi-gigi tersebut.
 Oleh itu, tindakan yang paling tepat adalah dengan melakukan
pencabutan gigi 12, 13. 14, 24, 25 pasien.

Setelah dilakukan pencabutan, lakukan perawatan single maxillary complete denture.


Alasan pemilihan pembuatan single complete denture pada maksila adalah karena pada
maksila, denture ini lebih stabil, mudah bertahan pada tempatnya serta mudah ditoleransi.
Single complete maxillary denture merupakan gigi tiruan lengkap yang beroklusi terhadap
beberapa atau semua gigi asli, restorasi tetap, atau gigi tiruan sebagian lepasan atau gigi
tiruan lengkap. Pada gigi yang berlawanan perlu dilakukan occlusal adjustment terlebih
dahulu dengan menggrinding tepi insisal. Hal ini dilakukan agar denture dapat terletak stabil.
Pada gigi yang telah hilang, biasanya gigi antagonisnya akan ekstrusi sehingga penyesuaian
oklusal sangat diperlukan. Single complete denture rahang atas dapat berlawanan dengan
GTSL rahang bawah. Pemilihan material harus dipikirkan matang-matang. Akrilik dipilih
sebagai bahan denture pada rahang atas dan rahang bawah untuk mencegah perbedaan
kekuatan sehingga denture tidak cepat pecah.2
Agar perawatan dari single complete denture berjalan sukses maka kondisi optimal
dari lingkungan rongga mulut harus dijaga. Kondisi jaringan rahang bawah haruslah dalam
kondisi yang sehat. Occlusal plane pada partial denture rahang bawah haruslah disesuaikan
agar gigi dapat beroklusi dengan baik serta estetikanya juga baik. Pada perawatan ini
diperlukan toleransi penderita, pemilihan bahan cetak serta teknik mencetak yang baik,
pengasahan selektif pada permukaan gigi secara teliti dan efisien, melakukan penetapan gigit
dengan benar, penyusunan gigi disesuaikan agar denture bisa berkontak dengan baik,
melakukan intermaxillary record, remounting dan pengasahan selektif dengan seksama. Agar
single complete denture rahang atas lebih retentif maka perlu digunakan sayap labial.2

2. Apakah metoda yang paling tepat digunakan untuk pembuatan gigi tiruan tersebut
berdasarkan kondisi gigi tiruan yang lama?

Metoda yang tepat digunakan dalam pembuatan gigi tiruan tersebut adalah computer-
aided design/computer-aided manufacturing (CAD/CAM). CAD/CAM dari gigi tiruan
lengkap diperkenalkan setelah keberhasilan CAD/CAM dalam implan dan prostodontik
cekat. Ketertarikan pada CAD/CAM juga dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah teknisi
laboratorium gigi dengan pengalaman dan keahlian yang luas dengan proses tradisional.
Dibandingkan dengan gigi tiruan yang diproses secara konvensional, yang telah digunakan
selama lebih dari 100 tahun, gigitiruan CAD/CAM menawarkan beberapa manfaat penting
misalnya pengurangan sisa monomer, peningkatan sifat fisik dari basis resin akrilik,
pengurangan penyusutan polimerisasi, pengurangan jumlah kunjungan pasien, dan adesi
Candida albicans pada gigi tiruan.3
Dalam teknik pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan dengan dental
CAD/CAM memerlukan sedikit kunjungan pasien dan prosedur lebih sedikit sehingga
lebih efisien dibandingkan dengan prosedur pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan
dengan teknik konvensional yang memerlukan waktu yang lama dalam proses
pembuatan. Sistem CAD/CAM adalah rantai proses terdiri dari pemindaian, desain, dan
milling. Perangkat pemindaian mengubah bentuk gigi yang sudah disiapkan kedalam
unit tiga dimensi (3D) informasi (voxel). Komputer menerjemahkan informasi kedalam
map 3-D (point could). Operator mendesain bentuk restorasi menggunakan komputer
yang menghasilkan jalur alatyang digunakan oleh perangkat millinguntuk menciptakan
bentuk dari bahan restorasi.3

SKENARIO 2

4. Jelaskan kontrol berkala yang dilakukan pada pasien dan apa saja yang dilakukan
oleh dokter gigi!

Waktu kontrol dan yang di lakukan pada saat kontrol, yaitu4:


1) Satu hari setelah pemasangan untuk melihat rasa sakit, trauma karena pemakaian gigi
tiruan. Kalau misalnya pasien merasa sakit, maka keesokan harinya harus datang lagi
untuk melihat kembali apakah masih ada rasa sakit atau tidak.
2) Satu minggu setelah pemasangan, untuk melihat pemakaian gigi tiruan dan kebersihan
mulut pasien.
3) Setelah itu kontrol rutin 2-3 bulan sekali untuk melihat bagaimana cara pasien
membersihkan dan memelihara gigi tiruannya, pemberian flour untuk sisa gigi,
melihat apakah ada gigi permanen yang erupsi, kalau terlihat ada gigi yang erupsi
maka lakukan rekonstruksi pada bagian gigi tiruannya.
4) Usia 14 tahun (molar 2 erupsi) = untuk mengganti gigi tiruan karena terjadi
pertumbuhan rahang pada usia di atas sehingga gigi tiruan menjadi tidak stabil lagi.

5. Kapan dilakukan pergantian alat bila pasien membutuhkannya?


DAFTAR PUSTAKA
1. Rangarajan and Padmanabhan.Texbook of Prosthodontics. Elsevier, India, 2013.
2. Syifa Fauziah. (2020). Prosedur Pembuatan Single Complete Denture Rahang Atas
Dengan Bahan Akrilik Kombinasi Soft Liner Modifikasi Suction Cups (Studi Model).
(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/setiadi
3. Eri H. Jubhari & Nurul E. Udinsiah: A digital approach to fabricating a ceramic
crown to fit an existing denture. Makassar Dental Journal 2021; 10(1): 40-46
4. Shojaepour R, Mohammad F. Ectodermal Dysplasia with Oligdontia : A Rare Case –
Rehabilitation by Prosthetic Management. Acta Scientific Dental Sciences 2019; 3(8):
12-14

Anda mungkin juga menyukai