Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

Penelitian Tindakan Kelas

UPBJJ-UT : Palembang Pokjar : Air Kumbang


Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas Kab/Kota : Banyuasin
Masa Registrasi : 2022.1 Program : S-1 PGSD (BI)
Semester : IV (Empat) Waktu :
Tutor : Bahri, S.Pd,Ing.,M.Pd.,M.M.

No Soal Bobot
1. Mengapa seorang guru perlu melakukan penelitian tindakan 15
kelas ?

Jelaskan langkah dalam merencanakan dan melakukan


2. tindakan kelas ? 20

3. Bagaimana menganalisis permasalahan ? 25

4. Jelaskan persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ! 20

5. Bagaimana cara menentukan permasalahan dalam penelitian 20


tindakan kelas!

Total 100
JAWABAN :
NO. 1

karena Penelitian Tindakan kelas (PTK) dapat membantu


(1) pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan
masalah pembelajaran mencakup kualitas isi, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran, proses,
dan hasil belajar siswa,
(2) peningkatan kemampuan pembelajaran akan berdampak pada peningkatan kompetensi
kepribadian, sosial, dan profesional guru (Prendergast, 2002). Lewin (dalam Prendergast,
2002:2) secara tegas menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan cara guru
untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau
pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain.

NO. 2

1. Menyusun rancangan tindakan (perencanaan)


Pada tahap ini, peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana
penelitian tindakan kelas dilakukan. Peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang
perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen
pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta-fakta yang terjadi selama pengamatan
berlangsung. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan selera guru (peneliti) agar
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat terjadi dengan wajar tanpa merubah
pembelajaran sebelumnya.

2. Pelaksanaan
Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas diimplementasikan atau diterapkan dan
yang perlu diperhatikan adalah harus ada komitmen guru untuk tetap mengikuti rancangan
yang telah direncanakan sebelumnya tanpa merubah kewajaran berprilaku, serta hindari
situasi kekakuan, artinya biarkan mengalir seperti biasa supaya informasi yang diperoleh
akurat.

3. Pengamatan
Pada saat pengamatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran,
akan sangat sulit apabila peneliti (guru) juga bertindak sebagai pengamat. Dua cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, pertama dengan menjamin obyektifitas reflesi atau
evaluasi atas pembelajaran dan yang kedua dengan memanfaatkan media informasi seperti
kamera CCTV. Pada umumnya peneliti (guru) memanfaatkan teman sejawat untuk membantu
mengamati kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi atau pantulan


Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri kembali perjalanan pelaksanaan pembelajaran
dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama pembelajaran.
Kegiatan refleksi biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
NO. 3

a. Mendapatkan Kejelasan Masalah yang Sesungguhnya

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa melalui identifikasi masalah biasanya


guru menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran. Analisis dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri atau dengan melakukan refleksi diri.
Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti, apakah ketidak tertarikan siswa tersebut
berlaku pada semua materi pelajaran atau pada materi-materi tertentu. Apakah materi
pelajaran yang tidak menarik, ataukah cara penyampaian guru yang membuat siswa tidak
tertantang bahkan mungkin membuat siswa merasa jenuh.

b. Menemukan Kemungkinan Faktor Penyebab

Dengan melakukan analisis masalah secara cermat, disamping dapat menjadikan masalah
semakin jelas serta spesifik, juga sekaligus dimungkinkan menemukan faktor-faktor
penyebab munculnya masalah tersebut. Untuk menemukan faktor penyebab dalam
kegiatan analisis masalah ini ada 2 cara yang dapat dilakukan guru.

Pertama, merenung kembali masalah tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan yang
harus anda jawab sendiri. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan, yaitu :
- Apakah cara saya menjelaskan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa ?
- Apakah penjelasan yang saya berikan sudah cukup disertai contoh-contoh ?

Kedua, untuk menemukan faktor penyebab munculnya suatu masalah, anda juga dapat
bertanya kepada siswa, baik dengan menggunakan wawancara maupun dengan
memberikan kuesioner. Pertanyaan sederhana yang dapat anda ajukan kepada siswa,
misalnya :
- Apakah kamu mengerti pelajaran yang guru jelaskan ?
- Apa tanggapan kamu tentang cara guru menjelaskan materi pelajaran ?

Secara langsung maupun tidak langsung ketika guru melakukan analisis masalah seperti ini
ia juga sudah terlibat di dalam memikirkan faktor-faktor penyebabnya. Keadaan seperti ini
merupakan langkah yang positif untuk kelanjutan tahapan di dalam PTK.

c. Menentukan Kadar Permasalahan

Untuk membantu mempertajam analisis masalah, guru dapat menganalisis beberapa


komponen berikut:

1. Menganalisis daftar hadir siswa.


2. Menganalisis daftar nilai siswa untuk menemukan bagaimana hasil belajar mereka
peroleh.
3. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan ajaran yang
dipakai, apakah tugas-tugas dan bahan pelajaran tersebut sudah cukup menantang
atau membosankan.
4. Menganalisis balikan (feedback) yang diberikan guru terhadap pelajaran siswa.
Menurut Borg (2001), kata benda permasalah memiliki makna konvensional dan makna
teknis. Dalam pemikiran konvensional, suatu permasalahan dapat diartikan sebagai
seperangkat kondisi yang memerlukan pembahasan, keputusan, suatu solusi atau informasi.
Sebuah permasalahan penelitian menyatakan secara tidak langsung kemungkinan
inventigasi empiris, yakni spengumpulan data dan analisis.

Menurut Abimanyu (dalam Wardani 2003) mengingatkan beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan masalah adalah :

1. Jangan memilih masalah yang anda tidak kuasai.


2. Ambilah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
3. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan murid anda.
4. Kaitkan masalah dengan upaya pengembangan sekolah.

Untuk menentukan masalah mana yang menjadi prioritas untuk dikaji atau dipecahkan
melalui PTK berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan:

1. Masalah harus benar-benar penting bagi guru yang berssangkutan serta bermakna
dan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guna mengingkatkan kualitas
pendidikan.
2. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan guru dalam melaksanakan tindakan
kelas.
3. Masalah yang anda harus pilih untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan harus
dirumuskan secara jelas agar dapat mengungkap berbagai faktor penyebab
utamannya sehingga memungkinkan dicari alternatif pemecahannya.

NO. 4

Terdapat tiga hal penting dalam pelaksanaan PTK yakni sebagai berikut.
(1) PTK adalah penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam
berbagai tindakan.
(2) Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, evaluasi) dilakukan berdasar- kan
pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan
perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.
(3) Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan
segera dan dilakukan secara praktis (dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran).
NO. 5

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dari tahap perencanaan. Untuk dapat
merencanakan PTK, guru harus menentukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian.
Penentuan fokus dapat dilakukan guru melalui studi pendahuluan dengan melakukan
kegiatan berikut:

1. Identifikasi masalah, yaitu menentukan masalah yang akan diatasi yang dilakukan
melaui refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil
refleksi guru dapat mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki ataupun kekuatan
yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Analisis masalah, yaitu mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya masalah yang
akan dijadikan dasar dalam merumuskan dan menentukan alternatif tindakan
perbaikan. Analisis masalah dapat dilakukan guru dengan mengingat kembali
peristiwa yang menimbulkan masalah, berdialog dengan siswa, dan melihat ulang
hasil kerja siswa.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah, yaitu mengidentifikasi berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dan menentukan prioritas alternatif yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah yangh dihadapi.
4. Merumuskan masalah, yaitu merumuskan masalah yang akan diatasi melalui
penelitian. Rumusan masalah ini dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai