Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA

DI SEKOLAH DASAR

NAMA : TUROH MAS’ AMAH


NIM : 86206210028
FAKULTAS : FKIP
PRODI : PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang pembelajaran menyimak dan berbicara ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Atikah Mumpuni,M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pembelajaran menyimak dan berbicara, dan
juga bagaimana cara membuat makalah yang baik dan benar. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Brebes,27 Maret 2022

Dosen Pembimbing Penyusun

Atika Mumpuni,M.Pd Turoh Mas’amah

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Tujuan pembelajaran menyimak................................................. 4
2. Proses kegiatan menyimak ........................................................ 5
3. Jenis menyimak ......................................................................... 6
4. Tujuan berbicara ................................................................. 7
5. Jenis-jenis berbicara................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momen awal bagi
anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya, Salah satu Mata Pelajaran
yang wajib ada di sekolah dasar adalah bahasa Indonesia. Pembelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan agar siswa mampu menikmati
dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian dan
memeperluas wawasan adapun tujuan khusus dari pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah agar siswa memiliki kegemaran membaca, menulis,
mendengar dan berbicara sehingga siswa mampu dalam berkomunikasi
dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan dengan benar.
Keterampilan Menyimak adalah kegiatan aktif yang dilakukan
secara sungguh-sungguh untuk memahami pesan yang terkandung dalam
bahasa simakan yang diperdengarkan secara lisan. Sedangkan berbicara
merupakan keterampilan yang dibutuhkan setiap individu karena melalui
berbicara setiap individu dapat mengomunikasikan apa yang dikehendaki.
Keterampilan berbicara merupakan satu dari empat kemampuan berbahasa
yang perlu ditanamkan agar kemampuan komunikasi siswa dapat
dikembangkan secara maksimal. Keterampilan berbicara dalam hal ini bukan
sekadar keterampilan siswa menyampaikan hal sederhana dalam percakapan
biasa, tetapi juga keterampilan berbicara dalam situasi yang bersifat formal.

B. TUJUAN PENULISAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendiskripsikan, dan
menjelaskan hal-hal dibawah ini.
1. Mengetahui pengertian kemampuan menyimak dan berbicara
belajar.
2. Mengetahui tujuan bicara.

1
3. Bagaimana metode dan strategi dalam berbicara

C. MANFAAT PENULISAN
Berdasarkan tujuan peneliti yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat adalah sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Pelajaran berharga dapat mengetahui program pembelajaran cara
meningkatkan ketrampilan menyimak dan berbicara disekolah
dasar karena dapat memberikan semangat untuk lebih giat
membaca dan menambah wawasan peneliti serta pengalaman.
2. Bagi Anak Didik
Anak didik sebagai subjek peneliti, diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman tentang meningkatkan ketrampilan
menyimak dan berbicara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan


mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai,
dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak
melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian.
Bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimak pun harus
diperhitungkan dalam menentukan maknanya. Menyimak pada hakikatnya
adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan. Karena itu, dapatlah
ditarik simpul bahwa menyimak adalah menangkap, memahami, atau
menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.

Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan


berbahasa yang utama. Menurut beberapa pendapat mengatakan bahwa
menyimak sebagai suatu proses bahasa yang dimaknai ke dalam pikiran.
Dengan kata lain mendengarkan atau menyimak adalah suatu jenis
mendengarkan dan menyimak yang meminta upaya kesadaran mental.

Sementara itu, berbicara secara umum dapat diartikan suatu


penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami
oleh orang lain. Berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan. Keterampilan berbicara menunjang keterampilan
menyimak, membaca, dan menulis yang bersifat resiprokal. Berbicara
menunjukkan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-
kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat dikatakan
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan manusia demi maksud dan tujuan gagasan- gagasan atau ide- ide

3
yang dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk
perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologis, semantik, dan linguistik.

Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang


saling terhubung meskipun memiliki kategori yang berbeda. Berbicara
dikategorikan sebagai kegiatan produktif sedangkan menyimak dikategorikan
sebagai kegiatan reseptif.

1. Tujuan Pembelajaran Menyimak.


Dapat dibedakan dua aspek tujuan menyimak, yaitu persepsi dan
reseftif. Persepsi adalah ciri kognitif dari proses mendengarkan yang
didasarkan pada pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah
kebahasaan. Reseftif adalah pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang
dikehendaki pembicara. Tujuan pembelajaran menyimak dibagi menjadi
dua bagian, pertama menyimak umum dan menyimak kritis.
a) Menyimak umum:
1) Mengingat rincian-rincian penting secara tepat mengenai ilmu
pengetahuan khusus
2) Mengingat urutan-urutan sederhana atau kata-kata dan gagasan.
3) Mengikuti pengarahan-pengarahan lisan.
4) Memparafrase suatu pesan lisan sebagai suatu pemahaman melalui
penerjemahan.
5) Mengikuti suatu urutan (a) pengembangan plot, (b) pengembangan
watak/pelaku cerita, dan (c) argumentasi pembicara.
6) Memahami makna denotatif kata-kata.
7) Memahami makna konotatif kata-kata.
8) Memahamimakna kata-kata melalui konteks percakapan
(pemahaman melalui perjemahan dan penafsiran).
9) Mendengarkan untuk mencatat rincian-rincian penting
10) Mendegarkan untuk mencatat gagasan utama.
11) Menjawab dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan

4
12) Mengidentifikasi gagasan utama dan meringkas dalam pengertian
mengombinasikan dan mensintesiskan tentang siapa,apa, kapan, di
mana dan mengapa.
13) Memahami hubungan antara gagasan dan organisasi yang cukup
baik untuk menentukan apa yang bia terjadi beriutnya.
14) Menghubungkan materi yang diucapkan secara lisan dengan
pengalaman sebelumnya.
15) Mendengar untuk alasan kesenangan dan respons emosional.
b) Menyimak secara kritis:
1) Membedakan fakta dari khayalan menurut kriteria tertentu.
2) Menentukan validitas dan ketepatan gagasan utama, aegumen-
argumen, dan hipotesis.
3) Membedakan pertanyaan-pertanyaan yang didukung dengan bukti-
bukti yang tepat dari opini dan penilaian serta mengevaluasinya.
4) Memeriksa, membandingkan, dan mengkontraskan gagasan dan
menyimpulkan pembicaraan, misalnya mengenaiketetapan dan
kessuaian suatu deskripsi.
5) Mengevaluasi kesalahan-kesalahan, seperti analogi yang salah dan
gagal dalam menyajikan contoh.
6) Mengenal dan menentukan pengaruh-pengaruh berbagai alat yang
dipakai oleh pembicara untuk mempengaruhi pendengar, misalnya
musik, intonasi suara.
7) Melacak dan mengevaluasi bias dan prasangka buruk dari
pembicara atau dari suatu sudut pandang tertentu.
8) Menevaluasi kualifikasi pembicara
9) Merencanakan evaluasi dan mencoba menerapkan suatu situasi
yang baru.

2. Proses Kegiatan Menyimak


Kegiatan menyimak menghasilkan pemahaman. Berhubung dengan
pemahaman tersebut terdapat dua belas tahapan kegiatan menyimak.

5
a. Mendengarkan,
b. Mengenangkan,
c. Memperhatikan,
d. Membentuk imajinasi,
e. Mencari simpanan masa lalu dalam gagasan,
f. Membandingkan,
g. Menguji isyarat-isyarat,
h. Mengodekan kembali,
i. Mendapatkan makna,
j. Memasukan ke dalam pikiran di saat-saat mendengarkan atau
menyimak,
k. Menginterpretasikan sesuatu yang disimak,
l. Menirukan dalam pikiran.

3. Jenis Menyimak
Jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menurut
Sutari yang disitir oleh Hijriah (2016) sebagai berikut.
a. Menyimak ekstensif Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah
sejenis kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal lebih
umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak perlu di bawah
bimbingan langsung seorang guru.
b. Menyimak intensif Menyimak intensif (intensive listening) adalah
menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih diawasi dan
dikontrol.
c. Menyimak sosial Menyimak sosial biasanya berlangsung dalam situasi
sosial seperti tempat masyarakat sering bercakap-cakap mengenai hal
yang menarik perhatian sehingga semua orang mendengarkan satu sama
lain.
d. Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara
kebetulan dan secara ekstensif (casual listening dan extensive listening).
e. Menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran suatu informasi

6
f. Menyimak konsentrasi sering juga disebut study-type listening atau
menyimak yang merupakan jenis telaah
g. Menyimak kreatif adalah jenis menyimak yang mengakibatkan dalam
pembentukan atau rekonstruksi seorang anak secara imajinatif
kesenangan akan bunyi, visual atau penglihatan, gerakan, serta perasaan
kinestetik yang disarankan oleh suara atau ujaran yang didengarnya.
h. Menyimak interogatif merupakan menyimak intensif yang menuntut
lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan
pemilihan, karena penyimak harus mengajukan pertanyaan.
i. Menyimak pasif adalah jenis kegiatan menyimak dalam penyerapan
suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasa menandai upaya kita saat
belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghafal luar kepala,
berlatih, serta menguasai suatu bahasa.
j. Menyimak selektif berhubungan erat dengan menyimak pasif.
Betapapun efektifnya menyimak pasif tetapi biasanya tidak dianggap
sebagai kegiatan yang memuaskan.

4. Tujuan Berbicara.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif. Abidin (2015:
131) memaparkan terdapat empat tujuan pembelajaran berbicara yang
seharusnya dicapai siswa di sekolah, yaitu membentuk kepekaan siswa
terhadap sumber ide, membangun kemampuan siswa menghasilkan ide,
melatih keterampilan berbicara untuk berbagai tujuan, dan membina
kreativitas berbicara siswa.
Sementara itu, tujuan berbicara menurut Tarigan (2015a) yaitu untuk
menyampaikan pikiran secara efektif, dan pembicara dapat memahami
makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Sedangkan tujuan
pembelajaran berbicara di SD dikelompokkan atas: (1) tujuan

7
pembelajaran berbicara di kelas rendah, dan (2) tujuan pembelajaran
berbicara di kelas tinggi.
a) Tujuan Pembelajaran Berbicara di Kelas Rendah Tujuan pembelajaran
berbicara di kelas rendah, antara lain:
1) Melatih keberanian siswa,
2) Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalamannya,
3) Melatih Menyampaikan Pendapat,
4) Membiasakan Siswa untuk bertanya.
b) Tujuan Pembelajaran Berbicara di Kelas Tinggi Tujuan pembelajaran
berbicara di kelas tinggi, antara lain:
1) Memupuk Keberanian Siswa
2) Menceritakan Pengetahuan dan Wawasan Siswa
3) Melatih Siswa Menyangga/ Menolak Pendapat Orang Lain
4) Melatih Siswa Berpikir Kritis dan Logis
5) Melatih Siswa Menghargai Pendapat Orang Lain

5. Jenis-jenis berbicara
Pengklasifikasian jenis-jenis berbicara dibedakan menjadi:
1. Jenis berbicara Berdasarkan Situasi Pembicaraan
Berdasarkan situasi pembicaraan, berbicara dibedakan menjadi
berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal meliputi
bertukar pengalaman, percapakan, penyampaian berita, pengumuman,
bertelepon, dan memberi petunjuk. Adapun berbicara formal meliputi
ceramah, perencanaan dan penilaian, wawancara, debat, diskusi, dan
bercerita dalam situasi formal.
2. Jenis berbicara Berdasarkan Tujuan Pembicara.
Tujuan pembicara pada umumnya dibagi diklasifikasikan menjadi
lima jenis, yaitu:
 berbicara untuk menghibur,
 berbicara untuk menginformasikan,
 berbicara untuk menstimuli

8
 atau mempengaruhi,
 berbicara untuk menyakinkan,
 berbicara untuk menggerakkan.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang digunakan orang secara
lisan maupun tulisan. Bahasa digunakan untuk mendiskusikan suatu topik,
untuk mengungkapkan perasaan dan lain sebagainya. Menyimak adalah suatu
proses komunikasi yang melibatkan keaktifan pendengarnya. Dalam proses
menyimak terjadilah peristiwa mencari arti dan evaluasi terhadap pesan yang
didengar. Setelah mendengar pesan tersebut, perlu memberikan respons
terhadap apa yang sudah didengar. Pendengar akan bekerja secara aktif
selama pembicara berbicara.
Keterampilan berbicara berperan penting dalam upaya melahirkan
generasi masa depan yang cerdas, kreatif, kritis, dan berbudaya. Melalui
penguasaan keterampilan berbicara, siswa mampu mengekspresikan pikiran
secara cerdas sesuai materi dan situasi pada saat ia sedang berbicara.
Keterampilan berbicara dapat membentuk generasi masa depan yang kreatif
sehingga siswa mampu berbicara secara komunikasi, jelas, runtut, dan mudah
dipahami

10
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H.G. (2015). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Jurnal


Menyimak dan Berbicara, 3(2). 105-110

11

Anda mungkin juga menyukai