Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN MASYARAKAT

“ EPIDEMIOLOGI DAN SATISTIK KESEHATAN ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
SHALIDA MUNAROFAH PO7224220 1975

SITI NURHATIBAH PO7224220 1976


TESALONIKA SURBAKTI PO7224220 1977

TIKA ULANDAR PO7224220 1978


VERAYUANDA FESTIASARI PO7224220 1979

WENI YULIANA PO7224220 1980


YANTI OKTASARI PO7224220 1981
YOLA APRILLIA PO7224220 1982

DOSEN PEMBIMBING : VINA JAYANTI, SST.,MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG PROGRAM

STUDI DIII KEBIDANAN TAHUN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Waramatullahi Wabrakatuh Alhamdullila Puji syukur kami


panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena berkat rahmat karunia serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “EPIDEMIOLOGI DAN
SATISTIK KESEHATAN”.

Kami tentunya sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh sekali dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa berguna
bagi kami dan pembaca Aamiin.

Tanjungpinang, 25 Maret 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1


1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3


2.1 Definisi Epidermiologi.................................................................................................. 3

2.2 Dasar-Dasar Epidermiologi .......................................................................................... 3


2.3 Metode-Metode Epidermiologi ..................................................................................... 4

2.4 Pengukuran Epidermiologi ........................................................................................... 5


2.5 Definisi Statistik............................................................................................................ 9

2.6 Statistik Kesehatan ........................................................................................................ 10


BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11


3.2 Saran ............................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah
disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)
yang sebaik-baiknya
Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan
kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat.
Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang
ada dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini,
dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah kesehatan
dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi, penyebaran serta
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran disuatu masalah kesehatan
dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama
Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut
epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah penting.
Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan
mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah
kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada lazimnya masalah
kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan penanggulangannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi Epidemiologi?
2. Dasar-dasar Epidemiologi?
3. Metode-metode Epidemiologi?
4. Pengukuran Epidemiologi?
5. Definisi Statistik?
6. Statistik Kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari Epidemiologi.
2. Agar mahasiswa mengetahui dasar-dasar dari Epidemiologi.
3. Agar mahasiswa mengetahui apa saja metode-metode dari Epidemiologi.
4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana pengukuran Epidemiologi.
5. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari statistik.
6. Agar mahasiswa mengetahui apa itu statistik kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Epidemiologi


Epidemiologi merupakan salah satu dari ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap maslah kesehatan baik penyakit
maupun non penyakit yang terjadi dalam masyarakat.
Secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa
penduduk. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, di mana Epi = upon ( pada),
demos = people (penduduk), logia = knowledge ( ilmu pengetahuan ).
Definisi epidemiologi yang paling berguna dikemukakan oleh John M.
Last. Epidemiologi (epidemiology) adalah “ilmu tentang distribusi dan determinan
keadaan dan peristiwa yang terkait kesehatan pada populasi tertentu, dan penerapan
ilmu itu untuk mengendalikan masalah kesehatan” (Last, 2000). Epidemiologi
mempelajari distribusi kondisi kesehatan (penyakit dan berbagai akibatnya) pada
populasi dan meneliti risiko atau kausa yang berhubungan dengan kondisi-kondisi
itu. Hasil studi epidemiologi dapat digunakan untuk pembuatan kebijakan dan
mengembangkan intervensi kesehatan masyarakat yang berbasis bukti ilmiah, dengan
cara mengidentifikasi kausa dari penyakit, determinan status kesehatan populasi, dan
menentukan sasaran intervensi kesehatan masyarakat.

2.2 Dasar-Dasar Epidemiologi


“Epidemiologi” berasal dari dari kata Yunani epi= atas, demos= rakyat, populasi
manusia, dan logos = ilmu (sains), bicara. Secara etimologis, epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak
terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut
epidem. Kemudian pada tahap perkembangan berikutnya, banyak ahli mendefinisikan
epidemiologi dalam berbagai cara, antara lain:
1. Hirsch (1883): Suatu gambaran kejadian, distribusi, dan tipe penyakit manusia,
pada saat tertentu di bumi dan kaitannya dengan kondisi eksternal.
2. Frost (1927): Ilmu fenomena massal penyakit infeksius, atau seperti riwayat
alamiah penyakit infeksius … suatu ilmu induktif yang tidak hanya
mendeskripsikan distribusi penyakit, tetapi juga kesesuaiannya dalam suatu filosofi
yang konsisten.

2.3 Metode-Metode Epidermiologi


1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology)
Adalah mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan
tanpa memandang perlu mencari jawaban terhadap faktor-faktor penyebab
timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada epidemiologi deskriptif, informasi
dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum kejadian atau masalah kesehatan.
Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan yang berada di sekitar
seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan. Yang menjadi
fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Ellis
Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan
pola dapat digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor
risiko. Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana
mereka terpengaruhi).
2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology)
Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab
terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan. Dalam
epidemiologi analitik diupayakan untuk mencari jawaban mengapa (why),
kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. faktor penyebab
diarahkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk
kepada frekuensi, penyebaran, serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh karena
itu perlu dirumuskn hipotesa yang berkaitan dengan masalah yang timbul, lalu
dilanjutkan dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang selanjutnya
ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit.
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-
informasi yang diperoleh melalui studi epidemiologi deskriptif. Ada dua studi
tentang epidemiologi ini:
• Studi riwayat kasus (case history studies). Dalam studi ini akan
dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang terkena
penyebab penyakit (kelompok kasus) dengan kelompok orang tidak terkena
penyakit
• Studi Kohort (Kohort Studies). Dalam studi ini sekelompok orang
dipaparkan (exsposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian
diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan
kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab
penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa
saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari
perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.
3. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok
subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan
percobaan) Contoh: untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu
kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil
sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah
beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara
kelompok percobaan dan kelompok kontrol.

2.4 Pengukuran Epidermiologi


1) Perhitungan Frekuensi Penyakit
a. Rate
Rate merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah
keseluruhan penduduk di mana peristiwa itu berlangsung dalam suatu
batas waktu tertentu.

b. Rasio
Rasio merupakan perbandingan dari 2 nilai kuantitatif . Rasio = A/B
Contoh : Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki
sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang.
Maka penderita laki-laki / perempuan adalah = 30 / 15 = 2 : 1
c. Proporsi
Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang mati karena
DHF dibagi jumlah seluruh kematian Rumusan dari proporsi yaitu:

2) Ukuran Morbiditas
a. Insidensi Rate
Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok
penduduk tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu.

b. Prevalensi Rate
1. Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada
pada suatu saat tertentu.
2. Periode prevalence yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang
ada pada suatu periode tertentu.

3) Ukuran Mortalitas
a. Crude Death Rate (CDR)
CDR adalah angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat
selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama.
b. Infant mortality rate (IMR)

c. Perinatal mortality rate (PMR)

d. Maternal Mortality Rate (MMR)

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan


1) Keadaan sosial ekonomi
2) Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas
3) Pelayanan kesehatan terhadap ibu
4) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

4) Ukuran Fertilitas
2.5 Definisi Statistik
Definisi statistika menurut para ahli Statistik berasal dari kata state yang artinya
negara. Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang
lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan
angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan
(berkaitan) dengan suatu masalah tertentu.

Secara umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan
prosedur pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar
menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific
inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Ada beberapa definisi statistic menurut para ahli yaitu:

Pengertian Definisi statistika menurut UU RI No. 7 tahun 1960. Statistik adalah


keterangan berupa angka-angka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri-ciri
kegiatan dan keadaan masyarakat Indonesia

1. Pengertian Definisi statistika menurut Kamus Webster Dictionary


Dalam arti sempit: Statistik adalah ringkasan berbentuk angka
Dalam arti luas: Statistik adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisa data serta cara pengambilan kesimpulan atas hasil
survei.
2. Pengertian Definisi statistika menurut SUJANA
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara – cara pengumpulan fakta,
pengolahan serta penganalisaannya, pernarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan
yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan
3. Pengertian Definisi statistika menurut SUDRAJAT
Statistik adaah suatu ilmu pengentahuan mengenai cara dan aturan dalam hal
pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan kesimpulan, penuajian dan publikasi
dari data-data yang berbentuk angka.

2.6 Statistik Kesehatan


Dalam arti sempit merupakan data ringkasan berbentuk angka, misalnya:
Jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, jumlah peserta KB aktif di desa/kelurahan,
jumlah balita yang ditimbang pada bulan tertentu, jumlah kelompok penimbangan yang
melapor pada bulan tertentu, jumlah PPKBD/Sub PPKBD, dan lain sebagainya.

Dalam arti luas statistika adalah ilmu pengetahuan tentang pengembagan dan
aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa/intrepretasi data numeric,
sehingga kesalhan dalam pengambilan kepuatusan dapat diperhitungkan secara numeric
berdasarkkan konsep probabiliitas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi
manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia
sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi
melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi
tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan
determinan – determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak
penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi
manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran
klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu,
jaringan, atau organ.

Sejarah statistik kesehatan secara lebih terinci statistika kesehatan adalah suatu cabang dari
statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan
interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia.

Statistik Kesehatan merupakan data ringkasan berbentuk angka, misalnya: Jumlah


karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, jumlah peserta KB aktif di desa/kelurahan, jumlah
balita yang ditimbang pada bulan tertentu, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada
bulan tertentu, jumlah PPKBD/Sub PPKBD, dan lain sebagainya.

3.2 Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
Ilmu Epidemiologi dalam kehidupan sehari – hari. Dikarenakan bahayanya penyakit menular
dan penyakit tidak menular diharapkan masyarakat mampu menceganya.

Dalam statistika kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu penelitian harus diuji
dan diteliti tentang keakuratannya karena jika terjadi suatu kesalahan dalam penelitian tersebut
akan didapat hasil yang tidak sesuai dengan tujuan awal.
DAFTAR PUSTAKA
dhara rendy ananda putri: MAKALAH DASAR KESEHATAN MASYARAKAT STATISTIKA KESEHATAN
(rrforeisythe.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai