Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA. (Setianingsih, 2020).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu usaha untuk membina dan meningkatkan
kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada anak didik yang dilakukan secara menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu (integratif) melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan
di sekolah. Tujuan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal.
Kegiatan UKS melalui Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat. Hal-hal tersebut didukung oleh
faktor-faktor pengetahuan, sikap, sumber daya manusia dan Sarana Prasarana. (Nurhana et
al., 2018). Perilaku hidup sehat merupakan kebiasaan yang butuh ketelatenan dalam
penanaman pada setiap anak dan harus dimulai sedini mungkin. Seluruh lapisan masyarakat
berhak hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak serta ikut berperan
aktif dalam pembangunan kesehatan. Hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang memadai juga berhak didapatkan oleh seluruh anak Indonesia ketika menempuh jenjang
pendidikan, mereka pun diharapkan ikut berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan.(Apriani & Gazali, 2018).
Menurut WHO (World Health Organization) kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.(Hermawan, 2013). World health organitation (WHO)
melaporkan bahwa 5-25% anak-anak usia sekolah menderita disfungsi otak minor,termasuk
gangguan perkembangan motorik halus. Sedangkan secara global dilaporkan anak yang
mengalami gangguan berupa kecemasan sekitar 9%, mudah emosi 11-15%, gangguan
perilaku 9-15%. Departemen kesehatan RI melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia
mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan
pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Sedangkan menurut Dinas
Kesehatan sebesar 85.779 (62,02%) anak usia sekolah mengalami gangguan perkembangan.
(Syira et al., 2019).
Untuk itu, salah satu bidang yang terpenting adalah bidang kesehatan sekolah. Salah
satu usaha yang dilakukan dan terus dikembangkan adalah usaha kesehatan sekolah atau yang
disebut dengan UKS. Program Usaha Kesehatan Sekolah terdiri dari tiga kegiatan utama
yang disebut dengan Trias Kesehatan Sekolah yang meliputi aspek pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan serta pembinaan lingkungan kesehatan, pelayanan kesehatan serta
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
BAB II
PEMBAHASAN

Unit Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu usaha untuk membina dan
meningkatkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada anak didik yang dilakukan secara
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integratif) melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah. (Nurhana et al., 2018). Pendidikan menurut Undang-
Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 ialah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
perannya di masa yang akan datang. Menurut SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah Bab 1 Pasal 1 No. 1 Tahun 2004 yang
dimaksud dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mening-katkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
(Tulangow, 2019).
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ialah Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan hidup sehat peserta didik, Memandirikan peserta didik untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat seperti tidak merokok, Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah / madrasah, di rumah tangga dan lingkungan masyarakat.
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS adalah peserta didik sebagai sasaran primer.
Guru belajar/tutor, orang tua, paengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS
di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tersier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA. Sasaran lainnya adalah sarana
dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tersier lainnya adalah
lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat sekotar sekolah.
( Dalam (Setianingsih, 2020)). Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan hidup
peserta didik maka perlu ditanamkan sejak dini prinsip hidup sehat yakni melalui TRIAS
UKS Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yaitu Pendidikan kesehatan,
Pelayanan kesehatan, Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat (kesehatan lingkungan di
sekolah) baik lingkungan fisik sekolah, lingkungan mental dan social, lingkungan sekolah.
Pengelolaan UKS antara lain Penyusunan rencana Kegiatan UKS, Monitoring atau
pengontrolan terhadap kegiatan yang dilaksanakan dari program UKS, Evaluasi kegiatan
melalui proses pengukuran hasil yang dicapai.
Pentingnya pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada masa pandemi Covid-
19 sebagai penguatan manajemen sekolah dalam mencegah penyakit yang menjadi tantangan
kesehatan global di berbagai negara. Hal-hal tersebut didukung oleh faktor-faktor
pengetahuan, sikap, sumber, dan tercantum dalam kerangka kerja kesehatan sekolah yang
dicetuskan dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu pendekatan holistic berbasis
pengaturan untuk mempromosikan kesehatan dan pencapaian pendidikan di sekolah yang
terdiri dari tiga elemen berikut: sebagai masukan ke kurikulum, perubahan pada etos atau
lingkungan sekolah, keterlibatan dengan keluarga atau komunitas. (dalam((Khuluqo, 2021)).
Perbedaan antara UKS sebelum dan sesudah pandemi covid-19 mungkin terletak pada (1)
peserta memiliki pemahaman mengenai urgensi Usaha Kesehatan Sekolah, (2) peserta
memiliki pemahaman mengenai manajemen sekolah dasar pada masa pandemic covid-19,
dan (3) peserta memiliki pemahaman mengenai urgensi tanaman obat keluarga. Hasil
tersebut, menunjukkan bahwa prioritas kebijakan strategis mengenai hubungan kesehatan
dengan kegiatan pendidikan tidak bisa diabaikan dalam memperkuat kemitraan system
pendidikan. Untuk memperkuat system pendidikan melalui kesehatan diperlukan literature
yang terkait dengan komitmen untuk terus perhatian terhadap kesehatan organisasi sekolah
dalam membentuk kerangka konseptual baru. (dalam (Khuluqo, 2021)). Dalam
memaksimalkan pelayanan UKS sebaiknya tidak hanya melakukan tindakan bersifat curative,
ataupun rehabilitative, tetapi lebih baiknya layanan bersifat promotive dan preventive sangat
diperlukan. Jika Trias UKS dilaksanakan dengan baik akan berdampak meningkatnya
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sedini mungkin di kalangan peserta
didik. Diharapkan dengan adanya UKS akan membentuk kepribadian siswa yang memiliki
kemampuan dan kesadaran betapa pentingnya arti kesehatan. Lingkungan sekolah sehat
adalah meliputi lingkungan fisik, mental, dan sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan, sehingga dapat mendukung tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat
peserta didik secara normal. (Novia et al., 2021).
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap tidak optimalnya pelaksanaan program
UKS di Sekolah Dasar dimana pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan tidak bisa
dilakukan secara optimal, penyuluhan terbatas tentang penerapan protol kesehatan 3 M
(memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) yang diberikan disela-sela kegiatan
belajar karena pembatasan jam belajar di sekolah maksimum selama 2 jam seharinya.
Pelayanan kesehatan hanya dilakukan pemantauan status gizi melalui pengukuran tinggi dan
berat badan, kegiatan imunisasi anak sekolah pelaksanaannya tidak mencapai sasaran yang
ditargetkan karena ada orangtua siswa yang tidak membolehkan anaknya untuk datang ke
sekolah selama masa pandemi ini.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat hanya sebatas penyediaan sarana untuk
penerapan perilaku cuci tangan untuk siswa selama di sekolah. Padahal seharusnya dimasa
pandemic COVID-19 ini pelaksanaan program UKS di sekolah harus lebih dioptimalkan.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci utama untuk memutus rantai penyebaran
COVID-19. Adanya usaha kesehatan sekolah (UKS) bisa jadi pengunci, penguat yang
sinambung, dan berkelanjutan dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
BAB III
PENUTUP

Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA. (Setianingsih, 2020).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu usaha untuk membina dan meningkatkan
kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada anak didik yang dilakukan secara menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu (integratif) melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan
di sekolah. Tujuan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya,
masyarakat, dan negara. Namun dengan adanya pandemic COVID-19 memiliki dampak
buruk dalam pendidikan sehingga peserta didik tidak dapat menjalankan proses pendidikan
dengan layak.
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2,
pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, di Provinsi Hubei Cina pada Desember 2019.
Dengan demikian adanya virus tersebut peran guru dalam mengoptimalkan unit kesehatan
sekolah atau UKS sangat berpengaruh bagi kesehatan lingkungan sekolah. Sehingga dengan
adanya ini peran guru sangat berpengaruh dengan kesehatan sekolah untuk menjaga dan
memberikan sarana dalam pencegahan COVID-19 ini. Jadi peran guru dalam
mengoptimalkan layanan kesehatan sekolah dapat dilakukan dengan mengkoordinasikan
dengan pihak layanan kesehatan setempat untuk melakukan penyemprotan desinfektan,
memberikan fasilitas cuci tangan.
REFERENSI :
Apriani, L., & Gazali, N. (2018). Pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah (UKS) di
sekolah dasar. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 20–28.
https://doi.org/10.21831/jk.v6i1.14456
Hermawan, Y. (2013). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Dan Pelaksanaan Kesehatan Lingkungan Smp Negeri Tambaksari
Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Bumi Lestari, 13(1), 166–173.
Khuluqo, I. El. (2021). Kunci Sukses Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah ( Uks ) Pada
Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Penguatan Manajemen Sekolah. … Kepada
Masyarakat, 2(1), 125–130. https://doi.org/10.31949/jb.v2i1.651
Novia, D., Flora, R., & Tanjung, R. (2021). Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Pada Sekolah Dasar di Kabupaten Musi Rawas Analysis of The Impact of Covid-19
Pandemic Toward The Implementation of School Health Programs in Primary Schools
in Musi Rawas Regency. 7, 241–247.
Nurhana, L. E., Chrisnawati, C., & Labertus, K. (2018). Faktor-Faktor Pendukung
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal
Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 3(2), 1–7.
http://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/122
Setianingsih, I. (2020). FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN
PROGRAM TRIAS UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) BIDANG KESEHATAN DI
SMA NU KEDUNG KABUPATEN JEPARA.
Syira, Z. A., Arsyati, A. M., & Maryati, H. (2019). Gambaran Pelaksanaan Program Trias
UKS Dan Sarana Tingkat SD Wilayah Kerja Kecamatan Tanah Sareal Bogor 2018.
Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(1).
Tulangow, R. R. (2019). Gambaran Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
bagi Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Dumoga. EBiomedik, 7(2), 143–149.
https://doi.org/10.35790/ebm.7.2.2019.25583

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Hiperbilirubin
    LP Hiperbilirubin
    Dokumen24 halaman
    LP Hiperbilirubin
    Anggita RK
    33% (3)
  • Makalah Kel 1 Gerontik
    Makalah Kel 1 Gerontik
    Dokumen18 halaman
    Makalah Kel 1 Gerontik
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • LP Diare
    LP Diare
    Dokumen30 halaman
    LP Diare
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 4566
    4566
    Dokumen13 halaman
    4566
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • LP BRPN Anak
    LP BRPN Anak
    Dokumen17 halaman
    LP BRPN Anak
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 123
    123
    Dokumen10 halaman
    123
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 123
    123
    Dokumen10 halaman
    123
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 4566
    4566
    Dokumen13 halaman
    4566
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 4566
    4566
    Dokumen13 halaman
    4566
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen9 halaman
    2
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 123
    123
    Dokumen10 halaman
    123
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Dokumen14 halaman
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Dokumen14 halaman
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 23
    23
    Dokumen3 halaman
    23
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data
    Analisis Data
    Dokumen11 halaman
    Analisis Data
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen9 halaman
    2
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • 455
    455
    Dokumen15 halaman
    455
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • Resume Eliminasi Kelompok 5
    Resume Eliminasi Kelompok 5
    Dokumen1 halaman
    Resume Eliminasi Kelompok 5
    Anggita RK
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen5 halaman
    Presentation 1
    Anggita RK
    Belum ada peringkat