Anda di halaman 1dari 19

Sistem peredaran darah 

atau sistem kardiovaskular adalah suatu


sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan
sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan
juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon


dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti
lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan
masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan
mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan
usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan
tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Peredaran darah terdiri dari:

1. Peredaran darah terbuka


2. Peredaran darah tertutup

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah

http://deskjazz.blogspot.com/2016/03/anatomi-fisiologi-sistem-kardiovaskuler.html

PENGERTIAN
Sistem kardiovaskuler atau sistem peredaran darah merupakan sistem yang memberi
fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini
terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari
arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju
jantung. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem
ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh :
-     Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan .
-     Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar).
Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-
bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia
merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh
tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua
kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida
dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah
tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
atrium sinistra melalui vena pulmonalis.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya
tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan
tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam
tubuh. Sistem peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat
peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak
dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung
yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari
jantung, mempunyai valve (katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke
jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antenna
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri
dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris).
Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh
darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma
darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva
hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki
katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh
kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke
saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-
jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju
bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem
peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.

Sistem kardiovaskular yang terdiri atas :


1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah
agar dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan
ke seluruh tubuh.

JANTUNG

Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai
pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu indikator
kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang
rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis
tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung
orang dewasa berkisar 250-300 gr.

STRUKTUR JANTUNG :
Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung, dan
memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium
terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium dan serous pericardium. Febrous
pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan
tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam mediastinum.
Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis, memberan yang halus yang
terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous
pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan
viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung,
antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial.
Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah
pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi. Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan yaitu : Epikardium ( lapisan terluar ), Myocardium ( lapisan tengah ),
Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous
perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari
mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah
jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa
jantung dan bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium
yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang
licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium
bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar jantung.

Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung


Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior.
Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium
sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung
terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh
darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas
eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi sebagian
jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan
jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut
mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler
posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1.    Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus
koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang
berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan
rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-
serabut otot yang berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium
kanan 2 cm.
2.    Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian
dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan
jaringan serabut otot jantung yang disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae
carneae merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan
chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang
disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh
interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal
ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi
arteri pulmonal kanan dan kiri.
3.    Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari
paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam
atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke
ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
4.    Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung
trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup
bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup
semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta
asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan
cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah
masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta
desending membawa darah keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )              

Struktur Katup-katup Jantung


Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat
jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah
dengan cara membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.
1.    Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup
antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup
trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup
atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium
ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih
rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan
relaksasi dan corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi
daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris
berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah
daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun
katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau
aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2.    Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri
pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara
aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang
berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan
dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama sistol
ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup
terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel
lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.

SIRKULASI  JANTUNG

          Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi
koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sisrkulasi Pulmonal
1.      Hanya mengalirkan darah ke paru.
2.      Hanya berfungsi untuk paru.
3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4.      Hanya sedikit mengalami tahanan.
5.      Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Sirkulasi Sistemik
1.      Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3.      Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4.      Banyak mengalami tahanan.
5.      Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava jantung
→ jantung.
Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
            Aliran darah koroner meningkat pada :
1.      Peningkatan aktifitas
2.      Jantung berdenyut
3.      Rangsang sistem saraf simpatis

PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola,


kapiler, venula dan vena.
1.Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi keseluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak
mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil
pada diastol.
2.Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat
sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat
mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh serabut saraf
kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama resistensi/
tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan perubahan besar pada
resistensi.
3.Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi
sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa
darah kembali ke jantung. Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah
dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah.
4.Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain
ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
5.Vena
Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam
sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai
kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

Karakterististik pembuluh darah

 Arteri
 Memiliki tekanan tinggi --> membawa darah ke jaringan
 Dapat teraba denyutan
 Memiliki dinding pembuluh darah yang tebal dengan jaringan elastis
 Membawa darah yang kaya akan oksigen sehingga darah lebih terlihat
merah segar
 Darah keluar memancar (jika terjadi perlukaan)
 Tidak memiliki katup di sepanjang pembuluh (hanya ada pada
permulaan aorta)
 Kapiler
 Memiliki penampang yang paling luas karena tersebar di dalam seluruh
tubuh
 Disebut juga pembuluh darah rambut karena hanya memiliki diameter
0,008 mm
 Tempat terjadinya pertukaran dan transport O2/CO2, zat-zat nutrien, dan
berbagai jenis elektrolit yang dibutuhkan tubuh ke dalam jaringan (sel)
 Menyerap zat-zat nutrien dari usus
 Vena
 Bersemabungan dengan vena yang lebih besar yang disebut vena Cava
 Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
 Memiliki katup disepanjang pembuluh darah
 Membawa darah yang kaya akan CO2 sehingga warna darah lebih
terlihat pucat
 Darah keluar tidak memancar hanya menetes (jika terjadi luka)
 Tidak teraba denyutan

Luas penampang pembuluh darah

1. Aorta --> 2,5 cm2


2. Arteri --> 20 cm2
3. Arteriola --> 40 cm2
4. Kapiler --> 2500 cm2
5. Venula --> 250 cm2
6. Vena --> 80 cm2
7. Vena Cava --> 8 cm2

Tekanan darah terhadap pembuluh darah

Gambar 6. Tekanan darah dalam pembuluh darah pada setiap bagian


pembuh darah

Pada saat kita melakukan pengukuran tekanan darah, yang sejatinya kita ukur
adalah adalah tekanan darah terhadap pembuluh darah, sehingga tekanan
darah sangat dipengaruhi oleh:

1. Luasnya penampang pembuluh darah --> sehingga pada kasus-kasus


seperti aterosklerosis ataupun arteriosklerosis sangatlah mempengaruhi
tekanan darah
2. Jumlah darah yang berada didalam pembuluh darah --> seperti pada
keadaan syok hipovolemik, tekanan darah ataupun nadi penderita lebih
cenderung akan menurun

Tekanan darah
Tekanan darah terdiri dari dua jenis tekanan:

1. Tekanan sistolik (batas atas) --> Merupakan tekanan tertinggi arteri yang
dihasilkan ketika kontraksi ventrikel sehingga terjadinya ejeksi awal
ventrikel ke aorta sehingga jumlah darah dalam pembuluh darah arteri
meningkat secara signifikan. Tekan sistolik normal berkisar 140 s/d 100
mmHg
2. Tekanan diastolik (batas bawah) --> Merupakan tekanan terendah arteri
yang terjadi ketika relaksasinya ventrikel, dan jumlah darah dalam
pembuluh darah sudah mulai berkurang sebelum terjadinya ejeksi ventrikel
kembali. Tekanan diastolik normal berkisar 90 s/d 60 mmHg

SEL-SEL DARAH

Sel Darah merah


Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai
inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya
kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena
didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan
oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin
(Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai
oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen
Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan
disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang
mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel darah merah
(eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan
berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu
akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua
zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru
dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk
mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah.
Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan
protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi,
sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Sel Darah Putih (leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit /
bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat
pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu
mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh
darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di
seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh
masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih
banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam
kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari
serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3
disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia. Macam- macam
leukosit meliputi:
1.Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
a) Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe,
bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula
dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan
memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
b) Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya
sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa
protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit
kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.
2.Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
a) Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang
seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula,
banyaknya 60%-50%.
b) Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya
lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.
c) Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar.
3.Sel pembeku (Trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang
dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya
kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul
perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis.
Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa
pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh
mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan
mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu
dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan
bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang
tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah
pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan
vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media
sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan
sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari
suatu jaringan atau organ.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang
besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di
samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

Kelainan Pada Darah


1. Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi
dalam Pembuluh darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa.
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan darah. Trombosit
menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat
dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ
dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah atau hemorrhage.
2. Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih.
Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih
yang mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel
darah putih yang normal.
3. Anemia kekurangan darah akibat pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau
bukan (seperti pada operasi).
4. Hemofilia, suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya mekanisme
darah, sehingga pasien dapat mengalami pendarahan yang parah sesudah luka kecil.
5. Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu
contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang
mengandung Virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada
makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan
tubuh makhluk hidup tersebut.

Kelainan Pada Jantung


1. Perikarditis,peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung
berada. Selaput yang meradang mengeluarkan cairan yang berkumpul menjadi
pembengkakan perikardial yang menyukarkan gerakan jantung.
2. Endokarditis, peradangan pada endokardium

Kelainan Pada Pembuluh


1. Aneurisma, pembengkakan yang berbentuk jala pada seluruh lingkaran arteri, tampak
seperti tumor dapat menekan struktur sekitarnya yang mengakibatkan gejala tekanan
atau dapat pula robek.
2. Arteritis, peradangan pada arteri
3. Arteriosklerisis, pengerasan dinding arteri, umumnya bersamaan dengan hipertensi.
4. Arterosklerosis, kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah,
yang menyebabkan rasa baal, pemucatan dan sakit.
5. Flebitis, peradangan dinding vena yang dapat disebabkan infeksi atau pelukaan.
6. Trombosis vena, adanya bekuan darah yang menyumbat vena
7. Varises (pembuluh darah mekar), vena tepi mekar dan berkelok-kelok
8. Hemoroid (wasir), vena mekar pada rektum yang menyebabkan perdarahan hebat.

Berbagai Jenis Penyakit Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler memiliki fungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Saat ada gangguan maupun penyumbatan di kedua bagian tersebut, sirkulasi
darah di tubuh dapat terganggu dan bisa menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit kardiovaskuler.
Berikut adalah penyakit kardiovaskuler yang perlu Anda waspadai:

1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak
normal, seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika
implus elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja
dengan baik.
2. Penyakit jantung koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyumbatan atau penyempitan di pembuluh
arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat
pasokan darah menuju ke jantung menjadi berkurang. Jika tidak segera
ditangani, PJK dapat menyebabkan serangan jantung, aritmia, dan gagal
jantung.

3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah gangguan pada otot jantung. Kardiomiopati dapat
menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah,
henti jantung, dan gangguan katup jantung.

4.  Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak
terganggu akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan
darah yang cukup, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.
Akibatnya, sel-sel di otak akan rusak.

5. Deep vein thrombosis (DVT)


Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah kondisi adanya
gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di
bagian paha dan betis. Pada beberapa kasus, gumpalan darah ini dapat
mengalir ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli
paru.

6. Penyakit arteri perifer


Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi
ketika aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di
pembuluh darah arteri. Hal ini membuat kaki kekurangan suplai darah,
sehingga menimbulkan rasa sakit ketika berjalan.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Kardiovakuler


Berikut ini adalah kebiasaan hidup sehat yang dapat diterapkan untuk
menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler Anda:

1. Berhenti merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko pada penyakit jantung. Hal ini karena
bahan kimia di rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di
pembuluh darah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhenti merokok untuk
mencegah munculnya penyakit jantung.

2. Batasi makanan berlemak


Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat
meningkatkan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang menumpuk ini
berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung.

3. Olahraga secara rutin


Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi risiko
penyakit jantung. Jadi, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk
berolahraga.

4. Konsumsi banyak serat


Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat menurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah. Untuk itu, penuhilah kebutuhan
serat setidaknya 30 gram per hari. Anda bisa mendapatkan asupan serat dari
sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan untuk menjaga berat
badan tubuh, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan memeriksakan diri
secara rutin ke dokter.
Penyakit kardiovaskular tidak boleh dianggap remeh, karena dapat
menimbulkan masalah yang serius pada seluruh bagian tubuh. Oleh karena
itu, jagalah kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda sebelum mengalami
gangguan. Namun jika Anda sudah memiliki gangguan pada sistem
kardiovaskular, jalani pengobatan dan lakukanlah pemeriksaan rutin
ke dokter sebelum terjadi komplikasi.

Peredaran darah pada manusia membentuk suatu peredaran tertutup. Peredaran darah tertutup
adalah peredaran darah di mana darah hanya beredar dari jantung ke pembuluh darah,
kemudian kembali ke jantung. Prosesnya digambarkan pada skema berikut.
Pernakah kulit Anda tergores benda tajam? Tentunya luka tersebut akan mengeluarkan darah
bukan? Darah yang keluar tersebut akan membantu menutup luka sehingga terhindar dari
infeksi. Darah memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh Anda,oleh karena itu darah merupakan
salah satu karunia dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut Anda syukuri.

Advertisement

Pada manusia terdapat dua macam peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran
darah besar. Dengan dua macam peredaran tersebut maka manusia dikatakan
memiliki peredaran darah ganda. Artinya, dalam satu kali peredaran, darah melewati jantung
sebanyak dua kali. Berikut diuraikan mengenai peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar.
1. Peredaran Darah Kecil

Pada peredaran darah kecil, ventrikel kanan akan memompa darah menuju paru-paru. Sebelum
menuju paru-paru, darah akan melewati arteri pulmonalis. Ketika darah masuk ke dalam paru-
paru melewati kapiler, terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida di dalam darah.
Darah yang berasal dari paru-paru akan menuju ke atrium kiri melewati vena pulmonalis. Setelah
itu darah yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri jantung.

[Baca: Alat Peredaran Darah : Jantung, dan Pembuluh Darah]

2. Peredaran Darah Besar

Pada peredaran darah besar ,darah yang dipompakan oleh jantung akan menuju ke seluruh
tubuh sebelum kembali lagi ke jantung. Darah yang berasal dari atrium kiri jantung, kemudian
dialirkan ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri, darah akan menuju seluruh tubuh melalui aorta
(pembuluh arteri besar). Darah yang kaya akan oksigen berdifusi ke sel-sel tubuh. Sementara
itu, darah yang kaya akan karbon dioksida yang berasal dari sel-sel tubuh akan berdifusi ke
dalam pembuluh darah. Selanjutnya, darah yang kaya karbon dioksida tersebut menuju vena
cava. Vena cava mengalirkan darah menuju atrium kanan sebelum akhirnya kembali ke ventrikel
kanan jantung.

Anda mungkin juga menyukai