https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah
PENGERTIAN
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak
yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan
darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem
ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh :
- Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan .
- Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar).
Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-
bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia
merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh
tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua
kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida
dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah
tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya
tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan
tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam
tubuh. Sistem peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat
peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak
dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung
yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari
jantung, mempunyai valve (katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke
jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antenna
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri
dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris).
Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh
darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma
darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva
hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki
katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh
kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke
saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-
jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju
bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem
peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah
agar dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan
ke seluruh tubuh.
JANTUNG
Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai
pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu indikator
kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang
rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis
tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung
orang dewasa berkisar 250-300 gr.
STRUKTUR JANTUNG :
Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung, dan
memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium
terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium dan serous pericardium. Febrous
pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan
tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam mediastinum.
Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis, memberan yang halus yang
terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous
pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan
viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung,
antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial.
Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah
pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi. Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan yaitu : Epikardium ( lapisan terluar ), Myocardium ( lapisan tengah ),
Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous
perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari
mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah
jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa
jantung dan bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium
yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang
licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium
bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar jantung.
SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi
koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sisrkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava jantung
→ jantung.
Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis
OTOT JANTUNG
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1. Nodal Sinoatrial (SA)
Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium
kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan
pacemaker jantung. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan
mempertahankan kecepatan depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai
dengan sistol atrium. Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan
lalu ke atrium kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal
atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.
2. Nodal Atrioventrikular (AV)
Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi
sehingga memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta
melindungi ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05
meter/detik. Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3. Sistem His-Purkinje
Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri. Berkas His kiri terbagi menjadi berkas
anterior kiri, posterior dan septal. Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke
ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel
dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik. Berkas-berkas tersebut
bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje yang tersebar mulai
dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls 20-
40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik. Impuls listrik menyebar mulai
dari endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai epikardium, yang selanjutnya
otot jantung akan bergerak (twisting) dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel
ke pembuluh darah arteri.
PEMBULUH DARAH
SEL-SEL DARAH
Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media
sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan
sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari
suatu jaringan atau organ.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang
besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di
samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.
Golongan darah
Hematopoiesis
merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan
proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah
yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Hematopoiesis pada
manusia terdiri atas beberapa periode :
1.Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah
HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2.Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi
pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini
menghasilkan Hb.
3.Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup
terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi
terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya
adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah,
dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.
Hemostasis (Pembekuan Darah)
merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh
darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh
darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan
melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang
menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Pada hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang cedera
sehingga aliran darah di sebelah distal cedera terganggu. Kemudian hemostasis dan
thrombosis memiliki 3 fase yang sama:
1. Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat luka.
Trombosit akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah dan diaktifkan
oleh thrombin yang terbentuk dalam kaskade pristiwa koagulasi pada tempat yang
sama, atau oleh ADP yang dilepaskan trombosit aktif lainnya. Pada pengaktifan,
trombosit akan berubah bentuk dan dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian
mengadakan agregasi terbentuk sumbat hemostatik ataupun trombos.
2. Pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan agregat trombosit sehingga terbentuk
sumbat hemostatik atau trombos yang lebih stabil.
3. Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin
Tipe trombos :
1. Trombos putih tersusun dari trombosit serta fibrin dan relative kurang mengandung
eritrosit (pada tempat luka atau dinding pembuluh darah yang abnormal, khususnya
didaerah dengan aliran yang cepat [arteri] ).
2. Trombos merah terutama terdiri atas erotrosit dan fibrin. Terbentuk pada daerah
dengan perlambatan atau stasis aliran darah dengan atau tanpa cedera vascular, atau
bentuk trombos ini dapat terjadi pada tempat luka atau didalam pembuluh darah yang
abnormal bersama dengan sumbat trombosit yang mengawali pembentukannya.
3. Endapan fibrin yang tersebar luas dalam kapiler/p.darah yang amat kecil.
Ada dua lintasan yang membentuk bekuan fibrin, yaitu lintasan instrinsik dan
ekstrinsik. Kedua lintasan ini tidak bersifat independen walau ada perbedaan artificial
yang dipertahankan.
Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons terhadap cedera
jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic pengaktifannya
berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative. Lintasan intrinsic
dan ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang sama yang melibatkan
pengaktifan protrombin menjadi thrombin dan pemecahan fibrinogen yang dikatalis
thrombin untuk membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas melibatkan macam jenis
protein yaitu dapat diklasifikaskan sebagai berikut:
a. Zimogen protease yang bergantung pada serin dan diaktifkan pada proses koagulasi
b. Kofaktor
c. Fibrinogen
d. Transglutaminase yang menstabilkan bekuan fibrin
e. Protein pengatur dan sejumla protein lainnya
http://giziklinikku.blogspot.com/2016/06/sistem-kardiovaskular-sistem-
peredaran.html
1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak
normal, seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika
implus elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja
dengan baik.
4. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak
terganggu akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan
darah yang cukup, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.
Akibatnya, sel-sel di otak akan rusak.
1. Berhenti merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko pada penyakit jantung. Hal ini karena
bahan kimia di rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di
pembuluh darah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhenti merokok untuk
mencegah munculnya penyakit jantung.
https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskuler-yang-paling-
umum-terjadi
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM KARDIOVASKULER
By:
Desak putu kristian p
BAB I
ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER
B. Pembuluh darah
Darah bersirkulasi melalui sistem tertutup pipa elastis sistem pembuluh
darah yang dapat dibagi menjadi segmen berikut: (1) Arteri yang membawa darah dari
jantung dan mendistribusikannya; (2) Kapiler tempat pertukaran zat terjadi; (3)
Vena yang mengembalikan darah ke jantung; (4) Pembuluh getah
bening yang melayani transportasi cairan dan sel-sel kekebalan tubuh. Terdapat tiga
jenis pmbuluh darah, yaitu arteri, vena dan kapiler.
Terlepas dari kandungan oksigen mereka, semua pembuluh darah yang meninggalkan
jantung disebut arteri dan semua pembuluh darah yang mengarah ke jantung
disebut vena. Misalnya arteri pulmonalis yang mengarah dari jantung ke paru-
paru membawa darah miskin oksigen. Di sisi lain pembuluh darah paru yang
mengarah dari paru-paru ke jantung membawa darah yang kaya oksigen. Serupa
dengan itu, arteri umbilikalis membawa darah miskin oksigen sedangkan darah dalam
pembuluh vena umbilikalis kaya oksigen.
Dinding pembuluh darah terdiri atas beberapa lapisan, yaitu: (1) Tunika intima (tunika
interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh.
Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang
halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi
pembuluh darah; (2) Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun
melingkar (sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh
suatu membrana elastik interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-
lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam
membran dan memberi makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding
pembuluh; (3) Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat serta serat kolagen dan
elastis. Serat ini memungkinkan arteri dan vena untuk meregangkan untuk mencegah
overexpansion karena tekanan yang diberikan pada dinding oleh aliran darah. Pada
pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-
cabang luas dalam adventitia. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk
adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya
terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran darah.
1. Arteri
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi (1) arteri besar; (2)
arteri ukuran sedang, dan (3) arteriola. Arteri besar juga dinamakan pengangkut
karena fungsi utamanya adalah mengangkut darah. Fungsi arteri ukuran sedang
sebagai arteri penyalur yaitu untuk menyediakan darah pada berbagai organ. Arteriola
merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang dari 0,5
mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit.
Jantung mendapatkan sirkulasi darah secara langsung melalui arteri
koronaria. Arteri koroner memasok otot jantung secara eksklusif. Mereka
muncul dari aorta tepat di atas katup aorta dan mengirim cabang utama mereka
atas miokardium cabang terminal mereka memasuki otot jantung dari
luar. Vena jantung mengumpulkan darah di pembuluh darah kecil, sedang
dan besar jantung (vena cardiacae parva, media dan magna) yang
mengumpul dalam sinus koroner dan mengalir ke atrium kanan. Jika
arteri koroner menyempit (arteriosclerosis) otot jantung yang
terkena menderita kekurangan oksigen dan bisa
mati (infark jantung) jika pembuluh ini benar-benar tersumbat.
b. Diastole
- Fase Relaksasi
- Fase Filling
Selama bagian pertama dari sistol, miokardium ventrikel mulai
berkontraksi (fase kontraksi). Karena katup atrioventrikular tertutup, dan katup semilu
nar belum terbuka, tekanan intraventrikular meningkat pesat dengan tidak ada
perubahan volume (kontraksi isovolumic, kontraksi isovolumetric). Namun, segera
setelah tekanan dalam ventrikel mencapai tekanan dalam aorta (sekitar
120 mmHg) atau arteri pulmonalis (sekitar
20 mmHg), katup semilunar terbuka, dan fase ejeksi dimulai. Selama fase
ini ventrikel berkontraksi maksimal, dan volume 70 ml
darah (stroke volume) dikeluarkan ke dalam arteri saat
istirahat. Tekanan intraventrikular kembali berada di bawah tekanan
arteri dan katup semilunar menutup lagi. Sistol diikuti
oleh diastole. Selama miokardium relaksasi, katup atrioventrikular tetap
tertutup dan volume dalam ventrikel (volume intraventrikular) tidak berubah (yang
disebut volume akhir diastolik sekitar 70 ml). Tekanan
dalam ventrikel kemudian turun di bawah tekanan
atrium sehingga katup atrioventrikular terbuka dan darah mengalir
dari atrium ke ventrikel (ventrikel mengisi). Kekuatan pendorong untuk gerakan ini
pertama-tama adalah kontraksi atrium awal, dan
turunnya dasar jantung, dimana dasar jantung mendekati apeks selama
fase ejeksi, memperluas atrium dan dengan demikian mengisap darah dari pembuluh
darah. Ketika
miokardium ventrikel rileks, darah mencapai ventrikel melalui katup atrioventrikel ter
buka.
2. Cardiac Output
Curah jantung adalah volume darah jantung memompa keluar dalam rentang waktu
tertentu. Volume sirkulasi berhubungan dengan jumlah darah yang dikeluarkan oleh
jantung per menit. Jantung kiri dan kanan selalu memindahkan darah dalam jumlah
yang sama, karena jika sebaliknya darah dalam satu sirkulasi akan cepat terbendung,
sementara bagian lain akan menderita kekurangan darah. Jika jantung saat istirahat
berdetak sekitar 70 kali per menit (frekuensi denyut) dan setiap kontraksi
menyemburkan sekitar 70 ml darah ke dalam sirkulasi sistemik (stroke volume),
volume menit yang dihitung akan menjadi sekitar 5 liter (70 × 70 ml = 4900 ml ).
Jumlah ini kira-kira total volume darah manusia dengan berat 70 kg.
Selama pekerjaan fisik, otot-otot, di antara organ-organ lain, harus diperfusi dengan
lebih banyak darah, dan sirkulasi volume darah dan berhubungan dengan itu tekanan
darah harus meningkat. Denyut jantung dan stroke volume dapat ditingkatkan untuk
meningkatkan volume darah yang beredar. Dengan cara ini, curah jantung bisa
meningkat hingga 25 l / min selama aktivitas fisik yang berat, volume darah dapat
mencapai lima kali normal. Peningkatan dapat dicapai, misalnya, jika kenaikan stroke
volume dari 70 ml menjadi 140 ml dan detak jantung secara cepat dinaikkan menjadi
180 denyut / menit (180 / menit x 140 ml = 25,200 ml / menit = 25,2 l / min ).
E. Tekanan Darah
Tekanan darah arteri adalah tekanan saat ventrikel kiri memompa darah. Tekanan
dapat dipalpasi dengan jari pada arteri superfisial (misal radialis). Tekanan darah tidak
konstan, tetapi bervariasi antara tekanan sistol dan diastole. Tekanan darah
sistolik normal adalah sekitar 120 mmHg, diastolik di atas 80 mmHg. Selama aktivitas
fisik tekanan dapat mencapai 200 mmHg. Tekanan saat istirahat diastolik ≥ 90 mmHg
atau sistolik ≥ 140 disebut tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah
merupakan akibat cardiac output dan tahanan vaskuler.
F. Aliran, Tekanan dan Tahanan Vaskuler
Jika kita menggunakan hukum universal fisika untuk aliran darah melalui
sistem pembuluh darah, maka hukum Ohm untuk rangkaian listrik menyatakan:
yaitu, laju aliran meningkat dengan meningkatnya perbedaan tekanan, dan
menurun dengan meningkatnya resistensi vaskuler. Hambatan aliran menjadi
mengatasi diciptakan oleh gesekan internal fluida yang mengalir. darah
mengalir relatif mudah melalui pembuluh besar, tetapi arteri yang lebih kecil,
dan terutama arteriol dan kapiler, melawan arus dengan resistensi tinggi
yang diciptakan oleh diameter kecil (resistensi perifer). Dengan demikian,
semakin besar resistensi perifer, semakin besar tekanan yang diperlukan untuk
mengatasinya.
Pada prinsipnya, fungsi pembuluh darah (peredaran darah) bertumpu pada adanya
perbedaan tekanan dari arteri ke vena, yang mempertahankan aliran darah. Karena
dalam sirkulasi sistemik tekanan arteri rata-rata menurun dari sekitar
100 mmHg (mean dari tekanan sistolik 120 mmHg dan
tekanan diastolik 80 mmHg) sampai 3 mmHg, gradien
tekanan sekitar 97 mmHg. Oleh karena itu kinerja sirkulasi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh dengan mengubah laju
aliran (kinerja memompa jantung = curah jantung) dan resistensi terhadap
aliran (resistensi perifer). Untuk sirkulasi sistemik:
Karena peningkatan tekanan dalam sirkulasi sistemik selalu menempatkan beban yang
besar pada dinding pembuluh darah, dinding pembuluh dijaga sekonstan mungkin.
Adaptasi dengan kondisi yang berubah dalam sirkulasi yang terjadi lebih cenderung
dengan mengubah kinerja pemompaan jantung atau resistensi perifer. Ketika,
misalnya, total kebutuhan darah meningkat karena meningkatnya aktivitas otot, naik
curah jantung dan resistensi perifer diturunkan oleh pelebaran pembuluh di otot.
Dengan cara ini, menurunkan atau meningkatkan resistensi perifer di organ tertentu
dapat menimbulkan redistribusi output jantung sesuai kebutuhan dari beberapa organ
untuk mendukung orang lain.
G. Regulasi Perfusi Organ
Kebutuhan perfusi salah satu organ dapat dipenuhi dalam dua cara utama:
Peningkatan tekanan darah arteri
Penurunan resistensi perifer
Peningkatan tekanan darah, bukanlah solusi yang paling sesuai karena
semua organ akan menerima lebih banyak aliran darah, dan terlebih
lagi meningkatnya tekanan darah dua kali lipat (240/160 mmHg) hanya akan
menghasilkan aliran dua kali lipat. Penurunan resistensi
perifer dengan vasodilatasi lokal (pelebaran pembuluh
darah) menyebabkan perubahan yang signifikan dalam aliran darah. Hal ini
karena fisika hemodinamik, dimana resistensi terhadap aliran fluida dalam
tabung (pembuluh darah) tergantung pada
panjang tabung, viskositas fluida, dan kekuatan pangkat empat jari-
jari tabung (r4) (hukum Hagen -Poiseuille). Dengan
demikian, penurunan radius arteri hanya 16% akan menggandakan tahanan. Di sisi
lain menggandakan radius pembuluh akan menghasilkan peningkatan aliran darah
16 kali lipat.
Karena sebagian besar dari semua resistensi perifer terletak di arteri kecil dan yang
disebut sebagai "arteriol prekapiler," ini mungkin dideskripsikan sebagai resistensi
pembuluh darah. Pengaturan aliran
darah perifer karenanya tergantung terutama pada regulasi otot arteri kecil
dan arteriol. Jadi pembuluh menyempit (vasokonstriksi) dengan kontraksi (peningkata
n tonus) otot polos, sedangkan jika serat-serat otot rileks pembuluh melebar secara
pasif. Kondisi kontraksi otot-otot pembuluh darah pada dasarnya dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor lokal (autoregulasi) atau sinyal hormonal atau gelisah.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, U.J., Gunstream, S.E., Talaro, A., and Talaro, K.P. (1999). Anatomy & Physiology
Laboratory Textbook. 7th ed. New York: The McGraw-Hill Companes.
Faller, A., Schünke, M., Schünke, G., & Taub, E. (2004). The Human Body: An Introduction
to Structure and Function: Thieme.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L., & Camera, I. M.
(2011). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical
Problems (8th ed.): Elsevier Science Health Science Division.
http://deskjazz.blogspot.com/2016/03/anatomi-fisiologi-sistem-
kardiovaskuler.html
Kardiovaskular
Jantung (Kardio)
Anatomi jantung
Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital dalam tubuh manusia,
bagaimana tidak jantung merupakan salah satu media yang memiliki peranan
sangat penting untuk bisa mengalirnya darah yang membawa oksigen dan
sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Jantung terletak di rongga mediastinum
yang berada di belakang sternum, diantara paru kanan dan kiri, dan didepan
vertebra torakal.
Gambar 2. Jantung
Fisiologi jantung
Denyut nadi ini dapat dirasakan pada pembuluh darah arteri, adapun
pembuluh darah arteri yang kerap di palpasi untuk mengetahui adanya kerja
nadi atau tidak adalah
1. Arteri radialis (berada di pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari)
2. Arteri Brachialis (berada di lipatan siku bagian atas sejajar dengan jaris
manis dan jari tengah)
3. Arteri Karotis (berada di sisi kanan dan kiri tulang tiroid)
4. Arteri Femoralis (berada di pangkal paha kiri dan kanan)
5. Arteri popliteal (berada di lipatan kaki di bagian belakang)
6. Arteri Dorsalis pedis (berada di punggung kaki sejajar dengan telunjuk jari
kaki)
Mengetahui apakah masih terdapat aktifitas listrik jantung atau tidak melalui
pemeriksaan EKG
Adapun urutan jalur pembuluh darah dari dan ke jantung adalah sebagai
berikut:
Jantung (ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri --> Arteriola --> Kapiler --> Venula --
> Vena --> Vena Cava superior dan inferior --> Jantung (atrium kanan)
Gambar 5. Alur dan distribusi peredaran darah dalam pembuluh darah
Arteri
Memiliki tekanan tinggi --> membawa darah ke jaringan
Dapat teraba denyutan
Memiliki dinding pembuluh darah yang tebal dengan jaringan elastis
Membawa darah yang kaya akan oksigen sehingga darah lebih terlihat
merah segar
Darah keluar memancar (jika terjadi perlukaan)
Tidak memiliki katup di sepanjang pembuluh (hanya ada pada
permulaan aorta)
Kapiler
Memiliki penampang yang paling luas karena tersebar di dalam seluruh
tubuh
Disebut juga pembuluh darah rambut karena hanya memiliki diameter
0,008 mm
Tempat terjadinya pertukaran dan transport O2/CO2, zat-zat nutrien, dan
berbagai jenis elektrolit yang dibutuhkan tubuh ke dalam jaringan (sel)
Menyerap zat-zat nutrien dari usus
Vena
Bersemabungan dengan vena yang lebih besar yang disebut vena Cava
Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
Memiliki katup disepanjang pembuluh darah
Membawa darah yang kaya akan CO2 sehingga warna darah lebih
terlihat pucat
Darah keluar tidak memancar hanya menetes (jika terjadi luka)
Tidak teraba denyutan
Luas penampang pembuluh darah
Pada saat kita melakukan pengukuran tekanan darah, yang sejatinya kita ukur
adalah adalah tekanan darah terhadap pembuluh darah, sehingga tekanan
darah sangat dipengaruhi oleh:
Tekanan darah
Tekanan darah terdiri dari dua jenis tekanan:
1. Tekanan sistolik (batas atas) --> Merupakan tekanan tertinggi arteri yang
dihasilkan ketika kontraksi ventrikel sehingga terjadinya ejeksi awal
ventrikel ke aorta sehingga jumlah darah dalam pembuluh darah arteri
meningkat secara signifikan. Tekan sistolik normal berkisar 140 s/d 100
mmHg
2. Tekanan diastolik (batas bawah) --> Merupakan tekanan terendah arteri
yang terjadi ketika relaksasinya ventrikel, dan jumlah darah dalam
pembuluh darah sudah mulai berkurang sebelum terjadinya ejeksi ventrikel
kembali. Tekanan diastolik normal berkisar 90 s/d 60 mmHg
https://jendelaperawat.blogspot.com/2015/06/anatomi-fisiologi-sistem-
kardiovaskular.html