Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MI/SD

DosenPengampu: Julrissani,M.Pd
Matakuliah: Workshop Matematika

Di Susun Oleh:
Kelompok 2
Mawar Agustina (201926045)
Aulida Zahra (201926055)
Deviana (201926056)
Wirdatun Aini (201926038)
Unit 2 semester 6

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM LHOKSEUMAWE
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, puji dan syukur sama-sama kita ucapkan


kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani kepada kita semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Workshop Matematika dengan judul: “Perkembangan Media Pembelajaran MI/SD”.
Tidak lupa salawat beriring salam marilah sama-sama kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap kepada alam yang penuh ilmu
pengetahuan seperti sekarang yang kita rasakan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Julrissani, M.Pd sebagai dosen
pengapuh atas arahannya dalam proses pembuatan makalah ini. Dan dalam pembuatan makalah
ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang sifatnya membangun dari bapak dosen
pengampu untuk perbaikan kedepannya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan perkembangan dunia pendidikan. Terima kasih.

Lhoseumawe, 21 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan. .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Sejarah Tahap Perkembangan Media Pembelajaran MI/SD .................................. 3


B. Urgensi Media Pembelajaran .................................................................................. 5
C. Media Pembelajaran Efektif. .................................................................................. 7
D. Peran Guru Dalam Media Pembelajaran................................................................. 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
B. Saran. ................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA. ....................................................................................................... .11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting karena pendidikan memiliki
kemampuan untuk mengembangkan kualitas manusia dari banyak aspek. Pada dasarnya
awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh
pelajaran. Namun semakin berkembangnya zaman, sumber belajar itu kemudian
bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu tokoh penemunya bernama Johan Amos
Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang
ditujukan untuk anak sekolah. Adapun buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus
(Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu
dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa
terlebih dahulu melalui penginderaan.
Sejalanya dengan perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat sampai saat
ini, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam
mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan internet.
Adapun yang terkena dampak dari perkembangan yang sangat pesat tersebut yakni
bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi
dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi
pendidikan, yang memilki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai
sarana penyedia ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri, beberapa
bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan
lahirnya ide tentang e-learning.
Media pembelajaran juga salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat
membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media
pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan

1
keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas maka akan muncul beberapa aspek yang akan di bahas
dalam makalah ini seperti;
1. Bagaiman sejarah tahap perkembangan media pembelajaran MI/SD?
2. Bagaimana urgensi media pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud media pembelajaran efektif?
4. Bagaimana peran guru dalam media pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk memahami Sejarah tahap perkembangan media pembelajaran MI/SD
2. Untuk mengetahui urgensi media pembelajara
3. Untuk mengetahui media pembelajaran efektif
4. Untuk memahami peran guru dalam media pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Tahap Perkembangan Media Pembelajaran MI/SD
Pada awal mula sejarah pendidikan, guru mmenjadi satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Dan sesuai perkembangan zaman, sumber belajar itu bertambah
dengan adanya buku. Pada masa itu kita kenal tokoh bernama Johan Amos Comenius
yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan
untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualis Pictus (Dunia Tergambar)
yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku ini dilandasi oleh suatu
konsep dasar bahwa “tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu
melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana
yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi
siswa melalui semua indera pandang-dengar.
Pada mulanya media pembelajaran hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar
guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar,
model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan rentensi belajar siswa.
Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi
dengan peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha-
usaha untuk membuat pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan. Dalam
usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi 11 tingkatan pengalaman belajar dari yang
paling konkrit sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal
dengan nama “kerucut pengalaman” (Cone Of Experience) dari edgar Dale. Ketika itu,
para pendidik sangat terpikat dengan kerucut pengalaman itu, sehingga pendapat Dale
tersebut banyak dianut dalam pemilihan jenis media yang paling sesuai untuk
memberikan pengalaman belajar tertentu pada siswa. 1

1
Hasan baharun (2016) “Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE,” Cendekia:, 14(2), hal. 231–246. doi: 10.21154/cendekia.v14i2.610.240

3
Klasifikasi 11 tingkatan pengalaman belajar dari yang paling konkrit sampai
yang abstrak, yaitu: pengalaman langsung- observasi- partispasi- demonstrasi- wisata-
tv- film- radio- visual- simbol- verbal.
Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat
audio visual. Dalam pandangan teori komunikasi, alat audio visual berfungsi sebagai
alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Begitupun dalam dunia
pendidikan, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja,
melainkan juga berfungsi sebagai sebagai penyalur pesan belajar. Sayangnya, waktu
itu faktor siswa, yang meruapakan komponen utama dalam pembelajaran, belum
mendapat perhatian khusus.
Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai
komponen utama dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat itu teori Behaviorisme BF.
Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori
ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tungkah laku siswa
sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang terkenal sebagai
hasil teori ini adalah diciptakannya teach-ing machine (mesin pengajaran) dan
programmed instruction (pembelajaran terprogram).
Pada tahub 1965-1970, pendekatan sistem (Sistem Approach) mulai
menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan
sistem ini mendorong digunakan media sebagai bagian integral dalam proses
pembelajran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru,
melainkan telah diberi wewengang untuk membawa pesan belajar, hendaklah
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. 2
Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata
tersebut diartikan dalam pengertiaannya yang terkahir, yaitu meliputi alat bantu guru
dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal
tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program

2
Aristo Rahadi, Media Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. 9

4
media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat
diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.Dalam dunia pendidikan
menggunakan alat bantu juga merupakan hal yang sangat wajar. Dari sinilah para
pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan
dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama
indera pandang – dengar. Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media
pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan
mengajar (Teaching Aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat
bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta
mempertinggi daya serap atau retensi belajar dan daya ingat siswa dalam belajar.
Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual kurang
memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan
evaluasinya.
Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat
visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita
kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA). Bermacam peralatan dapat
digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui
penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mengkin
terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata.
Adapun usaha-usaha untuk membentuk pembelajaran abstrak menjadi lebih
konkrit terus dilakukan. Dalam usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi 12 tingkatan
pengalaman belajar dari yang paling kongkrit sampai yang paling abstrak. Klasifikasi
tersebut kemudian dikenal dengan nama ”Kerucut Penglaman” (Cone of Experience).
Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa
yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut
pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau
mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui
media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa

5
mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka
semakin banyak pengalaman yang diperolehnya.
B. Urgensi Media Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan program pembelajaran efektif terjadi jika media
pembelajaran yang digunakan memiliki kesan pada peserta didik, kesan pada media
yang digunakan menggambarkan urgensi media yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Secara garis besar urgensi media dalam proses pembelajaran
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas shingga
mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan.
2. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
3. Menarik minat perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
4. Meninmbulkan gairah belajar siswa.
5. Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih lansung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
6. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minantnya.
7. Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima
pesan (Syaffruddin Nurdin, 2016).

Dengan demikian, urgensi media dalam proses pembelajaran memiliki


kedudukan yang sangat signifikan. Bahkan boleh dikatakan sejajar dengan metode
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab antara metode dan media
memiliki sinergitas dalam mendukung proses pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran. Oleh karena itu, sangatlah penting adanya media
dalam proses pembelajaran.

Jika media memiliki urgensi dalam pembelajaran, setidaknya alur


pemanfaatan media adalah sebagai berikut:

Alur Penggunaan Media Pembelajaran

6
Secara deskriptif, alur penggunaan media pembelajaran dimulai dari sumber pesan
yakni seorang guru menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dengan
menggunakan media, di dalam media berisi tentang pesan. Adapun pesan dalam media
berisikan tentang materi yang akan disampaikan pada proses pembelajaran saat di dalam
kelas, kemudian pesan di dalam media disampaikan kepada penerima pesan dalam hal ini
adalah peserta didik.

Dengan demikian media pembelajaran yang digunakan, memiliki beberapa urgensi


dalam proses pembelajaran bagi guru atau tenaga pengajar diantaranya:Sebagai alat
ban
1. Dalam proses pembelajaran.
2. Memudahkan guru dalam mengefektifkan waktu.
3. Mempermudah guru menyampaikan pesan secara jelas kepada peserta didik/siswa.
4. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
5. Mempermudah siswa dalam memahami proses pembelajaran yang disampaikan. 3

C. Media Pembelajaran Efektif


Seiring berkembangnya zaman yang ditunjang dengan hadirnya teknologi dan
informasi, menyebabkan dunia pendidikan juga mengalami perubahan. Telah banyak
ditemukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sehingga
hal ini juga berpengaruh dalam metode yang digunakan para pengajar.
Berbagai macam media pembelajaran tersebut juga berfungsi untuk menarik minat
siswa agar dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Akan tetapi, banyaknya media
pembelajaran tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh
berbagai macam hal, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dari para fasilitator
untuk memanfaatkan berbagai media pembelajaran tersebut.
Kini telah banyak ditemukan media pembelajaran yang efektif untuk
mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Lalu apa saja jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan?
1. Media visual
Jenis media pembelajaran yang pertama adalah media visual. Media pembelajaran ini
difokuskan pada indra penglihatan saat proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilakukan

3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. XVI; Jakarta: RajaGrafindo, 2013), h. 3

7
dengan cara memanfaatkan berbagai macam teknologi, salah satunya menggunakan
alat proyeksi atau proyektor.

Keunggulan dari media pembelajaran menggunakan alat bantu visual ini dapat menarik
perhatian, memperjelas sajian, ide serta menggambarkan ide pokok yang mudah diingat.
Selain itu, proses belajar mengajar menggunakan media visual ini juga dapat diserap
dengan baik oleh siswa siswi. Sehingga hal ini menjadi salah satu jenis media
pembelajaran yang menyenangkan.
2. Media Audio
Jenis media pembelajaran berikutnya yaitu menggunakan media audio. Proses belajar
mengajar dengan menggunakan media ini pada pemantauan di telinga. Alat bantu yang
dapat digunakan untuk menunjang proses belajar menggunakan media audio ini antara
lain tape recorder, radio, telepon, dan lain sebagainya.
3. Media audio visual
Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk mendukung keberhasilan saat proses
belajar mengajar adalah menggunakan media audio visual. Pasalnya media audio visual
dapat menampilkan suara dan gambar. Sehingga hal tersebut dapat menjadi metode
pembelajaran yang menarik bagi para siswa.
Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio visual diam
dan gerak. Salah satu contoh dari media audio visual diam yaitu TV diam, buku
bersuara, dan halaman bersuara. Sementara untuk contoh media audio visual gerak
seperti film TV, gambar bersuara, dan lain sebagainya. 4
D. Peran Guru Dalam Media Pembelajaran
Peran seorang guru dalam media pembelajaran yaitu untuk lebih inovatif dan
produktif dalam menyajikan materi yang disampaikan kepada siswa di kelas, sehingga
dengan adanya media pembelajaran diharapkan agar siswa dapat memahami materi
dengan baik. Adapun peran guru dalam media pembelajaran senagai berikut: 5
1. Peran guru sebagai mediator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pembelajarankarena media pembelajaran
merupakan aalat komunikasi untuk lebih memudahkan siswa pada proses
belajar berlangsung. Dengan demilian pengunaan media pembelajaran
merupakan dasar yang sangat diperlukan demi berasilnya proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah

4
Haryoko, S. (2009) “Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model
Pembelajaran,” Animal Genetics, 5(1), hal. 1–10.

5
https://priatnadrs.Blogspot.co.id/2011/07/makalah-pengembangan-media-pembelajaran_8072.html?m=1,

8
2. Peran guru sebagai fasilitator 6
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar
yang berguna serta dapat menunjang tujuan dan proses belajar baikyang
berupa narasumber,buku teks, dan surat kabar. Dalam peranya sebagai
fasilitator guru harus :
 Dapat menerima gagasan dari siswa.
 Memberikan saran secara kontukti.
 Berusaha menghindari pemberian hukuman atau celaan
 Dapat menerima perbedaan dan ketepatan antara siswa dalam
kemampuan berpikir.

6
https://www.academia.edu/28842012/MAKALAH_PERAN_GURU_DALAM_MEDIA_PEMBELAJARAN

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bidang pendidikan, Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna
umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada
penerima informasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran. media pembelajaran alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau
keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.Peran guru
dalam media pembelajaran ada dua, yaitu: guru sebagai mediator dan guru sebagai
fasilitator.
Perkembangan media pembelajaran dimulai pada abad ke-20, hingga sekarang
semakin berkembang pesat dan dijadikan sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Sekitar
pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan
audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha-usaha untuk membentuk
pembelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan.
Media pembelajaran memiliki beberapa urgensi dalam proses pembelajaran bagi
guru atau tenaga pengajar diantaranya:
1. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
2. Memudahkan guru dalam mengefektifkan waktu.
3. Mempermudah guru menyampaikan pesan secara jelas kepada peserta didik/siswa.
4. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
5. Mempermudah siswa dalam memahami proses pembelajaran yang disampaikan.

Terdapat beberapa media pembelajaran yang efektif untuk mencapai keberhasilan


dalam proses belajar mengajar yakni; Media visual, media audio, dan media audio visual.
Peran guru juga memiliki peranpenting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Adapun peran guru dalam media pembelajaran yakni Peran guru sebagai mediator dan
Peran guru sebagai fasilitator.

10
B. Kritik dan Saran
Bismillahhirrahmanirrahim, kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu atas arahannya dalam pembuatan tugas makalah ini sampai dengan selesai, dan
kepada teman-teman mahasiswa semuanya marilah kita semua sebagai calon pendidik
yang akan meneruskan perjuangan di masa yang akan mendatang sebaiknya kita belajar
bersungguh-sungguh karena ilmu yang kita dapat nantinya akan kita uraikan kepada
genarasi penerus bangsa.
Baiklah kami sebagai pembuat makalah menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kami mohon kritik dan saran
dari dosen pengampu atau pembaca yang sifatnya membangun guna untuk perbaikan
pembuatan makalah kedepannya. Terima kasih.

11
Daftar Pustaka

Hasan baharun (2016) “Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui
Model ASSURE,” Cendekia:, 14(2), hal. 231–246. doi: 10.21154/cendekia.v14i2.610.240

Haryoko, S. (2009) “Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi
Model Pembelajaran,” Animal Genetics, 5(1), hal. 1–10.

Aristo Rahadi, Media Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,


2003), h. 9

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. XVI; Jakarta: RajaGrafindo, 2013), h. 3

https://www.academia.edu/28842012/MAKALAH_PERAN_GURU_DALAM_MEDIA_PEMBELAJARAN

https://priatnadrs.Blogspot.co.id/2011/07/makalah-pengembangan-media
pembelajaran_8072.html?m=1,

12

Anda mungkin juga menyukai