Anda di halaman 1dari 3

Cinta Berawal dari MOS di SMA

Cerpen Karangan: Niken Fadilawati


Kategori: Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 12 September 2016

Namaku Nayfa Saraswati umurku baru 16 tahun, dan aku baru saja diterima di SMA Negeri
favorit di daerahku. Di pagi hari yang cerah aku berangakat ke sekolah, dengan mengendarai
sepeda motorku. Ini adalah hari pertama masuk sekolah, dan di hari ini juga aku akan menjalani
MOS (Masa Orientasi Siswa). Sudah sangat terlihat jelas bagaimana penampilanku saat ini,
dengan seragam putih biru SMPku aku memakai tas terbuat dari karung dan juga memaki
kalung dan gelang dari tali rafia. Dan ditambah lagi dengan ikatan rambutku. Aku benar-benar
sangat terlihat aneh di hari ini, tapi inilah yang harus kujalani saat aku MOS di SMA baruku.

Kurang lebih 30 menit perjalananku dari rumah ke sekolah, setelah itu aku masuk ke sekolah
dan memakirkan motorku di tempat parkir khusus anak kelas 10. Aku berjalan sendiri ke arah
taman sekolah, dan duduk di kursi taman dekat lapangan sekolah. Karena jika ada pengumuman
aku bisa langsung mendengarnya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan berkata “Hai,
sedang apa kamu di sini?” tanya dua cewek cantik yang juga berpenampilan sepertiku. Aku
menjawab “Aku hanya sedang duduk dan menunggu pengumuman dari kakak panita MOS”.
“Boleh kami duduk di sampingmu?” tanya mereka. “Tentu saja, kenalkan namaku Nayfa
Saraswati panggil saja aku Nayfa” jawabku kepada mereka berdua sambil mengulurkan
tanganku untuk berkenalan. “Namaku Keyla Angelina panggil saja aku Keyla” jawab cewek yang
berambut lurus panjang sambil menjabat tanganku erat-erat. “Hei Nayfa, perkenalkan namaku
Leyna Larasati panggil saja aku Leyna ya” cewek cantik berambut lurus pendek itu dengan nada
lucunya dan juga sambil menjabat tanganku. Lalu kami bertiga ngobrol-ngobrol hingga kadang-
kadang tertawa terbahak-bahak.

Setelah beberapa menit “Pengumuman untuk semua siswa siswi baru segera berkumpul di
lapangan sekolah, karena acara MOS akan segera dimulai” Suara pengumuman dari kakak
panitia MOS. “Ayo kita ke lapangan sekolah” ajakku. “Oke” jawab mereka. “Oh ya sekarang kita
bertiga jadi sahabat ya?” tanya Keyla sambil merangakul pundakku dan Leyna. “Oke deh Key”
jawabku dan Leyna sambil tersenyum manis. Lalu kami tiba di lapangan dengan wajah yang
masih senyum-senyum. Banyak teman-teman yang melihat kami dengan pandangan aneh dan
tersenyum. “Sekarang tugas kalian meminta tanda tangan dari anggota OSIS dan juga guru dan
staf SMA ini, caranya dengan …” perintah kakak cowok kelas 12 yang ganteng dan tegas. Yang
bikin cewek-cewek kelas 10 jadi pada ngefans. “Eh tuh cowok cakep juga ya?” tanyaku. “Ya
iyalah Nay, dia itu kan Kak Angga kelas 12-3 pacarnya Kak Zahra kelas 12-4” jawab Leyna. “Kak
Angga dan Kak Zahra itu pasangan paling hits di SMA ini lho..” tambah Keyla. “Oh.. gitu” ucapku
dengan nada heran. “Sekarang cepat kalian minta tanda tangan” perintah Kak Zahra. “Baik kak”
jawab peserta MOS.

Aku, Keyla, dan Leyna selalu bertiga pergi kemana-mana, karena kita sudah jadi sahabat. Ya
walaupun baru kenal tadi sih. Aku mengajak Keyla dan Leyna untuk membeli minum dan makan
dulu kantin barulah setelah itu kami meminta tanda tangan kembali. Maklumlah tadi pagi aku
tidak sempat sarapan terlebih dahulu, karena takut telat ke sekolah soalnya jalanannya macet
kalau pagi. Belum sempat kami makan, tiba-tiba ada Kak Zahra di kantin dan menegur kami
supaya tidak makan karena bisa terlambat mengumpulkan tanda tangan. Akhirnya aku hanya
membeli jus jeruk dan membawanya untuk minum di jalan. Minuman Keyla dan Leyna sudah
cepat habis, sedang aku masih belum habis. Lalu kami berjalan terburu-buru ke arah lapangan
untuk meminta tanda tangan anggota OSIS, karena tadi kami sudah ke ruang guru untuk
meminta tanda tangan.
“Auw..” teriakku. Karena ada cowok menabrakku sehingga buku catatanku jadi basah.
Minumanku tumpah semua ke bajunya, sedangakan sebagian minumannya tumpah ke bukuku.
“Eh lo punya mata gak sih? lihat nih baju gue jadi basah” bentak dia dengan nada yang begitu
marah. “Eh lo aja kali yang jalan gak lihat-lihat, nih lo lihat buku gue jadi basah” ucapku lebih
judes. “Kok lo malah marah gue kan lo yang salah, minta maaf gak lo” ucapnya dengan nada
marah. Dengan judes aku bilang “Ih.. ogah banget gue minta maaf sama lo”. BYUR. Dia
menyiram bajuku dengan minuman di tanganya. “Eh kok lo malah …” perkataanku terhenti,
karena ada Kak Angga datang. “Nayfa, Nico stop jangan ribut lagi, kalian berdua kakak hukum
untuk hormat di bawah tiang bendera sampai pulang sekolah” perintah Kak Angga dengan
marahnya. “Baik Kak” jawabku dan Nico. “Nih aku titip bukuku” ucapku kepada Keyla dan Leyna.
“Nih kalian bawa buku gue” ucap Nico kepada kedua sahabatnya yang bernama Kevin dan Leo.
“Ayo kalian berempat kumpul di aula untuk melanjutkan acara MOS, masih 1,5 jam lagi acara
selesai” ucap Kak Angga. “Ini semua gara-gara lo sih, jadi dihukum kan” ucap Nico. “Kok gue?,
lo tuh ngeselin banget pake nyiram baju gue lagi” ucapku dengan marah kepada Nico.
Kami berdua hormat di bawah tiang bendera walaupun sinar matahari begitu terik. 30 menit
telah berlalu, tapi kami berdua hanya diam saja.

Di aula
“Aduh Key.. aku kasihan dengan Nay, tadi pagi dia gak sarapan terus tadi dia juga gak makan di
kantin. Nanti kalau Nayfa pingsan gimana? Aku gak tega ngelihatnya” ucap Leyna dengan nada
cemas. “Tenang aja Leyna.., pasti Nayfa gak kenapa-napa kok. Kita gak boleh panik gini” jawab
Keyla dengan nada lemas. “Ah.. kalian lebay banget sih” ucap Kevin. “Iya nih, lebay banget sih”
timpal Leo. “Eh, diam kalian berempat” tegur Kak Zahra.

Di lapangan
“Ehm.. nama lo Nayfa ya? Nama gue Nico” ucap Nico. “Iya, nama gue Nayfa Saraswati panggil
aja gue Nayfa. Nama lengkap lo siapa?” ucapku. Nico jawab “Oh, nama gue Nico Andreastino
panggil aja gue Nico”. “Oke” jawabku. Setelah itu kami terdiam kembali, dan tak terasa pulang
sekolah hanya tinggal 30 menit. “Sebentar lagi pulang nih Nay” ucap Nico sambil menoleh ke
arahku. Aku juga menoleh ke arahnya dan berkata “Iya Nic” dengan nada lemas. “Eh.. ya ampun
Nay muka lu pucat banget tuh, mendingan lu duduk di tempat teduh dulu gih”. “Ah.. gak usah,
gue gak kenapa-napa kok” jawabku. “Oh ya Nay, gue mau ngomong kalau gue mau minta ma..”
GUBRAK!!!, ucapan Nico terhenti, karena aku pingsan. Nico langsung menggendongaku ke
tempat teduh “Nay sadar dong, lo kenapa sih?” Nico menciprati wajahku dengan air untuk bisa
membangunkanku. “Ehm.. gue gak apa-apa kok, paling cuma haus dan laper aja” jawabku
dengan nada masih sangat lemas. “Ayo ke UKS” ajak Nico. “gak usah deh, 10 menit lagi kan
pulang” jawabku. Akhirnya kami kembali hormat di bawah tiang bendera. “Thanks ya Nic, lo tadi
nolong gue” ucap terima kasihku kepada Nico. “Oke” jawab Nico singakat. “Ehm… lo gak usah
bilang ke siapa-siapa ya tentang ini semua” ucapku. “Iya iya” jawab Nico dengan nada juteknya.

Kring… Kring… “Hai Nayfa kamu gak kenapa-napa kan?” tanya Leyna dan Keyla dengan nada
cemas. “gak kok” jawabku singakat. “Oh ya gimana kalau kita makan mie ayam di seberang
jalan depan” ajak Leyna. “Oh.. Ayo ayo, nanti kamu sama aku aja ya Nay kita anterin kamu
pulang, sekalian pengen main ke rumahmu” ucap Keyla. “Oke, terserah kalian” jawabku “Nih
kunci motornya” kulempar ke arah Leyna, karena aku dibonceng Keyla.

Keesokan harinya aku sedang berada di perpustakaan, tiba-tiba ada suara yang mengagetkanku.
“Hai Nayfa, gimana kabar kamu?” tanya Nico “Baik, ngapain kamu di sini” ucapku. “Aku mau
minta maaf soal yang kemarin, dan juga mau ngajak kamu ke kantin bareng” ucapan Nico yang
rada aneh. “Eh. Ngapain mau ngajak ke kantin kamu mau minta aku traktir ya” tanya ku
penasaran. “Nggak kok, justru aku mau traktir kamu” jawab Nico. “Oke”.

Ternyata di kantin sudah ada Keyla dengan Kevin, dan Leyna dengan Leo. Mereka sudah jadian,
entah kenapa bisa begitu. Lalu aku duduk dengan Nico, Nico terlihat begitu salah tingkah dan
entah kenapa hatiku jadi deg-degan saat begitu dekat dengan Nico. Keesokkan harinya Nico
mengatakan cinta kepadaku di lapangan sekolah dilihat oleh kelas 10-12, dan dia memintaku
jadi pacarnya. Dan akhirnya aku menerimanya, karena sebenarnya aku suka dengan Nico dari
hari pertama MOS.

Cerpen Karangan: Niken Fadilawati


Facebook: Niken Fadilawati
Hobiku berkhayal sebuah cerita, dan ingin membuat cerita itu menjadi sebuah film. Aku masih
remaja yang begitu suka membayangkan cinta yang romantis.

Cerpen Cinta Berawal dari MOS di SMA merupakan cerita pendek karangan Niken Fadilawati,
kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru
buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

Anda mungkin juga menyukai