Anda di halaman 1dari 2

TANDA & EMFISEMA TRAUMA

PNEUMOTHORAX HEMATOTHORAX
GEJALA SUBKUTAN THORAX

Fraktur tertutup
+ + + +

Suara nafas
+ + + +
menurun

Dada penuh
dan sulit + + + +
bernafas

Perkusi
+ - - +
hipersonor

Gambaran
radioluscent
+ - _ +
tanpa corakan
bronkovaskular

Gambaran
- + + +
radioopak

Diagnosis differential

Keterangan :

     + : Mungkin
    +/- : Mugkin Ya / mungkin tidak
- : Tidak mungkin

Jadi, dari kelompok kami dapat menduga bahwa Tn. Z yang sesuai skenario mengalami trauma
thorax.

Diagnosis kerja

Dalam mendiagnosis trauma toraks didasarkan pada beberapa aspek yaitu riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis
Proses anamnesis wajib dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit paru, riwayat
trauma pada pasien. Anamnesis sangat berperan penting dalam menentukan sebuah
diagnosis penyakit (85%). Pada riwayat penyakit akan dijumpai keluhan sesak , nyeri
dada, nafas berat,dll.

2. Pemeriksaan fisik
Untuk mendiagnosis trauma toraks dapat dilakukan beberapa hal, yaitu :
 Inspeksi
Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiperekspansi dinding
dada)
Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
Trachea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat

 Palpasi
Pada sisi yang sakit ruang antar iga dapat normal atau melebar
Iktus jantung terdorong kesisi yang sehat
Fremitus suara melemah atau menghilag pada sisi yang sakit
 Perkusi terdengar suara hipersonor
 Auskultasi
Pada bagian yang sakit, suara nafas melemah hingga menghilang

3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : analisa gas darah
b. Pemeriksaan radiologis : foto thorax, CT Scan thorax, ultrasonography, dll.

( Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., dkk. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2

6th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI )

Anda mungkin juga menyukai