Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
Manfaat Manajemen Risiko
Konsep Manajemen Risiko
Dalam bisnis maupun investasi, ada banyak risiko baik risiko keuangan, kerusakan
properti, gangguan bisnis, rantai pasokan, kehilangan personel kunci atau cedera
pribadi.
Dalam meminimalisir risiko bisnis, maka dilakukan identifikasi dan klasifikasi risiko,
yang berguna untuk memudahkan perusahaan merumuskan kebijakan
penanggulangan dari setiap risiko yang mungkin akan terjadi.
1. Risiko Reputasi
Reputasi adalah hal yang paling penting untuk sebuah perusahaan. Pada saat suatu
reputasi jatuh, maka kehancuran sebuah perusahan sudah ada didepan mata. Seperti
misalnya, terdapat suatu kasus penemuan di sebuah restoran A dimana ada indikasi
pemakaian zat tertentu yang dilarang. Apabila restoran A mempunyai cabang yang
banyak, maka “kecacatan di restoran A” seringkali digeneralisir oleh masyarakat. Hal
tersebut akan merusak nama baik semua restoran cabang A.
Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko reputasi adalah:
Mengakui bahaya
Evaluasi akibat dari risiko
Pengalokasian sumber daya yang laus untuk mengendalikan kerusakan
Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan kepercayaan klien
dengan berbagai macam strategi
Melaksanakan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjuti untuk masa
mendatang.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar seringkali berhubungan dengan perubahan harga pasar yang dapat
merugikan sebuah perusahaan. Seperti adanya penurunan harga saham yang
mengakibatkan penurunan nilai pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini menjadikan
kerugian perusahaan karena harga saham bergerak di arah yang tidak
menguntungkan.
3. Risiko Kredit
Risiko kredit biasa terjadi di perusahaan yang melaksanakan skema penjualan dengan
cara kredit. Risiko ini juga dapat menimpa perusahaan yang bergerak di bidang
lembaga keuangan. Risiko ini adalah bahaya kuno yang disebabkan ketidakmampuan
untuk mengekstrak perjanjian (pinjam meminjam) dalam mitra bisnis. Perusahaan
harus dapat melakukan manajemen utang yang baik. Dan juga harus mengetahui
tingkat kesehatan perusahaan yang akan menjadi mitra bisnisnya, sehingga nantinya
bisa diidentifikasi apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk
membayar utangnya.
4. Risiko Operasional
Risiko yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem atau terdapat problem eksternal. Risiko ini akan
menimbulkan kerugian yang bisa berdampak akan hilangnya potensi keuntungan.
Penetapan Tujuan
Pertama yang harus dilakukan untuk menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan
ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.
Identifikasi Risiko
Jika sudah menetapkan tujuan, kemudian yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
Analisis Risiko
Analisis risiko ini dilaksanakan dengan cara melakukan penentuan tingkatan
probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi Kemudian menentukan tingkatan
risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X
konsekuensi).
Evaluasi Risiko
Melakukan perbandingan tingkat risiko yang ada dengan kriterian standar. Lalu,
tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas
manajemennya. Apabila tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk
ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya membuthkan pemantauan
saja, tidak harus melakukan pengendalian.
Pengendalian Risiko
Melaksanakan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
memakai berbagai alternatif metode, dapat dengan transfer risiko dan lain sebagainya.