Anda di halaman 1dari 6

Nama: Tanggal mulai:

Marsya syarifah PERCOBAAN KOROSI PADA BESI 2 Desember 2021

kelas: Tanggal selesai:

XI AK-3 8 desember 2021

I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan proses korosi pada paku (besi)
2. Melakukan hal-hal yang bisa menghambat proses korosi pada besi

II. DASAR TEORI


Korosi adalah kerusakan atau degradasi  logam  akibat reaksi  redoks  antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron antara pereaksi, yang
menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya, istilah oksidasi diterapkan untuk
proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses
dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian pengangkapan hidrogen juga disebut
reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut dengan oksidasi.
Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan pendek dimana
beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai anoda, dan
rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran elektron menuju besi itu sendiri. Pada peristiwa korosi,
logam mengalami  oksidasi , sedangkan oksigen (udara) mengalami  reduksi . Karat logam
umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe 2 O 3 .nH 2 O,
suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses  elektrokimia  yaitu oksidasi besi oleh oksigen yang berasal dari udara
dan reduksi oksigen. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai  anode , di
mana besi mengalami oksidasi. Fe(s)  Fe 2 +(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode
mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai  katode , di mana oksigen tereduksi.
O 2 (g) + 4H+(aq) + 4e  2H 2 O(l) Atau O 2 (g) + 2H 2 O(l) + 4e  4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai
bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam
itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :
1.       Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian besi yang
bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di suatu tempat
maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
2.       Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam (besi)
terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan
uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi besi. Dalam hal
ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab) akan mempercepat korosi.
3.        Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat korosi
logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa peralatan yang
terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung garam dapat memicu terjadinya
korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Gelas plastik kecil
2. 7 buah paku kecil
3. Kapas
4. Gelas kimia
Bahan
1. H 2 O (Aquades)
2. Air biasa
3. Minyak goreng
4. Cuka
5. Air garam
6. Silika gel pekering

IV. CARA KERJA


1.      Sediakan 6 gelas plastik , 1 gelas kimia dan paku 7 buah,, bersihkan paku dengan amplas
kemudian bersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan alcohol, lalu keringkan paku dengan
tisu.
2.    Masukkan sebuah paku ke dalam gelas plastik ke-1.
3.      Masukkan sebuah paku ke dalam gelas plastik ke -2. Keringkan udara dengan hair dryer,
kemudian tutup paku dengan kapas lalu taburi dengan silika gel pekering, tutup gelas dengan
plastic, pastikan tidak ada udara yang keluar/masuk
4.      Masukkan sebuah paku ke dalam gelas plastik ke-3, kemudian tambahkan air hingga
seluruh paku terendam.
5.      Masukkan aaquades ke dalam gelas kimia (gelas ke-4 ) setinggi 5 cm. Panaskan air hingga
mendidih selama kira-kira 3 menit untuk menghilangkan udara yang larut didalamnya.
Tambahkan minyak goreng di atas air hingga lapisan setebal ½ cm, untuk mencegah udara
masuk. Setelah dingin masukan paku.
6.      Masukkan sebuah paku ke dalam gelas plastik ke-5,6,7 masing-masing. Kemudian
tuangkan aquades ke dalam gelas platik ke-5,  air garam  ke dalam gelas plastik ke-6 dan air cuka
ke dalam gelas plastik ke-7.
7.      Biarkan semua paku-paku tersebut selama 1 minggu
8. Amati apa yang terjadi pada paku-paku, paku mana yang mengalami korosi dan mana yang
tidak mengalami. Dari paku yang mengalami korosi mana yang lebih ringan dan mana yang
parah korosinya, hubungkan dengan factor oksigen dan air/uap air.

V. DATA PENGAMATAN

Gelas ke Pengamatan
Gelas 1 paku+udara Sedikit berkarat
Gelas 2 paku + tanpa udara Tidak berkarat
Gelas 3 paku + air Sangat berkarat
Gelas 4 paku + air dan minyak goreng Agak berkarat
Gelas 5 paku + aquadest berkarat
Gelas 6 paku + air garam Sangat berkarat
Gelas 7 paku + cuka Sangat berkarat

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan tujuh perlakuan yang
berbeda pada masing-masing gelas plastik yang berisi paku, yaitu gelas yang dibiarkan kosong
terbuka, gelas yang diberikan udara tertutup, gelas yang diberikan air panas dan minyak untuk
menghilangkan udara, gelas yang diberi air biasa, gelas yang diberi air garam gelas yang diberi
larutan garam, dan gelas yang diberi larutan cuka.
Dari hasil pengamatan selama 6 hari didapati paku yang dibiarkan di uadara terbuka sedikit
berkarat, Logam yang dimasukan kedalam tabung yang berisi silica gel tidak mengalami korosi
karena oksigen yang terkandung dalam tabung tersebut diserap oleh silica gel, sehingga logam
tidak dapat beroksidasi dengan oksigen. Sedangkan logam yang dimasukan kedalam minyak
goreng tidak mengalami korosi, karena oksigen tidak dapat menembus minyak goreng sehingga
logam tidak dapat beroksidasi dengan oksigen dan uap air.
Logam yang dimasukan kedalam tabung yang berisi air biasa, dan aquadest yang disumbat
akan mengalami korosi, itu semua disebabkan karena logam yang berada didalam tabung berisi
air biasa, dan aquadest yang disumbat dapat mengalami oksidasi, karena didalam air biasa dan
air mendidih terdapat oksigen dan uap air. Logam yang berada di dalam air mendidih lebih
sedikit mengalami korosi daripada logam yang berada di air biasa, karena oksigen yang berada di
air mendidih sebagian besar sudah menguap ke udara, jadi kandungan oksigen di air mendidih
tersebut hanya sedikit sekali. Kemudian paku yang diberi larutan cuka dan larutan garam sama-
sama terjadi korosi.
. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :
1. Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian besi yang
bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di suatu tenmpat
maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
2. Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam (besi)
terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan
uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi besi. Dalam hal
ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab) akan mempercepat korosi
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat korosi
logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa peralatan yang
terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung garam dapat memicu terjadinya
korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.
Untuk menyelidiki lebih lanjut tentang perkaratan besi tersebut dan juga menyelidiki faktor-
faktor (oksigen, air dan keelektrolitan) yang mempengaruhinya serta membuktikan kebenaran
teori yang kami dapat, kami melakukan penelitian selama 4 hari dengan membuat 4 kondisi
berbeda pada masing masing gelas.
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan mengenai korosi. kami menemukan bahwa
dalam proses korosi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan

VII. KESIMPULAN
Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh zat lain secara kimia, misalnya pengkaratan besi.
Ia merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan
lingkungan berair dan oksigen
logam yang dimasukan kedalam tabung yang berisi silica gel yang disumbat dan minyak goreng
tidak mengalami korosi.
Logam dapat berkarat atau mengalami korosi jika logam bercampur dengan oksigen dan uap air
Faktor yang berpengaruh dan mempercepat korosi yaitu : Air dan kelembapan udara, Elektrolit,
Adanya oksigen, Permukaan logam, Letak logam dalam deret potensial reduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi diantaranya : tingkat keasaman, kontak
dengan elektrolit, keadaan logam besi itu sendiri, keaktifan logam, dan kontak dengan logam
lain.
Keasaman tinggi merupakan faktor utama meningkatkan laju korosi

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Anonim. 24 November 2014.” Laporan Korosi (Pengkaratan pada Logam)”
http://ummatul.blogspot.com/2014/11/laporan-korosi-pengkaratan-pada-logam.html
Diakses pada 9 desember 2021 pukul 03.05 WIB
2. Anonim. 2 Januari 2020 “Laporan Praktikum Korosi” https://academia.co.id/laporan-
praktikum-korosi/ diakses pada 9 desember pukul 2021 pukul 02.48 WIB

Anda mungkin juga menyukai