Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NIKMATUL LAILI AGUSTINA

NIM : 041910285
KELAS : MANAJEMEN 5F
RESUME IMPLEMENTASI RENSTRA BIDANG SDM
A. PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN (Materi Kel 14 )
1. Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli
Menurut Stephen Robbin, pengertian kompetensi adalah kapasitas dan
kemampuan seseorang dalam melakukan tugasnya.
Menurut Drs Budiman, pengertian kompetensi merupakan kombinasi dari
sikap, pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang ditunjukan oleh individu-
individu yang telah mengerjakan tugasnya dengan hasil yang ideal menurut
perusahaan.
Menurut Mangkunegara, kompetensi merupakan faktor mendasar pada
seseorang yang memiliki kapasitas untuk bekerja yang lebih besar dan
membedakannya dengan orang lain yang berkemampuan rata-rata.
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pengertian
kompetensi kerja adalah kapabilitas kerja dari setiap individu yang melingkupi
aspek keterampilan, sikap kerja, dan pengetahuan yang sesuai dengan standar yang
telah diatur oleh perusahaan.
2. Jenis – jenis Kompetensi
Menurut Charles E. Jhonson, kompetensi dibagi menjadi tiga aspek, yaitu
sebagai berikut:
a. Personal Competency yaitu kapabilitas seorang individu dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kepribadian seseorang.
b. Social Competency kecakapan seseorang dalam berbagai hal yang
berhubungan dengan kehidupan sosial.
3. Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Karyawan
a. Teliti dan selalu menuntut kejelasan peran dan rencana (Concern for order
and quality)
b. Jiwa kerjasama yang tinggi dan ingin bekerja dalam tim (Teamwork)
c. Integritas yang tinggi, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan yang
dikatakan (Integrity)
d. Secara aktif menyelesaikan sebuah masalah tanpa harus diperintah
(Initiative)
e. Berkeinginan secara tulus untuk mengajarkan sebuah skill kepada sesama
karyawan (Develops/Teaches others)
f. Ingin memahami dan mencoba untuk berempati terhadap orang lain
(Interpersonal understanding)
g. Dapat mempengaruhi, meyakinkan, atau memberikan kesan yang baik
kepada orang lain hingga ide yang disampaikan mendapatkan dukungan
(Impact and influence)
h. Rasa ingin tahu yang tinggi (Information seeking)
4. Upaya pengembangan kompetensi karyawan melalui beberapa metode
a. Pelatihan
b. Pendidikan
c. Magang
d. Job Enrichment
e. Benchmark atau terkadang disebut juga studi
f. Online Learning
g. Rotasi kerja
h. Coaching (bimbingan)
i. Promosi
B. KESUKSESAN KARIR KARYAWAN (Materi Kel 15)
1. Pengertian Karir
Karir adalah “perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam suatu
organisasi”. Perjalanan ini dimulai sejak diterima sebagai pegawai baru dan berakhir
pada saat tidak lagi dalam organisasi tersebut.
Konsep karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif ataupun
negatif). Karena itu ada karir yang baik, ada pula karir yang lambat, ada pula yang
cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir
dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan formal.
2. Kesuksesan Karir
Kesuksesan karir dan organisasional terletak pada kombinasi keterampilan
kerja dan pengetahuan, kecerdasan emosional, pemahaman bisnis. Keterampilan
berikut ini menyediakan kombinasi kritis tersebut dan akan membantu untuk mau
dalam pekerjaan :
a. Membangun kompetensi dan keahlian
b. Bekerja dengan atasan
c. Memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya organisasi
d. Meningkatkan pemahaman bisnis
3. Membangun Kompetensi dan Keahlihan
a. Pelatihan (training)
b. Mentoring
c. Membaca (reading)
d. Pembelajaran informal (informal learning)
4. Memahami Budaya
Budaya yang berlaku adalah bagaimana segala sesuatunya dikerjakan,
bagaimana pengaruh terjadi, dan bagaimana sumber daya yang terbatas
dialokasikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakses lingkungan
perusahaan :
a. Lingkungan fisik
b. Struktur organisasi
c. Lingkungan sosial
d. Kesempatan berkomunikasi
e. Cerita dan peristiwa
f. Nilai
g. Orang-orang dan proses
C. Pemberdayaan Pimpinan (Empowering Leadership) (Materi Kel 16)
1. Pengertian Pemberdayaan Pimpinan Atau Empowering Leadership
Empowering leadership atau kepemimpinan yang memberdayakan merupakan
gaya kepemimpinan yang mengedepankan pemberdayaan bagi anggotanya.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan berfokus untuk bisa memberdayakan
anggotanya dengan cara  memberinya motivasi, memahami perilaku dan kemauan
anggotanya, serta melibatkan anggotanya di dalam pengambilan keputusan.
Dengan arti lain menurut jones Empowering Leadership dapat diartikan
sebagai bagaimana seorang pemimpin dapat mengerti motivasi dan perilaku atau
tingkah laku karyawan, menunjukkan seorang pemimpin memiliki sikap tertarik dan
mau peduli akan karyawannya, dapat berkomunikasi secara efektif, serta dapat
memberikan inspirasi kepada karyawannya.
2. Dimensi Pemberdayaan Pimpinan atau Empowering Leadership
a. Leading by Example Dimensi ini merujuk pada serangkaian perilaku
pemimpin yang menunjukkan komitmen dalam bekerja baik diri sendiri
maupun di dalam tim.
b. Coaching Dimensi ini berfokus pada cara seorang pemimpin membantu dan
mendidik anggota timnya hingga akhirnya mandiri.
c. Participative Decision Making Dimensi ini merujuk pada seorang pemimpin
melibatkan informasi dari anggotanya dalam pengambilan keputusan.
d. Showing concern Dimensi ini menunjukkan perhatian umum seorang
pemimpin untuk kesejahteraan anggota timnya.
e. Informing Dimensi yang terakhir merujuk pada penyebaran informasi
perusahaan kepada seluruh karyawan yang dilakukan oleh pemimpin.
Misalnya, visi, misi, program kerja, atau informasi penting lainnya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pemberdayaan Pimpinan atau Empowering Leadership

 KELEBIHAN
a. Karyawan merasa lebih nyaman dalam bekerja. Pemimpin
dengan gaya ini akan lebih menghargai karyawannya. Bukan hanya
berdasarkan hasil kerja, tapi juga dari dirinya sendiri sebagai seorang
individu.
b. Kreativitas dan inisiatif karyawan akan lebih tinggi. Pemimpin
dengan gaya ini tidak hanya mendelegasikan tugas, tapi juga
memberikan kepercayaan penuh dalam penyelesaian pekerjaan 
c. Tingkat keberhasilan pencapaian tujuan akan lebih besar. Selain
memberikan kepercayaan penuh dalam pendelegasian tugas,
pemimpin juga memberitahu tujuan dari pekerjaan tersebut, sehingga
pekerjaan dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan/ditargetkan
d. Meningkatnya komitmen dan loyalitas anggota Anggota kelompok
merasa diberi kepercayaan karena dilibatkan dalam pembuatan
keputusan dan merasa dibimbing. Ini membuat karyawan bertahan di
dalam perusahaan

 KEKURANGAN
a. Menyebabkan anggota baru stres apabila tidak bisa bekerja secara
mandiri Karyawan yang tidak biasa bekerja secara mandiri (harus
dituntun perlahan) kurang cocok memiliki pemimpin dengan tipe ini .
b. Terjadi penyalahgunaan kewenangan yang diberikan kepada pihak
manajer Pemberian kebebasan dalam membuat keputusan pekerjaan
terkadang membuat beberapa orang menyalahgunakan wewenang
tersebut.
4. Indikator Yang Mempengaruhi Empowering Leadership
a. Menghargai karyawan (Respect)
b. Mengembangkan karyawan (Development)
c. Membangun komunitas (Community)
d. Pendelegasian kekuasaan (Delegation)

Anda mungkin juga menyukai